Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi Serat Wedatama Piningit yang bakunya berisi Babad Ajisaka, yaitu serat yang berisi kisah sejarah di tanah Jawa berdasarkan cerita yang dikisahkan oleh orang Belanda bernama Wenen kepada K.G.P.A.A. Mangkunegara IV di Surakarta (h.iii). Pada h.i terdapat keterangan yang menerangkan bahwa naskah ini berjudul Wedatama Piningit (Ranggawarsita) atau Babad Ajisaka (dari kerajaan Galuh, Majapait, dan Demak). Teks diawali dengan uraian tentang keadaan tanah Jawa setelah 700 tahun, yaitu ketika Dewatacengkar menyerang Raja Sumedang bernama Prabu Sindula sehingga mengakibatkan mereka muksa beserta seluruh bala tentaranya. Ajisaka mengalahkan Dewatacengkar dan menjadi raja di Mendhang. Dewatacengkar kemudian menjelma menjadi buaya putih dan bertempur melawan ular naga. Daniswara, putra Dewatacengkar menjadi raja di Panungkulan dengan nama Sri Mahapunggung, kelak berhasil mengalahkan Prabu Jaka. Dilanjutkan dengan kisah kerajaan Galuh. Kisah Siyung Wanara dan Raden Susuruh. Pada bagian akhir diceritakan tentang masuknya agama Islam di Jawa melalui kerajaan Demak. Pada naskah terdapat kolofon pembuka yang menyebutkan bahwa naskah ini ditulis oleh Tuan Sayid pada tanggal 1 Sapar, Dal 1775 (18 Januari 1847). Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 26 Juli 1930 di Surakarta. Naskah telah dibuatkan ringkasan sebanyak tiga eksemplar pada bulan Januari 1931; kemudian oleh Mandrasastra dibuatkan ringkasan lagi pada bulan Oktober 1939. Kedua salinan tersebut kini tersimpan di FSUI dan turut dimikrofilm bersama naskah."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.153-NR 104
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks bahasa Sunda berjudul Babad Sindula, sebuah cerita yang hampir sama dengan cerita Ajisaka, hanya nama Ajisaka dalam cerita ini adalah Daniswara. Teks diawali dengan kisah Prabu Sindula yang mempunyai empat orang putra. Yang pertama perempuan, yang kedua lelaki bernama Dewatacengkar, yang ketiga lelaki bernama Dewa Pamunah, dan yang keempat juga lelaki bernama Dewa Agung. Teks diakhiri dengan kisah Prabu Banjaransari. Naskah diterima Pigeaud dari Cirebon pada bulan Februari 1937 (h.i). Agaknya teks belum selesai, karena pada pada terakhir masih disebutkan tanda pergantian pupuh baru (sasmitaning tembang), yaitu dhandhanggula. Pias kiri dan kanan kadang-kadang dipakai untuk menempatkan kata tambahan teks. Nomor pupuh ditulis dengan angka Arab, di tempatkan pada pias kiri atau kanannya. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) dhandhanggula; (4) kinanthi; (5) maskumambang; (6) pangkur; (7) sinom; (8) girisa; (9) sinom; (10) asmarandana; (11) mijil; (12) durma; (13) kinanthi; (14) pucung; (15) megatruh; (16) asmarandana; (17) dhandhanggula; (18) kinanthi; (19) megatruh; (20) sinom; (21) pangkur; (22) durma; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) pucung; (26) sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.154-NR 308
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi petikan setiap pupuh dari naskah FSUI/SJ.146. Kondisi naskah induk tersebut sudah tidak memungkinkan untuk dimikrofilm, selain karena kertasnya banyak yang patah dengan tinta yang mblobor di sana-sini, juga karena teksnya sudah berwarna hitam sehingga tidak dapat dibaca lagi. Naskah induk dibeli Pigeaud atas bantuan Ir. Moens pada 30 April 1932. Isi naskah induk terdiri dari dua teks, yaitu Babad Sindula Sigaluh dan Serat Kangjeng Nabi Ibrahim."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.155-NR 175
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Sutardjo
"ABSTRAK
Naskah yang berjudul Babad Sindula berdesarkan nama seorang raja yang memerintah kerajaan Galub. Name Sindula sendiri tidak dikenal, sedang nama Galuh sangat popular di Jawa Barat terutama di daerah Priangan. Pada mulanya Galuh merupakan suatu kerajaan, kemudian dalam perkembangan selanjutnya Galuh menjiadi ka_bupaten Galuh, sekarang berubah menjadi kabupaten Cia_mis termasuk Propinsi Jawa Barat (Ekadjati, 1981 : xiv).Diperkirakan bahwa kerajaan Galuh dahulu terletak di sekitar kola Cirebon bagian barat sampai barat daya. Tetapi letak kerajaan Galub kurang jelas. Terdapat dugaan bahwa di dekat muara sungai Cimanuk di daerah Indramayu, dahulu diperkirakan sebagai kota pelabuhan kerajaan Galub (H.J.Graaf, 19d5 : 157-138). Secara keselurahan naskan Babad Sindula Hs.T:i.P 175 berisi cerita tentang perkembangan dan timbul teng_gelamnya kerajaan Galuh, sejak berdirinya hingga masa Pemerintahan raja-raja yang memerintah kerajaan- kera_jaan yang ada di Jawa seperti : Medang Kamolan, Medang Pangramesan, Kediri, Singasari, Jenggala Ga1uh, Galuh, .Paja jaran, Majapahit dan Demak. Penulis babad dalam .

"
1986
S11457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks sejarah legendaris berjudul Serat Ajisaka. Secara garis besar berisi cerita peperangan antara Prabu Dewatacengkar melawan Ajisaka (di sini Aji Isaka). Setelah menang, Aji Isaka menggantikan Dewatacengkar menjadi raja di Medhang Kamulan yang kemudian diganti dengan nama Purwacarita dan bergelar Prabu Widayaka. Pada bagian awal berisi kisah tentang kesenangan Prabu Dewatacengkar memakan daging manusia, kisah tentang pertempuran Prabu Dewatacengkar dengan kedua adiknya, Prabu Dewata Pamunah dari Madura dan Prabu Dewata Agung dari Bali, disusul cerita tentang Prabu Anglingdriya setelah bedhah Pengging, yang berputra dua orang dari Dewi Sinta yaitu Jaka Pekik (Suwelacala) dan Jaka Raras (Jaka Pandaya). Cerita berakhir dengan kisah Raden Daneswara (anak Dewatacengkar) yang berniat untuk bertapa setelah kekalahannya dari Aji Isaka. Pada h.i terdapat keterangan bahwa naskah yang semula milik G.B.R.Ay. Kusumadilaga dibeli oleh Pigeaud dari R. Tanaya di Yogyakarta pada 18 Juni 1938. Naskah pernah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1938. Ringkasan tersebut dimikrofilm bersama naskah aslinya. Melihat bentuk tulisannya, naskah ini kemungkinan disalin oleh dua orang (?) sebab mulai h.145 tulisan berubah dari yang semula agak gemuk dan tebal menjadi ramping dan tipis. Walaupun keterangan penyalinan tidak ditemukan, namun berdasarkan jenis kertas serta gaya tulisannya, maka dapat diperkirakan bahwa naskah ini disalin sekitar awal abad ke-20, mungkin di Surakarta. Keterangan selanjutnya dapat dilihat pada: SMP/MN. 180-183, 187, 529.12; MSB/L.286, P.93, S.2, S.15-18, S.20, S.25-26, S.31; Pratelan II: 90; Vreede 1892: 17, 375-376; Juynboll I: 30; Pigeaud 1970: 165-166."
[S.l.] : [S.n.], [date of publication not identified]
SJ.1-NR 318
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Berisi tentang legenda yang bercampur mitos yang menceritakan kerajaan-kerajaan di Jawa, mulai dari jaman Budha di masa kerajaan Galuh, di bawah Prabu Sindula. Dilanjutkan dengan Dewatacengkar yang melawan ayahnya yakni Raja Sindula. Dewatacengkar pada akhirnya dikalahkan oleh Ajisaka yang kemudian menjadi penguasa baru di Jawa."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.4-KS 59
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian sekitar perjanjian antara Sultan Hamengkubuwana dengan Kumpeni; antara kerajaan Surakarta dan Yogyakarta dengan Kumpeni; kontrak perjanjian antara Sultan Hamengkubuwana III dengan Inggris; kontrak perjanjian antara Raja Surakarta dengan Inggris; nama serta jumlah abdidalem yang tidak ikut pergi ketika terjadi pemberontakan Dipanegara; daftar nama raja berikut masa pemerintahan dan saat wafatnya; daftar silsilah dari Abu Sakya sampai putra Sinuhun Sultan Hamengkubuwana V. Naskah ini diterima Pigeaud dari Ir. Moens di Kuta Gedhe, Yogyakarta pada tanggal 17 Oktober 1930, dan telah dibuat ringkasannya oleh-Mandrasastra pada bulan Desember 1931 (h.i)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.177-NR 134
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Judul luar buku ini tertulis: Babad pajang, namun pada awal halaman tertulis: punika serat babad Majapahit. Awal halaman diawali dari halaman 27. Cerita diawali dengan kisah Raden Santri dan Raden Burerah. Keduanya berpamitan dengan prabu Brawijaya untuk tinggal di Gresik. Bagian akhir buku ini mengisahkan tentang panembahan Senapati ketika akan lengser digantikan oleh Pangeran Bawana memberikan nasihat dan petunjuk bagi Pangeran Banawa."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BKL.1096-SJ 74
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
899.223 2 BAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kadir Tisna Sujana
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
899.223 2 KAD b
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>