Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini terdiri dari dua bagian, h.i-iv tulisan tangan, berisi ringkasan sebuah Babad Sampang (Cerita Berakay) yang kemungkinan sama dengan FSUI/SJ.76, dibuat pada Juni 1939 oleh Mandrasastra. Bandingkan pula SJ.162. Sedangkan h..l-9, teks ketikan, berupa cuplikan pada pertama dan terakhir tiap pupuh dari Centhini Kadipaten (Amongraga Badan Alus), pupuh 342-371 dalam edisi KBG, diambil dari naskah tulisan tangan yang berasal dari R.M.Ng. Sumahatmaka yang dibeli Pigeaud dari Kudabujantaka pada April 1930 dan dibuat petikannya pada Juni 1930, kemungkinan oleh Mandrasastra di Surakarta. Serat Centhini ini (atau adegan ini) juga dikenal dengan judul Centhini Ragasmara atau Centhini Jurangjangkung. Untuk naskah babon itu lihat FSUI/CS.27."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.139-L 12.15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan dari naskah MSB/S.37, tersusun atas 37 pupuh. Teks diawali dengan silsilah dari Nabi Adam, Esis, Nurcahya, Nurasa, Hyang Wening, Hyang Tunggal, Batara Guru sampai dengan Raja Kandiawan (Jayalengkara). Jayalengkara menurunkan raja-raja yang bertahta di Bagelen, Jopasa, Prambanan, Kahuripan, Jenggala, Daha, Gegelang, Singosari. Cerita dilanjutkan dengan masuknya agama Islam ke Jawa oleh Makdum Ibrahim dan putranya Rahmat serta Santri. Cerita tentang kerajaan Demak hingga kerajaan Mataram. Diakhiri dengan kisah Adipati Puger yang mempunyai empat orang putra, yaitu: R.M. Bumi, R.M. panenggak, R.M. Alit, dan R.A. Wulan. Naskah babon mulai disalin pada hari Sabtu 17 Sapar, Je 1733 (24 April 1807) (h.l). Naskah induk berasal dari Sampang. Untuk alih aksara naskah induk lihat MSB/S.38."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.162-L 15.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah babad ini berisi Cerita Barakaj, mengisahkan tentang seorang patih dari Sampang (Madura). Cerita diawali dengan restu/anugerah nabi/rasul sejak di pulau Jawa; asal-usul Ratu Galuh hingga keturunan kelimanya menjadi Raja Pajajaran. Dilanjutkan dengan peperangan antara Ciung Wanara dengan Raden Tanduran. Kisah berdirinya kerajaan Majapait. Kisah wafatnya Mangkubumi yang kemudian digantikan oleh Lembu Peteng. Teks diakhiri dengan cerita Rajaputra (?) bertemu dengan Putri Mandekan yang menjadi raja di Pamelingan. Teks berupa cuplikan pada awal dan akhir dari naskah induk (lontar?) karya Kyai Budi yang mulai dikerjakan pada tanggal 1 Rabiulakir 1734 (9 Juni 1807) (h.1). Tidak dijumpai keterangan yang menyebutkan tentang keberadaan naskah induk (lontar?) tersebut. Proses penyalinan kemungkinan dilakukan oleh Mandrasastra. Oleh Pigeaud, naskah salinan tersebut diperiksa ulang pada November 1926, keterangan tarikh ini rupanya sama dengan keterangan pada h.i yang menyebutkan bahwa penyalinan pertama pada bulan November 1926 dari naskah lontar yang dipinjam dari Sampang. Staf Pigeaud membuatkan pula salinan ketik sebanyak empat eksemplar pada Desember 1933, di Yogyakarta. FSUI kini menyimpan tiga diantaranya (A 3.03b-d). Teks Babad Madura ini telah disebut dalam MSB/S.126-128."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.76-A 3.03a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan ketik dari FSUI/SJ.76. Penyalinan sebanyak empat eksemplar dikerjakan oleh staf Pigeaud pada Desember 1933. FSUI kini menyimpan tiga diantaranya (A 3.03b-d). Hanya ketikan asli (b) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.76a-A 3.03b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Ringkasan Mandrasastra tentang naskah MSB/L.42. Lihat Behrend 1990: 235-236 untuk keterangan selanjutnya tentang naskah induk serta daftar pupuh teks ini. Berisi teks yang amat unik, di sini diberi judul Serat Rama-Arjunasasrabahu Sampangkursedangkan dalam Behrend, ibid., disebutkan Serat Arjunasasrabahu saja. Sastra roman ini menceritakan pengembaraan Sri Rama bersama Leksmana pada masa kerajaan Arjuna Sasrabahu di Mahospati, sebelum Sita hilang diculik Dasamuka. Mereka bersama-sama mengunjungi beberapa resi di pegunungan, termasuk Resi Pajarmula, Aji Yaksa Darma, Resi Handrati, Resi Kala, dan Sri Gutama. Dengan dertiikian, rasanya ada kaitan teks ini dengan cerita santri lelana, yang umumnya menggambarkan seorang santri yang berkelana mencari ilmu."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.69-L 15.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Transliterasi teks Serat Centhini Jalalen gaya Suryawinatan, mengambil dari babon MSB/L.96 (dan naskah lain), pupuh 1-56. Salinan dibuat atas perintah Pigeaud sekitar tahun 1931. Lihat Behrend 1990: 264-268 untuk informasi umum tentang korpus sastra Centhini berikut referensi lengkap, serta deskripsi naskah MSB/L.96 untuk informasi naskah induk. Naskah ini sama persis (tembusan karbon) dengan MSB/L.107, L.112, L.117; dan LOr 6679c. Karena naskah-naskah MSB tersebut telah dimikrofilm, maka naskah ini tidak direkam."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.14-G 16a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kisah santri lelana menceritakan pengembaraan Seh Amongraga, salah satu versi Serat Centhini yang dikenal dengan nama Centhini Danuningratan (terkadang Centhini Magelang) karena naskah tunggalnya, MSB/L.104, disalin pada tahun 1903 dari sebuah naskah pegon yang dimiliki oleh K.R.T. Danuningrat II, bupati Magelang. Untuk keterangan lebih lengkap tentang teks ini lihat deskripsi naskah FSUI/CS.14, MSB/L.83 dan L.104.
Naskah ketikan ini merupakan alih aksara yang dikerjakan oleh staf Pigeaud di Panti Boedaja (Yogyakarta) pada tahun 1936. Salinan dibuat empat eksemplar, yaitu ketikan asli dan tiga tembusan karbon. Untuk tembusan karbon tersebut lihat MSB/L.116 dan LOr 6796b. Oleh karena MSB/L.116 telah dimikrofilm (lihat mikrofilm MSB, rol 82.03), maka naskah ini tidak dimikrofilm oleh Proyek Naskah FSUI
"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.70-G 104
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan naskah tunggal, berisi sebuah versi Serat Centhini yang belum pernah diselidiki atau dideskripsikan oleh sarjana sastra Jawa. Untuk membedakannya dari versi-versi lainnya, maka kami beri nama Centhini Mangunprawiran. Julukan tersebut diambil dari nama pemilik naskah ini, Mangunprawira, yang menjualnya kepada Pigeaud pada bulan Mei 1930. Informasi lebih lanjut tentang versi Centhini ini dapat dibaca pada deskiipsi FSUI/CS.14. Alur cerita dalam versi Centhini ini mirip dengan Centhini Jalalen, pupuh 20-55; bahkan 15 dari ke-28 pupuhnya rupanya dipinjam langsung dari teks Jalalen tersebut. Setelah teks Centhini 'tamat' pada.pupuh 27 bait 17 (h.145), masih ada sambungan teks lagi, tanpa pergantian pupuh atau tanda-tanda yang lain. Teks yang disambung adalah Serat Jatiswara, versi PB IV (versi E dalam karangan Behrend 1987). Pupuh pertama (I) diambil dari karya tersebut dan selanjutnya (mulai bait 22 = Centhini Mangunprawira XXVIII. 1) disadur kembali dalam tembang mijil dari aslinya yang bertembang dhandhanggula. Informasi penulisan teks ini tidak tertera pada naskah, namun melihat bahwa sebagian teks ini disadur langsung dari Serat Centhini Jalalen dan sebagian lagi dari Serat Jatiswara, PB IV, yang kedua-duanya ditulis sekitar tahun 1790, maka dapat diketahui bahwa teks ini dikarang setelah tahun tersebut. Kemungkinan besar juga kalau penulisannya di Surakarta, sama dengan teks-teks yang disadurnya. Penyalinan naskah diterangkan pada mukadimah, yaitu dimulai tanggal 24 Sawal, Dal 1823 (30 April 1894). Nama penyalin tidak disebutkan. Tempat penyalinan diduga di Surakarta. Seorang staf Pigeaud bernama Mandrasastra pemah mencuplikkan bait pertama dan terakhir dari setiap pupuh dalam naskah ini. Daftar cuplikan itu tersisip dalam naskah, dan dimikrofilm bersamanya. Sebagian dari cuplikan itu (gatra 1 -2 dari bait pertama setiap pupuh) tercantum di bawah ini untuk bahan perbandingan. Daftar pupuh: (1) megatruh; (2) asmarandana; (3) girisa; (4) durma; (5) dhandhanggula; (6) pangkur; (7) dhandhanggula; (8) maskumambang; (9) sinom; (10) durma; (11) kinanthi; (12) durma; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) sinom; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) durma; (23) dhandhanggula; (14) megatruh; (25) kinanthi; (26) sinom; (27) dhandhanggula; (28) mijil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.73-NR 77
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 7-CS.1
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 9-CS.3
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>