Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4422 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi ringkasan dari naskah MSB/S.37, tersusun atas 37 pupuh. Teks diawali dengan silsilah dari Nabi Adam, Esis, Nurcahya, Nurasa, Hyang Wening, Hyang Tunggal, Batara Guru sampai dengan Raja Kandiawan (Jayalengkara). Jayalengkara menurunkan raja-raja yang bertahta di Bagelen, Jopasa, Prambanan, Kahuripan, Jenggala, Daha, Gegelang, Singosari. Cerita dilanjutkan dengan masuknya agama Islam ke Jawa oleh Makdum Ibrahim dan putranya Rahmat serta Santri. Cerita tentang kerajaan Demak hingga kerajaan Mataram. Diakhiri dengan kisah Adipati Puger yang mempunyai empat orang putra, yaitu: R.M. Bumi, R.M. panenggak, R.M. Alit, dan R.A. Wulan. Naskah babon mulai disalin pada hari Sabtu 17 Sapar, Je 1733 (24 April 1807) (h.l). Naskah induk berasal dari Sampang. Untuk alih aksara naskah induk lihat MSB/S.38."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.162-L 15.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
899.222 BAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang terdiri dari empat lembar (h.247-254) ini, kemungkinan berasal dari sebuah naskah yang utuh, hanya saja hingga saat ini tidak diketahui keberadaan naskah induk tersebut. Teks yang tersusun atas 2 pupuh tidak lengkap ini, mengisahkan tentang Cakrajaya yang mempunyai seorang istri dan seorang putra. Mereka tinggal di sebuah dusun kecil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.164-B 32.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid pertama dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi (pupuh 1-26) ini, diawali dengan genealogi dari Nabi Adam, Nabi Sis, Hyang Nurcahya, Hyang Nurasa, Hyang Wening, Hyang Tunggal, Hyang Guru, Wisnu. Wisnu kelak menjadi raja di tanah Jawa. Dilanjutkan dengan cerita Watugunung, dan diakhiri dengan kisah bertahtanya Jaka Tingkir di Pajang dan kisah Ki Penjawi/Ki Pemanahan menjelang berdirinya kerajaan Mataram."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165a-G 41a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid ke-2 (pupuh 27-47) dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi. Diawali dengan kisah Ki Pemanahan mempunyai lima orang putra dan dua orang putri. Kelima orang putranya masing-masing bernama: R. Bagus, R. Santri, R. Jambu, R. Tompe, R. Kadhawung. Cerita dilanjutkan dengan kisah Sunan Kudus yang mempunyai banyak murid, diantaranya adalah Sunan Prawata dan Arya Jipang. Teks diakhiri dengan kisah Senapati ketika membangun kerajaan Mataram. Keterangan lebih lanjut mengenai Babad Tanah Jawi dapat dilihat pada SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165b-G 41b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-3 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi yang mencakup pupuh 47-70 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Diawali dengan kisah Senapati membangun kerajaan Mataram. Dilanjutkan dengan kisah pertempuran antara Mataram dengan orang-orang yang berasal dari Bang Wetan. Panembahan Mataram (Senapati) wafat dan digantikan oleh putranya. Teks diakhiri dengan cerita peperangan Mataram melawan Pati. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165c-G 41c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-4 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup seseorang yang jatuh sakit di dusun Pasiraman, tidak lama kemudian beliau wafat. Sebelum wafat sang Raja berpesan kepada putranya agar meminta bantuan Belanda untuk mengusir orang-orang Madura keluar dari Mataram. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a. Pupuh 71-99 (lihat edisi cetak Bale' Poestaka, 1939-1941). Teks dimulai dengan kisah kekalahan daerah Pati ketika berperang melawan Mataram. Penduduk Pati pergi mengungsi sedangkan para prajurit Mataram yang memenangkan pertempuran mendapat hadiah dari raja. Cerita dilanjutkan dengan kisah Raden Mas Pekik (Adipati Surabaya) mendapat wangsit yang memberitahukan bahwa kelak salah satu keturunannya, yaitu Ratu Kuning akan menjadi raja di Wanakarta. Cerita tentang penyerangan yang dilakukan oleh kerajaan Mataram terhadap kota Jakarta, yang kala itu telah diduduki Belanda. Teks diakhiri dengan kisah pertempuran antara Madura yang dipimpin oleh Trunajaya melawan kerajaan Mataram, Mataram mengalami kekalahan. Raja Mataram jatuh sakit di dusun Pasiraman, tidak lama kemudian beliau wafat. Sebelum wafat sang Raja berpesan kepada putranya agar meminta bantuan Belanda untuk mengusir orang-orang Madura keluar dari Mataram. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165d-G 41d
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-5 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 100-121 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks diawali dengan cerita tentang wabah penyakit yang menyerang kerajaan Mataram, banyak rakyat yang menemui ajal. Raja Mataram berkenan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Kisah ketika Susuhunan Amangkurat mengadakan perjalanan di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Susuhunan Amangkurat menyerahkan kekayaannya kepada Ambral Helduweldeh. Pertempuran antara Kartasura melawan Surapati. Pertempuran antara Surapati melawan Kapten Tack. Teks diakhiri dengan kisah perselisihan antara Pangeran Adipati Anom dengan Raden Sukra. Raden Sukra kemudian disiksa oleh Pangeran Adipati Anom. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165e-G 41e
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ke-6 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 122-137 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks menceritakan tentang Raden Sukra yang hendak membalas dendam kepada Adipati Anom, dengan jalan merayu istri Adipati Anom. Hubungan gelap antara Raden Sukra dan istri Adipati Anom terbongkar, istri Adipati Anom kemudian dihukum mati. Pangeran Puger, atas bantuan Kumpeni Belanda, diangkat menjadi raja di tanah Jawa dengan gelar Susuhunan Pakubuwana. Teks berakhir dengan cerita tentang pertempuran antara orang-orang Surabaya, Madura dan Bali melawan tentara Kumpeni Belanda. Pasukan Surabaya dipimpin oleh Jayapuspita, sedangkan pasukan Bali di bawah pimpinan Dewa Ketut. Prajurit Bali berhasil dipukul mundur oleh tentara Kumpeni Belanda. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.165f-G 41f
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>