Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5323 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah dluwang ini merupakan sebuah fragmen, yang halaman-halaman depan maupun belakangnya telah hilang; halaman pertama naskah ini diberi nomor 99, sampai dengan 219, belum tamat. Baik teks awal yang mendahului, maupun teks lanjutan tidak diketahui keberadaannya. Naskah memuat teks dari siklus Menak Amir Hamzah. Teks berawal dengan kisah ketika Wong Agung Menak menyerang Prabu Jaminambar. Cerita Menak ini kemudian terpenggal pada h.219, pada bagian penyerbuan tentara Arab ke negara Kanjun yang diperintah oleh Raja Sadaralam, yang dianggap telah ingkar kepada janji yang telah diucapkannya kepada Amir Hamzah. Teks ini cukup unik, dan perlu diteliti lebih jauh, melihat bentuknya prosa, suatu fenomena yang amat jarang dalam sastra Jawa sebelum akhir abad ke-19. Raja Sadaralam adalah gelar Muhammad Sadar, setelah naik tahta di kerajaan Kanjun. Cerita tentang Raja Sadaralam dapat diperiksa dalam teks Serat Muhammad Sadar (MSB/L.224, FSUI/CI.91-92). Sedangkan informasi bibliografis dan referensi umum tentang Serat Menak, dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60. Dilihat dari segi paleografi, naskah ini cukup mengundang perhatian untuk dapat dibicarakan lebih lanjut, mengingat bentuk aksaranya yang memiliki karakter tersendiri. Penyalin naskah menyalin teks dengan bentuk aksara tegak; penggunaan tanda suku miring dan memanjang; banyaknya pemakaian aksara rekan yang bercampur dengan aksara biasa; dan gaya-gaya khas yang tampil pada beberapa aksara, seperti , , , dan . Walaupun tulisan dalam naskah ini sangat khas, studi paleografi Jawa masih sangat terbatas, dan tempat maupun waktu penyalinan belum dapat dipastikan, sekalipun berkesan cukup tua dan menunjukkan beberapa ciri tulisan pasisiran. Naskah diperoleh Pigeaud dari Kiliaan Charpentier, pada bulan Juli 1927. Alih aksara naskah ini juga ada, hasil karya Padmadarsana pada bulan Februari 1930; lihat FSUI/CI.87 untuk alih aksara tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.66-NR 28
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat menak ini, dalam bentuk prosa, merupakan alih aksara dari naskah FSUI/CI.66, yang dilakukan oleh Padmadarsana pada tahun 1930. Keterangan lebih lanjut periksa naskah babon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.87-A 19.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi versi prosa Serat Mikraj Nabi Muhammad, menceritakan perjalanan Nabi Muhammad ketika melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dengan mengendarai Buraq. Dalam perjalanannya ini Nabi Muhammad juga menuju surga untuk menerima perintah menunaikan ibadah shalat. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat ringkasan Mandrasastra tentang naskah ini, dibuat tahun 1937. Naskah disalin oleh Abu Mashud, tanpa keterangan tahun atau tempat. Berdasarkan jenis kertas dan gaya penulisan, maka penyalinan diperkirakan sekitar pertengahan abad 19, mungkin di Cirebon. Menurut keterangan yang ada, naskah ini memang dinyatakan diperoleh di Cirebon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.89-NR 304
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa daftar pupuh yang dikerjakan oleh Pigeaud dari naskah lontar bertulisan Jawa Kuno milik pribadi Bupati Sumenep di Madura. Pigeaud hanya menyalin pada pertama dan terakhir masing-masing pupuh, dengan disertai catatan mengenai halaman, jumlah pada dan judul tembang. Dalam keterangan di h.1 disebutkan, bahwa usaha pembuatan daftar pupuh tersebut adalah dalam rangka penelitian naskah-naskah Jawa yang dilakukannya. Bupati Sumenep dalam hal ini sebagai pemilik naskah, dan ia memberi izin kepada Pigeaud untuk meneliti naskah lontarnya. Penelitian tersebut berlangsung pada bulan November 1926. Naskah ini tanpa keterangan identifikasi naskah lebih jauh. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Madura atau Pasisir Wetan, yang tidak dimuat atau disinggung dalam uraian Poerbatjaraka 1940a. Teks terdiri dari 35 pupuh, sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) dhandanggula; 3) sinom; 4) asmaradana; 5) kinanthi; 6) durma; 7) pangkur; 8) kc-ijo; 9) durma; 10) asmaradana; 11) sinom; 12) pangkur; 13) kc-ijo; 14) pangkur; 15) durma; 16) asmaradana; 17) pangkur; 18) maskumambang; 19) asmaradana; 20) pangkur; 21) durma; 22) sinom; 23) dhandanggula; 24) kinanthi; 25) asmaradana; 26) mijil; 27) durma; 28) mijil; 29) sinom; 30) pangkur; 31) asmaradana; 32) dhandanggula; 33) pangkur; 34) durma; 35) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.68-L 10.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini mengisahkan ketika Amir Hamzah mengalami kekalahan perang dari Raja Hirman yang dibantu oleh Raja Lakat dan Raja Jenggi. Dalam pertempuran tersebut Amir Hamzah gugur. Kekalahan Amir Hamzah ini menyebabkan Nabi Muhammad harus mengungsi ke luar Madinah dan bersembunyi dalam sebuah gua. Ali yang mendengar kematian pamannya dan kekalahan tentara Islam, segera membalas. Raja Lakat dan Jenggi kemudian dapat dikalahkan. Mereka takluk dan menyatakan bersedia memeluk agama Islam. Pada bagian akhir diceritakan tentang pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Keduanya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad Hanafiyah. Teks naskah ini setelah dibandingkan dengan resensi naskah dengan judul Serat Menak yang dikerjakan oleh Poerbatjaraka 1940, maupun dengan Menak Lakad edisi Balai Pustaka 1937 dan edisi Van Dorp & Co (1883-1889, 8 jilid, lihat Pratelan I: 229-336), ternyata berbeda. Struktur pupuh dan gaya bahasa dalam teks ini tidak sama dengan semua redaksi tersebut. Dilihat dari bahasa dan pupuh pertamanya, teks ini kemungkinan berasal dari daerah Pasisir, karena bahasanya sangat sederhana dan pupuh pertamanya adalah tembang asmaradana yang memuat gagasan tentang pengagungan kepada Allah, Nabi Muhammad beserta para sahabat dan keluarganya. Sebagai pembanding, selain yang terdapat dalam edisi Poerbatjaraka, Balai Ppoestaka dan Van Dorp, Menak Lakad dapat pula diperiksa dalam FSUI/CI.53, CI.56-57; LOr 1984, 4900, 5771, 9013; DFT S 227-8, 240/280-17; MSB/L.193; SMP/KS.461-463. Pada kolofonnya terdapat penanggalan dari akhir penyalinan, yaitu: Jumat Pahing, 1 Ruwah, Wawu 1793 (30 Desember 1864). Teks ini menjadi bagian koleksi Pigeaud setelah dibeli dari R.Tanaya pada bulan Oktober 1933 di Surakarta. Berikut adalah daftar pupuhnya: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) megatruh; 6) pangkur; 7) durma; 8) pangkur; 9) sinom; 10) asmaradana; 11) pangkur; 12) dhandanggula; 13) mijil; 14) durma; 15) pangkur; 16) asmaradana; 17) dhandanggula; 18) durma; 19) asmaradana; 20) sinom; 21) dhandanggula; 22) pangkur; 23) asmaradana; 24) durma; 25) pangkur; 26) durma; 27) pangkur; 28) durma; 29) pangkur; 30) sinom; 31) pangkur; 32) durma; 33) pangkur; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) durma; 37) pangkur; 38) durma; 39) asmaradana; 40) dhandanggula; 41) sinom; 42) durma; 43) pangkur; 44) durma; 45) asmaradana; 46) sinom; 47) mijil; 48) kinanthi; 49) megatruh; 50) dhandanggula; 51) sinom; 52) mijil; 53) asamaradana; 54) kinanthi; 55) sinom; 56) mijil; 57) dhandanggula; 58) asmaradana; 59) sinom; 60) dhandanggula; 61) asmaradana; 62) sinom; 63) dhandanggula; 64) asmaradana; 65) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.55-NR 258
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat daftar yang menyebutkan padanan pupuh episode Serat Menak dari naskah Menak yang tersimpan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan Perpustakaan Nasional Jakarta. Daftar padanan pupuh Serat Menak ini menyebutkan terlebih dahulu naskah-naskah dari MSB yang berjumlah 30 buah, kemudian dipadankan dengan naskah-naskah dari Perpusnas. Episode-episode yang disebutkan adalah: Menak Sarehas, Lare, Serandil, Sulub, Ngajrak, Demis, Kaos, Kuristam, Biraji, Kanin, Gandrung, Kanjun, Kandhabumi, Kuwari, Cina, Malebari, dan Purwakandha. Tidak ada catatan yang menginformasikan tentang identitas naskah. Namun dipastikan, bahwa naskah ini merupakan milik Pigeaud dan pengerjaannya diperkirakan di Yogyakarta, sekitar tahun 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.69-L 5.21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas dua jilid, berisi sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini merupakan bagian akhir dari kisah heroik Amir Hamzah yang terangkai dalam beberapa episode. Isi teks menceritakan gugurnya Amir Hamzah oleh Raja Lakad dan Jenggi serta pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Bandingkan deskripsi naskah CI.55 untuk keterangan dan acuan selanjutnya. Redaksi teks Lakad masih lain dengan versi-versi yang diuraikan oleh Poerbatjaraka (1940), merupakan versi tersendiri. Dua pupuh pertama dalam naskah ini (jilid I), masing-masing terdiri dari satu bait dhandanggula dibingkai dalam wadana yang sangat indah. Isi kedua bait tersebut memuat purwaka yang menyatakan tentang sikap penyalin kepada rajanya dan pencantuman titimangsa dimulainya penyalinan, yakni pada hari Selasa, 1 Rejeb, Ehe, 1836 (25 Agustus 1906). Keterangan kolofon belakang menyebutkan selesainya penyalinan pada hari Kamis Pahing, 3 Rabiulakhir, Be 1840 (14 April 1910). Masa penyalinan empat tahun cukup lama. Kertas yang digunakan dalam nakah ini, yaitu semacam kertas kop, sangat khas untuk kota Yogyakarta pada masa 1905-1915an. Nama penyalin tidak ada. Pada naskah ini juga banyak ditemui cap atau stempel dengan identifikasi nama B.H. Lie yang diperkirakan adalah nama orang yang pernah memiliki nakah ini (atau memprakarsai penyalinannya?). Keterangan lebih lanjut mengenai korpus ini dapat diperiksa dalam FSUI/CI.55. Naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Oktober 1933. Kondisi naskah pada bagian depan (CI.56) sudah sangat rapuh dan banyak kertas yang sudah hancur, maka naskah ini tidak dimikrofilm. Berikut adalah daftar pupuhnya: (Jilid I) 1) dhandanggula; 2) asmaradana; 3) mijil; 4) sinom; 5) dhandanggula; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) dhandanggula; 12) durma; 13) sinom; 14) dhandanggula; 15) asmaradana; 16) pucung; 17) dhandanggula; 18) sinom; 19) dhandanggula; 20) asmaradana; 21) sinom; 22) maskumambang; 23) dhandanggula; 24) asmaradana; 25) dhandanggula; 26) kinanthi; 27) dhandanggula; 28) pangkur; 29) asmaradana; 30) pangkur; 31) dhandanggula; 32) asmaradana; 33) sinom; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) asmaradana; 37) pangkur; 38) megatruh; 39) kinanthi; 40) pangkur; 41) asmaradana; 42) dhandanggula; 43) kinanthi; 44) megatruh; 45) pangkur; 46) durma; 47) pangkur; 48) sinom; 49) asmaradana; 50) pangkur; 51) dhandanggula; 52) mijil; 53) durma; 54) pangkur; 55) asmaradana; 56) dhandanggula; 57) sinom; 58) durma; 59) asmaradana; 60) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.56-NR 259
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas dua jilid, berisi sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini merupakan bagian akhir dari kisah heroik Amir Hamzah yang terangkai dalam beberapa episode. Isi teks menceritakan gugurnya Amir Hamzah oleh Raja Lakad dan Jenggi serta pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Bandingkan deskripsi naskah CI.55 untuk keterangan dan acuan selanjutnya. Redaksi teks Lakad masih lain dengan versi-versi yang diuraikan oleh Poerbatjaraka (1940), merupakan versi tersendiri. Dua pupuh pertama dalam naskah ini (jilid I), masing-masing terdiri dari satu bait dhandanggula dibingkai dalam wadana yang sangat indah. Isi kedua bait tersebut memuat purwaka yang menyatakan tentang sikap penyalin kepada rajanya dan pencantuman titimangsa dimulainya penyalinan, yakni pada hari Selasa, 1 Rejeb, Ehe, 1836 (25 Agustus 1906). Keterangan kolofon belakang menyebutkan selesainya penyalinan pada hari Kamis Pahing, 3 Rabiulakhir, Be 1840 (14 April 1910). Masa penyalinan empat tahun cukup lama. Kertas yang digunakan dalam nakah ini, yaitu semacam kertas kop, sangat khas untuk kota Yogyakarta pada masa 1905-1915an. Nama penyalin tidak ada. Pada naskah ini juga banyak ditemui cap atau stempel dengan identifikasi nama B.H. Lie yang diperkirakan adalah nama orang yang pernah memiliki nakah ini (atau memprakarsai penyalinannya?). Keterangan lebih lanjut mengenai korpus ini dapat diperiksa dalam FSUI/CI.55. Naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Oktober 1933. Kondisi naskah pada bagian depan (CI.56) sudah sangat rapuh dan banyak kertas yang sudah hancur, maka naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.57-NR 260
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 265 (lanjutan KBG 92), yang sekarang tersimpan di Perpustakaan Nasional RI. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Yasadipura, dimulai dari pupuh 33 dari episode Menak Malebari dan berakhir dengan pupuh 18 dari Menak Purwakandha (edisi Bale Poestaka). Lihat deskripsi naskah FSUI/CI.60; bandingkan deskripsi Poerbatjaraka dalam katalognya tentang naskah-naskah Menak (1940: 98)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.63-L 5.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>