Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini cukup sulit dibaca. Pada halaman-halaman depan sebagian besar teks tak terbaca karena halaman-halamannya sobek dan/atau berlubang. Naskah berisi teks yang diberi judul Cariyosipun Raden Nitikusuma ini antara lain menceritakan seorang raja yang minta tolong pada dua ekor kijang, induk dan anaknya, untuk membacakan huruf-huruf yang terdapat pada kendhil (periuk) tua dan berakhir pada penjelasan Patih Guwasari kepada rajanya, bahwa wilayah Guwasari merupakan hak waris Raja Jaka dari Jong Biraji. Bagian berikutnya dimulai dengan saran patih agar mengembalikan Guwasari kepada si pemilik dan berakhir pada perang antara Raden Nitikusuma dan Garusela. Cerita bagian kedua terputus dengan tiba-tiba, seakan-akan masih ada sambungannya. Menurut keterangan yang berada pada h.1, sambungan tersebut berada pada FSUI/CL.27. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) sinom; 3) kinanthi; 4) pangkur; 5) maskumambang; 6) pangkur; 7) kinanthi; 8) dhandhanggula; 9) durma; 10) mijil; 11) sinom; 12) asmaradana; 13) dhandhanggula; 14) pangkur; 15) kinanthi; 16) dhandhanggula; 17) durma; 18) sinom; 19) asmaradana; 20) dhandhanggula; 21) sinom; 22) kinanthi; 23) dhandhanggula; 24) mijil; 25) asmaradana;; 26) dhandhanggula; 27) sinom; 28) sinom; 29) dhandhanggula; 30) asmaradana; 31) durma; 32) sinom; 33) dhandhanggula; 34) kinanthi; 35) pangkur; 36) durma; 37) dhandhanggula; 38) kinanthi; 39) durma; 40) asmaradana; 41) pangkur; 42) dhandhanggula; 43) mijil; 44) asmaradana; 45) dhandhanggula. Tidak ada keterangan apa pun mengenai penulisan dan penyalinan naskah ini. Namun berdasarkan gejala kodikologis, diduga bahwa naskah ini cukup kuna---mungkin disalin sebelum awal abad 19. Sedang ditilik dari penamaan metrum dan dialek bahasanya, teks ini diduga dari tradisi naskah Madura, atau setidak-tidaknya dari tradisi pesisir utara Jawa Timur. Menurut keterangan yang terdapat pada h.1, naskah ini diperoleh Pigeaud dari Kiliaan-Charpentier pada bulan Juli 1927 dan sudah dibuat ringkasannya oleh Suwandi pada bulan Agustus 1929."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.26-NR 19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks lanjutan FSUI/CL.26, berisi pupuh 42-45. Lihat deskripsi naskah CL.26 tersebut untuk keterangan selanjutnya. Teks menceritakan perang antara Raja Sambra dengan Sasrawijaya sampai dengan perkawinan Citrasantun dengan Pesuraga dan Candrasekar dengan Sriwijaya. Teks naskah ini tampaknya tidak lengkap, tetapi belum ditemukan naskah yang berisi teks sambungannya. Pada h.45-46 terdapat sketsa dengan pensil berupa tokoh wayang, sedangkan pada h.47 terdapat tulisan dengan pensil dan beraksara Jawa, berbunyi, ?ini nyang punya carita Radin Suma?. Menurut keterangan yang terdapat pada h.1, teks naskah ini telah diringkas oleh Mandrasastra, di Yogyakarta, pada bulan Februari 1930. Naskah ini diperoleh Pigeaud pada bulan Juli 1927 dari Kiliaan-Charpentier."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.27-NR 31
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu: Cariyosipun Pareden Gamping (h.1-15) dan Cariyosipun Hastana Talakbrantan (h. 16-23). Cariyosipun Pareden Gamping menceriterakan Gunung Gamping di desa Bodheh, kalurahan Sakakawah, di Yogyakarta. Gunung Gamping menjadi mata pencaharian penduduk di sekelilingnya, sebagai tulang punggung perekonomian mereka. Selain itu disebutkan pula cara-cara mengadakan selamatan Gunung Gamping. Cariyosipun Hastana Talakbrantan menceriterakan kuburan Hastana Talakbrantan di desa Sudimara, distrik Jengis, kabupaten Bantul, Yogyakarta. Asal-usul kuburan ini bermula dari ceritera Talakbranta (Dewi Suita), putri Prabu Brawijaya V dari permaisuri yang bernama Rara Raditya. Dewi Suita dalam hidupnya melakukan pengembaraan (tetruka). Dalam pengembaraannya Dewi Suita mengalami berbagai cobaan, sehingga ia melakukan tapa (semedi). Dalam pertapaannya Dewi Suita mendapat wangsit dari dewa, bahwa Dewi Suita akan mendapat kebahagiaan hidup di tempat mereka bertapa yang bernama Sudimara. Ketika meninggal, Dewi Suita juga disemayamkan di desa Sudimara, bekas tempat pertapaannya. Ciri khas dari kuburan Hastana Talakbrantan ditandai dengan pohon gurda, tetapi pohon gurda tersebut sudah tidak ada karena patah pada waktu ada angin besar. Pada h.l disebutkan, bahwa naskah ini merupakan gubahan dari R.M. Jayengwiharja, yang dikumpulkan dari ceritera-ceritera rakyat. Karya-karya R.M. . Jayengwiharja ini telah dikenal di antaranya adalah Pejah Kawandasa Dinten (Batavia Centrum: Bale Poestaka, 1933). FSUI/CL.103 merupakan naskah lain dari Jayengwiharja. Tidak terdapat keterangan tentang penulisan teks ini, maupun penyalinan naskah, tetapi diperkirakan tahun 1930an. Naskah diperoleh Pigeaud pada tanggal 7 Juni 1941."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.100-W 65.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan Serat Raden Pulimbang pada FSUI/CL.76 yang dikerjakan oleh Mandrasastra pada tahun 1939. Ringkasan lain dari naskah ini, berbahasa Belanda, juga ada; lihat FSUI/SJ.134."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.77-L 12.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan catatan dari Jayengwiharja, tentang makam Kiai Ageng Tunggulwulung di desa Kebon Agung, distrik Minggir, kabupaten Sentolo, Yogyakarta. Makam tersebut dikramatkan, sehingga banyak orang yang datang ke makam tersebut untuk meminta restu supaya berhasil dalam usahanya. Pigeaud mendapatkan naskah ini dari penulis pada tanggal 17 September 1941. Bandingkan FSUI/CL.100 untuk tambahan informasi tentang Jayengwiharja."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.103-W 65.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks yang menceritakan R. Pulimbang bersaudara (R. Kumambang dan Diyah Gendang Sumilir) anak Prabu Bujana di negara Hinangsana. Ketiganya meminta doa restu kepada sang Prabu Bujana untuk melakukan pengembaraan mencari burung dara yang diidam-idamkan oleh Sang Prabu. Dalam pengembaraannya R Pulimbang bersaudara menemui banyak rintangan. Ketika sampai di Gunung Semeru, di berperang melawan Ratu jin perempuan bernama Dewi Mursasi dari negara Kancana. Dewi Mursasi kalah, akhirnya R. Pulimbang menjadi raja di Kancana dan kawin dengan Dewi Mursasi. Naskah ini merupakan salinan dari naskah lontar, sayang tidak disebutkan identitas babonnya. Pigeaud menerima salinan ini dari Dr. W.F. Stutterheim pada bulan Februari 1929, sedangkan yang ikut berperan dalam penyalinannya adalah RNg. Poerbatjaraka, pada bulan Agustus 1925 (h.l). Naskah ini telah diringkas oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1939. Keterangan tentang ringkasan tersebut lihat pada FSUI/CL.77. Ringkasan lain berbahasa Belanda juga ada; lihat FSUI/SJ.134. Pada h.3 terdapat surat dari Stutterheim kepada Pigeaud tertanggal 22 April 1931, tentang pinjam meminjam buku dan naskah."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.76-A 11.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini disalin pada hari Kamis tanggal 8 Rejeb, Je dengan sengkalan: 'Catur Murti Naga Bumi'. Padanan sengkalan tersebut adalah tahun 1884, namun tahun tersebut tidak mungkin dianggap sebagai tahun Jawa, walaupun dikatakan Je, karen; bertepatan dengan 1952 Masehi, tigapuluhan tahun setelah naskah dikoleksikan olel Pigeaud. Menurut kami yang dimaksud adalah tahun Masehi 1884, yang kebetular bertepatan dengan tahun Jawa 1804, ialah warsa Je. Cerita yang disalin dalam naskah ini belum selesai sebagaimana tertulis dalam h.341, getun seh ora tutuk. Ringkasan cerita ini telah dibuat oleh Mandrasastra, kini tersimpan bersama naskah induk di FSUI. Teks ini menceritakan keadaan negara Cina pada zaman lima raja, dengan menitikberatkan tokoh Cin Syok Po. Oleh karena itu kami beri judul Cariyosipun Cin Syok Po. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) maskumambang; (5) megatruh; (6) pangkur; (7) durma; (8) kinanthi; (9) pucung; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) maskumambang; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) kinanthi; (16) pucung; (17) pangkur; (18) gambuh; (19) dhandhanggula; (20) megatruh; (21) sinom; (22) pangkur; (23) mijil; (24) kinanthi; (25) durma; (26) asmarandana; (27) maskumambang; (28) pangkur; (29) dhandhanggula; (30) pucung; (31) sinom; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) megatruh; (35) maskumambang; (36) dhandhanggula; (37) durma; (38) asmarandana; (39) sinom; (40) kinanthi; (41) dhandhanggula; (42) asmarandana; (43) pangkur; (44) pucung; (45) sinom; (46) dhandhanggula; (47) asmarandana; (48) gambuh; (49) sinom; (50) kinanthi; (51) durma; (52) gambuh; (53) pangkur; (54) dhandhanggula; (55) durma; (56) pangkur; (57) asmarandana; (58) megatruh; (59) dhandhanggula; (60) pucung; (61) pangkur; (62) durma; (63) asmarandana; (64) sinom; (65) pangkur; (66) gambuh; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) asmarandana; (70) dhandhanggula; (71) pangkur; (72) dhandhanggula; (73) pucung; (74) durma; (75) sinom; (76) asmarandana; (77) dhandhanggula."
[place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CT.6-NR 320
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Kemis alias Harjasuwita
"Buku ini berisi tentang cerita-cerita yang lucu-lucu untuk menghibur anak-anak atau orang dewasa yang sedang merasa bingung hatinya, kesal, bingung, susah, menemui kebuntuan pikirannya, supaya hilang semua rasa tersebut."
Betawi: Pirmah Papirus, 1913
BKL.0220-CL 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Jayalengkara yang termuat pada naskah KBG 263. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Maret 1931. Naskah dengan judul Jayalengkara ada beberapa macam. Di antaranya cerita Panji Jayalengkara yang sudah diuraikan oleh Poerbatjaraka dkk. (1950: 17-25); Jayalengkara dari Medang Kamulan yang sudah diterbitkan pada tahun 1889 (Pratelan II: 105-113). Keterangan lebih lanjut tentang Jayalengkara lihat MSB/L.164-171; Pigeaud 1970: 260; Jaarbook 1933: 305; Vreede 1892: 159; Juynboll 1907: 76; NBG 44 (1906): v. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pigeaud di h.l, naskah asli (KBG 263) berasal dari Instituut voor de Javaansche Taal di Solo (sekolah Winter dan Wilkens). Naskah tersebut disalin di Surakarta antara tahun 1823 sampai dengan 1831."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.55-L 5.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan tembusan karbon FSUI/CL.80a. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.80b-G 150b
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>