Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2969 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Serat sandi sutra ini berisi keterangan tentang aksara Jawa, terutama membicarakan mengenai vokal, dasanama, dan tata kalimat. Menurut keterangan di h.i, Pigeaud membeli naskah kertas tela ini di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 1932, dari Ir. Moens. Moens memperolehnya dari Kraton Kanoman, Cirebon. Karena judulnya memakai istilah Yudanagaran, kemungkinan pemiliknya di Cirebon bernama Pangeran Yudanagaran. Naskah telah pernah dibuat ringkasannya olen Mandrasastra pada Januari 1933, tetapi ringkasan tersebut tidak terlampir di dalamnya (kemungkinan sudah hilang). Untuk naskah lain dengan judul sandi sutra, lihat MSB/S.31 dan LOr 2175. Bandingkan keterangan Pigeaud 1967: 294 maupun referensi naskah lain dalam Pigeaud 1970: 373."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.83-NR 197
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Preposisi adalah jenis kata yang berfungsi sebagai penghubung atau perangkai yang merangkaikan seluruh struktur sumbu dengan struktur gramatikal lain yang merupakan bagiannya. Preposisi diikuti oleh nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris berupa frase preposisional. Begitu pun dengan Bahasa Jawa Kuno, preposisi diikuti oleh nomina. Preposisi memiliki makna gramatikal yaitu hanya mempunyai makna dan fungsi jika berada di dalam struktur kalimat. Dalam kalimat, preposisi selalu hadir bersama-sama sumbunya membentuk frase preposisional sehingga dalam Bahasa Jawa Kuno preposisi tidak pernah berada pada akhir kalimat. Secara sintaktis, frase preposisional dapat mengisi fungsi obyek dan fungsi pelengkap dalam tataran klausa. Secara semantis, preposisi dalam Bahasa Jawa Kuno berfungsi menandai peran-peran tertentu sebagai hasil hubungan antara argumen pengisi sumbu dan predikator dalam suatu proposisi. Peran-peran yang dapat ditandai oleh preposisi Bahasa Jawa Kuno adalah: pelaku, lokatif dinamis, lokatif statis, tujuan, temporal, sebab, alat, sumber, asal, perihal, dan situasi. Tujuan dari penulisan ini adalah ingin mengidentifikasi preposisi dalam Bahasa Jawa Kuno. Dan situ diharapkan dapat menjadi sumbangan besar bagi para pembaca dan peneliti-peneliti selanjutnya dalam memahami Bahasa Jawa Kuno."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Dewanti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Kusumaningrum
"ABSTRAK
Penelitian berjudul ?Komponen Makna ?Panas‟ dalam Bahasa Jawa? ini bertujuan
untuk menemukan komponen makna umum, komponen makna pembeda, dan
hubungan komponen makna dengan kehidupan masyarakat Jawa. Data yang
digunakan diperoleh dari Majalah Panjebar Semangat tahun 2011-2015.
Penelitian ini menerapkan teori analisis komponen makna yang diutarakan oleh
Eugene A. Nida dalam Componential Analysis of Meaning (1975) dan teori fungsi
bahasa oleh Gobard (1976). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Dalam penelitian ini ditemukan 20 kata bermakna ?panas‟
dalam bahasa Jawa. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan 1 komponen
makna umum dan 50 komponen makna pembeda. Selain itu dalam hubungannya
dengan kehidupan masyarakat Jawa, kata bermakna ?panas‟ memiliki fungsi
vernakular (bahasa komunikasi sehari-hari) dan referensial kultural (acuan
budaya). Komponen makna dan fungsi kata bermakna ?panas‟ menunjukkan
bahwa orang Jawa: 1) Mendetil, 2) Kehidupannya dekat dengan alam, 3)
Mengutamakan hidup selaras dengan sesamanya.

ABSTRACT
The research aims to find common components, diagnostic components, and
shows relationship of components of meaning to the life of Javanese people. This
research used data from Panjebar Semangat Magazine in 2011-2015. The theory
that is used was written by Eugene A. Nida in Componential Analysis of Meaning
(1975) and by Gobard in L?alliƩnation Linguistique (1976). The method that is
used in this research is descriptive method. This research found 20 Javanese
words that have ?hot‟ meaning. Based on the analysis, there are one common
component which is ?hot‟ and 50 diagnostic components. Moreover, those 20
?hot‟ words have vernacular (daily communication) and cultural reference
functions. The components and their functions show that the Javanese people are:
1) detailed, 2) closed to nature, 3) prioritized their life in harmony with each
other."
2016
S65179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990
499.221 2 TIP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.222 5 TAT (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D. Edi Subroto
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
499.221 5 EDI t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1991
499.222 TAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
499.222 SIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zoetmulder, Petrus Josephus
Djakarta: N. V. Obor, 1954
499.222 5 ZOE b II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>