Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Naskah ini, sebagian besar berisi hal-hal yang berkaitan dengan primbon seperti ajaran tentang tingkatan-tingkatan di dalam sareat, tarekat, hakekat dan makrifat (h.6), ajaran jenis-jenis jisim dan penggunaannya (h.11), ajaran tentang shalat (h.13), terjemahan surat Al Fatihah (h.15), makna aksara di dalam Al Fatihah (h.17), tentang berbagai jenis obat (h.20), perlambang bintang (h.25). Naskah ini menggunakan dua jenis kertas dan dua cara penulisan; berdasarkan hal itu diduga teks ini merupakan tulisan dari beberapa orang. Tarikh penyalinan kurang jelas. Memang disebutkan di dalamnya tahun Wawu 1822 (1892), tetapi tahun tersebut berwarsa Je, bukan Wawu. Dalam teks juga tidak ditemukan keterangan tentang tempat penulisan atau penyalinannya."

"Buku ini berisi mengenai piwulang atau ajaran-ajaran yang kehidupan terkait dengan hubungan pada sang pencipta, kepada sesama. Misalkan bagaimana tata cara dan hukumnya menjalankan shalat, piwulang para ulama. Ajaran mengenai hidup prihatin, mengikuti ajaran kebajikan, harus bersikap tenggang rasa antar sesama, jangan senang membicarakan kejelekan orang lain, harus selalu senang menambah ilmu pengetahuan, senang membaca hal-hal yang bermanfaat, hakekat hamba dan sang pencipta dan lain-lainnya."

"Buku ini menceritakan mengenai berbaurnya agama Islam dan agama Budha. Dikisahkan bahwa para Pandhawa berada di dalam Retno Dumilah yang dibawa oleh Bethara Yama, dan mereka semua merasa nikmat di dalamnya. Ditambah dengan para Punakawan Semar, Gareng dan Petruk ikut disuruh masuk oleh Batara Yama. Ajaran mengenai prilaku yang baik behwa seseorang yang kaya sebaiknya jangan menghina atau mencaci orang yang di bawahnya, harus berlaku baik pada sesame manusia. Jangan senang menipu. Dibagian akhir ada data dirangkai kisah ini di hari dinten wage tanggal 3 bulan Ruwah tahun 1846. Senorodra ternyata adalah putra Batara Bayu."

"Naskah inimerupakan ringkasan dari naskah KBG 719 (nomor asli KBG Pigeaud 60) yang berupa primbon dalam bentuk tembang macapat. Naskah asli diperoleh Pigeaud pada bulan Juni 1930, kemudian dibuat ringkasan oleh Mandrasastra tahun 1930. Teks ringkasan ini berisi, antara lain, primbon, petangan hari, pawukon, petikan wulang reh, wejangan Sunan Giri, piwulang Prabu Geniyara, semacam piwulang estri dari serat Dewi Murtasiyah, paramasastra, dasanama, sengkalan, endrakusuma (aksara sandi), aksara Jawa dan Arab dan lain-lain. Naskah tidak dimikrofilmkan. Tentang naskah babon, lihat Pigeaud 1931: 346."

"Since the enactment of Permendiknas (Regulation of Minister of National Education) No.22 regarding the contents standard (SI), in its implementation it still faces various problems and obstructions, especially in PAI learning. Among the indicators is, the teachers of Islamic religious education (GPAI) find a difficulty in understanding both the SI document and its implementation. In general, teachers also face difficulty in developing the syllabus, especially in formulating the indicators. The study on SI implementation at SMP (Junior High School) is to answer the question on how is GPAI capability in planning and implementing the learning, doing the assessment on PAI learning as well as the obstructing factor in PAI learning. Among the finding of such study shows that GPAI capability in planning and implementing the learning is in fair category. This is affected by the limitation of GPAI understanding on SI document, in syllabus development as well as RPP composing. The assessment procedure on PAI learning in general refers to the Permendiknas No.22 of 2006, but generally GPAI faces difficulty in doing the assessment on good behaviour since there is no assessment format yet."