Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah diterima oleh Pigeaud bulan Juni 1931 dari Bale Poestaka. Penyusunnnya tidak diketahui. Menurut keterangan, naskah ini semula disertai gambar, tetapi gambar itu tidak ada pada CI.2; mungkin gambar tersebut ada dalam naskah induk, tetapi tidak ikut disalin. Naskah berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe lumut, Jaka Bodho, dan Brambangan. Menurut catatan yang tersisip dalam naskah, jalan ceritanya sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.2-B 26.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini ditulis dalam bentuk macapat, berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe Lumut, Panitisastra Piwulang Sae, dan Babad Canggalan ing Panaraga. Rincian isi masing-masing teks sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut. Cerita dimulai dengan kisah seorang pemuda yang tidak mempunyai tempat tinggal, berjumpa dengan seorang lurah desa, kemudian ia diberi nama Andhe-andhe Lumut. Daftar pupuhnya: 1) dhandhanggula; 2) kinanthi; 3) megatruh; 4) pangkur; 5) durma; 6) mijil; 7) girisa; 8) pucung; 9) sinom; 10) dhandhanggula; 11) gambuh; 12) maskumambang. Paniti Sastra Piwulang Sae. Memuat berbagai ajaran tentang kesusilaan, tatakrama, ketatanegaraan, moral etik dan lain-lain. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) asmaradana; 3) sinom; 4) pucung; 5) kinanthi; 6) pangkur; 7) maskumambang; 8) megatruh; 9) durma; 10) gambuh; 11) mijil; 12) kinanthi; 13) asmaradana; 14) dhandhanggula. Babad Canggalan ing Panaraga. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) asmaradana; 6) maskumambang; 7) mijil; 8) maskumambang; 9) sinom; 10) pucung; 11) dhandhanggula; 12) mijil; 13) kinanthi; 14) asmaradana; 15) asmaradana; 16) sinom; 17) dhandhanggula; 18) maskumambang; 19) durma; 20) kinanthi; 21) pangkur; 22) pucung; 23) dhandhanggula; 24) maskumambang; 25) sinom; 26) dhandhanggula. Naskah disalin/disusun oleh R.Ng. Wiryatani sekitar tahun 1930 di Yogyakarta. Kapan diperoleh Pigeaud tidak ada keterangan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.1-NR 394
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S. Bratasoesastra
"Cerita Andhe-andhe Lumut ini diawali dengan kisah Prabu Lembu Amiluhur di Jenggala. Dilanjutkan dengan Rd. Panji Kertapati kawin dengan Dewi Candrakirana, putri Kedhiri. Raden Panji diusir karena menolak menggantikan ayahnya menjadi raja. Dewi Candrakirana menyusul mencari suaminya. Raden Panji diambil anak oleh Bok Randha Dhadhapan, namanya menjadi Andhe-andhe Lumut. Dewi Candrakirana mengalami kesengsaraan, ?ngenger? pada Bok Randha di Karangwulusan. Andhe-andhe Lumut dilamar oleh para wanita, namun yang diterima Klenting Kuning yang sebenarnya adalah Dewi Candrakirana. Akhirnya Raden Panji dan Dewi Candrakirana kembali ke Jenggala."
Weltevreden: Bale pustaka, 1922
BKL.0072-CP 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Anglingdarma, tentang Raja Malawapati. Cerita dimulai dengan kegelisahan Prabu Anglingdarma karena istrinya, Dewi Setya atau Dewi Ambrawati, tidak mau melayaninya. Untuk menghibur diri, Prabu Anglingdarma pergi berburu. Dalam perjalanan pulang, san Prabu melihat Nagagini, istri Nagapratala, sedang bercumbu dengan seekor ular tampar. Prabu Anglingdarma membunuh ular tampar, tetapi anak panahnya juga mengenai ekor Nagagini sehingga putus. Nagagini mengadu kepada suaminya, yang hendak membunuh Prabu Anglingdarma. Upaya ini urung setelah Parbu Anglingdarma menjelaskan duduk masalahnya, bahkan Nagapratala memberi ajian yang dapat digunakan untuk mendengarkan percakapan binatang. Dewi Setya minta diajari ilmu tersebut. Oleh karena Prabu Anglingdarma setia pada janjinya pada Nagapratala, Dewi Setya bunuh diri dengan membakar diri. Prabu Anglingdarma memperoleh kutukan dari Dewi Uma, sehingga mengembara. Pengembaraan ini sampai di negeri Bojanegara dan terjadi perang tanding dengan Patih Batikmadrim yang sedang mencarinya. Teks cerita berakhir di sini dan tampaknya masih ada kelanjutannya karena pada halaman terakhir naskah (h.213) terdapat keterangan ?taksih wonten candhakipun?, tetapi naskah yang dimaksud sebagai sambungan tidak ada atau belum diketemukan. Redaksi teks pada naskah ini sama dengan edisi cetak, yang diuraikan dalam Pratelan I:181-200, namun beberapa pupuh kosong (15-17) karena naskah rusak, dan sejumlah halaman hilang. Drewes dalam studinya The Romance of King Angling Darma (1975) mendaftar naskah-naskah yang memuat teks cerita Anglingdarma, berjumlah 26 buah, yang tersebar di keraton-keraton Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegaran, serta Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Universitas Leiden. Dalam buku ini juga terdapat suntingan teks Aji Darma berikut ringkasan tiap-tiap pupuh dengan disertai terjemahan dalam bahasa Inggris. Dua teks cetakan yang berisi cerita Anglingdarma dan pantas disebut adalah edisi C.F. Winter yang dimuat dalam VBG XXV dan Departemen P dan K, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah (1981) yang merupakan alih aksara dan alih bahasa Sujadi Pratomo dari sebuah naskah yang tersimpan di Sasana Pustaka. Dalam naskah ini terdapat keterangan titimangsa penyalinan, yakni pada hari Jumat Legi, 10 Rabingulakir, Jimawal 1873 (17 Juni 1845). FSUI memperoleh naskah ini pada tanggal 21 Januari 1977 sebagai hadiah dari P.T. Caltex Pacific Indonesia. Menurut keterangan yang tertulis pada h.214, naskah ini sebelumnya milik ?Sindunatan?."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.3-CT 15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan/cuplikan pupuh dari naskah KBG 146 yang berisi kisah pengembaraan Prabu Anglingdarma. Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Anglingdarma dalam segala versi-versinya, lihat Drewes 1977. Teks Anglingdarma pada naskah ini sama dengan edisi cetak. Lihat Pratelan I: 181-200 untuk ringkasan maupun informasi pupuh teks ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.4-L 23.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Versi prosa cerita Anglingdarma, disusun seperti ringkasan. Cerita dimulai dari perburuan Prabu Anglingdarma ke taman Lengis dan diakhiri dengan penyerahan tahta Malawati kepada Anglingkusuma, putra Prabu Anglingdarma. Berdasarkan bahasanya, diduga teks/naskah ini berasal dari Jawa Timuran, gaya bahasanya bercampur antara ragam ngoko dan krama. Menurut keterangan yang terdapat pada h.i, naskah disalin oleh Suwandi pada bulan Juli 1929 dari naskah HS No.29 (FSUI/CL.6). Namun naskah induk tersebut, yang menurut keterangan berasal dari Surakarta dan diperoleh Pigeaud dari Kiliaan-Charpentier tahun 1927, tidak diketemukan lagi di koleksi FSUI. Ringkasan Suwandi ini sudah dialihaksarakan, salah satunya adalah FSUI/CL.5b. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CL.3 dan Behrend 1990: 221."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.5a-A 16.09a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari FSUI/CL.5a, dibuat oleh staf Pigeaud di Surakarta sekitar tahun 1929. LIhat deskripsi naskah CL.5a untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.5b-A 16.09b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Retno Wulandari
"Naskah Andhe-Andhe Lumut merupakan salah satu versi korpus cerita Panji. Meskipun Pigeaud (1967) mengelompokkan naskah Andhe-Andhe Lumut ke dalam cerita dongeng tetapi Poerbatjaraka (1968) berpendapat ada beberapa cerita Panji dapat dimasukkan ke dalam cerita dongeng. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan naskah-naskah yang memiliki judul yang sama. Ini dilakukan dengan Cara melihat katalog atau mendatangi/melacak ke perpustakaan yaitu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sonobudoyo (Yogyakarta) dan Perpustakaan Sasono Pustoko, Keraton Surakarta. Naskah-naskah yang telah dikumpulkan kemudian diperbandingkan dengan melihat kelebihan dan kelemahan masing-masing naskah. Metode yang dipakai untuk melakukan perbandingan adalah metode landasan. Untuk suntingan naskah dipergunakan edisi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan edisi teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Dewi Ekayani
"Nrima merupakan sikap berpasrah diri dalam budaya Jawa. Sikap nrima dalam masyarakat Jawa saat ini kurang dipahami apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dianggap sudah tidak sesuai lagi. Salah satu cerita rakyat Jawa yaitu Andhe-Andhe Lumut (AAL) menjadi perhatian penelitian ini dikarenakan diciptakan kembali dalam bentuk novel (2010) oleh DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, dan Martha Sadiyati, yang secara hipotesis sesungguhnya ingin menghadirkan kembali sikap nrima ini yang dihadapkan pada persoalan kekinian. Sikap Nrima yang berpasrah diri yang terkesan statis dan tanpa “alasan” yang seolah-olah harus dilakukan karena takdir semata pada masyarakat Jawa masa lampau, dalam novel ini diubah menjadi sikap yang dinamis dengan suatu alasan yang logis dan pertanggungjawaban moral. Penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap nrima yang ada di dalam cerita AAL melalui tokoh Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori penokohan oleh Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nrima Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning) adalah sikap nrima yang dilandasi alasan moral yaitu berbakti kepada orang tua. Sikap nrima yang dilakukan oleh tokoh Klenthing Kuningmengajarkan bahwa menerima takdir sebagai bakti terhadap orang tua dan dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan terus berusaha akan berbuah menjadi moral kebaikan yang seutuhnya.

Nrima is an attitude of surrender in Javanese culture. The attitude of nrima in Javanese society is is not well understood by today’s society, it may be considered no longer appropriate. One of the Javanese folk story, Andhe-Andhe Lumut (AAL) is the focus of this research because it was re-created in the form of a novel (2010) by DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, and Martha Sadiyati, who hypothetically actually wanted to bring back the attitude of nrima who was faced with contemporary problems. Nrima's attitude of surrendering himself that seems static and without "reasons" which seems to have to be done because of fate alone in the past Javanese society, in this novel is transformed into a dynamic attitude with a logical reason and moral responsibility. This study intends to describe the attitude of acceptance in the AAL story through the character of Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). This research uses the qualitative method with characterization approach by Nurgiyantoro. The results shows that Dewi Sekartaji's (Klenthing Kuning) acceptance attitude was an acceptable attitude based on moral reasons, namely devotion to parents. The nrima’s attitude carried out by the Klenthing Kuning figure teaches that accepting destiny as a devotion to one's parents and with sincerity, patience, and continuous effort will bear fruit into a complete moral goodness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Indah Nova N
"ABSTRAK
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher
Bang Asisik Kencana, dan Jaka Kandhung Karo Perkutute), di bawah bimbingan ibu
Dyah Widjayanty, S.S., M. Si., Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema dan amanat cerita
melalui unsur-unsur pembangun cerita seperti alur, tokoh, dan latar. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Crita Rakyat Jawa Timur dan Crita Rakyat
Blitar. Penelitian ini menggunakan teori dari buku Apresiasi Kesusastraan yang
ditulis oleh Jakob Sumardjo dan Saini K.M. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tema dan amanat dalam cerita rakyat Cindhelaras, Badher Bang Asisik Kencana, dan
Jaka Kandhung Karo Perkutute saling berkaitan dengan unsur alur, tokoh, dan latar
sehingga membuat cerita menjadi utuh dan bermakna

ABSTRACT
Rara Indah Nova Nindyah, Tema dan Amanat Cerita Rakyat (Cindhelaras, Badher
Bang Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute), under the guidance Mrs.
Dyah Widjayanty, S.S, M.Si, Faculty of Humanity, University of Indonesia. This
study aims to describe the theme and mandate of the story through the elements of
the story such as builders plots, characters, and background. The data used is Crita
Rakyat Jawa Timur and Crita Rakyat Blitar. This study uses the theory of Apresiasi
Kesusatraan book written by Jakob Sumardjo and Saini K. M. The results of this
study indicate that the theme and mandate in folklore Cindhelaras, Badher Bang
Asisik Kencana, and Jake Kandhung Karo Perkutute intertwined with elements of
plot, character, and background so make the story whole and meaningful."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>