Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini terdiri dari dua teks macapat, yaitu lampahanipun Dewi Sri sakedhik dan babad ngerum. Kedua teks disalin oleh orang yang sama. Pada h.i-v juga terdapat sebuah teks prosa dengan aksara yang berbeda, berjudul serat Dwijakatama. Teks ini berisi sebuah cerita singkat, yaitu tentang Prabu Kalasrenggi yang memerintah patihnya untuk mencuri seorang bayi, putra Prabu Suryakusuma dari negara Bandar Gupala. Bayi tersebut akan digunakan oleh Prabu Kalasrenggi sebagai tumbal negaranya. Dua orang putra Prabu Suryakusuma lainnya, yaitu R. Nukma Kusuma dan R. Nukma Pamedhar berusaha merebut kembali bayi tersebut. Tentara Prabu Kalasrenggi dapat dikalahkan dan bayi dapat direbut kembali. R. Nukma Kusuma kemudian menjadi raja di Simbar Sasra bergelar Prabu Candrakusuma, R. Nukma Pamedhar diangkat sebagai senapati di kerajaan Bandar Gupala. Teks lampahanipun Dewi Sri sakedhi, berisi kisah perjalanan Dewi Sri pada saat mencari saudaranya, yakni R. Sadana (serat Sri Sadana). Dalam perjalanan ini, Dewi Sri memberikan sejumlah ajaran/petunjuk dan larangan kepada para petani dan para wanita tentang pertanian, dan cara sesaji yang baik yang ditujukan untuk dirinya. Teks terdiri atas enam pupuh, sebagai berikut: 1) sinom; 2) pangkur; 3) kinanthi; 4) megatruh; 5) pangkur; 6) durma. Teks terakhir, babad ngerum, berisi kisah di negeri Rum Dwijakotama, ketika Seh Suman berguru pada sang Pandhita Ngusmanajid, kemudian sejumlah dwija (ulama) berkumpul untuk memperkenalkan ilmu masing-masing dengan menjarwakan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa. Para Dwija tersebut adalah: Seh Suman, Seh Ngusmanajid, Seh Darulsalam, Seh Bukti Jalal, Seh Pramanajati, Sang Brahmana Darma. Babad ini tersusun dalam tujuh pupuh yaitu: 1) dhandhanggula; 2) pangkur; 3) asmarandana; 4) gambuh; 5) kinanthi; 6) mijil; 7) pucung."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.51-NR 287
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan daftar pupuh dan isi ceritera dari naskah induk FSUI/CH.21. Ringkasan dikerjakan oleh R.M. Suwandi pada bulan Desember 1929 untuk Dr. Pigeaud. Lihat deskripsi naskah CH.21 untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.22-L 12.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah CH.24 ini mirip dengan CH.23 dan CH.25, tetapi bagian awal dan bagian alchirnya hilang, sehingga data tentang penulisan dan penyalinannya tidak diketahui. Untuk keterangan selanjutnya dan perbandingan pupuh-pupuhnya denagan kedua naskah tersebut, lihat deskripsi naskah CH.23. Teks ini selain berisi serat Jaransari Jaranpurnama (h.1-83) juga berisi Kisah Seh Ngarip atau Dewi Murtasiyah (h.85-169). Menurut keterangan di luar teks, naskah asal Cirebon ini dibeli oleh Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta pada bulan Juni 1932 dan dibuat uittreksel (ringkasannya) oleh Mandrasastra pada bulan April 1933. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) mijil; (5) durma; (6) sinom; (7) asmarandana; (8) pucung; (9) pangkur; (10) dhandhanggula; (11) durma; (12) pangkur; (13) sinom; (14) lad; (15) kinanthi; (16) asmarandana; (17) mijil; (18) dhandhanggula; (19) megatruh; (20) durma; (21) kinanthi; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) pucung; (25) pangkur; (26) durma; (27) asmarandana; (28) dhandhanggula; (29) sinom; (30) pangkur; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) asmarandana; (34) kinanthi; (35) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.24-NR 203
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan yang dikerjakan Mandrasastra sekitar tahun 1934-1940 ini merupakan ringkasan dari naskah tulisan tangan yang diterima Pigeaud dari J. van de Weg, Juntikulon, Indramayu atas bantuan Dr. Kraemer. Berhubung teks tidak berjudul maka dalam rangka pendeskripsian naskah, teks ringkasan yang terdiri atas berbagai macam serat ini kemudian diberi nama Jaransari-Jaranpurnama yang sesungguhnya hanya merupakan bagian dari Serat Ulam Caraca (h. 87-92). Berikut daftar teks yang tercantum dalam ringkasan ini. 1. Walangsungsang (Juni 1934): h.1-13; 2. Seh Maulanajati (Juni 1934): h.14; 3. Darmagandhul (Juni 1934): h. 15-20; 4. Babad Demak (Agustus 1934): h.21-27; 5. Babad Pajang (Juni 1934): h.28-35; 6. Babad Cerbon (Sutawijaya) (Juni 1934): h.35-41; 7. Asi-bidaya (Babad Putra Pajajaran) (Juni 1934): h.41-43; 8. Babad Mataram (Sultan Ngalaga) (Agustus 1934): h.44-50; 9. Babad R. Patah Ngejawi (Brawijaya pungkasan) (Juni 1934): h.51-52; 10. Selarasa I-II (Juni 1934): h.52-58; 11. Madujaya (Agustus 1934): h.58-59; 12. Suluk Barul Kalbi (Agustus 1934): h.60-61; 13. Tarek dan Darmagandhul (Agustus 1934): h.61-63; 14. Suluk Jebeng (Agustus 1934): h.64; 15. Suluk Seh Sarip dan Darmagandhul (Agustus 1934): h.65-68; 16. Suluk Bayanullah (R. Sasrawijaya) (Agustus 1934): h.68-69; 17. Suluk Kancil (Suluk Seh Lanang) (Agustus 1934): h.70-72; 18. Suluk Bayanullah (Suluk Samud) (Agustus 1934): h.72-73; 19. Suluk Seh Jabar I (Agustus 1934): h.73-74; 20. Suluk Seh Jabar II (Agustus 1934): h.75-86; 21. Suluk Ulam Caraca (Jaka Garenteng) (Juni 1934): h.87-92. Untuk keterangan bibliografis selengkapnya lihat deskripsi naskah CH.23."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.28-L 21.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi salinan teks historis legendaris berjudul Cariyosipun Jaka Thule. Naskah dikoleksikan (atau disalin?) oleh Kiliaan-Charpentier, kemudian dibeli oleh Pigeaud pada tahun 1927. Versi teks inityang tersusun dalam 17 pupuh, persis sama dengan LOr 4944. Bandingkan Juynboll 1911:119 dan Pigeaud 1968:250 tentang naskah tersebut. Lihat juga keterangan Pigeaud tentang teks ini pada umumnya 1967::136). Daftar pupuh: (1) durma; (2) kinanthi; (3) mijil; (4) asmarandana; (5) pangkur; (6) durma; (7) kinanthi; (8) pangkur; (9) sinom; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) mijil; (13) dhandhanggula; (14) durma; (15) pangkur; (16) maskumambang; (17) sinom. Alur cerita sebagai berikut: Cerita dimulai dari kelahirannya si Jaka Thule dan Widi, lalu pengembaraan mereka berdua dalam mencari orang tuanya yang bernama Pandung Siluman. Dalam pengembaraannya Jaka Thule diasuh oleh Empu Keleng di desa Pamlingan, sedangkan Widi diasuh oleh Empu Wigena di desa Pakandangan. Tersebutlah kerajaan Majapahit; yang bertahta adalah Prabu Brawijaya; putri prabu tersebut, bernama Dewi Retna Kumambang, sedang salfit cacar. Untuk kesembuhannya harus didatan^kan putri keturunan Cina yang bernama Bondan Kejawan. Untuk menyambutnya Prabu Brawijaya mengadakan sayembara membuat pintu kerajaan 40 buah. Maka kedua empu bersama Jaka Thule dan Widi berdatangan dan siap menyelesaikan daun pintu tersebut. Setelah pekerjaan selesai, tidak seorang pun yang mampu memasangnya. Maka Sang Prabu Brawijaya menga-dakan sayembara, barang siapa mampu memasang daun pintu akan diberikan tanah separoh kerajaan Majapahit dan dikawinkan dengan Retna Kumambang. Di antara seluruh warga Majapahit tidak ada yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, maka Jaka Thule lah yang mampu mengerjakannya. Mendengar adanya putri yang sangat cantik di Majapahit, banyak kerajaan di tanah sabrang yang ingin melamarnya, seperti dari Nusa Sabrang yang sangat terkenal kesaktian senjatanya yang bernama Kala Mujeng, dan dari Cempa yang juga terkenal kesaktiannya yang bernama Maesasura. Namun para pelamar tersebut dapat dikalahkan oleh Jaka Thule. Akhirnya Jaka Thule mempersunting Dewi Retna Endah dan menjadi raja di negeri Sumekar, dan Widi lah yang menjadi patih dengan gelar Arya Banyak. Sedangkan Dewi Retna Kumambang menjadi ratu di negeri Japan dengan patihnya Raden Kanduruan. Pada bulan Desember 1929, atas prakarsa Pigeaud, naskah ini dibuatkan ringka-sannya oleh R.M. Suwandi (FSUI/CH.22). Pada bulan Desember 1932 di Yogyakarta atas prakarsa beliau juga naskah ini disalin ulang (ketikan) (FSUI/CH.22a). Naskah ini juga telah dibuatkan daftar kata oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1939."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.21-B 3.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisikan salinan ketikan dari FSUI/CH.21. Naskah disalin di Surakarta atas prakarsa Pigeaud pada bulan Desember 1929. Lihat deskripsi naskah CH.21 untuk keterangan selanjutnya. Terdapat dua eksemplar naskah ini pada koleksi FSUI, ialah ketikan asli (A , g o7a) dan tembusan karbon (b). Hanya ketikan asli yang dimikrofilm."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.22a-A 18.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah CH.23 ini berisi teks Jaranpurnama, sebuah kisah historis-legendaris yang menceritakan dua saudara kakak beradik bernama Jaranpurnama dan Jaransari, dengan mengambil latar belakang kerajaan Blambangan, Tuban dan Majapahit. Pada mulanya kedua bersaudara ini sangat rukun, tetapi kemudian mereka saling bermusuhan, sehingga Jaranpurnama membuat siasat untuk mencelakakan adiknya Jaransari. Namun pada akhir cerita, Jaransari dapat naik tahta menjadi raja di Majapahit. Menurut keterangan di luar teks, naskah asal Cirebon ini dibeli oleh Pigeaud di Yogyakarta pada bulan November 1934, dan dibuat uittreksel (ringkasannya) oleh Mandrasastra pada bulan Maret 1935. Keterangan bibliografis mengenai teks Jaranpurnama dapat dilihat pada MSB/L.155-L.160; Brandes I: 249-252; Juynboll 1911: 80-81; Pigeaud 1967: 230-231; Poerbatjaraka 1933: 306-307; Katalog Laporan Penelitian Naskah Cirebon (FSUI/1994): 164, 183, 177, 202, 138, 188. Untuk korpus sejenis lihat pada PNRI/KBG 222, 248, 381, lontar 24 L 369, 25 L 648, Br 26, 171, 172, 183, 185, 202, 227-228, 243, 245, 248, 454, CS 51. Di koleksi FSUI ada tiga naskah dengan judul sama, yaitu CH.24, CH.25 dan CH.23 ini, tetapi daftar pupuhnya sedikit berbeda. Daftar pupuh: (1) (dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) durma; (4) sinom; (5) pangkur; (6) dhandhanggula; (7) mijil; (8) durma; (9) sinom; (10) asmarandana; (11) pucung; (12) pangkur; (13) dhandhanggula; (14) durma; (15) pangkur; (16) sinom; (17) jurudemung; (18) girisa; (19) kinanthi; (20) asmarandana; (21) mijil; (22) dhandhanggula; (23) megatruh; (24) durma; (25) kinanthi; (26) sinom; (27) asmarandana; (28) pucung; (29) pangkur; (30) durma; (31) dhandhanggula; (32) asmarandana; (33) durma; (34) pangkur; (35) durma; (36) pangkur; (37) dhandhanggula; (38) asmarandana; (39) sinom; (40) asmarandana; (41) megatruh; (42) dhandhanggula; (43) sinom; (44) pangkur; (45) kinanthi; (46) asmarandana; (47) sinom; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) nkinanthi; (51) dhandhanggula; (52) sinom; (53) pangkur; (54) asmarandana; (55) dhandhanggula; (56) kinanthi; (57) mijil; (58) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.23-NR 279
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah salinan ketikan dari naskah tulisan tangan yang ada di Yayasan Panti-Budaya & Yogyakarta dengan nomor koleksi MSB/L.159 ini dibuat rangkap dua, yaitu CH.25 ini (G 161a) dan tembusan karbonnya CH.25a (G 161b). Salinan (tembusan karbon) dari naskah ini terdapat pula di PNRI/G 161 dan MSB/L.160. Berdasarkan daftar pupuh di bawah, dijumpai beberapa pupuh dengan isi mirip dengan teks CH.23 dan CH.25. Perbandingan pupuh dapat dilihat pada uraian berikut, sedangkan keterangan bibliografis selengkapnya lihat FSUI/CH.23."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.25-G 161a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang berisi teks Serat Jaransari-Jaranpurnama ini adalah salinan tembusan karbon dari naskah FSUI/CH.25. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.25a-G 161b
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>