Ditemukan 5256 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah ini berisi teks kisah historis bercorak Islam yang disadur dalam tembang macapat. Isi cerita menggambarkan situasi Mekah antara tahun 1854-1859, pada saat sering terjadinya perselisihan antara orang Arab dan orang Turki. Daftar pupuh: 1) sad; 2) asmaradana; 3) pangkur; 4) durma; 5) mijil; 6) gambuh; 7) pucung; 8) sinom; 9) megatruh; 10) kinanthi; 11) asmaradana; 12) pangkur; 13) dhandhanggula; 14) gambuh; 15) durma; 16) pucung; 17) sinom; 18) kinanthi; 19) pangkur; 20) durma; 21) megatruh; 22) maskumambang; 23) mijil; 24) dhandhanggula. Naskah ini merupakan alih aksara dari naskah MSB/L.283. Menurut keterangan yang termuat dalam MSB/L.283 (Behrend 1990: 380-381) dan Pigeaud 1968: 418 teks ini dikarang oleh R.M. Diyar (alias Kaji Muhammad Mentaram, putra P Mangkubumi II) sekitar pertengahan abad ke-19 di Surakarta. Naskah babon disalin pada tahun 1866 oleh Ngabdul Samsu Al-Mataram, atas prakarsa R.T. Gandaatmaj dan kemudian diterbitkan di Yogyakarta. Seorang staf Panti Boedaja mengalihaksarakannya pada tahun 1936. Alih aksara sebanyak empat eksemplar tersimpan di FSUI/CI.101 ini; MSB/L.284; PNRI/G 109; LOr 6793."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.101-G 109
Naskah Universitas Indonesia Library
Evans, B. Ifor
Harmondsworth: Penguin Books, 1944
822.9 EVA s (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah salinan yang dibuat oleh staf Dr. Kraemer di Panti Boedaja, Surakarta, tahun 1932. Naskah berisi teks Serat Cabolek (juga disebut Serat Bratatama), yang satu versi dengan redaksi yang oleh Soebardi dinamakan redaksi ke-3 (1975: 5). Teks versi tersebut disusun pada tahun 1866 di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI. Salinan lain dari naskah ini, berupa tembusan karbon, adalah MSB/L.80a, LOr 8367, dan PNRJ/G 190. Naskah babon yang disalin dalam naskah ini tidak diidentifikasikan secara tepat, hanya dinyatakan berasal dari Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.12-A 28.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah dluwang ini berisi teks Serat Samud, mengisahkan tentang Ki Samud Ibnu Salam, seorang Yahudi, yang bertanya jawab dengan Nabi Muhammad, sehingga akhirnya masuk agama Islam. Cerita ini merupakan saduran berbahasa Jawa dari Hikayat Seribu Masa'il yang terkenal dalam sastra Melayu. Tentang teks ini pada umumnya, lihat Pijper 1924, Poerbatjaraka dkk. 1950: 68-74, Pigeaud 1967: 101. Bandingkan dengan naskah-naskah: LOr 4001, RtMLV 27.778; PNRI/Br 504, KBG 405, 413, 434; lontar KBG 27 L 516 dan 68 L 1109; FSUI/CI.109, 110, 110a-c, PW.79; MSB/P.207; serta naskah Behrend 4 (mikrofilm PNRI rol 139.04). Versi Samud dalam naskah ini rupanya berbeda jauh dengan versi yang telah diketahui. Daftar pupuhnya sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) dhandhanggula; 3) sinom; 4) asmaradana; 5) durma; 6) asmaradana; 7) pangkur; 8) asmaradana; 9) dhandhanggula; 10) kinanthi; 11) durma; 12) dhandhanggula; 13) asmaradana; 14) durma; 15) asmaradana; 16) pucung; 17) sinom; 18) dhandhanggula; 19) sinom; 20) pangkur; 21) girisa; 22) asmaradana; 23) dhandhanggula; 24) asmaradana; 25) asmaradana; 26) asmaradana. Bandingkan dengan CI.110 untuk versi teks Samud yang lain. Pigeaud memperoleh naskah ini pada tahun 1927. Tidak ada keterangan di dalamnya tentang penulisan teks maupun penyalinan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.109-NR 27
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah pegon ini berisi teks Serat Samud dalam redaksi yang berbeda dengan CI.109 di atas. Lihat deskripsi naskah CI.109 tersebut untuk keterangan dan referensi selanjutnya. Teks Samud pada naskah ini nampaknya satu versi dengan naskah Behrend 4 dan KBG 405, namun Behrend 4 hanya sampai pupuh 10 dan KBG 405 sampai pupuh 14, sedangkan CI.110 ini melanjutkan cerita sampai tamat pada pupuh 20. Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari Surasa Surasudirja, penghuni Banasare, Bandawasa, pada bulan Desember 1931, di Yogyakarta. Mandrasastra telah membuat ringkasan dari naskah ini pada bulan Juli 1937. Ringkasan tersebut berbunyi sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) durma; 4) sinom; 5) durma; 6) sinom; 7) dhandhanggula; 8) sinom; 9) durma; 10) pangkur; 11) asmaradana; 12) durma; 13) asmaradana; 14) sinom; 15) asmaradana; 16) dhandhanggula; 17) kinanthi; 18) durma; 19) pangkur; 20) dhandhanggula. R.M. Sumahatmaka juga membuat ringkasan naskah ini amat mendetail. Ringkasan tersebut terbagi menjadi tiga jilid, dimuat dalam FSUI/CI.110a-c."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.110-NR 154
Naskah Universitas Indonesia Library
"Tembusan karbon dari naskah FSUI/PW.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Naskah tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80a-A 17.07a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Sama dengan PW.80a di atas, namun hanya sampai dengan h.24 (pupuh durma). Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.80b-A 17.07b
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi ringkasan teks Serat Walangsungsang, kemungkinan berasal dari naskah induk Babad Cerbon, Putra Galuh, diterima Pigeaud dengan perantaraan Dr. Kraemer (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.57-L 21.04
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini mulai disalin pada tanggal 5 Februari 1910, memuat teks Serat Walang Sungsang-Rara Santang. Pada h.i disebutkan bahwa naskah tersebut dibeli dengan perantaraan Ir. Moens pada tanggal 18 Maret 1932 di Yogyakarta. Ringkasan oleh Mandrasastra dilakukan pada Mei 1932. Pigeaud dalam bukunya Literature of Java menggolongkan cerita Walang Sungsang - Rara Santang ke dalam 'Cerbon mythical tale' (Pigeaud 1967:144-145). Karya ini menceritakan tentang penyebaran agama Islam terutama di daerah Cirebon. Adapun tokoh-tokoh yang diceritakan dalam teks tersebut adalah Raden Walang Sungsang, putra raja Pajajaran yang memeluk agama Islam, berkelana mencari ilmu tentang agama Islam ke Mekah, dan kemudian kembali lagi ke pulau Jawa. Rara Santang, adik R. Walang Sungsang yang ikut berkelana bersama kakaknya, kemudian kawin dengan raja Mesir. Kelak salah satu dari putranya bernama R. Sarip Hidayat menjadi wali di Gunungjati. Diceritakan pula tentang R. Sahid saat menjadi perampok yang akhirnya takluk pada Ki Dares, kemudian R. Sahid disuruh berguru pada Sunan Jati. Belum sempat R. Sahid berguru, Sunan Jati (Seh Sarip) harus pergi dengan tujuan akan membujuk kakeknya, raja Pajajaran untuk memeluk agama Islam. Akan tetapi raja Pajajaran lebih suka gaib bersama kerajaannya. Seh Sarip kembali ke Gunungjati setelah 9 bulan pergi. Di Gunungjati R. Sahid masih menunggu kedatangan Seh Sarip untuk berguru sarengat agama Nabi Muhammad. R. Sahid disuruh ke pinggir kali sambil membawa kemiri, namun kemiri yang dibawanya masuk ke dalam sungai, R. Sahid berusaha mencari kemiri di dalam sungai hingga ke samudra, akhirnya sampai di pulau Ening, di sana bertemu dengan Nabi Kilir. R. Sahid diberi nama Sunan Kalijaga kemudian ia bertapa di pegunungan Dieng. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) megatruh; (5) balabak; (6) mijil; (7) sinom; (8) maskumambang; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) kinanthi ; (16) sinom; (17) asmarandana; (18) dhandhanggula; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) kinanthi; (23) balabak."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.58-NR 169
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi teks yang mengisahkan ulama bernama Abdullah yang tinggal di Mekah, juga menceritakan seorang raja yang berkuasa di Bagdad. Disebutkan bahwa pengarangnya adalah Ranggawarsita. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Dandanggula; 2. Maskumambang; 3. Kinanthi; 4. Asmaradana; 5. Pangkur; 6. Mijil; 7. Pangkur; 8. Maskumambang; 9. Dandanggula; 10. Asmaradana; 11. Gambuh; 12. Kinanthi; 13. Mijil; 14. Dandanggula; 15. Sinom; 16. Megatruh; 17. Kinanthi; 18. Dandanggula; 19. Sinom; 20. Dandanggula. Asal koleksi naskah dari RM. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.26-KS 77
Naskah Universitas Indonesia Library