Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan salinan ketikan dari FSUI/BA.123. informasi selengkapnya tentang teks dan naskah babon dapat dibaca pada deskripsi naskah tersebut. FSUI menyimpan dua eksemplar salinan tembusan karbon naskah ini (A 39.02b-c). Hanya copy b yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.123-A 39.02b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat daftar kata bahasa kesusasteraan Yogyakarta (tembung kawi) dengan artinya, tersusun dalam metrum dhandhanggula. Teks disalin dari naskah asal Yogyakarta yang dimiliki R. Tanaya di Surakarta. Naskah babon tersebut mengandung tarikh Be 1768, bersamaan dengan tahun 1840 Masehi. Di naskah babonnya, teks ini merupakan sebagian kecil dari seluruh isinya, dan terletak di h.117-127. Penyalinan pertama (tulisan tangan) dari babon tersebut mungkin dilakukan oleh pemilik asli naskah, ialah R. Tanaya, sekitar tahun 1936. Salinan ketikan dibuat oleh staf Dr. Pigeaud di Yogyakarta. Untuk salinan ketikan tersebut lihat FSUI/BA.123a di bawah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.123-A 39.02a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi sinonim kata-kata kawi (yang dimaksud adalah tembung kawi, bukan bahasa Jawa Kuna) tentang nama-nama anggota badan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan badan, serta istilah-istilah umum. Penyusunan nama-nama anggota badan dibuat berurutan, mulai dari bagian kepala terus ke bawah hingga ke bagian kaki. Naskah yang tergolong kamus ini memuat sekitar seribu buah entri. Berdasarkan catatan pada h.1, naskah ini diperoleh Th. Pigeaud dari Kiliaan-Charpentier pada bulan Desember 1927. Tentang penulisan teks dasanama ini tidak ada informasi. Di h.37 terdapat catatan dengan tulisan yang sejenis dengan tulisan pada teks pokok, berbunyi ?tammat 9-11-90?, berarti kiranya bahwa naskah selesai disalin pada tanggal 9 November 1890. Jenis kertas cocok dengan penanggalan tersebut. Tempat penyalinan belum dapat diketahui. Penyalin dapat diperkirakan sama dengan penyalin BA.148, yang juga berasal dari Kiliaan-Charpentier. Naskah-naskah lain dengan isi dan judul yang mirip dapat dijumpai di MSB/B.7-9, 13; SMP/MN.294, 367, 537-540, 551, 587; SMP/KS.565; Lor 1831, 2008, 2049, 2060, 2136, 3166, 4188, 4885, 5175, 5374, 5597, 6399, 6609, 9232, 10.563; NBS 82, 133, 400. Lihat juga dibawah judul Kawi dasanama, Carakabasa, dan lain sebagainya dalam indeks-indeks judul naskah. Untuk versi cetak dengan uraian bahasa Belanda dapat dilihat pada Cohen Stuart 1873."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.122-B 2.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan catatan dan ringkasan teks yang diambil dari naskah MSB/B.11 koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Naskah asli berasal dari Madura dan diperoleh oleh Java Instituut dari R. Sasradanakusuma, seorang bangsawan dari Sampang. Naskah ini berisi teks-teks: 1. Candrasangkala; 2. Dasanama; 3. Arjuna Tapa; 4. Nitisruti Kawi; 5. Sewaka; 6. Rama Tambak. Teks nomor 1-5 hanya menyebutkan judul, halaman, dan isi ringkasnya. Untuk teks Rama Tambak, terdapat ringkasan cerita per pupuh yang cukup rinci, tetapi tanpa cuplikan gatra pertama. Dalam naskah ini tidak dijelaskan kapan ringkasannya dibuat, tetapi mengingat babonnya terdapat di Yogyakarta, kemungkinan diringkas di Yogyakarta, sekitar tahun 1936, sesuai dengan catatan Pigeaud (h.1) yang menyebutkan ontvangen Juni 1936."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.118-L 15.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tumenggung Sastra Nagara
"Buku ini berisi dasanama dari suatu kata yang kemudian diberi keterangan yang begitu rinci. Juga disertai dengan sinonim dari suatu kata tersebut. Contoh: sebutan untuk dewa, orang, utusan, tumenggung, air, celeng, rembulan dan lain-lainnya."
Surakarta: Albert Rusche, 1916
BKL.0124-BA 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks kawi dasanama, menguraikan sinonim antara kata kawi dengan kata Jawa lainnya, seperti rarahita yang berarti mega, lelayu yang berarti bendera, tara-tara yang berarti berputar, dan lain-lain. Selain itu, di dalam teks ini juga diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan ajaran tasawuf Islam, seperti uraian tentang shalat. Menurut keterangan di luar teks (h.i), disebutkan bahwa teks ini dibeli oleh Pigeaud dari Lie Kong Bian pada tanggal 25 Januari 1932, di Surakarta. Lalu ini diringkas oleh Mandrasastra pada bulan September 1932. Keterangan penulis teks tidak diketemukan, hanya terdapat keterangan tarikh penulisan (?), yaitu hari Jumat Legi tanggal 21 Jumadilawal, warsa Ehe 1852 J, atau tanggal 21 Januari 1922. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) maskumambang; (3) pangkur; (4) mijil; (5) dhandhanggula; (6) kinanthi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.105-NR 161
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
398.6 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat salinan ketikan tulisan peserta no. 36b dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Tulisan tersebut berjudul Dialect basa Djawi Ngajogjakarta, dikarang oleh Ardjasoewita, Sem Agustinius dan Soedi (nama samaran Tjantrik Triguna), asli dari naskah BA.171 (h.469-581); salinan yang sama ada pada naskah BA.130, h. 1685-1716. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.183-B 19.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan rekaman acara Pasarasehan Bahasa dan Kesusastraan Djawa yang diselenggarakan di kota Yogyakarta. Berisi seluruh kegiatan pada saat itu. Kumpulan makalah lengkap dengan acara tanya jawabnya, juga teks-teks pidato pada saat acara tersebut."
Yogyakarta: Departemen Pendididkan, Pengajaran dan Kebudayaan, 1958
BKL.0260-BA 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Endang Hastarini Indiastoeti Yoedasri Kartika Devi
"Cangkriman adalah soal yang berupa kalimat, cerita, gambar dan sebagainya yang dikemukakan secara samar-samar atau hal yang sulit memecahkannya, yang membutuhkan jawaban. Menurut Ranneft, Cangkriman dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu cangkriman dalam bentuk puisi (CT) dan cangkriman dalam bentuk prosa. Cangkriman dalam bentuk puisi adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk tembang Jawa. Sedangkan cangkriman dalam bentuk prosa adalah cangkriman yang diungkapkan dalam bentuk selain tembang. Cangkriman sebagai salah satu karya sastra pasti mempunyai fungsi tertentu, karena setiap karya sastra pasti memiliki fungsi atau manfaat tertentu. Hal ini dikatakan oleh Horace yang dikutip oleh Wellek dan Warren dalam teroi Kesuasastraan (1989 : 25). Masalah sekarang apa fungsi cangkriman. Oleh karena fungsi cangkriman dalam bentuk prosa telah diteliti oleh Wibowo, maka dalam skripsi ini akan dianalisa fungsi CT dengan tujuan untuk mengetahui fungsi CT, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk menyimpulkan fungsi cangkiriman pada umumnya. Sumber data yang digunakan untuk menganalisa fungsi CT adalah buku Tjangkriman Basa Djawa Ngganggo Tembang, terbitan Bale Poestaka pad atahun 1931, yang terdiri dari 252 bait cangkriman, dalam 12 macam tembang, yang dikumpulkan oleh Ranneft. Buku ini dipilih karena dari 3 buku kumpulan cangkriman yang ditemukan, buku ini paling lengkap dan telah mencakup isi dari buku yang lainnya, selain itu buku ini juga telah dialih aksarakan ke dalam aksara latin. Untuk menganalisa CT ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pencarian fungsi dari setiap bait yang kemudian diinventarisasikan, lalu ditentukan fungsi-fungsi yang paling dominan, dominan dan kurang dominan, setelah itu baru ditarik kesimpulan secara keseluruhan. Dari analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa CT mempunyai 3 fungsi, dengan fungsi yang paling dominan adalah untuk mendidik, fungsi yang dominan adalah untuk menguji kepandaian berkias dan yang kurang dominan adalah sebagai hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>