Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Menurut daftar isi, naskah terdiri dari beberapa teks yang berbeda-beda, di antaranya: 1) nitisruti (Surti); 2) badar-parasi lan kalipa asmara; 3) rejasa; 4) dasanama; 5) setan-setan; 6) donga. Teks berbentuk tembang macapat (h.1-53) dan prosa (h.53-149). Teks yang berbentuk macapat dimulai dengan pupuh dhandhanggula dan diakhiri dengan mijil. Namun penandaan metrum tidak selalu jelas, disamping itu tidak ada tanda pergantian pupuh. Gaya tulisan dalam naskah ini sangat khas, antara lain karena tanda madyapada tidak selalu dipakai. Bentuk sandhangan ada yang menarik yaitu, suku, layar dan cakra ditulis lebih panjang dari biasanya, pepet melebar, dan huruf la kakinya ditautkan. Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah ini berisi tek sserat nitisruti (B) yang didapat Pigeaud dari Dr. Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927. Oleh Suwandi naskah kemudian dibuatkan salinan alih aksara pada Maret 1929, kini tersimpan di FSUI dengan kode PE.38. Sedangkan nitisruti A yang disalin pada Januari 1929, belum diketahui keberadaannya. Pada koleksi FSUI, juga dijumpai naskah beraksara Jawa dengan kode PE.40 yang mempunyai isi mirip dengan kedua naskah tersebut, namun dengan bentuk penampilan yang berbeda, yaitu terbagi ke dalam tiga kolom. Kolom I berupa teks kawi, kolom II: werdi, kolom III: surasa. Tidak ada keterangan penulisan, maupun penyalinan naskah, hanya ada keterangan candrasengkala berbunyi 'jaladri bahning mahastra candra' (1534 J) atau 'bahning maha astra candra' (1513 J). Belum diketahui secara pasti keterangan candrasengkala ini merupakan tarikh penulisan teks asli/bukan. Pada candrasengkala itu sendiri dijumpai tarikh berbeda, tergantung pada pemenggalan katanya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.39-NR 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan alih aksara dari naskah nitisruti B no.24, yang disalin oleh Kiliaan Charpentier, dan diserahkan kepada Pigeaud pada Juli 1927. Naskah induk tersebut kemungkinan kini tersimpan di FSUI dengan kode PW.39. Pengalihaksaraan dengan pemeriksaan kembali, dilakukan oleh Suwandi pada Maret 1929 (h.i dan sampul); sedangkan nitisruti A disalin pada Januari 1929, kini belum diketahui keberadaannya. Teks terdiri dari tiga pupuh: dhandhanggula (154 pada), diteruskan dengan dhandhanggula lagi (20 pada), dan mijil (26 pada). Keterangan referensi selengkapnya lihat PW.39. Teks nitisruti (yang sebenarnya hanya terdiri dari pupuh dhandhanggula saja, konon ditulis oleh Pangeran Karanggayam (Pigeaud 1967: 106). Teks dalam naskah ini berangka tahun 1650 Jawa, yang bertepatan dengan 1725 M."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.38-A 12.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah kemungkinan satu versi dengan FSUI/PW.39, namun dengan bentuk penampilan yang berbeda, yaitu dibuat dalam tiga lajur. Lajur pertama, merupakan teks tembang (dhandhanggula, 72 bait), lajur kedua: wardi atau artinya, dan lajur ketiga adalah surasa atau maksudnya. Tidak ada keterangan penulisan maupun penyalinan naskah, hanya ada keterangan candrasengkala yang berbunyi 'jaladri bahning mahastra candra' (1534 J) atau 'bahning maha astra candra' (1513 J). Belum diketahui secara pasti keterangan candrasengkala ini merupakan tarikh penulisan teks asli/bukan. Pada candrasengkala itu sendiri dijumpai tarikh berbeda, tergantung pada pemenggalan katanya. Naskah dibeli Pigeaud dari Jayadarsana pada 31 Maret 1938 (h.i). Keterangan referensi selengkapnya lihat PW.39. Lihat pratelan I: 405 untuk edisi cetak teks ini (Surakarta: Rusche, 1871)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.40-NR 327
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi bermacam-macam teks piwulang, yaitu: 1) nitisruti (h.1-8); 2) piwulang bab kebatosan (8-17); 3) serat nitipraja ugi sewaka (17-43); 4) serat pepali, wewulangipun Ki Ageng Sela (43-48); 5) suluk luwang (48-52); 6) serat salokantara (53-57); 7) bubuka lan piwulang amrih saged maos Jawi Arab (57-62); 8) piwulang bab pendamel sae (62-81); 9) Seh Tekawardi: wulang bab ngawula, bab aksara Jawi, bab napsu 4 lan reridu ing wanci sekarat (81-98); 10) serat hidayatullah (98-104); 11) serat ciptadriya: wulang salaki-rabi; wulang lampah kebatosan; wulang bab watak awon lan napsu 4; wulang bab ambek sae; wulang bab kelakuan tani, santri, sudagar, priyayi, satria (105-146); 12) suluk Dewaruci (146-158); 13) suluk bayan maot (158-163); 14) serat wulangreh (163-165); 15) serat...., tanpa judul, berisi ajaran seorang pendeta kepada anak raja yang lebih muda, tentang tatacara mengabdi kepada kakaknya (165-212); 16) serat waosan saking kitab, tentang perasaan Mukmin, Nasrani, majusi, Kapir (212-216); 17) dongeng lelampahanipun Ki Kewala (216-240); 18) cariyos pengulu ing Nagari Indhi (240-250). Pada h.250-251 terdapat keterangan yang menyatakan bahwa naskah ini disalin dari naskah ciptaan HB V, di Gandamayu, pada hari Kamis Pahing, 14 Jumadilawal, Dal 1791 atau tanggal 7 November 1862. Naskah tampaknya beda versi dengan naskah sekorpus lainnya yang tersimpan di FSUI. Keterangan referensi selengkapnya lihat FSUI/PW.39."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.42-NR 501
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks doa, ajaran mistik Islam, fiqh, mantra, dan aji-aji yang dikenal oleh masyarakat Jawa. Teks ini dapat juga disebut sebagai teks primbon, karena banyak dijumpai keterangan yang mirip dengan keterangan yang terdapat pada teks-teks primbon. Isinya antara lain adalah; menerangkan hakekat jagad 12, jagad 5, uraian mengenai tingkatan di dalam ajaran tasauf: sarengat, tarekat, hakekat dan makrifat, uraian mengenai lafal-lafal Arab dan fungsinya seperti lafal La ilaha ilallah, faedah ayatpitu, asal usul zakat, fitrah, shalat, puasa, haji dan sahadat. Teks ini diakhiri dengan keterangan mengenai rukun shalat dan sejarah Nabi Muhammad. Teks naskah ini telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra atas prakarsa Pigeaud, pada bulan November 1931, di Surakarta. Ringkasan tersebut dimikrofilm bersama naskah ini. Melihat jenis kertas (keluaran pabrik J. v Pannekoek dan H.F. de Charro), penyalinan naskah diduga sekitar pertengahan abad ke-19. Tidak ditemukan keterangan tertulis tentang penulis maupun saat penulisan naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.8-NR 131
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S. Hadiwiyata
"Buku ini berisi petunjuk mengenai kedudukan menyembah yang sejati kepada Maha Agung. Buku ini dikhususkan kepada kaum wanita yang berlangganan Worosusilo pada tahun 1923."
Soerakarta: Thahaja Soerakarta, 1923
BKL.0817-PW 130
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari 6 teks, yaitu: 1. wulangreh, pendidikan mengenai moral baik dan buruk; 2. wulang estri, menguraikan petunjuk untuk orang yang sudah menikah; 3. pepali Kyai Sesela, ajaran Ki Ageng Sela kepada cucunya dalam mendapatkan kebahagiaan; 4. sifat Nabi Muhammad, berisi tentang salawat; 5. sanasunu, ajaran tentang hal-hal yang harus dilakukan sesuai ajaran Tuhan; 6. tatananguyum, nasehat dalam hal perlengkapan berkuda, cara melayani tamu dan sikap tuan rumah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.23-KT 64
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut catatan tambahan pada h.i, naskah ini terdiri dari beberapa teks, antara lain: nitisruti, donga, kidung rumeksa ing wengi, kekidungan, dasanama, panitisastra, candrasangkala, kadis koja jajahan, piwulang, sajarah Madura, Babad Majapahit, brama kawi. Pigeaud memperoleh naskah ini dari Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927. Ringkasannya dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Januari 1933. Naskah kertas tela ini dilengkapi dengan beberapa buah gambar yang berfungsi sebagai penghias halaman atau juga keterangan. Dalam teks terdapat pula tanda rubrikasi dengan tinta warna merah hitam, diantaranya ada yang berupa gambar."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.41-NR 30
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga buah teks. Teks pertama adalah sangkan turunan, semacam primbon yang berisi tentang nama wuku, hari, pasaran, nilai hari, pancasuda untuk membuat rumah serta perhitungan harinya, sangat lima nabi untuk bermacam-macam keperluan, hari jelek dalam setiap bulan, hari jelek dalam setahun, naga dina, naga bulan, jumlah kasau, ukuran rumah yang baik, ukuran alang, dan tiang menurut ukuran telapak kaki yang punya rumah, babahan nawasanga, padangon, paringkelan, sengkan turunan penyakit, wuku yang dituruni Dewi Sri (h.1-12). Teks kedua berupa teks macapat berjudul serat sangkan turunan, sebuah cerita yang mengisahkan Srigati, anjing hutan, sapi gumarang, celeng dembalung, dan kuthilapas, dan terjadinya bermacam-macam hama tanaman di negara Medang Kamulan. Teks terdiri dari satu pupuh bertembang asmarandana sebanyak 25 bait, dimulai dengan kasmaran denya manganggit, carita sengkan turunan (h.14-16). Bandingkan teks yang mirip pada naskah MSB/PR.27. Teks ketiga (h.16-22) berisi cuplikan teks serat menak, menceritakan Wong Agung yang datang ke nagara Kusniya Malebari, pernikahan Raden Jayusman dan Dewi Kunmaryati, Kelaswara meninggal saat melahirkan. Karena ada nama Kelaswara, diperkirakan bagian dari menak cina. Teks ini terdiri dari dua pupuh, yaitu: 1) dhandanggula; 2) pangkur. Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud (h.i), naskah ini disalin tahun 1927 dari naskah Mangkunagaran no. 636 (?). Ciri penomoran ini berbeda dengan ciri penomoran yang dipakai di Reksapustaka Mangkunagaran sekarang, mempersulit pengidentifikasian naskah babon. Nama penyalin naskah ini tidak disebutkan, tetapi dari gaya tulisannya dapat diketahui Dr. Pigeaud sendiri yang menurunnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.30-A 4.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan teks tentang bahasa, primbon dan sejarah, sebagian di antara teks sejarah dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan adegan tertentu. Rincian isi naskah sebagai berikut: 1) Teks dasanama, memuat daftar sinonim kata-kata berbahasa Jawa, disusun berdasarkan urutan aksara Jawa sampai dengan (h.1-43); 2) japa mantra dan teks keagamaan, antara lain berisi tentang sifat 20 (43), masalah mani, sarengat, tarekat, hakekat dan makrifat (44), roh, sifat langgeng, mantra untuk melakukan suatu pekerjaan dan mantra untuk menhindarkan diri dari bidikan senapan (45), mantra penawar terhadap tindak kejahatan, mantra untuk mandi, mantra untuk tetap awet muda, mantra aji jaya kawijayan milik Panembahan Daka dan Panembahan Cendana, pangedepan milik Panembahan Salam, aji sambang-liwak, aji pancasuda salaki-sarabi, dan mantra selamat untuk hunian rumah baru (48), mantra pengasihan yakni aji jaran goyang, aji Arjuna Celor, dan aji dhesti pulunggana. Teks ini disalin dalam bentuk gancaran (48); 3) Babad Sengkalan berbentuk prosa, menguraikan sengkala Ajisaka, yang berupa keterangan angka tahun berhubungan dengan peistiwa penobatan dan wafatnya seorang raja Jawa, mulai jaman Ajisaka, Jenggala, Majapahit sampai jaman Kerajaan Mataram Surakarta dan Yogyakarta (49-56); 4) Babad nitik Sultan Agungan, mengisahkan kehidupan Sultan Agung Hanyakrakusuma semenjak masih bernama Pangeran Adipati hingga bertahta sebagai raja besar Mataram. Dalam cerita ini ditampilkan cerita kisah asmara Sultan Agung dengan Ratu Putri Suryabiseka, ratu penguasa laut Selatan yang kasat mata. Nitik Sultan Agungan ini diriwayatkan oleh seorang abdidalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yakni R.T. Mertanegara, komandan berpangkat setingkat Letnan Kolonel pada kesatuan prajurit dalem Ngayogyakarta, masa pemerintahan Hamengkubuwana V dan VI. Teks ini disusun dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 10 pupuh (57-81); 5) Babad Mekah, menceritakan kisah Abdul Muntalib, penguasa Mekah, tatkala melakukan penyerangan ke Turki melalui Konstantinopel. Cerita yang menampilkan kegigihan Abdul Muntalib untuk membebaskan daerah Mekah dari pengaruh kekuasaan Kesultanan Turki ini, dikisahkan oleh Basah Abdul Kamil, nama lain dari R.T. Mertanegara. Teks ini disalin dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 21 pupuh (83-147). Naskah ini diterima Th. Pigeaud, di Yogyakarta, pada bulan Februari 1935. Tidak ada informasi tertulis yang dapat membantu mengetahui pemilik naskah ini sebelumnya. Dari corak tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka penyalinan naskah diperkirakan sekitar tahun 1880, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.87-NR 282
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>