Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah berisi versi prosa Serat Mikraj Nabi Muhammad, menceritakan perjalanan Nabi Muhammad ketika melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dengan mengendarai Buraq. Dalam perjalanannya ini Nabi Muhammad juga menuju surga untuk menerima perintah menunaikan ibadah shalat. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat ringkasan Mandrasastra tentang naskah ini, dibuat tahun 1937. Naskah disalin oleh Abu Mashud, tanpa keterangan tahun atau tempat. Berdasarkan jenis kertas dan gaya penulisan, maka penyalinan diperkirakan sekitar pertengahan abad 19, mungkin di Cirebon. Menurut keterangan yang ada, naskah ini memang dinyatakan diperoleh di Cirebon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.89-NR 304
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi beberapa teks, yaitu: Serat Mikraj Nabi Muhammad, Suluk Kadis Patimah, Serat Kidungan (Kidung Rumeksa ing Wengi), Suluk Sujinah, Sejarah Natayudan, dan Dongeng Sabab Ali Waris (Aji Dipa). Teks Sejarah Natayudan 'talis dalam bentuk prosa yang berisi silsilah keluarga Natayuda diawali dengan Jjsah seorang perempuan desa bernama Rara Lempuyang, putri Nyai Ageng Redi uPeng, yang menikah dengan Raden Tranggana dari Palembang, putra raja aJapahit; lalu beranak cucu hingga R. Nataprawira yang dimakamkan di Wanasari. a§ian naskah yang berupa silsilah pernah dibuat salinannya: lihat FSUI/SL.9. Teks lainnya semua berbentuk tembang macapat. Daftar pupuhnya sebagai berikut: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) mijil; (5) kinanthi; (6) dhandhanggula; (7) girisa; (8) sinom; (9) mijil; (10) megatruh; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) dhandhanggula; (16) asmarandana; (17) kinanthi; (18) durma; (19) mijil; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) asmarandana; (23) sinom; (24) asmarandana; (25) dhandhanggula; (26) kinanthi; (27) mijil; (28) megatruh; (29) pucung; (30) gambuh; (31) sinom; (32) dhandhanggula; (33) asmarandana; (34) dhandhanggula; (35) sinom. Kebanyakan teks dalam naskah ini dilengkapi dengan kolofon yang menyebutkan tanggal selesainya disalin. Penanggalan tersebut berkisar antara 4 Mulud, Jimawal 1813 (3 Januari 1884) s/d 12 Rejeb 1815 (16 April 1886). Penyalinan dilakukan di Surakarta, oleh beberapa orang. Kalau bagian Mikraj, disalin oleh Abdul Samud, sedangkan nama-nama penyalin bagian lainnya tidak disebutkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.90-NR 178
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini merupakan sebuah fragmen, yang halaman-halaman depan maupun belakangnya telah hilang; halaman pertama naskah ini diberi nomor 99, sampai dengan 219, belum tamat. Baik teks awal yang mendahului, maupun teks lanjutan tidak diketahui keberadaannya. Naskah memuat teks dari siklus Menak Amir Hamzah. Teks berawal dengan kisah ketika Wong Agung Menak menyerang Prabu Jaminambar. Cerita Menak ini kemudian terpenggal pada h.219, pada bagian penyerbuan tentara Arab ke negara Kanjun yang diperintah oleh Raja Sadaralam, yang dianggap telah ingkar kepada janji yang telah diucapkannya kepada Amir Hamzah. Teks ini cukup unik, dan perlu diteliti lebih jauh, melihat bentuknya prosa, suatu fenomena yang amat jarang dalam sastra Jawa sebelum akhir abad ke-19. Raja Sadaralam adalah gelar Muhammad Sadar, setelah naik tahta di kerajaan Kanjun. Cerita tentang Raja Sadaralam dapat diperiksa dalam teks Serat Muhammad Sadar (MSB/L.224, FSUI/CI.91-92). Sedangkan informasi bibliografis dan referensi umum tentang Serat Menak, dapat diperiksa dalam FSUI/CI.60. Dilihat dari segi paleografi, naskah ini cukup mengundang perhatian untuk dapat dibicarakan lebih lanjut, mengingat bentuk aksaranya yang memiliki karakter tersendiri. Penyalin naskah menyalin teks dengan bentuk aksara tegak; penggunaan tanda suku miring dan memanjang; banyaknya pemakaian aksara rekan yang bercampur dengan aksara biasa; dan gaya-gaya khas yang tampil pada beberapa aksara, seperti , , , dan . Walaupun tulisan dalam naskah ini sangat khas, studi paleografi Jawa masih sangat terbatas, dan tempat maupun waktu penyalinan belum dapat dipastikan, sekalipun berkesan cukup tua dan menunjukkan beberapa ciri tulisan pasisiran. Naskah diperoleh Pigeaud dari Kiliaan Charpentier, pada bulan Juli 1927. Alih aksara naskah ini juga ada, hasil karya Padmadarsana pada bulan Februari 1930; lihat FSUI/CI.87 untuk alih aksara tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.66-NR 28
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat menak ini, dalam bentuk prosa, merupakan alih aksara dari naskah FSUI/CI.66, yang dilakukan oleh Padmadarsana pada tahun 1930. Keterangan lebih lanjut periksa naskah babon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.87-A 19.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa daftar pupuh yang dikerjakan oleh Pigeaud dari naskah lontar bertulisan Jawa Kuno milik pribadi Bupati Sumenep di Madura. Pigeaud hanya menyalin pada pertama dan terakhir masing-masing pupuh, dengan disertai catatan mengenai halaman, jumlah pada dan judul tembang. Dalam keterangan di h.1 disebutkan, bahwa usaha pembuatan daftar pupuh tersebut adalah dalam rangka penelitian naskah-naskah Jawa yang dilakukannya. Bupati Sumenep dalam hal ini sebagai pemilik naskah, dan ia memberi izin kepada Pigeaud untuk meneliti naskah lontarnya. Penelitian tersebut berlangsung pada bulan November 1926. Naskah ini tanpa keterangan identifikasi naskah lebih jauh. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Madura atau Pasisir Wetan, yang tidak dimuat atau disinggung dalam uraian Poerbatjaraka 1940a. Teks terdiri dari 35 pupuh, sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) dhandanggula; 3) sinom; 4) asmaradana; 5) kinanthi; 6) durma; 7) pangkur; 8) kc-ijo; 9) durma; 10) asmaradana; 11) sinom; 12) pangkur; 13) kc-ijo; 14) pangkur; 15) durma; 16) asmaradana; 17) pangkur; 18) maskumambang; 19) asmaradana; 20) pangkur; 21) durma; 22) sinom; 23) dhandanggula; 24) kinanthi; 25) asmaradana; 26) mijil; 27) durma; 28) mijil; 29) sinom; 30) pangkur; 31) asmaradana; 32) dhandanggula; 33) pangkur; 34) durma; 35) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.68-L 10.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi saduran prosa Serat Jayabaya. Awal cerita mengisahkan tentang perdebatan ilmu keagamaan antara Sri Aji Jayabaya dengan ulama dari negara Rum bernama Sang Maulana Ali Samsujen, akhirnya Sri Aji Jayabaya bersedia mempelajari agama Islam yang dibawa oleh Sang Maulana. Sang Maulana juga meramalkan akan hadirnya seorang raja adil bernama Sri Maha Punggung II yang berkuasa di kaki gunung Mahendra. Dalam naskah ini diceritakan pula keturunan selanjutnya dari Sri Aji Jayabaya setelah beliau moksa hingga kisah Prabu Anglingdarma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.29-NR 343
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hariyadiningsih
"Penelitian naskah Hikayat Wasiat Nabi Muhammad ini bertujuan untuk memberikan keterangan mengenai naskah tersebut, mencari naskah yang bersih dari kesalahan dan yang dapat memberi pengertian yang jelas (melalui perbandingan naskah dan teks). Selain itu ialah untuk mengetahui sudut pandang yang digunakan dalem teks tarsebut. Naskah ini hanya ada dua buah di Museum Nasional (kini ada di Perpustakaan Nasional) yaitu ML 830 dan ML 831. Dari data yang diperoleh ternyata naskah ML 830 dapat memberi pengertian yang lebih jelas dibandingkan naskah ML 831. Ternyata naskah ML 830 terdiri atas dua teks yang berbeda. Teks pertama adelah teks yang saya teliti kerena teks itulah yang hampir sama dengan naskah ML 831. Teks kedua adalah teks yang isinya hampir sama dengan naskah ML 42C (Naskah Nabi Mengajar Ali). Naskah yang diteliti ini berisi pesan-pesan Allah swt melalui Nabi Muhammad saw. Pesan tersebut disampaikan Nabi Muhammad saw untuk umat Islam. Dari penelitian sudut pandang, ternyata pada teks ini terdapat dua pencerita yaitu pencerita diaan serba tahu (orang di luar cerita) dan pencerita akuan sertaan (Abdurrahman dan Nabi Muhammad saw)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramita Nurhayati
"Terdapat banyak naskah yang dihasilkan pada zaman Melayu Klasik. Naskahnaskah tersebut ditulis dalam berbagai macam alas yang mudah lapuk, antara lain daun lontar, bambu, tulang binatang, kulit kayu, dan kertas. Melihat jenis-jenis alas naskah yang mudah lapuk dan hancur seiring pertambahan usia naskah tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan naskah dan segala pengetahuan yang terkandung di dalamnya, salah satunya dengan cara penelitian. Tulisan ini menyajikan transliterasi naskah Ambon, koleksi Bapak Wali Bangsa Amanullah, yang berjudul Hikayat Nabi Muhammad. Metode yang digunakan dalam penyajian transliterasi ini adalah metode edisi kritis yang berasal dari satu sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hikayat Nabi Muhammad merupakan bagian dari sastra Islam dan dapat digolongkan ke dalam cerita Nabi Muhammad jenis pertama (cerita yang mengisahkan riwayat Nabi Muhammad dari kelahiran hingga wafatnya). Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang termuat dalam tulisan Martin Lings, Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, lebih lengkap dibandingkan dengan alur masa kehidupan Nabi Muhammad yang terdapat dalam naskah Hikayat Nabi Muhammad. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanya kekhasan penggunaan kosakata dengan dialek Ambon. Hal tersebut disebabkan naskah Hikayat Nabi Muhammad berasal dari daerah Ambon.

There were many manuscripts produced in the days of Classical Malay. The texts were written on kinds of materials which were easily weathered, such as palm leaf, bamboo, animal bones, bark, and paper. Regarding the basic characteristics of the manuscripts base which were easily weathered and destroyed by the time, there should be efforts to save the scripts including all precious knowledge written on them. One of the efforts is by doing research. This thesis presents a transliteration of Ambon manuscript which is a collection of Mr. Wali Bangsa Amanullah, entitled Hikayat Nabi Muhammad. The method that was used in presenting the transliteration is critical editions that come from one source. The results of this study indicate that the Hikayat Nabi Muhammad is parts of Islamic literature and can be classified into the story of the Prophet Muhammad, first type (which tells the story of the Prophet Muhammad from birth to death). In addition, the result also shows that the plot of the life of Prophet Muhammad that contained in the book of Martin Lings, Muhammad: Prophet's Life Stories Based on the Classical Sources, more complete than the Prophet Muhammad's life story which written in the Hikayat Nabi Muhammad. This research was also found the typical use of the vocabulary with Ambonese’s dialect. This is because obviously the manuscript comes from Ambon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S2
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Albertine Minderop
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
808.888 ALB a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Ihsanuddin
"Buku ini menceritakan peristiwa Mikraj Nabi Muhammad SAW sampai pada langit yang ke-tujuh sampai peristiwa pulang kembali ke Baettullah di Mekah. Pada bagian belakang ada delapan halaman tulisan latin yang merupakan tambahan tentang mikraj Nabi Muhammad."
Soerakarta: AB. Siti Sjamsijah, 1925
BKL.0809-IS 85
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>