Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Isi naskah primbon ini merupakan bunga rampai tentang masalah batin, khususnya mengenai ajaran etika dan moral yang bersifat religius, yang terangkum dalam wirid dan suluk; serta kumpulan doa dan japa mantra sebagai kekuatan magi dari kata-kata tertentu yang bersifat adikodrati. Secara lengkap isi naskah sebagai berikut: (1) serat wirid, sebanyak enam pupuh, berisi tentang keberadaan Allah sebagai dzat yang esa (berkaitan dengan rukun Iman yang pertama, beriman kepada Allah Yang Esa), kisah penciptaan manusia, dan kisah tentang peristiwa ajal atau maut hingga penggambaran alam kubur atau barzakh (h.1-30); (2) nukilan tembang dhandhanggula berjudul serat wafat nabi, menceritakan mengenai wafatnya nabi Muhammad (30-44); (3) nukilan serat suluk sujinah, bertembang asmarandana (44-57); (4) suluk perihal sahadat dan shalat, bertembang dhandhanggula (57-65); (5) cuplikan serat She Malaya, bertembang dhandhanggula (67-68); (6) kitab memule (sesajen) (70-74); (7) primbon jampi-jampi, gancaran (74-75); (8) sejarah sejak nabi Adam hingga Raden Patah di Demak, sebanyak tiga pupuh (75-83); (9) nulikan serat wulangreh, pupuh pucung (83-85); (10) nukilan serat sifat nabi khususnya mengenai watak nabi Muhammad, bertembang dhandhanggula (85-94); (11) bab sifat kalihdasa, yakni sifat-sifat yang dimiliki Allah; teks ini, dan semua teks berikutnya, berbentuk gancaran (94-100); (12) petunjuk shalat hajat (h.100-101); (13) tentang sedekah sebagai salah satu usaha untuk menolak datangnya bencana (101-102); (14) bacaan syahadat sebagai keyakinan terhadap ajaran agama Islam (102); (15) bacaan niat untuk mandi sebagai sarana untuk keselamatan (102); (16) bacaan syahadat yang dibaca pada saat datangnya ratu adil (103-104); (17) mantra-mantra yang dapat dijadikan penolak terhadap segala sesuatu yang bersifat jahat (104-106); (18) mantra (tidak dijelaskan kegunaannya) (107-110); (19) tafsir mengenai suara burung prenjak (110); (20) perhitungan angka Jawa, Arab dan Belanda (110-112); (21) doa-doa (tidak dijelaskan kegunaannya) (112-116); (22) penjelasan secara rinci tentang rukun shalat (116-132; 134-161); (23) perhitungan waktu, khususnya mengenai puji dina (132-134); (24) japa mantra untuk menjauhkan bayi dari sakit ingatan dan epilepsi (161); (25) aneka japa mantra untuk menghindari sakit ingatan dan epilepsi (162). Bagian-bagian naskah ini disalin oleh beberapa tangan pada kurun waktu yang berbeda. Salah satu bagian terdapat catatan mengenai penyalian, berbunyi 3 Ruwah 1748 (6 Mei 1821), yaitu di h.105 di tengah sebuah teks tentang memulai untuk keramat para wali. Tempat penyalinan tidak diketahui dengan tepat, tetapi gaya tulisan yang ada menunjukkan ciri-ciri Jawa Tengah, di wilayah pengaruh Surakarta. Sebagian naskah disalin dalam dluwang, dan sebagian memakai kertas Eropa. Naskah ini telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1930. Ringkasan tersebut dimikroflim bersama naskah. Naskah ini dibeli Pigeaud (h.i) pada bulan Desember 1929."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.115-NR 55
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas empat teks, yakni: Serat Wirid Hidayat Jati (karangan Ranggawarsita), Wedhatama (MN IV), Kalatidha (Ranggawarsita) dan Wicara Keras (Yasadipura II). Tentang teks terakhir, Wicara Keras, lihat keterangan Poerbatjaraka 1964: 153-154, Pigeaud 1968: 88, dan Behrend 1990: 421. Bandingkan naskah MSB/L.120, 252, P.20, 26, 86, 203, PR.53, dan S.124; LOr 8994 dan NSB 87-89; SMP/KS.361, MN.381, 384-386. Naskah ini pernah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra, sebanyak lima halaman tulisan tangan. Ringkasan tersebut disimpan bersama naskah asli di FSUI, dan dimikrofilm bersamanya oleh proyek mikrofilm. Naskah ditulis pada kop kertas yang berkepala ?Raden Tumenggung Suryadi, 1833, Bupati Wedana Adi Punakawan, Ngyogyakarta?. Angka tahun 1833 adalah tahun Jawa, bertepatan dengan 1903 Masehi. Penyalinan naskah diperkirakan dibuat sekitar tahun yang sama. Lihat MSB/S.10 dan MSB/L.254 untuk naskah lain dari R.T. Suryadi ini, yang juga memakai kertas kepala yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.112-NR 211
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada bulan September 1934. Sebagian naskah ditulis dalam bentuk prosa (h.i, 1r-82v, 245v-249v) dan sebagian lagi dalam bentuk puisi macapat (82v-245v). Teks memuat berbagai donga, rapal dan ngelmu yang berlandaskan pada ajaran agama Islam. Selain teks-teks tersebut, pada halaman awal naskah juga terdapat beberapa catatan yang menarik. Salah satunya menyebutkan nama orang yang pernah memiliki naskah primbon ini, yaitu Bagus Hijaya di Pundong, Purwareja, Jawa Tengah. Data waktu penyalinan naskah tidak ada, tetapi melihat jenis kertas (dluwang tela), serta gaya tulisanyang dipergunakan, maka kemungkinan besar naskah disalin pada awal abad ke-19, atau bahkan sebelumnya. Tempat penyalinan tidak diketahui. Penyalinan bagian pokok naskah dilakukan oleh dua orang; pada awal dan akhir teks ada beberapa halaman catatan tambahan yang lebih baru, gaya tulisannya bermacam-macam. Dalam bagian pokok naskah ini, terdapat kekhususan dalam tanda baca, terutama pada teks yang berbentuk tembang, antara lain: tidak ada tanda baca yang menandai pergantian gatra tembang (biasanya berbentuk hamzah dalam naskah pegon). Tanda baca sebagai tanda pergantian pupuh (madyapada) bermacam-macam dan lebih bersifat ilustratif, misalnya menyerupai gambar bunga dengan berbagai modifikasi (misal pada h.157v, 207r, dan 222v). (Lihat Gbr. 40, h.628 jilid ini.) Naskah ini telah dibuat ringkasan isinya oleh Mandrasastra, tertanda bulan November 1934, sebanyak 13 halaman tulisan tangan. Ringkasan ini turut dimikrofilmkan bersama naskah induk."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.60-NR 272
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah kertas gendhong ini memuat teks yang berisi kumpulan ajaran yang berkaitan dengan agama Islam, seperti: ilmu tentang etika berguru, hakekat shalat, martabat roh, ngelmu rasa ilapating jiwa raga, sembah syahadat, hakekat dan makrifat dari tulisan Allah, syair kidung rumeksa ing wengi dan maknanya, kewajiban seseorang setelah masa akil balik, surat dari Mekah dengan terjemahan dalam bahasa Jawa, doa-doa dalam bahasa Arab, doa Yassin, ajaran dari para wali, ajaran tentang kurban dan ajaran untuk menolak setan. Di dalam teks tidak ditemukan keterangan tentang penyalinan naskah ini. Namun berdasarkan jenis kertas beserta bentuk dan gaya penulisannya, diduga naskah disalin sebelum pertengahan abad ke-19. Naskah ini merupakan suatu kelompok karangan yang disalin oleh beberapa orang, tampak pada jenis tulisan yang berbeda-beda, ada yang menggunakan aksara Pegon dan ada pula dengan aksara Jawa."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.65-NR 390
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat teks tentang ajaran agama Islam yang berkenaan dengan tatacara atau rukun shalat yang baik dan benar. Penjelasan rukun shalat ini tidak terbatas pada shalat wajib, tetapi juga meliputi shalat-shalat lainnya, di antaranya: shalat Jumat, Tarawih, Gerhana, dan Idul Fitri. Di samping itu terdapat pula keterangan tentang salawat atau puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, dan doa-doa yang isinya mengarah kepada permohonan kepada Allah agar senantiasa diberikan rahmat, karunia, dan lindungannya dalam kehidupan dunia akhirat. Informasi tentang penyalinan naskah ini tidak didapatkan. Namun demikian, melihat jenis kertas yang dipergunakan, maka dapat disimpulkan bahwa naskah disalin sekitar tahun 1890."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.79-NR 516
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah PNRI/KBG 682 (kini telah hilang). Naskah tersebut dibeli Pigeaud untuk KBG, pada tahun 1930, di Surakarta. Ringkasan dibuat oleh Mandrasastra pada tahun yang sama. Menguraikan tentang banyak masalah, termasuk primbon, tarekat, doa, rapal mantra, shalat, dan sebagainya. Naskah ini tidak dimikrofilmkan oleh proyek naskah FSUI. Keterangan lebih lanjut tentang naskah babon, lihat Pigeaud 1931; 336 dan Katalog Baru Perpusatkaan Nasional RI."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.95-L 8.23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi beberapa nasehat/wasiat dari Kyai Manten di Pecungkulon, antara lain berisi berbagai keterangan tentang: 1) Ajaran tasawuf, dari petunjuk wridan, keadaan sebelum terjadinya alam semesta, berbagai keterangan tentang surat al-Fatihah, sampai kedudukan rapal al-Fatihah dalam badan manusia; 2) Tarek (tarekat), dari tarekat Satariyah, dikir, mohammadiyah, naksibandiyah, tajiyah, sampai makna Tangawud, Istighfar, dan Syahadat; 3) Keadaan jaman Tirta, Karta, Dupara, dengan uraian tatkala Allah menciptakan Tapel Adam dan Babu Kawa, sampai tipu muslihat Dajillaknat. Nabi Adam dan Babu Kawa berputera Abil dan Kabil, dan seterusnya sampai Nabi Sis, Sayid Anwas, Sayid Anwar, dan lain-lain; 4) Kisah sejarah dari Nabi Adam sampai Nabi Isa, dari Nabi Adam sampai para wali, dari Nabi Adam sampai Jaka Tingkir, yaitu semacam silsilah bercorak sejarah panengen; 5) Mantra untuk mengusir makhluk halus (lelembut), mantra penolak penyakit, nama-nama dan tempat lelembut, sampai keterangan hari naas dan tanggal-tanggal yang dianggap naas; 6) Pada h.26v dan 27r terdapat catatan pensil yang berisi nama-nama nabi dan lain-lain. Dalam naskah ini terdapat beberapa tanda baca yang dimodifikasi, antara lain berupa untaian garis lengkung atau ukel (lihat Gbr. 41, h.647 jilid ini). Selain itu pada h.18v terdapat ilustrasi dengan tinta hitam, gambar dua orang menghadap ke depan, berdiri mengapit sekelompok tanda baca yang dimodifikasi. Pada h.26r terdapat gambar serupa, tetapi dengan tangan bergandengan, dan ditambah beberapa lafal pujian kepada Allah, ditulis dengan huruf Arab berbahasa Arab. Gambat tersebut mungkin dimaksudkan juga sebagai tanda penutup teks. Naskah ini telah dibuatkan ringkasan isinya dalam bahasa Jawa beraksara Latin oleh Mandrasastra, tertanda bulan Maret 1933, sebanyak 2 halaman folio. Ditulis dengan tinta hitam, pada kertas folio bergaris, dijilid dengan sampul karton/kertas manila berwarna kuning muda, dan dilampirakan bersama naskah asli. Pada h.i, terdapat keterangan tulisan pensil yang ditulis oleh Pigeaud, tertanda di Yogyakarta pada bulan Juli 1932, dinyatakan bahwa naskah ini berasal dari Cirebon, dibeli dengan perantara Ir. Moens. Gaya tulisannya, terutama pada tanda madyapada, cocok dengan daerah Cirebon, sehingga diperkirakan penyalinan naskah ini di wilayah itu. Naskah tidak dilengkapi dengan kolofon atau penanggalan, namun berdasarkan kertas yang dipergunakan, maka dapat diketahui bahwa naskah disalin sekitar akhir abad ke-19, mungkin pada tahun 1890an."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.94-NR 209
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah majemuk terdiri atas pelbagai macam teks primbon, suluk, piwulang, sejarah dan lain-lain. Rincian isinya sebagai berikut: 1) Serat panitisastra (h.1-26). Versi teks piwulang ini ternyata masih lain lagi dengan versi-versi yang pernah diteliti oleh Sudewa (1991). Versi baru ini, yang disusun dalam bentuk macapat sebanyak enam pupuh, kemungkinan ditulis di Yogyakarta, berdasarkan fenomena sasmitaning tembang yang diletakkan pada awal tiap pupuh, bukan pada gatra terakhir. Cuplikan gatra seluruh awal pupuh sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) sinom; (3) pangkur; (4) mijil; (5) durma; (6) asmaradana.; 2) Ajisaka wulang (26-73). Teks piwulang, delapan pupuh. Uraian pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) asmaradana; (3) kinanthi; (4) sinom; (5) pucung; (6) dhandanggula; (7) sinom; (8) kinanthi.; 3) Babad sengkala (73-75). Mencantumkan nama-nama serta tarikh naik tahta para raja Jawa, dituangkan dalam enam bait tembang dhandanggula.; 4) babad sengkala (75). Mencantumkan nama para patih, mulai Sinuhun Mangkurat ing Tegal sampai dengan Mangkurat Kartasura, dituangkan dalam dua bait tembang dhandanggula.; 5) Suluk sahadat (75-112). Serangkaian uraian tentang rukun salat, nafi, isbat, mikraj, makna kata islam, malaekat, rapal basmallah, dan lain-lain sebagainya. Uraian ini disalin dari beberapa teks yang berbeda-beda, kemudian di gabung dalam naskah ini karena isinya mirip satu sama lain. Bagian teks ini terdiri atas tujuh pupuh: (1) asmaradana; (2) sinom; (3) dhandanggula; (4) dhandanggula; (5) girisa; (6) dhandanggual; (7) asmaradana.; 6) Enam bait dhandanggula dipetik dari Suluk Dewaruci, iatu tentang Werkudara bertemu dengan Dewaruci di dasar laut. Bait-bait ini pararel pupuh kelima dari teks Dewaruci yang dimuat di h.221-250 naskah ini, ialah teks no. 17 di bawah.; 7) Babad Dipanagara (114-!66). Teks ini dipetik dari riwayat Pangeran Dipanagara, terdiri atar dua pupuh. Rupanya dua pupuh ini dipetik dari versi Babd Dipanegara yang berbeda dengan versi cetak yang dikarang oleh Dipaneraga sendiri (lihat Pratelan I: 150-159). Daftar pupuh yang ada sebagai berikut: (1) sinom; (2) durma.; 8) Katuranggan kuda (166-174). Teks jenis primbon ini, tentang ciri-ciri kuda, bertembang macapat, dua pupuh yaitu: (1) mijil; (2) dhandanggula.; 9) Serat memule (174-186). Teks dalam bentuk prosa.; 10)Pepali-wewaler (186-192). Teks dalam bentuk prosa.; 11) Suluk wiwaha (192-193). Teks dalam bentuk prosa ini bukan suluk biasa, tetapi daftar nama tokoh-tokoh utama dari Arjunawiwaha yang dikerata (diartikan melalui analisis keratabasa). Nama-nama yang ditafsirkan itu termasuk Janaka, Mintaraga, Endrakila, Cipta Ening, Kalanadhah, Sarotama, Semar, Gareng, dan Kanthongbolong.; 12) Beberapa pengetan tentang tanggal dan peristiwa yang penting dalam pemberontakan Mangkubumi (193-194).; 13) Empat bait tembang sinom berisi pujian tentang HB I, berjudul Rumpakan Kaluhuranipun Sri Sultan Ngayogya I (194-195).; 14) Dafatr putra-putra HB I-IV (196-200).; 15) Kidung rumeksa ing wengi (206-213). 26 bait tembang dhandanggula (ana kidung rumeksa ing wengi, teguh ayu luputa ing lara).; 160 Padhanyangan (213-216). 14 bait tembang sinom (ingkang rumiyin bang wetan, Durga neluh Maospait).; 17) Suluk Dewaruci (221-250). Teks macapat terdiri atas enam pupuh sebagai berikut: (1) dhandanggula; (2) pangkur; (3) sinom; (4) durma; (5) dhandanggula; (6) girisa.; 18) Pepali Ki Ageng Sela (250-254). 25 bait tembang dhandanggula ( kuneng gantya Kya Geng Sela dupi, kapetengan mring jeng Sultan Demak).; 19) Suluk luwang (254-258). 30 bait tembang asmaradana (kasmaran wong doyan guling tan sesirah tur sungkanan).; 20) Suluk Nitipraja (258). 9 bait tembang dhamdanggula (kadya anilem segara geni rasaning driya datan mengkatan).; 21) Suluk rancang (258-259). Suluk kecil ini menerangkan tentang arti rapal bis sebagai unsur dalam kalimat basmallah, lima bait tembang dhandanggula (yata raos ingkang tulis, sangking Kitap Suluk Rancang).; 22) Suluk sirul murtat (259-260). 13 bait tembang megatruh (Suluk sirul murtat kang sekar megatruh, nurun serat suluk ninggih).; 23) Suluk johar mukmin 92560-262). 15 bait tembang dhandanggula (duk rinipta sekar dhandanggula gendhis, Kitab Johar Mukmin kang ginandhang).; 24) Dalil ngelmu bab pasemoning Allah lan Rasul (260-263). 16 bait tembang gambuh (warnanen daliling ngelmu, ing tegese dalil puniku tuduh).; 25) Suluk sirul (264-268). 43 bait megatruh (kang kocapa wau Serat Suluk Sirul, lampahing guru winarni).; 26) Suluk: katrangan bab masalah warni-warni (268-318). Kumpulan teks kecil tentang bermacam-macam masalah berkaitan dengan istilah-istilah Arab, pengertian dan pelaksanaan hukum fiqh, maksud dari hidup dan mati, gagasan-gagasan mistik tentang Allah, dan sebagainya. Teks bagian ini terdiri atas 19 pupuh, sebagai berikut: (1) kinanthi; (2) pucung; (3) megatruh; (4) durma; (5) pangkur; (6) sinom; (7) pucung; (8) mijil; (9) dhandanggula; (10) girisa; (11) dhandanggula; (12) asmaradana; (13) maskumambang; (14) wirangrong; (15) dhandanggula; (16) maskumambang; (17) dhandanggula; (18) sinom; (19) dhandanggula. Naskah ini tidak terlalu tua. Melihat kertas yang digunakan serta haya tulisannya dapat diperkirakan bahwa penyalinannya berlangsung tahun 1920-1930an, kemungkinan di Yogyakarta. Siapa penyusun atau penyalin naskah tidak diketahui dengan jelas. Namun demukian, dari gejala literer yang sangat khas, yaitu dimuatnya sasmitaning tembang pada gatra pertama setiap pupuh dan bukan pada gatra terakhir sebelumnya, maka dapat diperkirakan bahwa teks-teks ini disusun dan disadur oleh pengarang dari lingkungan Pakualaman, Yogyakarta. Naskah diperoleh Th. Pigeaud pada tanggal 24 Februari 1933. Ringkasan naskah pernah dibuat oleh Mandrasastra, sebanyak 15 halaman, pada bulan Agustus 1933, sekarang tersisip dalam naskahnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.5-NR 233
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi kumpulan suluk dan teks-teks lain, di antaranya: suluk purwaduksina, kitab tata malige, kitab usul mobin, sirullah, patekah, kitab anasir, suluk wandhansari, suluk kaki tuwa, suluk luwang, gontor, suluk wujil, sadate para wali, serat lokajaya, serat Seh Malaya, dan teks-teks lain (lihat h.i). Bandingkan teks suluk purwaduksina ini dengan MSB/P.188. Di sana disebutkan adanya serat suluk purwaduksina, terdiri dari 303 halaman, memuat bermacam-macam teks piwulang serta suluk, termasuk suluk purwaduksina, serat lokajaya, serat Seh Malaya dan teks-teks lain. Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 21 Juni 1930 di Surakarta, dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra (terlampir), pada bulan Oktober 1930. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) dhandhanggula; 2) dhandhanggula; 3) asmarandana; 4) durma; 5) asmarandana; 6) maskumambang; 7) asmarandana; 8) sinom; dhandhanggula; 9) dhandhanggula; 10) sinom; 11) asmarandana; 12) dhandhanggula; 13) asmarandana; 14) kinanthi; 15) asmarandana; 16) durma; 17) dhandhanggula; 18) maskumambang; 19) dhandhanggula; 20) maskumambang; 21) gambuh; 22) dhandhanggula; 23) asmarandana; 24) asmarandana; 25) dhandhanggula; 26) maskumambang; 27) dhandhanggula; 28) asmarandana; 29) dhandhanggula; 30) asmarandana; 31) dhandhanggula; 32) asmarandana; 33) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.70-NR 94
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi berbagai ngelmu, donga, dan rapal, antara lain tentang shalat, puasa, iman, sifat 20, kematian, jangkaning jaman, mantra, tubuh manusia, obat-obatan, sahadat, memule Nyai Rara Kidul, serta petangan yang biasa. Berdasarkan pernyataan Pigeaud pada h.1, serta keterangan lain dalam teks ini tentang asal beberapa teks, maka dapat diperkirakan bahwa naskah disalin di sekitar Cirebon. Akan tetapi tidak disebutkan tentang waktu penyalinan. Namun berdasarkan jenis kertas, bentuk aksara dan sebagainya, maka jelaslah bahwa naskah ini relatif tua (sebelum pertengahan abad ke-19?). Naskah disalin oleh beberapa orang dengan gaya tulisan yang berbeda-beda. Naskah dibeli oleh Pigeaud di Yogyakarta pada bulan September 1934."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.59-NR 271
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>