Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Jayalengkara Sunyawibawa dalam naskah KBG 226. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh (sebanyak 38), catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan ini dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Desember 1931. Untuk eksemplar lain lihat R-014."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.42-L 6.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Jaka Singkarah yang termuat dalam naskah KBG 111. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh (sebanyak 8 pupuh), catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh yang dibuat oleh R.Ng.Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Desember 1931. Daftar pupuh, sebagaimana tercatat pada naskah ketikan ini, sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) maskumambang; 3) kinanthi; 4) dhandanggula; 5) pangkur; 6) mijil; 7) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.39-L 6.13
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Iman Sumbaga ini adalah semacam roman Islam yang menceritakan petualangan R. Iman Sumbaga dari negara Mandragini yang pergi berkelana karena menolak untuk dinikahkan. Dalam petualangan ini ia diikuti oleh abdinya,Jubah Gobar. Suatu saat Iman Sumbaga bertemu dengan seorang raja pelarian di Gunung Wilis bernama Prabu Nul-Adat. Sang Raja memohon bantuan Iman Sumbaga agar mengusir musuh dari negara Johar Karman. Cerita berakhir dengan terusirnya Raja Johar Karman dan Raden Iman Sumbaga menikah dengan putri Siti Mullah anak Raja Nul-Adat. Tak ditemukan keterangan lain mengenai teks atau naskah Iman Sumbaga ini. Rupanya teks ini belum pernah diteliti. Naskah asli HR 266 pada koleksi FSUI kini telah hilang. Namun ringkasan isinya yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan April 1935 masih ada. Ringkasan itulah yang dimikrofilmdengan kode identifikasi CI.22 ini. Urutan pupuh dalam teks ini, sebagaimana tercatat oleh Mandrasastra, sebagai berikut: 1) dhandanggula; 2) asmaradana; 3) kinanthi; 4) gambuh; 5) pangkur; 6) pucung; 7) asmaradana; 8) durma; 9) girisa; 10) sinom; 11) maskumambang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.22-NR 266
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Yusup yang termuat pada naskah KBG 1010. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Maret 1931. Jika versi Serat Yusup KBG 1010 ini dibandingkan dengan naskah FSUI/CI.119, maka tampak tidak ada perbedaannya, baik dari jumlah pupuhnya (29 buah pupuh), metrum tembangnya, maupun dilihat dari kandungan isinya. Kalimat pertama gatra pertama kecuali pupuh pertama dan terakhir dalam setiap pupuh menunjukkan bentuk yang sama. Pada pupuh pertama dan terakhir di antara kedua teks naskah memuat varian. Keterangan selanjutnya lihat pada deskripsi FSUI/CI.119."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.123-L 5.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks serat Pranacitra (gubahan jaman PB V) dalam naskah PNRI/KBG 289. Teks terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita per pupuh. Dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud bulan Maret 1931. Teks menceritakan percintaan Pranacitra dengan Rara Mendut. Percintaan ini sempat diketahui oleh Tumenggung Wiraguna, yang juga mencintai Rara Mendut, namun tidak dilayani. Maka atas usul Pranacitra, Rara Mendut berusaha melarikan diri dari Wiraguna. Setelah prajurit Wiraguna mengetahui hal itu, Tumenggung Wiraguna memerintahkan untuk segera menangkap Pranacitra. Ketika sampai di Desa Sitirebah, Pranacitra ditangkap, dihadapkan ke Wiraguna dan dibunuh. Rara Mendut mengikuti jejaknya, dan membunuh diri dengan keris."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CH.33-L 5.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini tentang roman Islam dalam dua jilid (CI.27 dan CI.28) mengisahkan Jaka Mursidik yang jatuh cinta kepada Sumirat dan berusaha menguasainya dengan mencari cincinnya yang hilang. Dyah Sumirat, dikawal oleh kedua abdinya Abduljali dan Abdulgapul, juga mengembara dan berupaya menemukan kembali cincin itu. Teks tidak lengkap dalam dua jilid, melainkan putus di pertengahan teks. Naskah ini disalin oleh Mas Ngabehi Padmawacana, abdi dalem Keparak Tengen di Kraton Surakarta. Tahun penyalinan tidak disebutkan. Pigeaud memperoleh naskah ini dari W.J.S. Purwadarminta di Yogyakarta. Nama pemilik naskah sebelumnya dapat diketahui dari cap nama, yang menyebutkan R.Rio Prajodirdjo (lihat Gbr. 1, h.2). Naskah pernah dialihaksarakan oleh staf Panti Boedaja pada tahun 1934. Untuk transliterasi ketikan tersebut, lihat CI.29-31 dan MSB/L.146 dan L.146a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.27-NR 187
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini tentang roman Islam dalam dua jilid (CI.27 dan CI.28) mengisahkan Jaka Mursidik yang jatuh cinta kepada Sumirat dan berusaha menguasainya dengan mencari cincinnya yang hilang. Dyah Sumirat, dikawal oleh kedua abdinya Abduljali dan Abdulgapul, juga mengembara dan berupaya menemukan kembali cincin itu. Teks tidak lengkap dalam dua jilid, melainkan putus di pertengahan teks. Naskah ini disalin oleh Mas Ngabehi Padmawacana, abdi dalem Keparak Tengen di Kraton Surakarta. Tahun penyalinan tidak disebutkan. Pigeaud memperoleh naskah ini dari W.J.S. Purwadarminta di Yogyakarta. Nama pemilik naskah sebelumnya dapat diketahui dari cap nama, yang menyebutkan R.Rio Prajodirdjo (lihat Gbr. 1, h.2). Naskah pernah dialihaksarakan oleh staf Panti Boedaja pada tahun 1934. Untuk transliterasi ketikan tersebut, lihat CI.29-31 dan MSB/L.146 dan L.146a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.28-NR 188
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan transliterasi dari FSUI/CI.27 dan CI.28, yaitu Serat Jaka Mursidik. Lihat deskripsi naskah-naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.29-G 42
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini isinya sama dengan CI.29, bagian pertama, yaitu transliterasi dari CI. 27 yang memuat jilid pertama Serat Jaka Mursidik. Pada koleksi FSUI terdapat dua eksemplar naskah ketikan ini, yaitu HA 48a-b. Hanya a yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.30-HA 48a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Tajusalatin yang termuat pada naskah KBG 261. Terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh yang dibuat oleh R.Ng. Dr. Poerbatjaraka (atau stafnya, Wirodat) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan November 1930. Keterangan lebih lanjut tentang Tajusalatin periksa MSB/L.332, FSUI/CI.116-117."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.115-L 4.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>