Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan kumpulan teks dari beberapa orang penyalin; penulisan sebagian menggunakan aksara pegon, sebagian lagi aksara Jawa, dan aksara Bugis (dua halaman). Adapun isi teks ini adalah: ramuan berbagai macam obat-obatan dan jamu, seperti obat untuk sariawan, sakit perut, cacingan, obat untuk mendapat anak bagi wanita, dan lain-lain (h.1); pertanda untuk jenis-jenis tanah (30); watak-watak bulan yang baik (3); kegunaan ayat-ayat Al-Quran berkaitan dengan mantra-mantra dan ajaran mistik Islam (33); mantra dan rajah (46); ajaran Islam tentang shalat (49); cuplikan Serat Menak ketika Ratu Kubarsi sedang berperang menuju Medayin (61); perhitunagn angka (81); mantra-mantra (83). Teks menak yang terdapat pada h.77-61 (penomoran halaman terbalik karena mengikuti bagian pokok naskah yang beraksara Arab), ternyata lain versinya dengan karanga Yasadipura I yang terkenal dan sudah beberapa kali terbit. Daftar pupuh untuk fragmen teks Menak sebagi berikut: 1) pangkur; 2) gambuh; 3) kinanthi; 4) girisa; 5) gambuh; 6) pangkur; 7) pucung; 8) sinom. Data mengenai penyalinan naskah ini tidak ada. Pigeaud memperolehnya di Surakarta pada tahun 1935."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.62-NR 299
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari sebuah naskah lontar yang diperoleh Pigeaud di Cirebon, dengan perantara Dr. Kraemer, pada tahun 1940. Keberadaan naskah lontar tersebut tidak diketahui secara pasti, pada koleksi FSUI kini hanya tersimpan salinan ringkasannya saja. Berdasarkan ringkasan tersebut, diketahui bahwa naskah asli berisi antara lain tentang: aksara Jawa; obat-obatan; sahadat; mantra-mantra; sifat 20; Siti Jenar; badan manusia; silsilah Dipati Magelu dan Nyi Cerong; berbagai jenis petangan; paringkelan; ilmu keris; jimat dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.83-A 42.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisikan bermacam-macam teks primbon, donga, japa mantra, petangan dan pengobatan. Naskah dibeli Pigeaud pada 29 Desember 1930 di Surakarta, dan telah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1931, Naskah ini sudah rusak dan sulit dibaca."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.84-NR 147
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan yang dibuat oleh Mandrasastra pada bulan Mei 1931. Naskah yang diringkas semula berkode NR.122, tetapi kini telah hilang dari koleksi FSUI, tinggal ringkasan ini saja. Dari ringkasannya diketahui, naskah yang hilang berisi berbagai teks ajaran, diantaranya tentang munculnya lintang kemukus, bahan-bahan pembuat jamu, teka-teki suatu ngelmu, dan lain-lain. Selain itu dalam teks ini juga terdapat babad bangun tapa, ialah sejarah singkat mengenai kehidupan PB VI, sejak kecil hingga ia dibuang ke Ambon karena membantu pemberontakan Pangeran Dipanagara. Teks diakhiri dengan uraian mengenai berbagai jamu, rajah beserta kegunaannya, dan kata-kata sengkalan. Penyalinan naskah asli diduga dilakukan setelah tahun1917, karena menurut keterangan di dalam ringkasan ini disebutkan pada tahun 1917 telah diadakan peringatan ketika PB X berkunjung ke Desa Sima berziarah ke makam leluhur dalem. Tahun 1917 inilah data termuda tentang suatu peristiwa yang dicatat oleh penulis. Keterangan mengenai penyalin tidak dijumpai sama sekali dalam ringkasan ini. Menurut Pigeaud pemilik naskah ini diidentifikasi dalam judul: atmadikara."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.153-NR 122
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi berbagai macam teks. Teks-teks itu pada umumnya mengajarkan berbagai hal yang berkaitan dengan ajaran mistik Islam Kejawen. Rincian isi naskah sebagai berikut: Wirid wejangan (h.1-44); Suluk wringin sungsang (44-52); Serat Seh Malaya (Sunan Kalijaga Geguru Ngelmu) (52-135); Suluk Sidalamong (135-163); Musawaratan para wali (163-185); Baron sakender (186-235); Babad Pajajaran (235-307). Pada teks Musawaratan para wali, penyalin menyebutkan dirinya Natadiharja, sedang pada teks-teks yang lain tidak ditemukan keterangan seperti itu. Melihat corak tulisannya, tampaknya teks ini disalin oleh banyak orang. Keterangan tarikh dan tempat penyalinan juga tidak ditemukan dalam teks. Namun demikian, tahun penyalinan dapat diketahui dari kertas kop berbingkai yang dipaki dalam naskah ini. Kop yang ada pada kertas ini sebagian berbunyi Raden Tumenggung Suryadi, 1833, Bupati Wadana Ageng Punakawan, Ngayogyakarta; sebagian lain berbunyi Raden Tumenggung Suryadi, Bupati Wadana Papatihing Kadipaten Anom, 8-1-5, 1839. Ini berarti bahwa kertas kop ini merupakan kertas cetak pesanan R.T. Suryadi dari tahun 1903 dan 1909 Masehi. Diduga naskah disalin sekitar tahun 1910 atas perintah Suryadi tersebut, atau bahkan beliau sendiri yang menyalin naskah ini. Menurut keterangan di luar teks, naskah ini dibeli Pigeaud dari Ir. Moens pada tanggal 11 Mei 19321, di Yogyakarta. Kemudian oleh Mandrasastra dibuatkan ringkasannya pada bulan November tahun 1932, namun ringkasan ini tidak ditemukan lagi dalam koleksi FSUI."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.75-NR 179
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks yang menerangkan tentang berbagai hal, termasuk: katuranggan perkutut; pengetan lampah-lampah jumenengan dalem Nata Sinuhun PB VII ing Surakarta, pada tahun 1757 Jawa (1830 Masehi); jampi kapal; carakabasa; serat dasanama; candranipun tiyang nginum; candraning tahun miturut angka sirah; candraning taun miturut angka sirah karangkepan kaliyan dhawahing pasaran; ngalamat ratu jumeneng manut satunggal-tunggaling sirah angka taun; aksara repa; rapal warni-warni; petangan dintenkangge ngedegi damel; sengakalan taun pinten-pinten minangka titimangsa; wiwit adegipun Candi Sewu Prambanan dumugi Kraton Surakarta; petangan warni-warni; suluk Seh Tekawardi mumulang dhateng anak putu ing bab angawula; pepali Ki Ageng Sela; tedhakan Asthabrata (Rama mulang ing Wibisana); serat candrasengkala; sambetipun Rama mulang dhateng Wibisana; piwulang angawula anjawekaken saking kitab Sipatul Nitra; angger-angger Nagari Surakarta, dadamelanipun K.R.M.P. Sasradiningrat mupakat kaliyan K.T. Residen pan Prin; Pasatuwan tumrap kangge nagsa adeg-adegan miwah jumenengan; orek-orekan miwah cathetan nama-nama wulan Jawi miwah Welandi; petangan falak; mantra-mantra pangasihan; pasatuwan. Naskah ini memiliki urutan yang sangat kacau, terutama dalam penyusunannya: beberapa teks ditulis dengan aksara Jawa, ada lagi yang ditulis dengan aksara Arab; sebagian teks disusun dalam posisi yang terbalik-balik sehingga mempersulit pembacaan. Naskah disalin oleh banyak orang pada waktu yang berbeda-beda. Berdasarkan gaya tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, penyalinan bagian-bagian pokok diperkirakan di Surakarta pada pertengahan abad ke-19."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.61-NR 295
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks primbon ini berisi tentang petangan, yaitu penentuan hari baik dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan, dan donga serta japa mantra. Berdasarkan informasi yang dapat diketahui dari purwaka di h.1, naskah mulai disalin pada hari Senin Pon, 29 Ramelan, 1827 (2 Juni 1897). Naskah ini dibeli oleh Pigeaud dari seseorang yang bernama Darsasastra, pada tanggal 6 September 1930 di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.52-NR 108
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi aneka ragam keterangan, uraian, paparan dan pengetahuan yang berkaitan dengan filsafat keagamaan maupun kehidupan sehari-hari. Naskah ini diperoleh Pigeaud dari Cirebon pada tahun 1932 melalui perantaraan Ir. Moens. Kondisi naskah cukup tua, baik dari jenis kertas yang dipergunakan, maupun paleografi, tata halaman dan gejala-gejala kodikologis yang lain. Yang jelas, naskah disalin oleh beberapa orang, mungkin selama periode yang amat lama. Pada h.36r terdapat catatan kecil yang menyebutkan nama Wirakartah, angka tahun 1838, serta tagal Jawa 16; tagal Walanda 7, Salasa, kemudian disusul dengan beberapa catatan mengenai anaknya (?) yang hampir tak terbaca karena kertas terbakar. Angka 1828 ini diduga angka tahun Jawa, yang bertepatan dengan 1908 Masehi. Tahun tersebut menunjukkan pada saat pencatatan pengetan-pengetan di halaman itu. Tulisan pada naskah bagian ini mat berbeda dan jauh lebih modern dibandingkan tulisan pada bagian pokok (h.iii-20r). Tanpa kolofon, agak sulit menandai tarikh penyalinan bagian pokok itu. Penyunting menduga, bagian teks itu disalin pada pertengahan abad ke-19, mungkin di Pasisir bagian Barat."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.54-NR 204
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dihimpun (atau diketik?) oleh R. Tanaya, di Surakarta, pada tahun 1937. Rincian teks-teks primbon ini, yang semuanya berkaitan dengan masalah pertanian, adalah sebagai berikut: 1) Kawruh uluk salam marang para jin setan kabeh (h.2); 2) Kawruh japane yen nyinggahaken dhanyang (2); 3) Wiwit babad alas (2); 4) Wiwit tandur (3); 5) Japane yen ngurit sarta uluk salam marang bumi (3); 6) Japane yen methik pari panganten (3); 7) mantrane yen ngijabake sajen methik pari panganten (4); 8) Kawite tandur sabarang, miturut dina lan pasaran (4); 9) Manggone paprincen pilihan nenandur sadengah (5-6); 10) Japane ngelih dhengen utawa dhanyang, yen mbedah alas (7); 11) Aji dongane mbedhah alas angker (7-8); 12) Pakem wayang purwa, lakon Mngukuhan, kanggo yen bresih desa (9-13); 13) Carita bab kadadehaning ama (14-16); 14) Dina nuju tumurun lan sumengkaning asu ajag, sapi gumarang, celeng tembalung, kuthila pas, tuwin sri (16-21); 15) Dina nuju tali wangke (21-22); 16) caritaning bangsa ama, lan isarat panulake, apa dene mantra-mantrane, amrih tulusing tanem tuwuh (23-30). Terdapat tiga salinan naskah ketikan ini pada koleksi FSUI, yaitu ketikan asli (A 40.08a) dan dua tembusan karbon (A 40.08-c). Hanya ketikan asli yang dimokrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.81-A 40.08a-c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi aneka macam petangan, penanggalan (almanak), pengobatan, watak bayi yang berdasarkan neptu, pawukon, pranata mangsa, ramalan, dan sebagainya, yang disusun secara tidak teratur. Isi selengkapnya naskah ini adalah: 1) Penanggalan (h.1, 3-5, 115-120); 2) Pawukon (h.6-7,12, 57-87); 3) Berbagai petangan mengenai: membuat sumur dan regol (2a-2), membangun rumah dan mendirikan gandhak (20), memberi jamu pada kuda (20), hari perkawinan (22), mempunyai hajat (24,35), hari dan waktu baik atau buruk (8,30-31), naas dan sangar (15,17,27), aras dan sangat (11,32-35,42), taliwangke dan samparwangke (14), jatingarang (16), kalaguru (17), pati dina dan naga dina (13, 23-24), neptu hari, pasaran, bulan tahun pengobatannya berdasarkan hari kelahiran (25,36-41), mencari pekerjaan yang cocok (28), selamatan orang meninggal (27), dan watak dewa astagina (35-36); 4) Pranata mangsa 987-90, 121-123); obat-obatan (42-55); dan 5) ramalan dengan kartu domino (91-113). Pada h.90 terdapat keterangan berkaitan dengan pranata mangsa, yakni menyebutkan bahwa pengetahuan mengenai mangsa disusun oleh Empu Artati. Tetapi orang sering menyebut Raja Jayabaya di Kediri sebagai penyusun pranata mangsa. Pada jaman Pajajaran muncullah sisitem mangsa bendhet. Sisitem ini kemudian diubah oleh seorang pujangga Belanda yang menjadi juru basa pada jaman Sunan Pakubuwana VII, dan sejak itu mangsa bendhet diberi nama pranata mangsa. Di samping isi teks sebagaimana tersebut di atas, dalam naskah ini terdapat catatan peristiwa (pengetan) dan daftar sejumlah orang berikut alamatnya. Contoh pengetan misalnya meninggalnya seseorang, kemungkinan besar adalah ayahnya si penyalin naskah, pada hari Selasa Pon 19 Sawal, Jimakir 1834 (19 Desember 1904) (56). Sedang contoh mengenai daftar nama (122), misalnya, Mas Ajeng Genawati, putri B.R.Aj. Sabrug. Pada h.122 terdapat tulisan berbahasa dan beraksara Arab, yang di duga semacam isim atau jimat. Demikian pula pada h.125-126, terdapat teks pendek beraksara dan berbahasa Arab. Tidak dijumpai mengenai keterangan apa pun yang berhubungan dengan penulisan maupun penyalinan naskah ini. Menurut keterangan yang terdapat pada h.i, naskah ini diperoleh Th. Pigeaud pada bulan Mei 1939 dari R. Ruwiya, Sala. Dugaan penyunting berdasarkan gaya tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, naskah disalin sekitar tahun 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.40-NR 366
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>