Ditemukan 10427 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah berisi daftar pupuh dengan cuplikan bait awal dan akhir setiap pupuhnya, ditulis dengan aksara Jawa, dilakukan oleh staf Pigeaud pada tahun 1926. Naskah asli memuat teks Serat Ambiya, sebanyak 25 pupuh, berasal (dipinjam) dari Dr. Klaverweiden di Surabaya. Menurut catatan Pigeaud, lontar yang dimaksud berciri 'Klaverweiden 2'. Akan tetapi, isinya lain dengan naskah LOr 9005 yang disebut 'Aalderinck-Klaverweiden 2'. Naskah Leiden tersebut berisi Serat Yusup. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) durma; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) durma; 12) kinanthi; 13) pangkur; 14) gambuh; 15) sinom; 16) dhandanggula; 17) asmaradana; 18) pangkur; 19) durma; 20) pangkur; 21) sinom; 22) asmaradana; 23) dhandanggula; 24) pangkur; 25) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.4-L 13.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi teks Serat Ambiya yang mirip dengan versi yang termuat pada naskah Br 279. Menurut keterangan pada h.1, naskah disalin antara 10 Februari s/d 26 Juni 1889. Tempat penyalinan tidak disebutkan. Keterangan umum tentang teks Ambiya lihat deskripsi naskah CI.3. Naskah ini diperoleh Fakultas Sastra UI dari Prof. Tjan Tjoe Siem. Semula berkode koleksi 125/no./76, namun sekarang sudah diganti nomor, menjadi NR 538."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.7-NR 538
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi Serat Ambiya yang satu versi dengan teks pada naskah Br 279, pupuh 1-3, 6-46 (sebagian naskah hilang). Lihat Poerbatjaraka dkk. (1950: 47) untuk daftar pupuh maupun ringkasan alur cerita. Keterangan tentang penyalinan nakah tidak ditemukan pada teks ini, namun pada halaman depan naskah terdapat gambar foto pemilik naskah berikut namanya yaitu Atmataruna dengan hiasan berbingkai bunga. Pada bagian bawah foto itu terdapat angka tahun 1833 diduga ini adalah tahun 1833 Jawa (1903 Masehi). Melihat gaya tulisan diduga bahwa teks ini berasal dari wilayah Surakarta. Nama pemilik lain dari naskah ini juga diketahui karena adanya huruf-huruf timbul pada sampul naskah yang berbunyi 'K.R.M.H. Soerianingrat'. Naskah ini diperoleh FSUI sebagai sumbangan dari PT. Caltex yang diberikan pada tahun 1977."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.10-CT 10
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks Serat Ambiya, satu versi dengan naskah Br 279, pupuh 1-68. Tentang teks ini lihat keterangan pada Vreede 1982: 23-24, Pratelan I: 75-84, Poerbatjaraka 1950: 26-63, Behrend 1990: 206-220. Pemilik naskah yang bernama R. Bekel Wignyaswandana, disebutkan pada h.i. Pada h.ii diberi gambar mahkota dan potret pemiilik. Teks disalin oleh Ki Sumirat, lurah carik Bayalali Majegan. Penyalinan dimulai pada hari Rabu Legi, 21 Sawal, Alip 1859 (2 April 1929)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.3-CT 8
Naskah Universitas Indonesia Library
"Serat Ambiya atau Tapel Adam ini menceritakan asal-usul keturunan Adam, dimulai dengan perintah Allah kepada Iblis agar menyembah Adam namun Iblis menolak. Cerita berakhir dengan umat Nabi Saleh yang kembali ingkar pada ajaran agama karena hasutan Iblis. Rupanya versi teks yang dimuat pada naskah ini berbeda dengan versi-versi lain yang diuraikan oleh Poerbatjaraka dkk. (1950: 26-63). Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Ambiya, lihat pada deskripsi naskah CI.3. Keterangan mengenai asal-usul teks dan saat penyalinan naskah tak ditemukan, namun melihat jenis tulisan dan gaya penulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka diduga naskah ini disalin pada sekitar pertengahan hingga akhir abad ke-19. Naskah ini juga telah dibuat ringkasannya oleh staf Pigeaud pada bulan September 1930, di Surakarta. Ringkasan tersebut dilampirkan pada naskah ini. 1) sinom; 2) kinanthi; 3) dhandanggula; 4) sinom; 5) sinom; 6) gambuh; 7) mijil; 8) pangkur; 9) sinom; 10) pangkur; 11) dhandanggula;12) sinom; 13) mijil; 14) durma; 15) kinanthi; 16) dhandanggula; 17) sinom; 18) dhandanggula; 19) kinanthi; 20) mijil; 21) pangkur; 22) pucung; 23) sinom; 24) megatruh 25) pangkur; 26) dhandanggula; 27) gambuh; 28) asmaradana; 29) dhandanggula; 30) sinom; 31) mijil; 32) pangkur; 33) dhandanggula; 34) kinanthi; 35) maskumambang; 36) pangkur; 37) dhandanggula; 38) sinom; 39) asmaradana; 40) kinanthi; 41) megatruh; 42) dhandanggula; 43) durma; 44) sinom; 45) mijil; 46) sinom; 47) pangkur; 48) dhandanggula; 49) pucung; 50) megatruh; 51) dhandanggula; 52) sinom; 53) kinanthi; 54) asmaradana; 55) megatruh; 56) pangkur; 57) durma; 58) dhandanggula; 59) kinanthi; 60) sinom; 61) durma; 62) dhandanggula; 63) sinom; 64) mijil; 65) gambuh; 66) pucung; 67) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.5-NR 102
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah dluwang ini ditulis dengan dua jenis tulisan yaitu, pegon dan Jawa. Teks yang ditulis dengan pegon adalah Serat Ambiya, berisi sejarah para nabi, dimulai dari cerita Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, sedangkan teks yang ditulis dengan aksara Jawa berisi primbon, seperti bagaimana menentukan hari baik, watak-watak hari, saat menanam padi, daftar nama setan dan kota-kota yang ditinggalinya di pulau Jawa. Pada naskah ini juga banyak ditemukan informasi tentang tanggal kelahiran atau meninggalnya keluarga pemilik atau penyalin naskah ini. Teks ini telah dibuat ringkasannya oleh Suwandi di Surakarta pada bulan Juli 1929 yang disisipkan dalam naskah. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) mijil; 6) durma; 7) asmaradana; 8) pangkur; 9) dhandanggula; 10) mijil; 11) dhandanggula; 12) asmaradana; 13) sinom; 14) ?; 15) mijil; 16) durma; 17) pangkur; 18) dhandanggula; 19) asmaradana; 20) maskumambang; 21) ?; 22) kinanthi; 23) sinom; 24) dhandanggula; 25) pangkur; 26) durma; 27) megatruh; 28) asmaradana; 29) durma; 30) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.8-NR 45
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi tentang kisah para nabi. Diawali dengan penciptaan Iblis, kemudian dilanjutkan dengan kisah para nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. Ringkasan lebih terinci dapat dibaca dalam FSUI CI.5. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Dandanggula; 2. Sinom; 3. Dandanggula; 4. Pangkur; 5. Durma; 6. Asmaradana; 7. Sinom; 8. Pangkur; 9. Pangkur; 10. Asmaradana; 11. Durma; 12. Mijil; 13. Kinanti; 14. Pangkur; 15. Sinom; 16. Dandanggula; 17. Asmaradana; 18. Asmaradana; 19. Sinom; 20. Pangkur; 21. Asmaradana; 22. Sinom; 23. Kinanti; 24. Dandanggula; 25. Pangkur; 26. Sinom; 27. Maskumambang; 28. Durma; 29. Mijil; 30. Sinom; 31. Asmaradana; 32. Wirangrong; 33. Pucung; 34. Pangkur; 35. Durma; 36. Mijil; 37. Sinom; 38. Kinanti; 39. Megatruh; 40. Asmaradana; 41. Sinom; 42. Girisa; 43. Gambuh; 44. Dandanggula; 45. Pangkur; 46. Mijil; 47. Asmaradana; 48. Pangkur; 49. Kinanti; 50. Pangkur; 51. Asmaradana; 52. Dandanggula; 53. Pangkur; 54. Sinom; 55. Pangkur; 56. Sinom; 57. Kinanti; 58. Pangkur; 59. Durma; 60. Asmaradana; 61. Sinom; 62. Dandanggula; 63. Asmaradana; 64. Dandanggula; 65. Pangkur; 66. Pangkur; 67. Dandanggula; 68. Maskumambang; 69. Sinom (roning kamal); 70. Durma; 71. Dandanggula; 72. Durma; 73. Dandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.13-KAD 3
Naskah Universitas Indonesia Library
"Cerita Djaka Sengkana ini adalah petikan dari Serat Ambiya, sebuah naskah tulisan tangan yang tersimpan di K.B.G van Kunsten en Wetenschappen (sekarang tersimpan di Perpustakaan Nasional RI) dengan kode Hs No.10. Cerita dalam buku ini terbagi atas 6 bagian, yaitu: 1. Orang yang sudah tua menitipkan lembu kepada Allah di hutan; 2. Djaka Sengkana (putra orang tua yang menitipkan sapi kepada Allah) mencari lembu peninggalan ayahnya; 3. Djaka Sengkana menjual lembu; 4. Djaka Sahid dibunuh oleh Djaka Kedah dan Rubil; 5. Atas perintah Nabi Musa, Ki Ngamil membeli sapi Djaka Sengkana; 6. Djaka Sengkana diangkat anak oleh Ki Ngamil. Berkat sapi Djaka Sengkana, dapat diketahui bahwa pembunuh Djaka Sahid adalah Kedah dan Rubil."
Batavia Centrum: Bale Pustaka, 1932
BKL.0477-CI 31
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Teks ini berisi episode jatuhnya Giri. Tiga orang putra Sunan Giri Jayengresmi, Jayengsari sari dan Ken Rancanghapti pergi. Dalam pada itu yang senang mencari bertobat ke gunung Meru. Di situ dia bertemu dengan Seh Amongraga (Jayeng resmi) yang sedang berguru pada sang pandita yang adalah ayah dari Mas Cabolang. Menceritakan pengembaraan Seh Amongraga dalam mencari hakekat hidup yang sejati, berbagai ilmu keagamaan dicarinya. Asal koleksi R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.3-KS 79
Naskah Universitas Indonesia Library
"Pada (halaman) pelindung dalam terdapat keterangan mengenai judul teks, yaitu: 1. Cabolek dari halaman 1?138; 2. Nitik Sulatan Agungan dari halaman 138?231. Pada naskah ini terdapat sisipan kertas putih yang memuat teks ketikan latin berupa alih aksara teks cabolek dari halaman 1?2 (6 bait). Isi teks cabolek, mengisahkan perjalan hidup H. Mutamakin yang dikenal pula sebagai Ki Cabolek yang merusak syarak, karena itu ia dihujat dan dihukum oleh para ulama Tanah Jawa. Setelah berjumpa dan berdiskusi dengan Ketib Anom Kudus dan pejabat Keraton Surakarta, Ki Cabolek bertobat dan diampuni oleh PB II. Isi teks Nitik Sultan Agungan, mengungkapkan cerita tentang legenda Sultan Agung. Didalamnya dikisahkan pula cerita tentang Ratu Roro Kidul dan lain sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.4-KT 2
Naskah Universitas Indonesia Library