Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah berisi teks Abdul Muluk (disini ditulis Ngabdul Muluk). Menurut ringkasan yang dibuat oleh Mandrasastra, di Yogyakarta pada tahun 1937, teks ini menceritakan petualangan Abdul Muluk, anak raja Balbari bernama Abdul Majid, yang berkelana ke negeri Eban dan menikah dengan Dewi Rukma. Sepulang dari pengembaraan raja negara Indu datang menyerang. Abdul Muluk dan Dewi Rukma tertangkap, namun Dewi Rapingah berhasil meloloskan diri. Dalam pengembaraannya Dewi Rapingah melahirkan anak yang diberi nama Abdulgani. Setelah menitipkan bayinya,ia melanjutkan pengembaraannya sambil menyamar sebagai laki-laki bernama Dur Jabar Sri. Dur Jabar Sri berhasil mengalahkan Raja Sri Barkasan lalu bersama pengikutnya menyerang negara Indu membebaskan Raja Abdul Muluk dan Dewi Rukma. Cerita berakhir dengan bertemunya kembali Abdulgani dengan kedua orang tuanya dan terbukanya penyamaran Dur Jabar Sri. Selain teks Abdul Muluk pada naskah ini juga terdapat teks lain yang ditulis dengan aksara pegon berisi pujian-pujian terhadap Allah. Pada h.ix terdapat keterangan tentang pemilik naskah bernama Pangeran Wilajabrata, berasal dari kraton Kanoman Cirebon. Pemilik ini mungkin juga penyalin naskah karena tulisan keterangan itu mirip dengan bentuk gaya tulisan pada teks pokok. Gaya tulisannya tampak memang berasal dari sekitar Cirebon. Tak ditemukan keterangan tentang saat penyalinan teks ini. Melihat jenis kertas dan gaya penulisan diduga bahwa teks ini disalin pada awal abad ke-19. Dari h. 176-214 gaya tulisan maupun jenis kertas berbeda dengan bagian depan. Diduga bahwa naskah asli mengalami cidera, sehingga pemiliknya, pada akhir abad ke-19 memperbaikinya dengan cara menyalin ulang dan mengganti halaman-halaman yang rusak. Versi lain mengenai teks Abdul Muluk dalam kesusastraan Melayu telah dibuat opleh Balai Pustaka No. 1157 yang berisi cerita khayalan seputar Sultan Abdul Muluk (Hooykas 1947: 73). 1) dhandanggula; 2) sinom; 3) asmaradana; 4) kinanthi; 5) mijil; 6) durma; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) durma; 10) asmaradana; 11) mijil; 12) duduk; 13) durma; 14) sinom; 15) kinanthi; 16) sinom; 17) pucung; 18) pangkur; 19) asmaradana; 20) pangkur; 21) durma; 22) asmaradana; 23) durma; 24) dhandanggula; 25) kinanthi; 26) durma; 27) dhandanggula; 28) pangkur; 29) durma; 30) sinom; 31) kinanthi; 32) mijil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.1-NR 301
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Bastiar
"Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks naskah Serat Abdul Muluk. Naskah ini merupakan koleksi Perpustakaan Univesitas Indonesia. Naskah dengan nomor koleksi NR 301 ini, ditulis Mandrasastra. Naskah berbentuk macapat. Naskah ini menceritakan tentang petualangan seseorang yang bernama Abdul Muluk. Terdapat dua penggunaan aksara dalam penulisan naskah yaitu aksara Jawa dan Aksara Pegon. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis.

This thesis presents the description and text editing about Serat Abdul Muluk manuscript. The text was collected by Universitas Indonesia library collection NR. 301. The manuscript was written in two different languages, Javanese and Pegon (Javanese Arabic). It was written by Mandrasastra in macapat style. The text is about the adventure of a gentleman whose name Abdul Muluk. The researcher used philology method and he applied single text edition method. He edited the text with critical edition method."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks versi santri lelana berjudul Serat Jatiswara. Korpus sastra karya ini pernah diteliti (lihat Behrend 1987). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa teks 'cikal bakal' dari gugusan teks Jatiswara mungkin ditulis di Cirebon sekitar awal abad 17. Dari Cirebon, Serat Jatiswara menyebar ke pelbagai daerah di Jawa maupun Lombok, menganak-tekskan minimal tujuh versi atau redaksi cerita ini. Untuk kupasan kilat tentang ketujuh redaksi tersebut, lihat deskripsi naskah MSB/L.161 (Behrend 1990: 312-314). Pada tahun 1985, ketika Behrend meneliti naskah FSUI/CS.89 ini, ternyata ia kurang seksama, dan keburu mengelompokkan naskah ini dalam redaksi Lombok (1987: 30), sebab berdasarkan paleografinya naskah ini dianggap berasal dari Yogyakarta masa awal. Sekarang kesalahan tersebut dapat diralat. Teks pada FSUI/CS.89 ini merupakan redaksi monometris lain yang pada awal dan tengahnya cukup mirip dengan versi Lombok, tetapi jelas berbeda, karena urut-urutan adegan di dalamnya pun tidak sama. Menurut dugaan Behrend yang baru (masih bersifat sementara, karena sempat Naskah ini sendiri kemungkinan berasal dari kraton Kartasura atau Yogyakarta awal, yaitu sekitar awal sampai pertengahan abad ke-18. Dugaan ini masih harus dianggap bersifat sementara, karena didasari oleh kesan tentang gaya tulisan serta kodikologi naskah. Keragu-raguan ini timbul karena pengetahuan Behrend tentang perkembangan corak tulisan Jawa pada zaman Kartasura dan Yogyakarta awal belum memadai betul. Akan tetapi, cukup jelaslah bahwa jika naskah ini memang berasal dari kraton tersebut, maka kemungkinan besar bahwa penyusunan teksnya juga dilaksanakan di tempat yang sama. Seluruh teks disusun dalam satu metrum tembang macapat, ialah dhandhanggula. Urutan adegan cerita sebagai berikut (nama adegannya diambil dari nama tokoh utama yang mengadu ilmu bersama Jatiswara yang bertamu di desanya; Jatiswara mengembara dari desa ke desa mencari adiknya, Ki Sajati, yang hilang): Ki Nurwahdat, Ki Cahyacarmin, Bujangga Adimulya, Ki Ajisaka, Ki Ajidarma, Ki Walilanang, Dewi Rarasati (kawin), bersama Rarasati bertemu adiknya Sajati yang kemudian moksa; setelah ini, disusuli dengan ceritera Ni Retna, isteri Sajati, yang berkelana mencari sang suami setelah moksanya. Teks tidak tamat. Naskah ini diperoleh Pigeaud pada tahun 1939, dibeli di Yogyakarta dari seseo-rang bernama Sutasja. Oleh Mandrasastra pernah diringkas dan diteliti untuk kata-kata khusus guna melengkapi bahan leksikografis Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.89-NR 388
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Maizar Karim
Bandung: Universitas Padjadjaran, 1994
899.211 MAI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentarg redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara pada umumnya, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah disalin di Surakarta pada tahun 1921 oleh R.Ng. Citrasantana. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 63-64). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah E6. Menurut catatan pada h.i, Pigeaud membeli naskah ini dari Sinu Mundisura di Yogyakarta pada bulan Agustus 1939. Ringkasan dan petikan kata-kata untuk kamus pigeaud dilakukan oleh Mandrasastra pada tahun yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.91-NR 383
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah disalin di Surakarta pada tahun 1930 dari babon milik M. Sinu Mundisura (sekarang FSUI/CS.93), mungkin disalin oleh Mundisura sendiri atas prakarsa Pigeaud. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 65). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah E7b. Naskah ini merupakan ketikan asli; pada saat yang sama dibuat tiga tembusan karbon, yaitu MSB/L.55 (mikrofilm MSB, rol 71.01); LOr 6680a dan FSUI/CS.94. Ketikan aslinya sedikit istimewa, karena terdapat koreksi maupun catatan Mandrasastra; oleh karena itu dimikrofilm ulang."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.92-G 19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Jatiswara versi Pakubuwana IV (1791), genap 26 pupuh. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Naskah ini disalin di Surakarta oleh M. Sinu Mundisura sekitar tahun 1930, mungkin menyalin dari naskah milik perpustakaan Mangkunagaran. Naskah ini pernah dialihaksarakan oleh staf Pigeaud (mungkin Mundisura sendiri); sekarang terdapat empat salinan (ketikan asli dan tembusan karbon), yaitu MSB/L.55, FSUI/CS.92 dan 94, serta LOr 6680a. Naskah juga pernah diringkas oleh Mandrasastra, dan ringkasan tersebut sekarang dijilid bersama naskah asli ini, yaitu padah.131-138."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.93-HA 20.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Jatiswara ini persis sama (tembusan karbon) dengan FSUI/CS.92. Untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.94-HA 19
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Serat Jatiswara versi Kadipaten/Pakubuwana V (1820), sebanyak 42 pupuh. Pengarang versi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan ditulis oleh Yasadipura II, seperti halnya Serat Centhini Kadipaten. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Informasi tentang penyalinan naskah ini tidak ada, tetapi melihat gaya tulisan serta jenis kertas yang digunakan, penyunting menduga bahwa naskah disalin sekitar pertengahan abad ke-19 di lingkungan Kraton Surakarta. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 67-72). Di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah F1. Naskah ini dibeli Pigeaud dari Ki Trunadipa di Surakarta pada tahun 1934. Naskah pernah dibuat alih aksara oleh staf Pigeaud pada tahun 1936. Untuk transliterasi tersebut lihat MSB/L.163 (mikrofilm MSB, rol 73.10), LOr 6680b, PNRI/G.81 dan FSUI/CS.97. Ringkasan naskah ini juga ada, buatan Mandrasastra, tersimpan bersama naskah asli."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.96-NR 277
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini berisi teks Serat Jatiswara versi Kadipaten/Pakubuwana V (1820), sebanyak 42 pupuh. Tentang redaksi ini secara khusus, maupun seluruh korpus sastra Jatiswara, lihat deskripsi naskah FSUI/CS.89. Deskripsi lengkap dapat dibaca pada disertasi Behrend (1987: 67-72); di dalam karya tersebut naskah ini dikenal dengan kode naskah Flc. Naskah ini dialihaksarakan dari FSUI/CS.96 oleh petugas Panti Boedaja, sekitar tahun 1935. Pada waktu itu ditik rangkap empat. Naskah FSUI/CS.81 ini merupakan ketikan asli; tembusannya adalah MSB/L.163 (mikrofilm MSB, rol 73.10), LOr 6680b,dan PNRI/G.81."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.97-G 81
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>