Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lontar Bali ini memuat teks Aji Purwa Bhasita Krama, yaitu ilmu tentang bahasa. Berisi uraian mengenai tata cara berbahasa dalam pergaulan sehari-hari sesuai dengan tingkat sosial masyarakat Bali. Informasi mengenai penulisan teks maupun penyalinannya tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.5-LT 180
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Panggio Restu Wilujeng
"[ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui reproduksi BahasaKramaInggil melalui Kursus Pambiwara Keraton Surakarta dalam upaya Keraton mempertahankan legitimasi kekuasaan atas kebudayaan Jawa berkaitan dengan fungsi Kraton yang beralih sebagai pemangku adat.Penelitian inimenggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu studi kasus.Teori yang digunakan adalah Teori Pierre Bourdieu yang menjelaskan bahasa sebagai kuasa simbolik terkait dengan strategi bertahan agen di dalam arena dengan memanfaatkan modal (sosial, kultural, ekonomi, simbolik) yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan, Keraton mendirikan Kursus Pambiwara, sebagai strategi untuk mereproduksi kembali simbol-simbol kebudayaan yang mereka miliki, terutama penggunaan Bahasa Krama Inggil untuk dapat mempertahankan legitimasi Keraton atas kebudayaan Jawasebagai warisan tertuaKerajaan Mataram.

ABSTRACT
This study aims to investigate KramaInggil language reproduction through courses of pambiwarakeratonsurakarta, as an effort by keraton to maintain power legitimacy on javanese culture, in relation to keraton's function that has been shifted into culture functionary. It is a qualitative study, a case study specifically. The theory used in this study is a theory by Pierre Bourdieu, which explains language as a symbolic power related to agent's survival strategy in the arena by utilizing possesedcapital. This study shows that keraton has established a course of pambiwara as a strategy to reproduce cultural symbols that it has, particularly the use of KramaInggil language to maintain keraton's power legitimacy on javanese culture as the oldest heritage of Mataram monarchy.;This study aims to investigate KramaInggil language reproduction through courses of pambiwarakeratonsurakarta, as an effort by keraton to maintain power legitimacy on javanese culture, in relation to keraton's function that has been shifted into culture functionary. It is a qualitative study, a case study specifically. The theory used in this study is a theory by Pierre Bourdieu, which explains language as a symbolic power related to agent's survival strategy in the arena by utilizing possesedcapital. This study shows that keraton has established a course of pambiwara as a strategy to reproduce cultural symbols that it has, particularly the use of KramaInggil language to maintain keraton's power legitimacy on javanese culture as the oldest heritage of Mataram monarchy.;This study aims to investigate KramaInggil language reproduction through courses of pambiwarakeratonsurakarta, as an effort by keraton to maintain power legitimacy on javanese culture, in relation to keraton's function that has been shifted into culture functionary. It is a qualitative study, a case study specifically. The theory used in this study is a theory by Pierre Bourdieu, which explains language as a symbolic power related to agent's survival strategy in the arena by utilizing possesedcapital. This study shows that keraton has established a course of pambiwara as a strategy to reproduce cultural symbols that it has, particularly the use of KramaInggil language to maintain keraton's power legitimacy on javanese culture as the oldest heritage of Mataram monarchy., This study aims to investigate KramaInggil language reproduction through courses of pambiwarakeratonsurakarta, as an effort by keraton to maintain power legitimacy on javanese culture, in relation to keraton's function that has been shifted into culture functionary. It is a qualitative study, a case study specifically. The theory used in this study is a theory by Pierre Bourdieu, which explains language as a symbolic power related to agent's survival strategy in the arena by utilizing possesedcapital. This study shows that keraton has established a course of pambiwara as a strategy to reproduce cultural symbols that it has, particularly the use of KramaInggil language to maintain keraton's power legitimacy on javanese culture as the oldest heritage of Mataram monarchy.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43390
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru S. Sudjarwo
Jakarta: Kakilangit kencana, 2010
791.53 HER r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandono
Jakarta : Balai Pustaka, 1991
R 791.530 3 SUW e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Sudibyoprono, R.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesenian,
791.530 3 RIO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Lontar Bali ini memuat dua judul, yaitu Aji pengukiran dan aji batur kalawasan. Aji pengukiran (h.1-33a) berbentuk prosa, dalam bahasa Jawa Kuna, isinya mengenai badan manusia sebagai pencerminan kosmos kedewaan. Teks aji batur kalawasan (h.33b-59a), dalam bahasa Bali dan bentuk macapat, berisi uraian tentang syarat-syarat hidup yang baik untuk mencapai umur panjang. Teksnya hanya satu pupuh dalam tembang pucung; gatra pertama berbunyi 'sami mantuk, sakeng Gunung Kawi iku'. Untuk teks-teks lain dengan judul Aji Pengukiran, lihat LOr 11.165 dan aslinya, Kirtya 593. Teks ini belum tentu sama dengan FSUI/AH.1, karena menurut Pigeaud, versi itu berbentuk tembang tengahan (Pigeaud 1970: 111)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.3-LT 200
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Sulardi
Surakarta: Kem. P.P. dan K, 1953
899.222 SUL g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"Skripsi ini bertujuan meneliti dan membicarakan mengenai wahyu dalam Lakon Wayang Kulit Purwa melalui telaah tentang 6 unsur wahyu, yaitu: 1. pemberi wahyu; 2. penerima wahyu; 3. proses pemberian wahyu; 4. proses penerimaan wahyu; 5. wujud wahyu dan, 6. misi wahyu. Sedangkan untuk mempertajam pengertian Wahyu Dalam Lakon Wayang Kulit Purwa diadakan perbandingan secara sederhana dengan pengertian Wahyu Dalam Agama dan Kepercayaen Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Metode penulisan yang penulis terapkan untuk menerangkan Wahyu Dalam Lakon Wayang Kulit Purwa ialah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang berusaha untuk menguraikan (melukiskan) secara jelas suatu karya sastra. Sedangkan pendekatan yang penulis pergunakan i_alah pendekatan intrinsik, yaitu suatu pendekatan yang berusaha untuk menjelaskan teks karya sastra dari dalam karya sastra itu sendiri. Setelah penulis mengadakan analisis teks karya sastra, yaitu 6 lakon Wahyu Dalam Lakon Wayang Kulit Purwa dengan metode deskriptif dan pendekatan intrinsik, maka dalam rangka mempertajam pengertian wahyu penulis membandingkan secara sederhana antara wahyu dalam lakon wayang kulit purwa dengan wah_yu dalam agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang diperbandingkan juga keenam unsur wahyu tersebut di atas. Hasil analisis (telaah) Wahyu Dalam Lakon Wayang Kulit Purwa membuktikan, bahwa wahyu mengandung konsep-_konsep Ketuhanan, konsep-konsep budaya spiritual yang selanjutnya dapat kiranya dipergunakan sebagai bahan renungan untuk menjalankan hidup di dunia nyata. Wahyu dalam lakon wayang kulit purwa yaitu anuge_rah Sang Hyang Wisese yang diberikan oleh dewa kepada ksatria utama melalui proses ujian berat, yang diterimanya dengan sarana _laku_ di tempat yang sunyi dan suci berupa sukma, ajaran maupun cahaya untuk keperluan penyempurnaan hidup/dharma, dengan mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan dunia. Jika diperbandingkan dengan pandangan-pandangan wahyu dalam agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, wahyu dalam lakon wayang kulit purwa pada dasarny memperlihatkan suatu kesamaan, yaitu dalam keenam unsur wahyu: pemberi wahyu, penerima wahyu, proses pemberian wahyu, proses penerimaan wahyu, wujud wahyu dan mi_si wahyu. Hanya saja dalam hal pemberi wahyu dilukiskannya dengan istilah yang berlainan, namun pada hakekatnya adalah sama yaitu bahwa wahyu diberikan oleh Tuhan Yang Maha kuasa. Dalam lakon wayang kulit purwa dipakai isti_lah Sang Hyang Wisesa (dewa), dalam agama Islam dan Nasrani dipakai istilah Tuhan (Allah), dalam Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dipakai istilah Tuhan atau Allah. Kemudian dalam hal penerima wahyu pada hakekatnya adalah sama, yaitu manusia yang benar-benar dikehendaki dalam arti terpilih oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk me_nyempurnakan hidup/dharma/amal. Sedangkan dalam hal pro_ses pemberian wahyu, masing-masing pandangan itu memberikan gambaran, bahwa wahyu diberikan secara langsung den tidak langsung yang disertai pula dengan ujian yang ber_asal dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Selanjutnya dalam hal proses penerimaan wahyu pada hakekatnya adalah sama, ya_itu bahwa wahyu diterima aleh manusia yang dikehendaki oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan melaksanakan laku (bersamadi, bertapa, tarak brata) dan wahyu diterimanya di tempat yang sunyi dan suci (pada ruang dan waktu tertentu). Dalam hal wujud wahyu pandangan-pandangan itu melukiskannya dengan 3 macam wujud yaitu sukma, ajaran dan cahaya, yang masing-masing wujud tersebut apabila di cari hakekatnya akan sama, ialah sesuatu yang mempunyai daya lebih terhadap penerimanya dan memberikan _kekuatan_ kepadanya. Kemudian dalam hal misi wahyu masing-masing pandangan pada hakekatnya adalah sama, yaitu meningkatkan dan menyempurnakan hidup/dharma/amal, dengan mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan dunia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwadji
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
499.222 SUW n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: Departemen of Information , 1960
992.27 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>