Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monika Sari Dewi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Horatian
"Penelitian ini membahas tentang efektivitas program Garuda Indonesia Experience dalam hal peningkatan kepuasan dan loyalitas penumpang. Program Garuda Indonesia Experience disusun berdasarkan konsep experiental marketing oleh schmitt (1999). Dalam penelitian ini terlihat adanya hubungan yang positif secara signifikan antara experiental marketing dengan kepuasan serta loyalitas pelanggan. penelitian ini menyimpulkan bahwa program Garuda Indonesia Experience terbukti mampu meningkatkan kepuasan dan loyalitas penumpang.

This research talking obout the efectivity of Garuda Indonesia Experience program in term of increasing satisfaction and loyalty to the Garuda Indonesia passenger. This program has been build by the concept of Experiental Marketing from Schimtt (1999). Some finding in this research are the positive connection beetwen experiental marketing and customer loyalty. This research conclude that the Garuda Indonesia Experience program could increase the loyalty of Garuda Indonesia passenger.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T30262
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Nafisah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap customer loyalty melalui customer satisfaction pada LifeSpa Fitness South Quarter. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 orang yang diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa experiential marketing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap customer loyalty dengan diperantarai oleh customer satisfaction. Selain itu dari penelitian ini dapat dilihat bahwa experiential marketing juga memiliki pengaruh terhadap customer loyalty tetapi tidak sebesar apabila diperantarai oleh customer satisfaction.

This research is conducted to determine the effect of the experiential marketing towards customer loyalty through customer satisfaction at LifeSpa Fitness South Quarter. This research uses 102 samples collected by purposive sampling methods. The results show that there is a significant positive relation between experiential marketing towards customer loyalty with customer satisfaction as the mediating variable. The result of this research also proves that experiential marketing has a direct influence to customer loyalty, but the result is not as good as when using customer satisfaction as the mediating variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puja Prasetia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan customer value terhadap loyalitas serta kepuasan sebagai variabel intervening pada wisata halal di Indonesia. Sebanyak 175 kuesioner disebar dengan kriteria wisatawan muslim lokal yang pernah berwisata halal di objek wisata Indonesia dengan pertanyaan tentang experiential marketing, customer value, kepuasan dan loyalitas. Metodologi yang digunakan adalah analisis faktor dan Structural Equation Model SEM dengan pendekatan eksploratif. Hasil penelitian ini adalah experiential marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas, indikator sense memiliki nilai yang paling dominan dan mampu memberi kesan yang menciptakan kepuasan dan menimbulkan loyalitas wisatawan muslim. Customer value mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan namun tidak untuk loyalitas. Ini membuktikan bahwa puas belum tentu loyal, karena ada faktor harga yang mudah berubah dan bisa jadi ada wisata yang lebih baik dari wisata halal yang mampu menciptakan loyalitas.

ABSTRACT
This study aims to determine the influence of experiential marketing and customer value on loyalty and satisfaction as an intervening variable on halal tourism in Indonesia. A total of 175 questionnaires were distributed with the criteria of local Muslim tourists who had visited Halal in Indonesian tourist attraction with questions about experiential marketing, customer value, satisfaction and loyalty. The methodology used is factor analysis and Structural Equation Model SEM with explorative approach. The results of this study is experiential marketing has a positive and significant impact on satisfaction and loyalty, indicator sense has the most dominant value and able to give the impression that create satisfaction and cause loyalty Muslim tourists. Customer value has a positive and significant influence on satisfaction but not for loyalty. This proves that satisfaction is not necessarily loyal, because there are price factors that are volatile and there could be better tours of halal tourism that can create loyalty. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zorawar
"ABSTRAK
PT Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah Departemen Perhubungan yang saat ini memberikan jasa pelayanan penerbangan ke beberapa kota besar didalam negri maupun penerbangan
Internasional.
Dengan semakin gencarnya dorongan era globalisasi khususnya di Indonesia, maka pemerintah sudah mengantisipasi dampak makro yang berhubungan dengan pertumbuhan perekonomian didalam negri sehingga timbul kebijaksanaan - kebijaksanaan pemerintah yang membuka kesempatan yang semakin luas bagi perusahaan perusahaan baik dari dalam ataupun luar negri untuk ekspansi lebih jauh dalam bisnisnya.
Dalam bidang jasa perhubungan, khususnya perhubungan udara dampak yang paling nyata adalah semakin kuatnya kompetisi persaingan dengan perusahaan - perusahaan penerbangan swasta baik
yang berasal dari dalam negri maupun yang berasal dari luar negri dalam melayani jalur- jalur penerbangan domestik ataupun Internasional.
Kondisi ini merupakan pemic.u bagi PT. Garuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen dalam mempertahankan bahkan meningkatkan pangs a pasarnya. Untuk itu dalam menentukan strategi pemasaran khususnya untuk penerbangan domestik, perlu dikaji strategi korporasi Garuda Indonesia Group yang misi maupun visinya merupakan masukan bagi strategi bisnis PT. Garuda Indonesia. Kemudian penjabaran broad action programe pada fungsional unit dikaji dengan menganalisa variabel - variabel apa yang mempengaruhi besar atau kecilnya jumlah penumpang yang memanfaatkan pelayanan penerbangan dengan Garuda Indonesia.
Dengan menggunakan analisa regresi dan korelasi program statistik dari MYSTAT diperoleh hasil yang memperlihatkan bahwa untuk meningkatkan jumlah penumpang yang mamanfaatkan jasa
penerbangan dengan Garuda Indonesia untuk jalur penerbangan Jakarta. - Surabaya perlu dilakukan beberapa strategi yaitu dengan :
1. Menambah frekwensi penerbangan khususnya untuk penerbangan
pada pagi hari ( antara jam 06.00 sampai dengan jam 11.00 ).
2. Khusus untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan pagi hari
diberlakukan diskon harga tiket pada kelas ekonomi.
3. Khusus untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan siang
hari ( antara jam 11.00 sampai dengan jam 18.00 ) diberlakukan
diskun harga tiket pada kelas eksekutif.
4. Demikian juga untuk segmen pasar pemakai jasa penerbangan
malam hari antara jam 18.00 sampai dengan jam 23.00 ) diberikan
diskon harga tiket untuk kelas eksekutif.
Pemberian diskon pada kelas tertentu untuk waktu yang tertentu pula mempunyai tujuan mengoptimisasikan perolehan yield bagi perusahaan untuk penerbangan pada jalur tersebut. Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang dan juga meningkatkan citra pelayanan perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing perusahaan penerbangan domestik lainnya,Garuda Indonesia dapat mengatasinya dengan :
A. Menyediakan pesawat terbang yang memil iki kapasi tas seat
yang lebih besar yang masih masuk dalam klasifikasi pesawat
untuk penerbangan medium range.
B. Atau dapat pula dengan menambah frekwensi penerbangan pada
jalur tersebut.
Dengan melakukan strategi yang disebutkan diatas, Garuda Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk merebut pangsa pasar penumpang yang membutuhkan pelayanan penerbangan pada
route Jakarta - Surabaya bahkan memperoleh peningkatan yield bagi perusahaan.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Zainurramadhani
"Belakangan ini sektor penerbangan terutama di Indonesia mengalami turbulensi yang cukup besar. Dari mulai banyak perusahaan besar bertumbangan sampai dengan banyaknya pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh maskapaimaskapai nakal. Terlepas dari itu semua ada satu hal yang perlu diberi sambutan hangat yaitu hadirnya beberapa maskapai baru yang menawarkan harga tiket yang sangat murah untuk jasa transportasi yang mereka sediakan. Para maskapai ini kemudian dikenal dengan istilah budget airlines.
Dilihat dari bisnis model yang mereka usung sudah seharusnya mereka mengawasi dan menutup berbagai macam pos-pos pemborosan yang biasa terjadi disebuah airlines demi untuk memberikan fasilitas mewah kepada para penumpangnya. Dampak hal ini dapat dilihat dari tidak adanya makanan selama perjalanan bahkan untuk beberapa maskapai mereka tidak lagi menggunakan tiket. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah biaya advertising khususnya sales promo.
Sampai saat ini ada dua tipe sales promo yang sering digunakan oleh budget airlines, sweepstakes dan discounting. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa benar keputusan perusahaan untuk menggunakan sales promo sebagai sarana komunikasi tidak sia-sia, dan mencari bentuk sales promo mana dari kedua tipe yang populer yang paling efektif untuk budget airlines.
Tipe diskon memang memiliki kelebihan karena sesuai dengan konsep budget airlines yaitu memberikan harga yang serendah-rendahnya kepada konsumen. Akan tetapi tipe ini sudah sexing diberikan oleh reguler airlines selama ini. Dilain pihak tipe sweepstakes menawarkan suatu bentuk baru dari sebuah sales promo di maskapai penerbangan. Dengan menawarkan hadiah yang besar tentunya dapat merangsang konsumen untuk menggunakan jasa yang ditawarkannya.
Dalam melakukan penelitian digunakan dua maskapai yang merepresentasikan kedua bentuk sales promo yaitu Indonesia Air Asia dan Lion Air.

In the past few years aviation sector especially in Indonesia has experience a huge turbulence. It was started from the fall down of many company to a number of violation that have been done by rebellious airlines. Regardless the negative side of aviation evolution, the presence of new airlines which offer low price tickets should be welcomed. This kind of airlines is known as budget airlines.
From the business model point of view, they should supervise and reduce many Luxurious facility for their passengers. The effect of this kind of policy is a flight without frills such as food and beverages or even a flight without seat numbers. For some airlines they use electronic registration to reduce the using of flight tickets. Other thing budget airlines should notice is an advertising budget especially sales promo.
There are two popular types of sales promo that often used by budget airlines; sweepstakes and discounting. This research is conducted to prove that sales promo are the best decision to be taken and to find which sales promo is the most effective to be executed by budget airlines.
The discount type is in line with the budget airlines' concept which is to provide the lowest price for the customers. But this type is already done by regular airlines. On the other side, sweepstakes give a new kind of value of sales promo in the airlines company. By giving the customers a chance to win a Lot of prizes, sweeptakes can stimulate customers to use the budget airlines services.
This research is using two budget airlines companies which will be representing two kinds of sales promo. The airlines are Indonesian Air Asia and Lion Air.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruri Suhada Budiastyo
"PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai perusahaan maskapai penerbangan tertua di Indonesia dan the Airline of Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline. Pada program magang ini, penulis ditempatkan di divisi Commercial Research (CMR) pada bagian Marketing. Jabatan penulis adalah karyawan magang di divisi Commercial Research. Penulis diberikan pekerjaan yaitu updating competitor profile, yakni mencari dan memperbaharui informasi terbaru perkembangan dari para pesaing pada rute internasional. Penulisan laporan magang ini menganalisis strategi pemasaran pesaing pada rute internasional yang mencakup analisis Segmenting, Targeting, Positioning, dan Marketing Mix.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk is one of the State-Owned Enterprises as the company is the oldest airline in Indonesia and the Airline of Indonesia has its own concept as a full service airline. In the internship program, the author placed in the Commercial Research (CMR) division of the marketing. The author title is an intern position. The author's job work is to update competitor profiles which is searching and updating the latest information and development of the competitors on the international route. This report analyzes the competitor marketing strategy on the international route that includes segmenting, targeting, positioning, and marketing mix analysis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Suryanta
"ABSTRAK
Salah satu pendorong perkembangan industri penerbangan di Indonesia adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik sebesar 7,4% setahun yang diperkirakan akan berlangsung sampai tahun 2009. Kondisi ini juga mempengaruhi pertumbuhan transportasi udara di Indonesia di mana pertumbuhan transportasi udara domestik untuk empat tahun mendatang diproyeksikan sebesar 6,9 % pertahun dan 8,8% per tahun untuk pertumbuhan transportasi udara internasional. Hal ini akan mengakibatkan frekuensi maupun jalur penerbangan dalam dan luar negeri bertambah yang akan berdampak pada penambahan jumlah pesawat terbang yang dioperasikan untuk melayani jalur-jalur tersebut.
Posisi perusahaan penerbangan dalam industri dapat dibagi dalam dua karakteristik yang berbeda yaitu 1) perusahaan penerbangan sebagai pemasok dalam sistem transportasi yaitu berperan sebagai penyedia jasa transportasi udara dan 2) perusahaan penerbangan sebagai pelanggan yaitu berperan sebagai pelanggan dari pabrik pembuat pesawat terbang, bengkel perawatan/perbaikan pesawat terbang.
Di Indonesia telah dioperasikan 624 jenis pesawat bersayap tetap yang memiliki tingkat pemakaian (utilization) rata-rata 1790 jam per tahunnya. Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah pesawat terbang yang dioperasikan dan semakin tua umur pesawatpesawat terbang tersebut maka semakin meningkat pula kebutuhan akan jasa perawatan pesawat.
Keberadaan perusahaan perbengkelan/perawatan pesawat terbang dalam negeri saat ini belum dapat menampung/mendukung pengoperasian penerbangan dalam negeri. Sebagai contoh, masih banyaknya pesawat dan komponennya yang dikirim keluar negeri untuk perawatannya. Penyebabnya adalah selain kapabilitas bengkel dalam negeri yang kurang dan belum dikenalnya bengkel tersebut, juga disebabkan oleh kurangnya motivasi para operator untuk memakai fasilitas perawatan pesawat terbang dalam negeri. Dilihat dari kapabilitasnya, sebenarnya GMF sudah dapat bersaing dengan fasilitas perawatan pesawat terbang luar negeri. Hal ini terbukti dengan diakuinya GMF oleh Federal Aviation Administration (FAA). Saat ini kapasitas terpakai GMF baru 30% dari kapasitas terpasangnya, berarti untuk pasar pelayanan jasa perawatan pesawat dalam negeri saja peluang GMF cukup besar.
Di dalam penulisan karya akhir ini, akan dibahas rencana strategis pemasaran perawatan pesawat terbang dalam rangka meraup pangsa pasar khususnya pasar dalam negeri yang memberi peluang dan prospek yang cukup besar bagi GMF.
Penyelenggaraan suatu kegiatan jasa pelayanan perawatan pesawat terbang harus dilakukan secara profesional berdasarkan misi dan visi perusahaan, dengan penekanan pada 1) strategi lingkungan luar yang dikonsentrasikan pada lingkungan industri suatu perusahaan dan kedudukan kompetitifnya terhadap pesaingnya seperti diteliti dan dikembangkan oleh Michael Porter dari Harvard maupun oleh Boston Consulting Group dan 2) strategi lingkungan internal perusahaan yang belum digali dan dikembangkan yang secara umum dikaitkan dengan permasalahan internal perusahaan.
Sifat usaha dan komoditi jasa mempunyai karakteristik yang khas dibandingkan barang-barang hasil produksi. Karakteristik jasa tersebut adalah: ketidaknyataan (intangibility), tidak terpisahkan antara produksi dan konsumsinya (inseparability), tidak tahan lama (perishability) dan keragaman (variability). Karena adanya empat karakteristik yang khas tersebut maka umumnya kegagalan dari usaha jasa adalah karena adanya perbedaan persepsi antara jasa yang diharapkan oleh pelanggan dan yang disampaikan oleh penyedia jasa. Untuk menghindari kegagalan tersebut maka strategi pemasaran GMF harus meliputi pemasaran eksternal, pemasaran internal, dan pemasaran interaktif.
Pemasaran eksternal adalah menggambarkan kerja normal yang dilakukan oleh GMF melalui strategi-strategi: mempersiapkan jasa, menentukan harga, mendistribusikan jasa dan mengkomunikasikan jasa kepada pelanggan.
Pemasaran internal adalah menggambarkan pekerjaan yang hares dilakukan oleh manajemen GMF untuk mendorong karyawan penghubung pelanggan dan karyawan pendukung pelayanan agar tercipta budaya melayani dan semua karyawan mempunyai orientasi terhadap pemuasan pelayanan kepada pelanggan. Seharusnya pemasaran internal dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasaran eksternal sehingga seluruh karyawan akan siap menyediakan jasa ke pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan dan kebijaksanaan perusahaan.
Pemasaran interaktif adalah hubungan interaktif antara karyawan dengan pelanggan. Hal ini sangat penting karena diperlukan keahlian dari karyawan dalam menangani hubungan dengan pelanggan. Oleh karena itu, mutu pelayanan baik "mutu teknis" dan juga "mutu fungsional" harus sebaik mungkin.
Sifat keragaman dari jasa memerlukan fleksibilitas perusahaan yang tinggi. Pemisahan organisasi GMF dari PT Garuda Indonesia merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi birokrasi agar GMF lebih fleksibel terhadap permintaan jasa pelanggan yang beraneka ragam. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meity Barbara Pellokila
"Dewasa ini dunia sedang bergerak memasuki era globalisasi. Sering dengan berjalannya globalisasi, liberalisasi perekonomian pun tidak bisa dihindari. Hal ini mendorong terlaksananya perdagangan bebas. Melalui perdagangan bebas peluang pasar semakin terbuka lebar, tetapi di lain pihak ancaman persaingan juga semakin ketat. Dalam kondisi seperti ini resiko ketidakpastian maupun komponen biaya tetap seperti biaya jaringan pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan, dan sebagainya sangat tinggi. Yang mampu bertahan serta meraih peluang hanya perusahaan yang kinerjanya baik serta mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi. Dalam situasi seperti inilah Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan membawa bendera bangsa Indonesia harus mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang dilaksanakan oleh Garuda adalah mengembanggkan aliansi strategik dengan KLM Riyal Dutch Airlines, maskapai penerbangan membawa bendera Bekanda. Dengan KLM, Garuda melakukan aliansi strategik dalam 20 jenis aktivitas bersama mencakup bidang-bidang operasi penerbangan, perawatan pesawat, sumber daya manusia, pemasaran dan sistem informasi. Skripsi ini bertujuan untuk melihat prospek aliansi strategik antara Garuda dengan KLM khususnya dalam bidang pemasaran. Terkait dengan ini akan dianalisis kondisi pasar yang ada dan perkembangannya, serta aktivitas bauran pemasaran yang dapat dikembangkan dalam kerangka aliansi strategik ini. Melalui aliansi strategiki ini diperkirakan efisiensi dan efektivitas kegiatan pemasaran serta perluasan pasar Garuda dapat ditingkatkan guna menunjang peningkatan kinerja Garuda secara keseluruhan. Untuk jangka panjang aliansi strategik ini dapat dimanfaatkan oleh Garuda sebagai kerangka antisipatif dalam menghadapi lonjakan penumpang yang diperkirakan akan terjadi di kawasan Asia Pasifik serta persaingan yang ketat dalam pasar jasa angkutan udara internasional. Pada bagian terakhir penulis mencoba mengemukakan beberapa saran berkaitan dengan pelaksanaan aliansi strategik bidang pemasaran antara Garuda dengan KLM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrto Handayani
"ABSTRAK
Sebagai perusahaan baru, Riau Airlines merupakan salah satu perusahaan peherbangan yang berkeinginan untuk memberikan suatu suasana baru dalam persaingan bisnis penerbangan di Indonesia. Sebagaimana perusahaan lainnya, tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan ini sangatlah banyak baik dari pesaing utama(perusahaan penerbangan lain) dan pesaing tidak
utama(non transportasi udara) yang mengakibatkan perusahaan harus dapat menentukan strategi-strategi bersaing yang tepat. Strategi merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu bisnis, mati atau hidupnya perusahaan sangat tergantung dari strategi apa yang digunakannya.
Keadaan persaingan, ekonomi, politik yang selalu berubah mengakibatkan suatu perusahaan harus dapat melihat kedepan kemungkinan-kemungkinan masa depan yang berdampak pada keadaan internal perusahaan. Simulasi-simulasi dan skenario-skenario dari suatu perkiraan kejadian dimasa yang akan datang sebaiknya harus dibuatkan strategi-strategi untuk mengantisipasinya. Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang sangat sensitif terhadap faktor ekonomi, politik, disamping itu juga sangat sensitif terhadap harga dan jadwal. Akibatnya perusahaan semakin dituntut untuk membuat strategi-strategi dan antisipasi-antisipasi yang tepat dalam menjalankan bisnisnya.
Penulis berusaha menganalisis keadaan internal dan ekternal yang berkaitan dengan Riau Airlines yang meliputi analisis terhadap pemasaran, produksi dan keuangan, ekonomi, politik. Berdasarkan dari anal isis komprehensif yang dilakukan, penulis menyampaikan beberapa strategi-strategi yang sebaiknya diterapkan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Setelah menganalisis beberapa aspek internal dan ekternal Riau Airiines, melihat dari tujuan didirikan perusahaan, serta berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, maka strategi fokus merupakan strategi yang terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dalam rencana strategik yang terdapat dalam rencana bisnis ini, bentuk dari penerapan strategi fokus yaitu penerbangan dalam rute-rute pendek. Dalam pemilihan rute-rute pendek, perusahaan juga disarankan untuk terlebih dahulu memilih dan memperbanyak rute-rute yang berpenumpang banyak dan kemudian mengambil rute-rute pendek lainnya yang dianggap berpotensi dimasa depan dengan melakukan strategi aliansi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penetrasi pasar serta menghindari tidak tercapainya load factor permintaan yang berdampak pad a kerugian. Penerapan strategi fokus merupakan strategi yang juga menggabungkan kekuatan-kekuatan dalam strategi cost leadership dan differensiasi akibatnya pengendalian biaya juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesuksesan dalam strategi ini. Rencana strategis ini juga menggunakan strategi-strategi yang ditujukan untuk melakukan pengendalian biaya dan pengendalian arus kas perusahaan. Rencana strategis yang dibuat ini terdiri atas beberapa perspektif yaitu:
1.Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan(learning and growth perspective) yaitu strategistrategi
yang berkaitan dengan masalah kompetensi karyawan, teknologi informasi dan budaya perusahaan.
2. Perspektif internal (internal perspective) yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan tindakan internal perusahan untuk menerapkan strategi fokus.
3. Perspektif konsumen (consumen. perspective), yaitu strategi-strategi yang dapat membentuk imej konsumen terhadap perusahaan seperti harga rendah, nyaman dan tepat waktu
4. Perspektif keuangan (financial perspective), yaitu strategi-strategi yang berkaitan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan peningkatan pada share holder value (peningkatan nilai pemegang saham). Strategi ini meliputi revenue growth strategy dan strategy productivity.
Dalam menulis rencana strategik ini, penulis menggunakan beberapa asumsi sebagai dasar untuk penghitungan angka-angka kuantitatif yang terdapat dalam rencana strategik ini. Asumsi-asumsi yang dibuat, didasarkan pada beberapa keadaan antara lain perkiraan pertumbuhan ekonomi, proyeksi nilai tukar mata uang, proyeksi masuknya pemain baru dalam setiap rute. Disamping itu, setiap elemen biaya dalam proyeksi laporan keuangan, penulis juga menggunakan beberapa asumsi yang meliputi asumsi-asumsi terhadap pemasaran, produksi, dan keuangan
Penghitungan biaya dalam setiap elemen proyeksi laporan keuangan didasarkan pada pemicu biaya/ driver dari setiap elemen biaya tersebut. Tujuan penghitungan seperti ini yaitu untuk memberikan informasi biaya yang lebih akurat, sehingga memudahkan bagi perusahaan untuk menerapkan harga yang tepat kepada konsumen.
Proyeksi-proyeksi keuangan yang dilakukan dalam rencana strategis ini belum mempertimbangkan pengaruh dari strategi -strategi dalam 4(empat) perspektif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerapan strategi-strategi dalam 4(empat) perspektif secara komprehensif diperkirakan akan mampu untuk membentuk keunggulan bersaing sehingga keinginan Riau Airlines untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan maju dimasa yang akan datang dan membawa nama Propinsi Riau serta mewujudkan Visi Riau 2020 dapat tercapai.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>