Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dono Nur Indarto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S18261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Kemampuan bersaing pada pasar dunia saat ini merupakan masalah yang sangat penting yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Dua elemen penting yang sangat mempengaruhi competitiveness adalah quality dan productivity. Mengukur kualitas suatu jasa lebih sulit dibandingkan dengan mengevaluasi kualitas suatu produk. Hal ini menjadi lebih nyata pada kasus transportasi udara karena banyak faktor penting yang dipertimbangkan oleh penumpang sebagai penentu kualitas yang berada di luar kontrol perusahaan penerbangan. Manajemen harus mencari tahu dan mendengarkan konsumen mereka apa saja atribut kualitas yang paling penting bagi konsumen. Butler dan Keller (1992) dalam Truitt dan Haynes (1994) menyatakan bahwa penting bagi manajer perusahaan penerbangan memasukan kualitas pelayanan mereka dalam proses perencanaan strategis, karena service quality yang tinggi (yang dinilai oleh konsumen) akan mengarah kepada behavioral intentions yang positif Garuda Indonesia beruntung, selama beberapa tahun terakhir semakin terlihat menguasai pasar premium, yaitu mereka yang lebih mementingkan kualitas pelayanan dan faktor emosional seperti gengsi. Konsumen GIA sebagian besar adalah kelompok bisnis yang berusia antara 20 ? 60 tahun. Sebagian dari mereka juga tidak membayar sendiri karena pihak kantor merekalah yang mengeluarkan biaya. Banyak warga Indonesia yang merasa bangga terbang dengan Garuda. Tiket GIA membuat mereka lebih percaya diri berhubungan dengan mitra bisnis mereka.
Kelompok yang lebih mementingkan emotional value ini tentu mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi. Mereka membayar karena gengsi. Kelompok ini tidak akan mudah goyah selama GIA masih memiliki citra sebagai maskapai yang terbaik di negeri ini dengan selalu memberikan jaminan keselamatan bagi para penumpangnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara SERVQUAL terhadap behavioral intentions penumpang perusahaan jasa penerbangan (GIA). Bagaimana service value, airline image dan passenger satisfaction berdampak terhadap behavioral intentions penumpang. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekspektasi Jin-Woo Park et al., (2004). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi sederhana.
Penulis menyebarkan kuesioner kepada 200 responden di ruang tunggu Garuda Indonesia domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan teknik convenience sampling. Penelitian ini telah memperlihatkan model dari service expectation. Dari hasil analisis ditunjukkan bahwa service value, passenger satisfaction dan airline image memiliki hubungan langsung dengan behavioral intentions konsumen GIA. Jika penilaian konsumen terhadap service quality perusahaan tinggi, behavioral intentions konsumen tersebut positif (favorable), maka individu atau konsumen akan memperkuat hubungannya dengan produk/jasa perusahaan. Semakin positif pengalaman yang didapat oleh konsumen GIA, maka konsumen tersebut cenderung ingin menggunakan kembali jasa GIA di masa yang akan datang dan merekomendasikan GIA kepada orang lain.
Saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian ini adalah penting bagi GIA untuk melakukan service recovery untuk memastikan tingkat kepuasan konsumen GIA selalu terjaga. Adapun strategi service recovery yang bisa dilakukan oleh GIA adalah dengan menyelesaikan keluhan konsumen tepat waktu, menenangkan dan penuh empati. Karyawan GIA sebaiknya juga diberikan kebebasan dan lebih fleksibel dalam menangani keluhan konsumen. Hal ini tentu saja membutuhkan ketrampilan yang bisa diperoleh melalui pelatihan mengenai service quality dan sifat coaching dari service leader untuk selalu memotivasi karyawan. Selain itu, program empati dari karyawan GIA kepada konsumen juga dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumen. Misalnya dengan cara memberikan ucapan ulang tahun kepada konsumen tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Primadewi
"ABSTRAK
Tidak banyak tulisan yang membahas sebuah industri secara menyeluruh.
Kebanyakan tuilsan yang ada saat ¡ni hanya menganalisis situasi dalam
satu perusahaan. Anailsis Industri sangat penting, terutama untuk
menyusun strategi perusahaan menghadapi persaingan dalam Industri
tersebut. Kerangka kerja yang digunakan untuk itu adalah kerangka kerja
organisasi Industri: market structure, market conduct, and market
performance.
Menurut teorl tersebut, permintaan dan penawaran terhadap produk
akan menentukan struktur pasar produk perawatan bayi. Dalam analisis
terlihat bahwa persaingan dalam industri ini cenderung ke arah oligopoli.
Pada awalnya, persaingan di industri ini mirip dengan Industri kosmetika.
Harga bukan hal utama bagi konsumen dalam memillh dan membeli
produk konsumen lebih dipengaruhi faktor emosional, dan karenanya
brand image menjadi pertimbangan utama. Itu sebabnya beberapa
produsen yang rnenjadl brand leader berani menetapkan premium price.
Namun sekarang ¡nl banyak merek baru yang berani menjual dengan harga
murah, dan dengan kualltas yang balk tentunya. Dan ternyata berkat
strategi pemasaran mereka yang baik, merek-merek ini mulal mendominasi
pasar.
seianjutnya, struktur pasar mempengaruhi perilaku pasar,
khususnya marketing mix strategy. Kelihatan bagaimana setiap perusahaan
berbeda dalam menetapkan strateginya. Di salah satu bab dibahas strategi
sebuah perusahaan menghadapi pesaingnya. Kondisi perusahaan saat ini
ternyata tidak memungkinkan untuk melancarkan strategi defensive atau
offensive. Pada umumnya perusahaan dengan kondisi demikian akan
memilih strategi market niche, memasuki segmen yang belum dljangkau
merek lain. Banyak perusahaan kecil yang berhasil dengan strategi ini,
asalkan penerapannya dilakukan secara konsisten. Hasil analisis struktur
dan penlaku pasar tersebut akan menentukan kinerja Industri ini."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arulita Handayani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruflina Rauf
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian garam beryodium, sehingga dapat diidentifikasi faktor-faktor yang membedakan konsumen dalam membeli garam beryodium dengan yang tidak membeli garam beryodium. Hasil penelitian pada akhirnya dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan program Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium secara umum dan strategi komunikasi pemasaran garam beryodium pada khususnya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif den dilaksanakan dengan metode survai di Kabupaten Sukabumi. Populasi penelitian adalah ibu rumah tangga dengan jumlah sampel sebesar 387 responden. Sampling dilakukan secara Multistage Stratified Random Sampling. Data digali dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang karakteristik responden, komunikasi dan informasi, pengetahuan, sikap dan perilaku pembelian garam beryodium. Kemudian dianalisis secara univariat dan multivariat dengan menggunakan analisis diskriminan.
Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa dari 16 variabel yang dianalisis, hanya ada 4 variabel yang mempengaruhi perilaku beli dan tidak beli garam beryodium, yaitu variabel ketersediaan sebagai discriminates the most, kemudian baru diikuti variabel sikap, komunikasi keluarga dan harga dengan nilai signifikan 0,05. Ketepatan prediksi dari model diskriminan adalah 75% yang termasuk dalam kategori ketepatan klasifikasi tinggi.
Analisis diskriminan juga menunjukkan bahwa perilaku beli dan tidak beli garam beryodium di daerah GAKY sedang, dipengaruhi oleh variabel sikap dan variabel rata-rata pengeluaran belanja makanan per bulan dengan nilai signifikan 0,05. Sedangkan untuk daerah endemik GAKY ringan, perilaku beli hanya dipengaruhi variabel sikap dan untuk daerah non endemik dipengaruhi oleh variabel ketersediaan dan variabel komunikasi keluarga.
Ketepatan prediksi dari model diskriminan adalah 68% untuk daerah endemik sedang, 64% untuk daerah endemik ringan dan 88% untuk daerah non endemik. Ketepatan prediksi ketiga daerah tersebut dapat dikatakan sebagai ketepatan klasifikasi tinggi.

ABSTRACT
The objective of the survey is to know the influencing factors of consumer's behaviour in iodized salt buy, which may identify the factors of consumer differentiation to buy or not to buy iodized salt. The result of the survey at the end will be used as an in put to develop" ic ::line deficiency disorder control" in general and specifically the communication strategy iodized salt marketing.
The survey has been conducted in quantitatif approach and implemented in survey method in Sukabumi District. The survey population are houshold mothers with the total sample of 387 respondents. The sampling has been done in multistage Stratified Random Sampling. The data has been taken by questionaires of the respondent's characteristic, information and commmunication, knoweledge, attitude and practice of iodized salt buy. Then those questions were analized in univariate and multivariate by using discriminant analysis.
The result of the discriminat analysis showed that among the 16 analized variables only 4 variables were influenced by the practice of buy and not buy iodized salt, which was variable of availability as discriminates the most, then followed by variables of attitude, family communication and price with the significant value 0.05
The accurate prediction of the discriminant model is 75% which is high classification accurate category inclusively.
The discriminant analysis also proved that practice of buy and not buy the iodized salt in the moderate "Iodized deficiency disorder central" ( GAKY) area. Was influenced by attitude variable and food expenditure average variable per month with the siginificant value 0.05. While in the mild GAKY endemic area, the practice of buy only influenced by availability variable and family communication variable.
The accurate prediction of discriminant model is 68% for moderate endemic area, 64% for mild endemic area and 88% for non endemic area. The accurate prediction of the three areas show the high classification accuracy.
"
2002
T6556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenkins, John R.G.
Oxford: Pergamon Press, 1972
658.834 2 JEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Polim
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yves Christopher Rumajar
"ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia sebesar 210,4 juta orang dengan proporsi
berdasarkan jenis kelamin laki-laki 49,9% dan perempuan 50,1% merupakan pasar
yang potensial untuk berbagai macam produk yang ditujukan bagi segmen wanita.
Salah satu bagian yang berkaitan dengan perawatan tubuh adalah kulit waiah
Kategori produk perawatan kulit yang sejak enam tahun terakhir gencar dipasarkan
adalahjenis produk pemutih kulit wajah (whitening). Kulit wanita Indonesia memiliki
karakteristik berwarna kecokiatan, ditambah lagi hidup di alam tropis di mana sinar
matahari mampu mendorong terbentuknya pigmen melanin, yaitu sejems sel yang
membuat kulit berwarna kecokiatan. Oleh karena itu, memiliki kulit wajah yang putih
diyakini merupakan kebutuhan wanita Indonesia.
Persaingan di kalangan produsen pemutih semakin meningkat, seiring dengan
meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk pemutih. Hal ini membuat produsen
berlomba-lomba untuk mendiferensiasikan produknya daii produk kompetitor.
Dengan meningkatnya anis informasi, menarnbah pengetahuan konsuinen berkaitan
dengan khasiat dan kemampuan memutihkan maupun efek samping dan bahan
kandungan pemutih yang dapat merusak kulit wajah.
Menghadapi peluang pasar, persaingan yang meningkat, serta ai-us informasi
yang kontra-produktif mengenai produk pemutih, maka untuk memenangkafl
persaingan, pemasar seyogianya melakukan analisis terhadap persepsi dan perilaku
konsumen yang berkaitan dengan konsep diñ (self-image) wanita TujuaflflYa untuk
menemukat preferensi dalam ineinbeli produk pemutib scrt* menentukan posisi yang
tepat dalam bentuk konsumen
Penelitian düakukan dengan pendekatan riset eksploratOñ dan riset deskriptif.
Riset eksploratori dilakukan secan kualitatif untuk mendapatkim informas? awal
mengenai atribut-atribut yang berkaitan dengan konsep din dan perilaku konsumea
Selanjutnya dengan riset deskniptif alcan memberikan jawaban atas pertanYaa)
penelitian Metode pengumpulan data dilakukan dengan suivei self administered
questionnaires yang disebarkan kepada 200 responden yang berdomisili di DKI
Jakarta. Penelitian dalam tesis ini bersifat cross-sectional dalam kurun waktu 2 bulan
(September s/cl Oktober 2000). Prosedur pengambilan sampel nienggunakan metode
non-probability sampling dengan jenis judgement sample. Metode analisis yang
dipakai adalah: descriptive statistics, independent sample t-test, factor analysis,
dusts analysis dan biplot analysis.
Hasil penelitian menunjuickan baht balk wanita yang warna kulítnya
cenderung putih maupun cenderung bitam memiliki persepsi yang positif terhadap
dirinya, hanya saja wanita yang warna kulítnya cenderung putîh merniliki persepsi
yang lebib positif dibandingkan dengan yang wama kulitnya cendenmg hitam.
Penelitian menemukan faktor-faictor yang membentuk citra diii wanita, yaitu: faktor
penampilan, faktor inner beauty, dan faktor feminisme.
Dalam persepsi wanita, apabila ia meniakai pexnutih wajah maka akan
membuatnya kelihatan menarik, kelihatan segar, merasa percaya diri dan kelihatan
cantik. Manfaat pemutih yang paling dipentingkan konsumen adalah kemampuannya
melindungi kulit dan sengatan sinar matahari.
Penelitian yang berdasarkan teori self-image congruence menunjukkan bahwa
semiikin tinggi kesesuaian antara persepsi terhadap pengaruh pemutih (product-user
image) dengan persepsi terhadap din (self-image), maka semakin banyak konsurnen
yang niemiliki persepsi positif terhadap pemutih. Keinginan membeli produk pemutih
dipengaruhi oleh: persepsi terhadap pengaruh produk pemutih, kesesuaian antara
product-user image dengan actual self-image, serta pengalaman sebagai pemakai.
Atribut produk pemutih yang paling dipentingkan adalah bahan kandungan.
Ainbut Iainnya adalah: kecepatan lotion terserap, kemampuan memutihkan dalam 6
minggu, merek dan harga. Perilaku pemakaian dan pembelian konsumen sebagaiafl
besar adalah: memakai <6 bulan dan antara 1-2 tahun, meniakai setiap han dan saat
hendak beraktiVitaS, serta melakukan pembelian di swalayan besar.
Dari peta positioning terhadap 4 merek ditemukan bahwa: Hazeline
dipersepsikan aman digunakan, harganya murah, beraroma segar serta inampu
memutihkan dalam 6 minggu, Nivea dipersepsikan tidak memiliki lotion yang kental,
Pond?s dipersepsikan sebagai merek yang paling populet, desain kemasan yang
menarik, seda lotion yang berwarna putih sedangkafl Oil of Ulay dipersepsikan
ukuran kemasaflflYa sesual dan lotion yang cepat terseraP ke dalam kulit.
Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan 3 hal kepada pemasar yaitu:
melakukan positioning berdasarkan selfimage congrUeflC dan berdasalkan manfaat
dan perilaku pemakaifl positioning terhadaP merek pesaing dengan menentukan
atribut produk yang paling tepat; serta merumus pernyataan positioning.
"
2002
T6306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>