Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Harryadin Mahardika
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Hastuti
"Dengan semakin maraknya merek mobil yang beredar di Indonesia, maka persaingan dalain bidang usaha ini menjadi semakin ketat. Dari 86 model mobil dari 26 merek yang berbeda, sekitar 70% volume penjualan setiap tahunnya, dikuasai oleh jenis kendaraan niaga, dimana bagian terbesar penjualannya dicapai oleh kendaraan niaga kategori I. Salah satu merek jenis kendaraan itu adaiah Toyota Kijang yang posisinya bersaing ketat dengan Isuzu Panther. Terjadinya peningkatan penjualan yang sangat tinggi terhadap Panther, semeritara Kijang mengalami
penurunan yang tajadi pada tahun '91/'92, tentunya
tidak semata-mata disebabkan karena Panther menggunakan bahan bakar solar yang berarti biaya operasional sehari-harinya jauh lebih murah dibanding Kijang.
Disamping itu, diperkirakan ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki Kijang dan Panther, sehingga menyebabkan perbedaan dalam keputusan penentuan pembeliannya.
Model analisa yang digunakan
adalah Multidimensional Scaling (Multiattrihute Scaling), dengan alat analisa MDPREF (Multidimensional Preferences) yang menghasilkan matrix product mapping, dan dievaluasi dengan model analisa PC'S., PG'L, Vector Model, Distance Model dan Compensa tory Distance Model.
Data hasil analisis tersebut kemudian dipakai sebagal dasar penentuan posisi produk (product positioning) dengan menggunakan model positioning berdasarkan Porter, Kotler, Stanton, dan Peta Persepsi.
Dengan menetapkan posisi produk yang benar pada benak konsumen, maka akan terhentuk persepsi dan preferensi yang tepat terhadap suatu produk. Dengan deinikian, program yang dikomunikasikan perusahaan untuk membentuk persepsi produk yang benar pada benak konsumen, akan tercapai."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yves Christopher Rumajar
"ABSTRAK
Jumlah penduduk Indonesia sebesar 210,4 juta orang dengan proporsi
berdasarkan jenis kelamin laki-laki 49,9% dan perempuan 50,1% merupakan pasar
yang potensial untuk berbagai macam produk yang ditujukan bagi segmen wanita.
Salah satu bagian yang berkaitan dengan perawatan tubuh adalah kulit waiah
Kategori produk perawatan kulit yang sejak enam tahun terakhir gencar dipasarkan
adalahjenis produk pemutih kulit wajah (whitening). Kulit wanita Indonesia memiliki
karakteristik berwarna kecokiatan, ditambah lagi hidup di alam tropis di mana sinar
matahari mampu mendorong terbentuknya pigmen melanin, yaitu sejems sel yang
membuat kulit berwarna kecokiatan. Oleh karena itu, memiliki kulit wajah yang putih
diyakini merupakan kebutuhan wanita Indonesia.
Persaingan di kalangan produsen pemutih semakin meningkat, seiring dengan
meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk pemutih. Hal ini membuat produsen
berlomba-lomba untuk mendiferensiasikan produknya daii produk kompetitor.
Dengan meningkatnya anis informasi, menarnbah pengetahuan konsuinen berkaitan
dengan khasiat dan kemampuan memutihkan maupun efek samping dan bahan
kandungan pemutih yang dapat merusak kulit wajah.
Menghadapi peluang pasar, persaingan yang meningkat, serta ai-us informasi
yang kontra-produktif mengenai produk pemutih, maka untuk memenangkafl
persaingan, pemasar seyogianya melakukan analisis terhadap persepsi dan perilaku
konsumen yang berkaitan dengan konsep diñ (self-image) wanita TujuaflflYa untuk
menemukat preferensi dalam ineinbeli produk pemutib scrt* menentukan posisi yang
tepat dalam bentuk konsumen
Penelitian düakukan dengan pendekatan riset eksploratOñ dan riset deskriptif.
Riset eksploratori dilakukan secan kualitatif untuk mendapatkim informas? awal
mengenai atribut-atribut yang berkaitan dengan konsep din dan perilaku konsumea
Selanjutnya dengan riset deskniptif alcan memberikan jawaban atas pertanYaa)
penelitian Metode pengumpulan data dilakukan dengan suivei self administered
questionnaires yang disebarkan kepada 200 responden yang berdomisili di DKI
Jakarta. Penelitian dalam tesis ini bersifat cross-sectional dalam kurun waktu 2 bulan
(September s/cl Oktober 2000). Prosedur pengambilan sampel nienggunakan metode
non-probability sampling dengan jenis judgement sample. Metode analisis yang
dipakai adalah: descriptive statistics, independent sample t-test, factor analysis,
dusts analysis dan biplot analysis.
Hasil penelitian menunjuickan baht balk wanita yang warna kulítnya
cenderung putih maupun cenderung bitam memiliki persepsi yang positif terhadap
dirinya, hanya saja wanita yang warna kulítnya cenderung putîh merniliki persepsi
yang lebib positif dibandingkan dengan yang wama kulitnya cendenmg hitam.
Penelitian menemukan faktor-faictor yang membentuk citra diii wanita, yaitu: faktor
penampilan, faktor inner beauty, dan faktor feminisme.
Dalam persepsi wanita, apabila ia meniakai pexnutih wajah maka akan
membuatnya kelihatan menarik, kelihatan segar, merasa percaya diri dan kelihatan
cantik. Manfaat pemutih yang paling dipentingkan konsumen adalah kemampuannya
melindungi kulit dan sengatan sinar matahari.
Penelitian yang berdasarkan teori self-image congruence menunjukkan bahwa
semiikin tinggi kesesuaian antara persepsi terhadap pengaruh pemutih (product-user
image) dengan persepsi terhadap din (self-image), maka semakin banyak konsurnen
yang niemiliki persepsi positif terhadap pemutih. Keinginan membeli produk pemutih
dipengaruhi oleh: persepsi terhadap pengaruh produk pemutih, kesesuaian antara
product-user image dengan actual self-image, serta pengalaman sebagai pemakai.
Atribut produk pemutih yang paling dipentingkan adalah bahan kandungan.
Ainbut Iainnya adalah: kecepatan lotion terserap, kemampuan memutihkan dalam 6
minggu, merek dan harga. Perilaku pemakaian dan pembelian konsumen sebagaiafl
besar adalah: memakai <6 bulan dan antara 1-2 tahun, meniakai setiap han dan saat
hendak beraktiVitaS, serta melakukan pembelian di swalayan besar.
Dari peta positioning terhadap 4 merek ditemukan bahwa: Hazeline
dipersepsikan aman digunakan, harganya murah, beraroma segar serta inampu
memutihkan dalam 6 minggu, Nivea dipersepsikan tidak memiliki lotion yang kental,
Pond?s dipersepsikan sebagai merek yang paling populet, desain kemasan yang
menarik, seda lotion yang berwarna putih sedangkafl Oil of Ulay dipersepsikan
ukuran kemasaflflYa sesual dan lotion yang cepat terseraP ke dalam kulit.
Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan 3 hal kepada pemasar yaitu:
melakukan positioning berdasarkan selfimage congrUeflC dan berdasalkan manfaat
dan perilaku pemakaifl positioning terhadaP merek pesaing dengan menentukan
atribut produk yang paling tepat; serta merumus pernyataan positioning.
"
Lengkap +
2002
T6306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kusumawati
"ABSTRAK
Keputusan memilih pemasok bukanlah sebuah hal yang mudah, pada kenyataannya ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih pemasok yang berkualitas. Selain itu, risiko dapat menjadi factor utama yang mempengaruhi pemilihan pemasok. Risiko disini dapat berupa risiko penolakan barang pesanan, maupun risiko keterlambatan pengiriman barang. Sementara harga yang ditawarkan oleh tiap-tiap pemasok juga sering kali berubah-ubah secara fluktuatif akibat dari kebijakan pemasok sendiri maupun dari perubahan harga bahan baku di pasar global. Pada Penelitian ini dibahas mengenai bagaimana cara memilih pemasok yang paling baik dengan mempertimbangkan faktor ketidakpastian dan risiko.

ABSTRACT
The decision to select a supplier is not an easy thing, in fact there are many things to consider in choosing a quality supplier. In addition, the risk can be a major factor influencing the selection of suppliers. Risk here can be a risk of rejection of goods ordered, and the risk of delay in delivery of goods. While the prices offered by each supplier are also often volatile changes in policy resulting from its own suppliers as well as from changes in raw material prices in the global market. In this study discussed how to choose the best supplier by considering the factors of uncertainty and risk.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T31111
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Primadewi
"ABSTRAK
Tidak banyak tulisan yang membahas sebuah industri secara menyeluruh.
Kebanyakan tuilsan yang ada saat ¡ni hanya menganalisis situasi dalam
satu perusahaan. Anailsis Industri sangat penting, terutama untuk
menyusun strategi perusahaan menghadapi persaingan dalam Industri
tersebut. Kerangka kerja yang digunakan untuk itu adalah kerangka kerja
organisasi Industri: market structure, market conduct, and market
performance.
Menurut teorl tersebut, permintaan dan penawaran terhadap produk
akan menentukan struktur pasar produk perawatan bayi. Dalam analisis
terlihat bahwa persaingan dalam industri ini cenderung ke arah oligopoli.
Pada awalnya, persaingan di industri ini mirip dengan Industri kosmetika.
Harga bukan hal utama bagi konsumen dalam memillh dan membeli
produk konsumen lebih dipengaruhi faktor emosional, dan karenanya
brand image menjadi pertimbangan utama. Itu sebabnya beberapa
produsen yang rnenjadl brand leader berani menetapkan premium price.
Namun sekarang ¡nl banyak merek baru yang berani menjual dengan harga
murah, dan dengan kualltas yang balk tentunya. Dan ternyata berkat
strategi pemasaran mereka yang baik, merek-merek ini mulal mendominasi
pasar.
seianjutnya, struktur pasar mempengaruhi perilaku pasar,
khususnya marketing mix strategy. Kelihatan bagaimana setiap perusahaan
berbeda dalam menetapkan strateginya. Di salah satu bab dibahas strategi
sebuah perusahaan menghadapi pesaingnya. Kondisi perusahaan saat ini
ternyata tidak memungkinkan untuk melancarkan strategi defensive atau
offensive. Pada umumnya perusahaan dengan kondisi demikian akan
memilih strategi market niche, memasuki segmen yang belum dljangkau
merek lain. Banyak perusahaan kecil yang berhasil dengan strategi ini,
asalkan penerapannya dilakukan secara konsisten. Hasil analisis struktur
dan penlaku pasar tersebut akan menentukan kinerja Industri ini."
Lengkap +
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Setiyo Purwanto
"ABSTRAK
Dengan semakin meningkathya persaingan pesat, setiap perusahaan harus memadukan seluruh fungsi perusahaan untuk mengembangkan produk, yang berorientasi kepada konsumen. Pemikiran yang berorientasi kekonsumen mengharuskan perusahaan secara cermat menentukan kebutuhan atau keinginan konsurnen dan sudut pandang konsumen, bukan dari sudut pandang perusahaan. Tolak ukur untuk manilai keberhasilan pengembangan produk diukur dengan apakah produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak.
Dengan banyaknya produk yang ditawarkan dan kebutuhan atau keinginan konsumen Iebih beragam, maka akan menyebabkan pasar tidak Lagi homogen sehingga diperlukan segmentasi pesat. Dibaginya pasar menjadi segmen segmen mengharuskan perusahaan dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan dengan persepsi dan preferensi konsumen setiap segmen. Bdasarkan hal tersebut di atas, Iangkah penting bagi perusahaan dalam pengembangan produk adalah mengawalinya dengan langkah positioning. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap produk-produk yang ada dipasar. Dengan mengetahui posisi dan produk produk yang ada dipasaran akan dapat dikembangan produk baru yang sesuai dan mampu bersaing dengan produk-produk yang ada dipasaran.
Segmentasi pasar merupakan proses yang mencakup Identifikasi segmen segnlen dan identifikasi keunikan tiap segmen. Sedangkan positioning merupakan proses untuk mengidentiflkasi persepsi konsumen yang penting dalam usaha menempatkan produk pada posisi yang paling menguntungkan dalam segmen pasar tertentu.
Untuk metakukan segmentasi pasar dan positioning produk secara tepat, perusahaan dapat menggunakan metode MDS (multidimensional scalling method). Metode MDS berisi teknik-teknik untuk menggali informasi tentang persepsi subjek (individu) terhadap jarak atau kesamaan antar beberapa objek. Informasi jarak atau kesamaan tersebut kemudian dirubah menjadi bentuk geometri objek-objek tersebut dalam suatu pete berdiniensi teitenbi. Tujuan utarna metode ini adalah memetakan sejumlah objek daIam peta ruang muitidimensi sedemikian sehingga hubungan relatif atau jarak antar posisi objek-objek tersebut menunjukan persepsi tingkat perbedaan objek-objek tersebut.
Dasar dan metode MDS adalalL asumsi yang menekankan persepsì subjek terhadap sejumlah objek ditentukan oleh sejumlah atribut atau dimensi. Jadl subjek dalam membedakan objek tidak hanya berdasarkan atas dimensi tertentu saja, tetapi meliputi perbedaan perbedaan secara keseluruhan. Persepsi subjek terhadap kesamaan objek dituangkan dalam jarak geometri objek tersebut. Pasangan objek yang dianggap paling sama diantara semua pasangan yang mungkin dan sejumlah objek digambarkan mempunyai jarak yang paling dekat, sedangkan pasangan yang paling berbeda digambarkan mempunyai jarak yang paling jauh.
Aplikasi metode MDS pada kasus merek Honda di pasar sopada motor di Jakarta dan sekitarnya memberikan hasil sebagai berikut:
  1. Konsumen sepeda motor mengenal sembilan merek sepeda motor yang ada di pasar, tetapi hanya lima merek yang dikenal baik oleh konsumen. Konsumen sepeda motor menganggap ada 15 atribut sepeda motor yang penting tetapi hanya 10 atribut yang dominan.
  2. Konsumen sepeda motor dapat dikelompokan menjadi 4 segmen. Segmen I, adalah konsumen yang mementingkan atribut keandalan, kestablian, dan kemudahan operasi. Segmen II, adalah konsumen yang mementingkan atribut harga, konsumsi bahan bakar, dan perawatan. Segmen III, adalah konsumen yang mementìngkan atribut penampilan, harga dan nilai jual kembali. Segmen IV, adalah konsumen yang mementingkan atribut teknologi, penampilan, dan keandalan.
  3. Struktur pasar sepada motor terdiri dari tiga kelompok merek yang saling bersaing. Kelompok I terdin dan merek Honda yang bersaing Iangsung dengan merek Kawasaki, kelompok II terdiri dari merek Suzuki yang bersaing Iangsung dengan merek Yamaha, dan kelompok III terdiri daRI merek Vespa yang tidak mempunyai pesaing Iangsung.
  4. Setiap merek sepeda motor mempunyal keunggulan atribut tersendiri Honda merupakan merek yang mempunyal keunggulan pada atribut nilai jual kembali, kestabilan, konsumsi bahan bakar, keandalan, dan perawatan.
  5. Setiap merek sepeda motor niempunyal peluang masuk ko segmen tertentu. Merek Honda men?ipunyal peluang besar masuk ke segmen I, dengan pesaing merek Kawasaki, segmen Il, dengan pesalng merek Yamaha dan kawasaki, dan segmen Ill, dengan pesaing merek Yamaha dan Suzuki,
  6. Pada segmen I Honda hams memposisikan bahwa meskipun Honda adalah sepeda motor yang harganya mahal tetapi ditunjang hemat bahan bakar, kestabilan, keandalan, dan mudah dioperasikan. Pada segmen H merek Honda hams memposisikan bahwa Honda adalah sepeda motor yang tidak mahal, stabli, andal, dan mudah dirawat.
  7. Ada tiga konsep produk barU yang potenslal untuk dlkembangkan yaltu Lai sepeda motor dengan harga tidak mahal, stabil, handal, dan teicreologi tinggi, [b] sepeda motor dengan penampilan yang sportif dan perawatan mudah, [c] sepeda motor dengan tenaga besar, hemat bahan bakar, mudah dikendarai, dan mempunyai harga jual yang tinggi.
"
Lengkap +
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>