Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.G. Ajeng Nariswari
"The escalating competitive forces in the teenage magazine industry demands creative marketing strategies from its players. Gadis, the first girl teenage magazine of the nation, has created a number of creative marketing programs to maintain its dominance in the market. These programs often involve the active participation of its readers. This research aims to discover the role of reader participation in the brand-building process of the magazine. To do so, the researcher has conducted a series of ANOVA and Mann-Whitney U tests to detect significant difference in brand equity measures between active and passive readers. Frequency calculations are conducted further to observe how the differences are generated. Research findings show that among all the brand equity dimensions, mainly brand awareness, brand loyalty, perceived quality, and brand association, significant difference is detected between active and passive readers. Compared to that of passive readers, brand equity scores are relatively higher among active readers. This indicates that reader participation can be used to help generate better levels of brand equity for the magazine. Therefore, Gadis must maintain and manage its forms of reader participation. All points of contact connecting the reader with the brand must be detected to ensure a satisfying experience that reflects the Gadis identity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Febrigiatika
"Skripsi ini meneliti positioning merek notebook Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, dan IBM/Lenovo berdasarkan atribut harga beli, bentuk dan desain, biaya operasional dan perawatan, layanan purna jual, kecepatan kinerja, citra merek, daya tahan batere, dan kualitas fitur tambahan dengan melibatkan pengguna notebook mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sebagai responden.
Hasil penelitian dengan metode Attribute Rating menyatakan bahwa Apple adalah merek notebook yang dipersepsikan merek termahal dan memiliki kualitas kinerja terbaik, Acer sebagai merek termurah, dan Dell sebagai merek yang memiliki kualitas terburuk. Sedangkan berdasarkan analisis metode Correspondence Analysis, menyatakan bahwa merek yang dipersepsikan mirip adalah Apple dengan Sony, Fujitsu dengan Toshiba, dan Dell dengan IBM/Lenovo, dan merek yang memiliki posisi tersendiri adalah Acer dan HP/Compaq.

This research study about notebook?s brand positioning of Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, and IBM/Lenovo based on purchase price, form and design, operational and maintanance cost, after sales secrvices, perfomance speed, brand image, battery endurance, and additional features. This research has involved students of University of Indonesia as respondent.
The results of Attribute Rating method indicates that Apple has been positioning as the most expensive with best quality brand, Acer as the cheapest brand, and Dell as the worst quality brand. Meanwhile, the result Correspondence Analysis method shows that Apple has equal brand image with Sony, meanwhile Fujitsu brand image is in proportion to Toshiba, Dell at the same level to IBM/Lenovo, and two others brands which have special categorization are Acer and HP/Compaq.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Effly Juvita Andarini
"Private-label berkembang menjadi brand yang memperhatikan nilai. PLB di Indonesia melibatkan UMKM sebagai pemasok dan hal ini menjadi menarik jika dilihat dari aspek sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi PLB yang produksiUMKM. Data diperoleh dari 441 responden dan diuji dengan PLS-SEM Hasil penelitian menunjukkan bahwa Store Loyalty dan Brand Image berpengaruh positif signifikan, sedangkan Perceived Risk ditemukan memiliki efek negatif yang signifikan. Namun Brand Category ditemukan hanya memoderasi variabel anteseden Store Loyalty dan Perceived Risk. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi dengan memperluas kajian private-label dan UMKM. Dari segi prakits, peritel dapat mempertimbangkan untuk melibatkan lebih banyak UMKM dalam bisnis private-label.

Private-label evolves into a value-conscious brand. PLB in Indonesia involves MSMEs as suppliers and this is interesting from a social perspective. This study aims to examine the influence of the factors that influence the perception of PLB that is produced by SMEs. Data were obtained from 441 respondents and tested with PLS-SEM. The results showed that Store Loyalty and Brand Image had a significant positive effect, while Perceived Risk was found to have a significant negative effect. However, Brand Category was found to only moderate the antecedent variables Store Loyalty and Perceived Risk. This research is expected to be useful for academics by expanding private-label and MSME studies. From a practical standpoint, retailers may consider involving more MSMEs in the private-label business."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrajid Nurmukti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengaruh faktor persepsi konsumen dalam memprediksi pembelian merek pribadi (private brand) pada hypermarket carrefour di indonesia oleh Fin dan Suh (2005). Sampel penelitian ini berjumlah 200 responden pada 2 kategori produk (makanan dan rumah tangga). Metode Structural Equational Modelling dengan bantuan perangkat lunak Lisrel, digunakan untuk mengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam faktor persepsi konsumen mempunyai pengaruh yang positif dalam memprediksi pembelian merek pribadi (Private Brand/Private Label).

This research aims to integrate the effect of consumer perception factors in predicting private brand purchase at carrefour hypermarket in Indonesia based on Fin and Suh international journal (2005). Total sample of 200 respondents divided two product categories (food and household). LISREL was used in this research to process the data with Structural Equational Modeling method. The analysis shows that the consumer perception factors have a positive influence in predicting private brand / private label purchase."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giang Huynh : Jonathan A.J. Wilson
"This study examines Vietnamese female consumers’ attitudes towards counterfeit branded products;
by investigating the influence of brand image, product involvement and price advantage towards
decision-making processes associated with purchasing and ownership. An inductive anti-positivist
approach was adopted, employing qualitative methods; drawing from in-depth interviews distilled
and synthesized using Word Cloud software, as Geographic Information System (GIS) based Spatial
Analyses. Findings suggest that Price Advantage plays a determining and predominant role in encouraging
consumers’ purchase intention of a counterfeit product. In addition, Brand Image has positive
effect on the purchase intention as well; while product involvement plays no significant role in the
process. Further observations point to there being paucity of literature that focuses on Vietnamese
and ASEAN markets. With this is mind, a new conceptual framework was developed to reflect the
nuances of the Vietnamese consumer experience; which it is suggested will be of value to scholars,
practitioners and further studies."
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Nur Mukmin
"Penelitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi ini ditujukan untuk mengetahui perilaku konsumen terutama kaum muda terhadap produk minuman Pepsi-Cola secara keseluruhan dan dari hasil penelitian ini maka akan didapat sebuah gambaran tentang tingkat efektifitas strategi distribusi yang dilakukan oleh Pepsi-Cola Indo-Beverages yang. menggunakan strategi ini untuk menggantikan peran strategi positioning terutama dalam menciptakan awareness di benak konsumen. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu survey perusahaan (PT. Pepsi-Cola Indo-Beverages) dan survey konsumen yang dilakukan di Jakarta dan Yogyakarta. Survey perusahaan digunakan untuk memperoleh gambaran ke dalam tentang strategi pemasaran yang ditempuh oleh Pepsi-Cola Indo- Beverages sedangkan survey konsumen digunakan untuk mengetahui perilaku konsumsi mereka. Hasil penelitian di dalam perusahaan menunjukkan bahwa strategi distribusi yang dilakukan lebih didasarkan kepada sisi ekonomis karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh perusahaan bila menggunakan strategi positioning dengan mengoptimalkan komunikasi pemasaran kepada konsumen lewat berbagai media seperti iklan dan promosi. Dengan strategi distribusi yang hemat biaya ini diharapkan Pepsi-Cola mampu mencuri pangsa pasar yang sudah ada tanpa harus mengadakan pertempuran langsung dengan pemimpin pasar. Sedangkan dan survey konsumen didapat hasil bahwa strategi ini cukup mampu menciptakan awareness dan kemauan untuk membeli dan mencoba produk Pepsi-Cola. Sehingga secara umum strategi distribusi ini memang cukup memberi hasil seperti yang diharapkan terutama untuk menggantikan peran dari komunikasi pemasaran dengan strategi positioning. Untuk membentuk sebuah awareness di benak konsumen ternyata bisa digunakan pula jalur distribusi terutama untuk menghindari pertarungan langsung dengan pemimpin pasar namun serangan yang sifatnya gerilya ini harus ditindaklanjuti dengan strategi yang "semestinya" memang dilakukan yaitu komunikasi pemasaran guna membentuk positioning yang jelas di benak konsumen sebab bila strategi ini tidak dilakukan maka serangan gerilya awal yang telah dilakukan hanya akan memberi keuntungan jangka pendek dan cenderung menjadi strategi yang mahal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sengkey, Eva Grace
"Dahulu di Indonesia, komputer menjadi barang yang asing dan sulit dioperasikan. Namun saat ini komputer telah menjadi bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Komputer pribadi (PC) menjadi alat bisnis yang penting. Ia merevolusi cara kita hidup, bekerja, belajar dan bermain. Bahkan di masa datang, kita akan memasuki era masyarakat informasi di mana dunia komputer, komunikasi dan industri content menjadi satu.
Untuk menyiapkan masyarakat memasuki era informasi, diperlukan media massa yang dapat memberikan edukasi teknologi informasi (IT). Saat ini cukup banyak media IT yang beredar di Indonesia, Di antaranya Majalah InfoKomputer, Majalah Internet, Majalah Mikrodata, Majalah Komputer Aktif, Majalah CHIP, Majalah PC Media, Tabloid Komputek dan Tabloid Dotcom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah positioning yang ditetapkan sudah tepat. PCPLUS menargetkan menjadi media bagi masyarakat awam yang ingin belajar komputer. Penelitian ini juga ditujukan untuk menggambarkan posisi PCPLUS di antara media cetak IT lainnya.
Positioning merupakan strategi komunikasi untuk membentuk persepsi konsumen. Khusus untuk industri media, positioning ini adalah strategi komunikasi untuk membentuk persepsi pembaca, calon pemasang atau calon pemasang iklan. Positioning pun dapat menekankan salah satu segi misalnya manfaat produk. Khusus untuk PCPLUS, positioningnya adalah manfaat PCPLUS bagi masyarakat awam untuk belajar komputer.
Melalui strategi komunikasi pemasaran, ditetapkan formula STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) PCPLUS.
Dalam penelitian ini dinilai persepsi responden terhadap segi bahasa dan perwajahan PCPLUS dibandingkan dengan media IT lain. Teknik positioning yang digunakan adalah teknik pemetaan, yang biasanya disebut peta persepsi (perceptual map). Dari segi demografis dan psikografis, hasil penelitian menunjukkan bahwa kalangan non IT lebih banyak jumlahnya dibanding kalangan IT. Sedangkan kelompok usia terbesar adalah kalangan usia 21-30 tahun dengan status pekerjaan sebagai mahasiswa. Kelompok mayoritas ini memiliki kemampuan komputer tingkat menengah di mana mereka sanggup mengutak-atik hardware dan software. Dan faktor yang menarik untuk disimak, ternyata pembaca PCPLUS adalah individu-individu bukan keluarga.
Pada survei ini juga diketahui bahwa dari segi bahasa, para responden menilai kualitas yang menonjol adalah tingkat kemudahan dibaca dan dimengerti. Sedangkan dari segi perwajahan yang dinilai baik adalah ukuran dan jenis huruf.
Adapun jumlah sampel yang dianalisis adalah 282 buah yang diambil secara acak dari 500 kuesioner yang dikirim kembali ke redaksi sampai akhir Agustus 2001.
Dalam perbandingan dengan media IT lain, segi bahasa dan perwajahan juga dinilai. Dari segi bahasa, PCPLUS paling unggul dalam tingkat kemudahan dibaca dan dimengerti. Sedangkan dari segi perwajahan, PCPLUS masih kalah dari Majalah CHIP dan Majalah InfoKomputer.
Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada penerbit yang ingin menerbitkan media masa yang baru. Mereka harus mengenal segmen pasar yang dituju, termasuk gaya hidupnya. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Langkah-langkah memilih pasar terdiri dari analisa peluang pasar, analisa lingkungan usaha (dari segi pemasukan iklan) dan menyeleksi pasar sasaran.

In old days, personal computer in Indonesia only became something strange and difficult to operate. But nowadays computer has played important role in our life. PC has been an important business tool. It revolute the ways we live, work, learn and play. Even in the future, we will enter information society era, where computer world, communication and content industry converge.
To equip our society to enter information society era, a mass media is needed to educate about Information Technology. Recent years there are several IT media circulated in Indonesia such as InfoKomputer magazine, Internet magazine, Mikrodata magazine, Komputer Aktif magazine, CHIP magazine, PC Media magazine, Komputek tabloid and Dotcom tabloid.
The aim of this research is to detect whether the established positioning of PCPLUS is the correct one. This tabloid has target to be a media for public to learn about computer. The research also dedicates to describe PCPLUS's position among other IT media.
Positioning is a communication strategy to create consumer perception. Especially for media industry, this positioning is a communication strategy to create the perception for readers, potential readers or advertisers. The strategy could use several aspects of product, e.g. product benefits. For PCPLUS, the chosen position is the benefits for public to learn about computer.
Through strategy of marketing communication, the publisher set up STP (Segmentation, Targeting, and Positioning) formula.
In this research, respondent's perception about language and layout of PCPLUS is valued. It was compared with other IT media. The positioning technique used was perceptual map.
From demographics and psychographics angle, research results showed that the quantities of non-IT readers are likely much more than IT readers. In the mean time, the largest group of the respondents consisted of youth ages, range 2 1 -30 years old with status as university students. This majority group had middle-up computer ability. It's shown by their ability to modify hardware or software. Other interesting thing, PCPLUS reader is an individual not family.
It is known that from language angle, the respondent described that the level of easiness to read and understood is outstanding. At other hand, from layout angle, the size and type of font was admired.
The analyzed sample is taken from 282 questionnaires, chosen randomly among 500 questionnaires, sent back to PCPLUS until the end of August, 2001.
In comparison with other IT media, language and layout angle were valued. In this language angle, PCPLUS is the best among others. But unfortunately, from layout angle, PCPLUS was defeated by CHIP magazine and InfoKomputer magazine.
The result of this research could bring benefits and give some recommendations for a publisher before publishing a new media. The publisher has to know about the targeted market, including their lifestyle. After the targeted market chosen, the following step is to create positioning. The steps to choose market consist of analyzing for market opportunities, analyzing for business environment (including advertisement income) and selecting target market.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Achadijat Parwoto
"ABSTRAK
Diantara masalah yang timbul di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang khususnya didalam bidang keuangan terjadinya piutang yang makin lama makin bertambah banyak sehingga mengakibatkan kurangnya penerimaan pendapatan rumah sakit.
Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mempelajari karakteristik pasien yang menunggak.. Sampel penelitian adalah pasien penunggak hutang tahun 1996 sampai dengan Juni 1997. Untuk kontrol sampel diambil pasien yang membayar lunas biaya perawatan dari waktu yang sama yang diambil secara acak sejumlah sama yaitu 360 pasien. Dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa umur dan jenis kelamin antara kedua kelompok tidak berbeda.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien yaitu lamanya hari rawat, kelas rawat yang dipilih, pendidikan pasien dan pekerjaan pasien berhubungan dengan terjadinya tunggakan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang. Sedangkan karakteristik tempat tinggal pasien tidak berhubungan bermakna dengan terjadinya tunggakan biaya rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Saran yang diajukan adalah penataan di dalam administrasi rawat inap, meningkatkan kemampuan tenaga-tenaga yang berhubungan dengan penerimaan pasien dengan melihat faktor karakteristik pasien dan dibuat kebijakan tertulis tentang penanganan terjadinya tunggakan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Hasi1 kesimpulan ini diharapkan dapat bermanfaat di dalam mempertimbangkan mengurangi kemungkinan terjadinya tunggakan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Daftar bacaan = 33 (1970 - 1997)
Characteristic of Patients With Unpaid Hospital Bills for Inpatient Care at the Central Mental Hospital SemarangUnpaid Bill is one of the problems faced by Central Mental Hospital Semarang, As the amount becomes larger annually, hospital income is reduced.
This study was done to understand some of the reasons. The objective was to identify patient characteristics, which contribute to unpaid hospital bills.
The sample consisted of patients with unpaid bills from 1996 until June 1997. As a control group, we use patients who had already paid their bills from the same period who are picked up randomly with a total equal number of 360 patients.
The study found that the length of stay, the choice of class, patients education and occupation were associated with the occurrence of unpaid hospital bills at the Central Mental Hospital Semarang.
The study concluded some recommendation, i.e. reorganization of the administration of inpatient care, and enhancement of personnel skills who are involved with inpatient administration an construction of a written policy about the management of unpaid hospital bills at the Central Mental Hospital Semarang.
We hope that these measures will benefit in reducing the risk of unpaid hospital bills at the the Central Mental Hospital Semarang.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Roswita Hasna
"Pasar telepon selular dalam 3 tahun terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dan diprediksikan pertumbuhan akan berlanjut hingga 5 tahun mandatang. Selain sebagai alat untuk beekomunikasi, memiliki telepon selular di sebagian kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan primer, bahkan pada beberapa kelompok masyarakat memiliki telepon selular telah menjadi gaya hidup.
Dari sisi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular, pasar yang sangat besar dan masih terbuka, menjadi magnet yang sangat kuat bagi mereka untuk meningkatkan market share dan volume penjualannya. Untuk itu penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang efektif dan komprehensif adalah penting untuk memenangkan persaingan.
Apakah perusahaan bisa menjadi pemenang dalam persaingan, sangatlah tergantung pada strategi pemasarannya karena seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua konsumennya. Oleh karenanya, adalah penting sekali untuk memahami gaya hidup (lifestyle) pelanggan telepon selular sebagai dasar dari segmentasi pasar, mengingat langkah pertama pemasar memulai kegiatan pemasarannya adalah dari segmentasi pasar.
Sementara postioning produk dilakukan setelah perusahaan melakukan targeting, yaitu memilih segmen yang potensial dan yang akan dilayani. Positioning pun tidak kalah pentingnya karena membangun persepsi (image) yang berbeda untuk sebuah produk atau jasa ke dalam benak konsumen, persepsi yang membedakan apa yang ditawarkannya dibandingkan dengan produk atau jasa pesaingnya dan mengkomunikasikannya secara tepat bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka lebih baik dibandingkan dengan merek pesaingnya.
Peneliban ini mencoba mensegmenkan pelanggan telepon selular berdasarkan karakteristik psikografisnya (motivasi, personality dan lifestyle (actions, interests and opinion - aoi)). Setelah segmen pelanggan telepon selular teridentifikasi, peneliti mencoba mengkonstruksi hubungan antara segmen tersebut dengan bagaimana mereka memetakan persepsi (positioning) sim card yang mereka ketahui berdasarkan beberapa indikator postoning.
Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan telepon selular di 5 wilayah DKI Jakarta. Sampel diambil dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling). Responden yang memenuhi kriteria berikut: memiliki telepon selular yang dipakal pribadi, berlangganan sim card minimal 1 tahun, berusia 18-45 tahun, SEC ABC yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 sampel. Temuan-temuan penelitian kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, factor analysis, cluster analysis dan correspondence analysis.
Penelitian ini telah mengidentifikasi dimensi psikografis pelanggan telepon selular. Dengan menggunakan metode analisa cluster non heirarchical, secara khusus yang digunakan adalah K-Means Cluster Analysis, 3 segmen psikografis terbentuk dan diberi nama "the strivers, trend seeker", "the traditional, citizen concern" dan "the careless, pleasure seeker". Ditinjau dari aspek demografinya, ketiga segmen ini memiliki perbedaan dalam karakteristik pengeluaran rumah tangga per bulan (Social Econominc Class - SEC), status pekerjaan dan pendidikan terakhir. Sementara dari aspek perilaku menggunakan telepon selular, variabel penetapan anggaran biaya komunikasi perbulan yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing segmen memposisikan (positioning) sim card digunakan dan diketahuinya secara signifikan berbeda. Ini menunjukkan bahwa persepsi masing-masing segmen terhadap komunikasi pemasaran atau program promosi yang selama ini dilakukan perusahaan penyelenggaran telekomunikasi telepon selular adalah berbeda. Hasil temuan ini bermanfaat bagi akademisi, praktisi bisnis maupun pengambil kebijakan. Bagi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular hasil temuan ini dapat digunakan sebagai acuan mengevaluasi sejauh mana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan sehingga dapat membantu dalam penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang komprehensif di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filza Alifah Hasny
"Penelitian ini menganalisa strategi komunikasi positioning layanan jasa kebersihan yaitu Panggilaja.com berdasarkan persepsi konsumen di wilayah Jakarta. Panggilaja.com memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan positioning. Terdapat komponen positioning yang di terapkan oleh Panggilaja.com sebagai bentuk strategi komunikasinya seperti fitur produk, kualitas produk, harga produk, merek produk, kompetitor dan juga aplikasi. Tujuan dari strategi komunikasi tersebut untuk memberikan citra terhadap konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi konsumen terhadap presepsi Panggilaja.com. dengan itu peneliti juga menggunakan teori Technology Acceptance Model sebagai alat untuk menganalisa presepsi konsumen terhadap Panggilaja.com. menggunakan metode analisa kualitatif hasil penelitian ini ditemukan menggunakan data wawancara terhadap konsumen Panggilaja.com di wilayah Jakarta bahwa penerapan strategi positioning berhasil di terapkan dan membantu dari aspek kemudahan dan kegunaan berdasarkan persepsi konsumen yang di analisa melalui Technology Acceptance Model.

This study analyzes the positioning communication strategy for cleaning services, namely Callaja.com, based on consumer perceptions in the Jakarta area. Panggilaja.com utilizes information technology as a medium for carrying out a marketing communication strategy with positioning. There are positioning components implemented by Panggilaja.com as a form of communication strategy such as product features, product quality, product prices, product brands, competitors and applications. The purpose of this communication strategy is to provide an image to consumers which ultimately influences consumer perceptions of Panggilaja.com. With that, researchers also use the theory of Technology Acceptance Model as a tool to analyze consumer perceptions of Panggilaja.com. Using a qualitative analysis method, the results of this study were obtained using interview data with Panggilaja.com consumers in the Jakarta area, that the positioning strategy was successfully implemented and helped from the convenience and usability aspects based on consumer perceptions which were analyzed through the Technology Acceptance Model."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>