Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silitonga, Gomos Benjamin
"Industri asuransi kerugian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam 10 tahun terakhir ini. Industri asuransi kerugian Indonesia tumbuh dan berkembang di dalam tingkat permintaan yang cukup tinggi seiring dengan semakin pesatnya laju pembangunan Indonesia sebagai negara berkembang. Di dalam usianya yang masih cukup muda, Indonesia banyak mengalami tantangan di dalam pencarian bentuk-bentuk kebijakan yang sesuai untuk mempengaruhi persaingan dan pertumbuhan dalam industri-industri terkait yang menjadi tulang punggung dalam perekonomiannya. Salah satunya adalah industri asuransi kerugian sebagai pelindung terhadap asset dan laju pertumbuhan dari perekonomian itu sendiri. Di dalam pencarian bentuk-bentuk yang sesuai di dalam industri asuransi kerugian tali, Indonesia mempunyai permasalahan-permasalahan di sekitar industri ini yang berimplikasi terhadap penerapan-penerapan kebijakan yang ditujukan untuk membentuk sebuah industri asuransi sebagai industri yang kuat. Di antaranya adalah tingginya tingkat premi reasuransi ke luar negeri yang tinggi dan ketergantungan industri asuransi dalam negeri terhadap kapasitas reasuransi luar negeri. Dan hal ini pulalah yang mendasari penulisan karya ilmiah ini yang ditujukan untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan itu dan mencari arahan-arahan kebijakan yang dapat mempengaruhi industri asuransi kerugian dan pasar asuransi kerugian pada umumnya untuk mencapai suatu bentuk industri yang prudent, dewaca dan mandiri. (Islam perilaku industri asuransi Indonesia dalam mereasuransikan premi, yang telah diakumulasi dari dalam negeri, ke luar negeri. Implikasinya adalah pada perlunya pemerintah sebagai pembuat regulasi untuk mempengaruhi industri asuransi kerugian Indonesia ke arah yang Iebih mandiri dan dewacq serta kembali memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh industri asuransi kerugian nasional untuk menurunkan kebijakan-kebijakan yang mengoptimalkan seluruh potensi tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Wibowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B.V. Rahayuningtyas
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Surya Swastika Dewi
"ABSTRAK
Untuk menekan kerugian sekecil mungkin, lazimnya perusahaan reasuransi akan mengambil suatu jumlah tertentu sebagai jaminan atas risiko yang ditanggung dan
jumlah ini disebut retensi. Metode batas retensi yang ditetapkan oleh perusahaan selama ini memberikan keamanan bagi perusahaan. Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 31/SEOJK.05/2015 tentang Batas Retensi Sendiri, Besar Dukungan Reasuransi dan Laporan Program Reasuransi/Retrosesi, dijelaskan mengenai batas minimum dan maksimum retensi sendiri sesuai dengan lini usaha.
Metode Pentikainen mencoba untuk menetapkan batas retensi terbaru untuk
perusahaan. Dengan batas retensi terbaru yang disimulasikan dengan bisnis
retrosesi akan didapatkan hasil underwriting bersih. Peningkatan hasil
underwriting bersih dapat meningkatkan profit bagi perusahaan

ABSTRACT
In order to minimize the loss as minimum as possible, a reinsurance company will
usually take a certain amount as the security for the risk that covered. This amount
is called retention. All this time the retention limit method which appointed by the
company may provide a security value to the company. In accordance to Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 31/SEOJK.05/2015 concerning Limit Own
Retention, Reinsurance support and Reinsurance/Retrocession Program Report
explain the minimum and maximum limit own retention according to business
lines. Pentikainen methods try to define latest retention limit for the company.
When we use the latest retention limit simulated by the retrocession business, we
will get the net underwriting result. The increasing of the net underwriting result
can make the company profit growing bigger;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesaya Orvin
"

Demi menjaga stabilitas finansial dan mengefektifkan pengelolaan risiko, perusahaan asuransi akan mereasuransikan sebagian klaim yang ada kepada perusahaan reasuransi. Terdapat dua jenis kontrak reasuransi yang biasa digunakan, yaitu reasuransi quota-share dan stop-loss. Pada reasuransi quota-share, klaim dibagi berdasarkan proporsi yang tetap dan premi reasuransi bergantung pada nilai proporsi tersebut, sedangkan pada reasuransi stop-loss, klaim dibagi berdasarkan retensi klaim. Pada skripsi ini kedua reasuransi tersebut dikombinasikan dengan harapan kedua reasuransi tersebut dapat saling menutupi kekurangan yang ada. Setelah dikombinasikan, untuk mendapatkan pertanggungan yang baik bagi perusahaan asuransi, maka perlu dicari nilai proporsi dan retensi yang optimal. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimisasi ukuran risiko. Semakin kecil nilai ukuran risiko, maka semakin kecil juga besar kerugian yang akan ditanggung perusahaan asuransi. Ukuran risiko yang digunakan pada skripsi ini adalah Conditional-Tail-Expectation (CTE) yang memiliki relevansi dengan ukuran risiko Value-at-Risk (VaR), yaitu ukuran risiko yang lebih sering digunakan karena penggunaannya yang sederhana, tetapi memiliki kekurangan dalam memberikan informasi terkait dengan kerugian yang sangat besar. Dihitung dengan menggunakan prinsip nilai ekspektasi, premi reasuransi digunakan sebagai kendala pada optimisasi ukuran risiko dengan CTE yang dilakukan untuk masing-masing kombinasi reasuransi, yaitu kombinasi reasuransi stop-loss setelah quota-share dan quota-share setelah stop-loss. Dengan mengoptimisasi CTE, diperoleh bahwa masing-masing kombinasi reasuransi menghasilkan nilai minimal CTE yang sama, sehingga kedua kombinasi reasuransi sama-sama optimal untuk digunakan oleh perusahaan asuransi. Selain itu, didalam menentukan nilai minimal, kondisi yang digunakan pada optimisasi dengan ukuran risiko CTE berbeda dengan VaR.

 


To maintain financial stability and to effectively manage the risk, an insurer will partially reinsure the loss to a reinsurance company. Two most commonly used reinsurance contracts are quota-share and stop-loss. In quota-share, the loss will be split based on a fixed proportion and the reinsurance premium depends on the value of the proportion, while in stop-loss the loss will be split depends on on the retention value. In hope that these two types of reinsurance can cover each other weaknesses, this undergraduate thesis combines both quota-share and stop-loss reinsurance. Subsequently, to get a good coverage for the insurer, it is necessary to find the optimal proportion and retention value. One way to accomplish that is using risk measure optimization. The smaller the value of the risk measure, the smaller the loss that borne by the insurer. The risk measure that used in this undergraduate thesis is Conditional-Tail-Expectation (CTE), which has relevance to Value-at-Risk (VaR), the most common used risk measure in practice, but has a weakness in giving information about the value of an extreme loss. Calculated using the expected value principle, the reinsurance premium is used as a constraint in the CTE optimization for each of the reinsurance combinations, which are stop-loss after quota-share and quota-share after stop-loss. By optimizing CTE, it is found that each combination produces the same minimum CTE value, so both reinsurance combinations are optimal to be used by the insurer. Furthermore, in determining the minimum value, the conditions that are used in optimization using CTE are different from VaR

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Soraya R. Ashar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nishnurtia Razak
"Kegiatan reasuransi mengambil peran penting dalam menunjang pesatnya perkembangan utama asuransi dewasa ini. Di negara kita usaha asuransi kerugian sangat erat kaitannya dengan pembangunan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memahami kegiatan reasuransi, khususnya yang dilakukan oleh perusahaan reasuransi sebagai bagian dari industri asuransi, werta pentingnya pendekatan siklus sebagai suatu teknik pemeriksaan, khususnya dalam pemeriksaan keuangan oleh akuntan ekstern atau akuntan publik. Dalam perusahaan reasuransi pemeriksaan keuangan yang khas terletak pada pemeriksaan atas pendapatan dan beban underwriting. Metode penelitian yang dilakukan untuk menyusun skripsi ini adalah melalui penelitian kepustakaan dan praktek lapangan seperti praktek langsung, penelitian atas kertas-kertas kerja pemeriksaan, tanya jawab dan diskusi dengan pihak-pihak ahli yang terlibat dibidang pemeriksaan perusahaan asuransi dan reasuransi. Kesimpulan dan saran dari skripsi ini pada intinya adalah bahwa pemeriksaan ekstern Atas pendapatan dan beban underwriting melalui pendekatan siklus adalah menempatkan transaksi dan perkiraan-perkiraan yang erat hubungannya satu sama lain dalam segmen pemeriksaan yang sama. Contoh satu segmen pemeriksaan yang sama adalah pemeriksaan atas premi reasuransi diterima, komisi dibayar, piutang premi dan penagihannya dengan pendekatan siklus akan mempermudah proses penelaahan dan penilaiAn sistem akuntansi serta pengendalian intern yang terjadi, risiko pada pemeriksaan atas transaksi pendapatan dan beban underwriting adalah pisah batas pada akhir tahun (cut off), validitas (validity), kelengkapan pencatatan (completeness) serta penyajian (presentation) dalam laporan keuangan dengan adanya risiko pemeriksaan diatas maka pemeriksaan atas transaksi pendapatan dan beban underwriting pada perusahaan reasuransi PT. X harus mencakup beberapa aspek seperti test of control mengenai dipatuhinya perjanjian reasuransi dan program retrosesi yang telah ditetapkan test of control mengenai dipatuhinya peraturan pemerintah dan Prinsip Akuntansi Indonesia, test of control mengenai dipatuhinya sistem pengendalian intern perusahaan, substantive tast of transaction, analytical review procedure dan test of details of balances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Rizqi Dwinanda
"Perusahaan asuransi akan mengalihkan sebagian dari total risikonya kepada perusahaan reasuransi. Contoh dari pengalihan risiko tersebut adalah reasuransi quota-share yaitu kesepakatan reasuransi dengan pembagian risikonya berupa proporsi. Besarnya proporsi yang ditanggung oleh perusahaan asuransi disebut retensi dan perusahaan asuransi diwajibkan membayar sejumlah premi atas risiko yang dialihkan. Oleh karena itu, diperlukan retensi yang optimal agar premi yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada perusahaan reasuransi sepadan dengan risiko yang dialihkan dan digunakan kendala utilitas yang mampu menjamin ekspektasi utilitas kekayaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi akan tidak kurang dari ekspektasi utilitas kekayaan tanpa kontrak. Lalu, ditentukan retensi optimal yang mampu meminimumkan risiko gabungan kedua perusahaan dengan menggunakan alat ukur risiko VaR dan TVaR. Diperoleh hasil bahwa retensi optimal ditentukan oleh tingkat kepercayaan dari perusahaan asuransi dan tingkat kepercayaan dan safety loading dari perusahaan reasuransi. Dan juga, retensi optimal yang dihasilkan dengan alat ukur VaR dan TVaR adalah sama.

The insurance company will transfer part of the total risk to the reinsurance company. An example of risk transfer is quota-share reinsurance which is a reinsurance treaty with risk-sharing in the form of a proportion. The size of the proportion borne by the insurance company is called retention and the insurance company is required to pay a premium for the transferred risk. Therefore, optimal retention is needed so that the premium paid by the insurance company to the reinsurance company is commensurate with the risk transferred. The agreed retention should be able to benefit both parties by minimizing the combined risk of both with a criterion and uses a utility constraint that can guarantee the expected wealth utility of insurance company and reinsurance company will be no less than the expected wealth utility without a treaty. Then, the optimal retention is determined by using VaR and TVaR as risk measurement tools so that the combined risk of both parties can be minimum. It is found that the optimal retention is determined by the level of confidence of the insurance company and the level of confidence and safety loading of the reinsurance company. Also, the optimal retention produced by VaR and TVaR as risk measurement tools is the same."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randitya Eko Adhitama
"Tesis ini membahas bentuk tanggung jawab perusahaan reasuransi terhadap pihak tertanggung apabila penanggung tidak dapat melaksanakan kewajibannya kepada pihak tertanggung dan hubungan antara pihak tertanggung dengan pihak penanggung ulang yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis.
Hasil penelitian ini menyarankan agar cadangan teknis seperti yang dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) PP No. 73 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian harus diperbesar lagi jumlahnya, sehingga hak tertanggung untuk menerima pembayaran klaim atas kerugian yang dideritanya dapat lebih terjamin.

The focus of this study discusses about reinsurance company responsibility to the insured if the insurer fails to execute its obligations to the insured and the relationship between the insured with the reinsurer arranged in the Indonesian Civil Code. This research is qualitative research with descriptive analytic design.
The results of this study suggest that the technical reserved as referred to in Article 14 paragraph (1) Government Regulation Number 73 Year 1992 about Operation of Insurance Bussiness should be expanded further in number, so that the insured?s right to receive payment of claims for damages suffered can be more assured.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28948
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>