Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmanzah
"PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang berada dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan, merupakan BUMN penghasil pupuk sebagai produk utamanya. Namun demildan PT. Petrokimia Gresik mcnerapkan strategi di tingkat 'corporate' adalah strategi diversifikasi konsentrik. Strategi diversifikasi konsentrik merupakan strategi pertumbuhan, dimana PT. Petrokimia Gresik mengembangkan berbagai macam produuk,selain dari produk utamanya, namun masih ada kaftan teknologi dan pasar dengan produk utamanya yaitu pupuk. Dalam mengimplementasikan `corporate strategy' yang sudah ditetapkan, PT. Petrokimia Gresik menggunakan struktur formalnya sebagai salah satu medianya. Desain struktur formal organisasi PT. Petrokimia Gresik mengacu pada strategi di tingkat korporat. Dalam mengimplementasikan strategi pertumbuhannya, PT. Petrokimia Gresik membuat suatu Direktorat yang khusus menangani dan mencari peluang-peluang pasar dan produk yang dapat dikembangkan oleh PT. Petrokimia Gresik. Dengan dibuatnya Direktorat Teknik maka fungsi pengembangan usaha PT. Petrokimia Gresik akan dapat berjalan secara efisien, karena Direktorat Teknik (yang dikepalai Direktur Teknik) langsung dibawah Direktuur Utama. Jadi akan memperpendek jalur penyampaian informasi dan hal ini akan dapat berpengaruh langsung pada kecepatan pemanfaatan peluang yang ada. SeIain itu juga implementasi strategi yang ada pada struktur formalnya juga terlihat pada desain hubungan antar bagian, koordinasi antar unit dan integrasi organisasional. Ada perbedaan mendasar struktur formal organisasi antara PT. Petrokimia Gresik sendiri dan PT. Petrokimia gresik-anak perusahaan. PT. Petrokimia Gresik menggunakan struktur organisasi fungsional, dimana tugas-tugas yang ada dibagi-bagi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada PT. Petrokimia Gresik (fungsi pengembangan, produksi, hubungan industri dan keuangan). Hal ini untuk menjaga agar tetap terjaga koordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya. Sedangkan PT. Petrokimia Gresik memberikan kewenangan kepada anak perusahaan untuk mengelola unit produksinya masing-masing, tanpa adanya campur tangan manajemen dan PT. Petrokimia Gresik. Hal ini mengingat adanya perbedaan latar belakang antara PT. Petrokimia Gresik (sebagai perusahaan BUMN) dan anak perusahaan (sebagai usaha patungan dengan pihak swasta). Pemah PT. Petrokimia Gresik melakukan campur tangan terhadap anak perusahaan (PT. Petrowidada) dalam hal pengelolaan manajemennya, namun anak perusahaan tersebut ternyata tidak dapat menghasilkan keuntungan bahkan merugi. Untuk itulah akhirnya PT. Petrokimia Gresik memutuskan untuk memberikan keleluasaan kepada anak perusahaannya dalam hal pengelolaan manajemen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2435
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2390
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masri Tadjuddin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dana Karningsih
"
ABSTRAK
PT Petrokimia Gresik adalah salah sam badan usaha milik negara di linglcungan Depatemen Perindustrian, yang menghasilkan produk utama berupa pupuk dan bahan-bahan kimia sebagai hasil sampingannya. Setiap produk yang dihasilkau oleh PT Perokimia Gresik memiliki standar atau spesiiikasi tertentu Untuk mcncegah banyalcnya produk yang harus mengalami pengerjaan ulang atau bahkan hams dibuang maka dilaksanakan pengendalian mutu agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan spesiiikasi. Dalam rangka usaha untuk memperoleh sertiflkat ISO 9000 untuk seluruh produk yang dihasilkan, PT Petrokimia Gresik disyaratkan untuk melakukan pembuatan bagan kendali dalarn peiaksanaan pengendalian mutunya, yang selama ini belum dilaksanakan.
Sesuai dengan hal diatas, maka penulis melakukan observasi pada proses pengendalian mutu dan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bagan kendali E dan R dengan mengambil salah satu proses produksi pupuk di PT Petrokzimia Gresik yaitu pupuk ZA I. Data-data yang dipergunakan dalam pembuatan bagan kendali Y dan R adalah data produksi pupuk ZA I selama bulan Januari 1997. Analisa pada bagan kendali TY* dan R menunjukan bahwa keadaan proses produksi pupuk ZA I berada dalam keadaan tidak terkendali, oleh sebab itu penulis memberikan usulan untuk melakukan pembuatan diagram sebab akibat untuk mengetahui sumber-sumber penyebab terjadinya keadaan tersebut.
"
1997
S36203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Andayani
"Semakin tingginya tantangan persaingan dan semakin kompleksnya pihak-pihak pemegang kepentingan pada perusahaan (stakeholders) yang harus dihadapi dalam dunia usaha di Indonesia telah menuntut PT Aneka Tambang Tbk (PT Antam Tbk) sebagai salah satu BUMN yang menjadi pelopor perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral di Indonesia, untuk menerapkan mekanisme corporate governance yang baik atau efektif di dalam perusahaannya. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu upaya yang perlu dilakukan PT Antam Tbk adalah dengan melakukan pemberdayaan terhadap organ-organ perusahaannya, di mana salah satu organ perusahaan yang memiliki peranan penting terhadap terwujudnya praktek dari corporate governance yang eFektit tersebut adalah board of directors (dewan kontisa.rs).
Pada dasarnya terdapat banyak elemen yang diperlukan guns menciptakan praktek good corporate governance pada suatu perusahaan. Dari kerangka kerja corporate governance yang dikemukakan oleh Keasey dan Wright dan pendapat Ariyoto terungkap bahwa elemen-elemen untuk good corporate governance tersebut terdiri atas elemen regulatory framework (kerangka pengaturan tentang corporate governance), accountability supervisi terhadap Direksi, dan elemen pengelolaan perusahaan oleh pihak Direksi (eksekutif), manajer dan karyawan perusahaan.
Sementara itu, dalam rangka pemberdayaan dewan komisaris agar dapat berfungsi secara efek-tif dan profesional sesungguhnya dibutuhkan beberapa aspek. Dengan mengacu pada pendapat dari beberapa ahli dapat diketahui bahwa aspek-aspek yang dibutuhkan untuk pelaksanaan fungsi dewan komisaris tersebut terdiri atas: aspek knowledge, informasi, kekuasaan, motivasi, waktu dan agenda dari rapat komisaris.
Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan mekanisme corporate governance dan efektivitas penyelenggaraan fungsi dari dewan komusaris pada PT Antam Tbk serta untuk mengungkapkan dan menganalisis elemen-elemen yang diperlukan Magi terwujudnya praktek good corporate governance dan beberapa aspek yang dibutuhkasi dalam rangka pemberdayaan fungsi dewan komisaris pada PT Antam Tbk. Penelitian dari tesis ini bersifat deskriptif analitis, yaitu data dan informasi yang diperoleh akan diungkapkan dan kemudian dianalisis: Data dan informasi dalam penyusunan tesis ini dikumpulkan melalui penyampaian daftar pertanyaan, kegiatan wawancara dart observasi.
Dua hasil analisis dapat diketahui bahwa pada hakekatnya mekanisme corporate governance pada PT Antam Tbk cenderung masih belum berjalan dengan efektif, karena terdapat beberapa elemen untuk terciptanya good corporate governance masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan efektivitas pelaksanaannya. Sedangkan dari basil analisis terhadap pelaksanaan fungsi dewan komisaris dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya pelaksanaan fungsi dari dewan komisaris pada PT Antara Tbk cenderung telah berjalan cukup baik, akan tetapi belum berhasil dalam upava mendukung terwujudnya praktek corporate governance yang efektif, karena beberapa aspek yang dihutuhkan dalam pelaksanaan tugas-tugas dewan komisaris belum berjalan sebagaimana mestinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhidhi Teguh Wiyono
"ABSTRAK
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pembuatan semen dan merupakan industri semen terbesar di Indonesia, dengan jumlah kapasitas produksi terpasang sebesar 17.250.000 ton semen per tahun serta sudah menjalani program restrukturisasi dengan melakukan privatisasi yakni menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat (go public).
Masalah utama yang dihadapi oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah semakin menurunnya konsumsi semen sehingga kapasitas produksi terpasang tidak dapat digunakan secara optimal. Tingginya inflasi dan lemahnya nilai tukar rupiah mengakibatkan biaya operasional dan biaya produksi tinggi dampaknya posisi keuangan perusahaan kurang sehat
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan ekstemal dan internal perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT agar diperoleh gambaran yang obyektif tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan serta ancaman dan peluang. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan menggunakan matrik internal-eksternal, hasil pengembangan dari model General Electric (GE-Model).
Berdasarkan hasil analisis Matrik Eksternal-Internal, posisi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam persaingan bisnis semen berada pada Sel VI, hal ini berarti PT Semen Gresik (Persero) Tbk. harus melakukan strategi Retrenchment, artinya perusahaan harus melakukan efisiensi di semua lini serta menjual salah satu unit bisnis yang tidak menguntungkan. Dalam situasi dan kondisi persaingan bisnis semen yang semakin ketat ini sesuai dengan hasil analisis matrik SWOT, terdapat 4 alternatif strategi yang dapat disarankan, yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT.
Strategi SO meliputi : peningkatan penjualan melalui ekspor, memperbesar market share dan optimalisasi kapasitas. Strategi WO meliputi : meningkatkan efisiensi, meningkatkan teknologi alat produksi dan memanfatkan rancang bangun dalam negeri. Strategi ST meliputi : menjaga kualitas produk, kerjasama dengan pihak asing, dan penyuluhan kepada konsumen akhir. Strategi WT meliputi : Mengoptimalkan R&D yang ada, pemanfaatan tenaga kerja dan penjualan sebagian saham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsellinus Bachtiar
"Privatisasi Semen Gresik sebagai salah satu bagian dari proses privatiasi BUMN mengandung kontroversi seputar perlu atau tidaknya Pemerintah Indonesia menjual 51% kepemilikannya pada Cemex seperti tercantum pada klausul put option yang jatuh tempo pada 26 Oktober 2001. Di satu sisi Pemerintah membutuhkan dana yang besar sedangkan banyak kalangan menilai harga jual sebesar US$ 1.38 per saham sangat murah ditambah keberatan dari pemerintah daerah.
Penilaian nilai Semen Gresik berkaitan dengan rencana put option menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan perbandingan Enterprise Value per Tonne Capacity yang lebih umum digunakan pada industri semen.
Hasil dan perhitungan DCF adalah Rp. 6,310.90 per saham dan EV/Ton sebesar US$ 52.52. Hasil perhitungan dengan dua metode ini menghasilkan penilaian yang berbeda dimana harga saham sebesar Rp. 6,310.90 mencerminkan harga saham yang dinilai terlalu tinggi (overvalued) dan mendorong investor untuk menjual saham. Sedangkan harga EV/Ton memberi kesimpulan harga jual Semen Gresik yang sangat murah dibandingkan harga jual regional dan nasional yang rata-rata di atas US$ 100 per ton kapasitas, dan penilaian ¡ni mendorong pemerintah untuk hold dan negosiasi ulang.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah penilaian nilai perusahaan dapat berbeda tergantung dari motivasi dan ekspektasi masing-masing investor. Dari hitungan di atas kertas pemerintah akan memperoleh keuntungan bila menaikkan harga jual Semen Gresik sesuai harga pasar (sekitar US$ 100/ton kapasitas), dengan kata lain tidak melaksanakan put option. Walaupun option itu in the money bagi pemerintah, namun dengan menjual pada tingkat harga US$ 100/ ton, pemenntah dapat meraih dana sebesar US$ 943,500,000 dibanding hanya US$ 526,363,084 dañ pelaksanaan put option.
Sedangkan investor di bursa menilai harga Semen Gresik terlalu tinggi dibanding nilai intrinsiknya dan menilai negatif penundaan put option oleh pemerintah. Penilaian dengan metode apapun mengandung asumsi-asumsi, namun EV/ton mencerminkan posisi perusahaan di antara pesaingnya dan lebih disesuaikan dengan pasar, sehingga lebih umum dipakai di industri semen. Sedangkan analisa fundamental dalam thesis ini lebih fokus pada ekpektasi pelaku bisnis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Damayanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Revianto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>