Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nia Wulansari
"The dynamics of insurance agency in indonesia have fed to changes in the market structure of the life and property insurance industry in indonesia. This study examines the influence of market structure on profitability in life and property insurance companies in indonesia. Based on Concentration Ratio. this study found that from 1996-2004 the life and property insurance industry in indonesia was an oligopoly. The market structure of the life insurance industry had on average moderate concentration levels while the market structure of the property industry had on average low concentration levels. The regression model was constructed using pane! data and showed that the market structure positively influenced company profitability in both the life and property insurance industries. Yet this Positive influence was due more to efficiency than market power."
2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik
"Kebijakan moneter Indonesia sampai saat ini pada dasarnya masih menggunakan paradigma lama yang mengandalkan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui pengendalian jumlah uang beredar untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi. Perekonomian Indonesia yang berubah cepat dan semakin terbuka, khususnya sejak langkah-langkah deregulasi di segala bidang sejak tahun delapan puluhan dan di tengah-tengah lingkungan perekonomian dunia yang semakin terintegrasi, telah menyebabkan paradigma lama sistem pengendalian moneter dengan sasaran kuantitas (monetary aggregates targeting) semakin kurang relevan.
Di sisi lain, pasar keuangan dunia yang semkin terintegrasi dan ditunjang oleh semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah menyebabkan perpindahan modal bergerak lebih cepat dan seringkali dalam jumlah yang besar mengikuti perkembangan ekonomi dan perubahan kebijakan suatu negara. Misal, di Indonesia terbentuknya sistem pasar uang antar bank yang merupakan sarana bagi industri perbankan untuk kegiatan pinjam meminjam dana.
Untuk itu, tulisan ini ingin mengajukan pendekatan lain dengan menerapkan sistem pengendalian moneter menggunakan suku bunga sebagai sasaran operasional untuk meningkatkan kinerja kebijakan moneter Bank Indonesia terhadap suku bunga deposito industri perbankan. Di mana kebijakan operasi pasar terbuka yang terdiri dari suku bunga SBI, dan intervensi rupiah mempengaruhi industri perbankan dalam menetapkan kebijakan suku bunga depositonya. Selain itu adanya sistem keuangan antar bank berupa pasar uang, juga mempengaruhi suku bunga deposito.
Penelitian ini membandingkan antara metode single equation dan metode pooled data. Hasil yang diperoleh tidak berbeda, selanjutnya akan digunakan metode pooled data dengan berbagai asumsi.
Pengujian pada suku bunga deposito agregat menunjukkan bahwa secara rata-rata semua instrumen moneter berpengaruh terhadap perubahan suku bunga deposito industri perbankan. Sedangkan untuk kelompok tradisional bank dan total aset bank, tidak semua individu memiliki pengaruh yang sama terhadap fluktuasi instrumen moneter Bank Indnesia. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi perbankan yang tidak sehat sehingga respon terhadap kebijakan moneter akan berjalan lamban dan tidak efektif, selain itu adanya segmentasi pasar disektor perbankan yang berasal dari operasional masing-rnasing bank seperti, komposisi aset dan kewajiaban serta posisi CAR-nya.
Oleh karena itu, agar kebijakan moneter dan sistem keuangan pasar uang antar bank menjadi efektif terhadap industri perbankan, Bank Indonesia harus lebih hati-hati lagi dalam menetapkan kebijakan suku bunganya agar tidak terlalu berfluktuasi karena akan menjadi acuan bagi kalangan dunia perbankan dalam menetapkan suku bunga depositonya. Dan melanjutkan program penyehatan perbankan yang telah dilakukan Bank Indonesia selama ini terutama dalam mengatasi masalah permodalan; kredit macet dan efisiensi operasional sektor perbankan. Dengan kondisi kesehatan yang lebih baik diharapkan perbankan akan dapat dengan cepat menyesuaikan diri terhadap sinyal-sinyal kebijakan moneter Bank Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khaidar
"Bank syariah memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bank konvensional pada umumnya, diantaranya adalah bank syariah tidak menggunakan bunga melainkan bagi hasil pada sistem operasionalnya, lalu tidak sekedar profit-oriented tetapi juga mengemban misi-misi sosial, memiliki ragam produk khususnya pembiayaan yang lebih Iuas dibandingkan bank konvensional, selain itu tentu juga usaha yang dibiayai harus berdasarkan syariat Islam (halal) dan tidak makruh.
Bank syariah sendiri mengalami kemajuan yang luar biasa salah satunya adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah pertama di Indonesia. Setelah beberapa periode mengalami kerugian akibat krisis moileter di Indonesia, pada tahun 2006 bank ini bangkit dan menjadi bank syariah terbaik di Indonesia tahun 2006 versi majalah Investor.
Pesatnya kemajuan bank syariah di Indonesia dianggap karena selama ini bank syariah terus membidik pasar sharia loyalis, yaitu konsumen yang meyakini bahwa bunga bank itu haram. Di lain pihak pasar sharia loyalis sudah mulai habis tergarap oleh bank-bank besar sepal-1i Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Artinya saat ini bank syariah mengalami kondisi persaingan yang sesungguhnya karena sama-sama membidik pasar rasional yang sensitif terhadap bunga. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat suku bunga tabungan, deposito dan kredit berpengaruh terhadap tabungan dan deposito mudharabah serta piutang dan pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia.
Pengujian statistik yang dilakukan adalah analisis regresi sederhana antara satu variabel terhadap variabel Iainnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Sementara pengujian hipotesis dilakukan dua arah dikarenakan belum adanya suatu penelitian yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian ini.
Dari basil penelitian yang telah dilakukan dengan tingkat keyakinan 95%. dapat dilihat bahwa Suku bunga tabungan pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah terdapat kemungkinan bahwa pasar sharia loyalis sudah mulai tergarap habis oleh bank-bank syariah yang cukup besar. Lalu yang kedua dana tabungan merupakan dana yang likuid bagi nasabah sehingga mudah untuk berpindah.
Lalu selanjutnya suku bunga deposito pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah dana deposito meupakan dana yang tidak likuid bagi nasabah Hal ini dibuktikan ketika diteliti lebih lanjut pengaruh tingkat suku bunga deposito (peiode t) pada bank umum terhadap jumlah deposito mudharabah (periode t +1) pada Bank Muamalat Indonesia memiliki pengaruh yang negatif dengan tingkat signifikansi yang lebih baik.
Sementara itu suku bunga kredit (konsumsi dan investasi) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90% (a = 10%) terhadap jumlah piutang (murabahah dan is!ishna) pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah faktor yang mempengaruhi suku bunga adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mark-up dalam murabahah. Bahkan suku bunga ikut diperhitungkan ketika mark-up dalam transaksi murabahah ditetapkan. Sehingga dari sisi jumlah tidak akan jauh berbeda.
Suku bunga kredit (modal kerja) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah pembiayaan (mudharabah dan musyarakah) pads Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hat yang-inendasari pengaruh ini, diantaranya faktor mark-up yang dapat mempengaruhi penentuan nisbah dan suatu pembiayaan. Walaupun demikian, semuanya tergantung pads proyeksi pendapatan itu sendiri. Lalu yang kedua faktor makro ekonomi yang sama-sama mempengaruhi kedua bank seperti SBI dan SWBI. Dad basil penelitian dapat dibuktikan tingkat suku bunga SBI memiliki korelasi yang positif terhadap SWBI. Namun karena kecilnya return yang ditawarkan oleh SWBI, maka bank-bank syariah lebih agresif dalam melakukan aktivitas pembiayaan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan perbedaan mendasar dari bank syariah dengan bank konvensional adalah pandangannnya mengenai risiko. Bila pads bank konvensional risiko terbesar terletak pada peminjam, karena mereka hams membayar bunga yang sudah ditetapkan berapapun pendapatan yang didapat dari pinjaman tersebut. Sementara pihak lain yaitu deposan dan bank tinggal menikmati bunganya saja. Disisi lain, pads bank syariah masing-masing pihak baik itu deposan, bank, dan peminjam memikul risiko yang sarna. Hal ini mungkin menjawab kenapa dana pihak ketiga bank syariah masih kurang dari 2 dari total perbankan nasional sementara pembiayaan bank syariah sudah diatas 2 % dari total perbankan nasional.

Sharia banks has their own uniqueness compared to common conventional banks, which is, it use profit sharing rather than interest rate, and then it does not always profit-oriented but also has social mission in their operational system, after that it has more financing product than conventional banks, and of course the investment must be based on Islam sharia.
Sharia banks were also enjoying incredible growth, one of them is Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia is the first sharia bank in Indonesia. For few periods, Bank Muamalat Indonesia was suffering loss because of the monetary crysis in Indonesia but recently it succeed becoming the best sharia bank 2006 in Indonesia for Investor Magazine version.
Many people assuming that the growth of sharia banks in Indonesia were incredible because they were just aiming the sharia loyalis market, who believe that interest rate is forbidden. On the other side, sharia loyalis market starting to short of after some largest sharia banks such as Bank Muamalat Indonesia and Bank Syariah Mandiri aiming them as their target. It means nowdays sharia banks is moving to the real competition since sharia banks and conventional banks is aiming at the same target which is the rational market, who very sensitive to return. The purpose of this research is to see how far the savings, deposits, and loan rate could effect to the mudharabah savings, mudharabah deposits, receivables and financing in Bank Muamalat Indonesia.
For analyzing and process the data, the author use simple regression between one variable to another variable, so it will be show the direct influence from one variable to another variable. While the hypothesis was tested by two tail test because there is no research which can be the basis for this research were found.
The result of this research with level of confidence 95%, one can see that the savings rate in common banks had negative influence and significant to the mudharabah savings in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are there is a possibility that sharia loyalis is started to sort. And the second is the fund in the savings was liquid for the depositor, so it can be easily moved.
Next thing is the deposits rate has negative-not significant influence to mudharabah deposits in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are the fund in the deposits was not Iiquid for the depositor. This things was proved by analyzing the influence of deposits rate (at period t) in common banks to the mudharabah deposits (at period t + 1) in Bank Muamalat Indonesia which is also negative and have a better significance level.
Meanwhile, the loan rate (consumption and investment) in common banks has negative influence and significant (a = 10%) to receivables (murabahah and istishna') in Bank Muamalat Indonesia. The reasons are the factor which influencing interest rate is also to factor which influencing mark-up in murabahah. Even the interest rate were calculated in mark-up. So there would not be so much different between interest rate and mark-up.
And the loan rate (working capital) in common banks has negative influence and not significant to financing (mudharabah and musyarakah) in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are mark-up factor which can influencing the profit sharing of the financing. Eventhough it depends on the sales projection itself. And the second things is the makro economy factor such as SBI and SWBI which influence both banks were same. From the result of the research, one can see the SBI rate has positive correlation with SWB1 rate. But the return of SWBI were too low, so sharia banks were tend to be more aggressive in giving financing.
From this research, we can conclude that the main difference between sharia banks and conventional banks is their risk perspective. In conventional banks, the biggest risk were on the creditor side because they should give the interest payment whatever the return of the loan. Meanwhile depositor and the bank were just enjoying the interest. On the other side, sharia banks whether the debitor, banks or creditor were having equal risk. This things should answer why until now the third-party fund were still less than 2 % from the total national banks, while the financing in sharia banks has more than 2 % from the total national banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teguh Budyantara, Author
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulianti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suku bunga, inflasi, dan nilai tukar terhadap tingkat pengembalian saham pada sektor properti dan real estat serta sektor industri barang konsumsi periode 2003 ? 2007. Berdasarkan penelitian, secara parsial suku bunga berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham properti dan real estat pada tingkat keyakinan 95%, namun berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham sektor industri barang konsumsi pada tingkat keyakinan 90%. Inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat maupun sektor industri barang konsumsi. Nilai tukar berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham sektor industri barang konsumsi dan sektor properti dan real estat pada tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan uji F, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat serta sektor industri barang konsumsi pada tingkat keyakinan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi, dan nilai tukar berpengaruh lebih besar terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat daripada sektor industri barang konsumsi.

This research shows the effect of interest rate, inflation and exchange rate on stock return of property and real estate sector and consumer goods sector in a period 2003-2007. Based on the result, partially interest rate has a negative effect to stock return of property and real estate sector at level confidence 95%, but it has negative effect to stock return of consumer goods sector at confidence level 90%. Inflation has no effect to stock return of property and real estate sector and consumer goods sector. Exchange rate has negative effect to stock return of consumer goods sector and property and real estate sector at confidence level 95%. Based on F-test, interest rate, inflation, and exchange rate have a significant effect on stock return of property and real estate sector and consumer goods sector at confidence level 95%. The result shows that interest rate, inflation, and exchange rate have a bigger effect on stock return of property and real estate sector than consumer goods sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arellano Belva Radhiyya Putera
"Ketidakpastian mengenai hal yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, menunjukkan pentingnya memiliki asuransi bagi masyarakat. Setiap produk asuransi memiliki perjanjian polis yang berbeda dan juga besaran premi yang berbeda. Perhitungan besaran premi asuransi jiwa akan bergantung kepada beberapa faktor, salah satunya yaitu tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga dalam perhitungan premi asuransi, biasanya dihitung menggunakan tingkat suku bunga tetap. Namun penggunaan tingkat bunga yang tetap ini, kurang sesuai dengan pergerakan tingkat suku bunga yang berlaku tiap tahunnya. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan premi asuransi jiwa menggunakan tingkat bunga stokastik, model Black-Karasinski. Model Black-Karasinski tidak dapat ditelusuri secara analitik, maka untuk menentukan short rate akan digunakan metode trinomial tree dengan menggunakan data Indonesia Government Securities Yield Curve (IGSYC). Kemudian, dilakukan perhitungan premi asuransi jiwa sesuai dengan pembentukan trinomial tree yang telah dilakukan.

Uncertainty about things in the future, shows the importance of having insurance. Any insurance product has different insurance policies and also the amount of premium which varies. Life insurance premium calculation will depend on some factors, which one of them is interest rate. Usually, when calculating premium for life insurance, constant interest rate used. However, this constant instant rate not appropriate with the movement of interest rates that apply each year. Therefore, the aim of this research is to calculate life insurance premium using Black-Karasinski stochastic interest rate. Black-Karasinski model cannot be traced analytically, then to determine the short rate, trinomial tree method will be used, with the data from Indonesia Government Securities Yield Curve (IGSYC). Then, the life insurance premium is calculated according to the trinomial tree forming that has been done."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Hadi Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat adanya penerapan klaster perpajakan UU omnibus law bagi tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Beberapa hal yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah kondisi objek penelitian sebelum adanya penerapan klaster perpajakan UU omnibus law, permasalahan yang timbul dari penerapan klaster perpajakan UU omnibus law bagi objek penelitian, dan dampaknya terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi perusahaan melalui dengan menggunakan pendeketan risk-based capital sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis dokumen dan informasi serta melakukan wawancara kepada beberapa pihak internal objek penelitian terkait. Hasil penelitian memperlihatkan kondisi kesehatan keuangan objek penelitian diterapkannya omnibus law klaster perpajakan, di mana memperlihatkan kondisi yang baik. Penelitian ini juga menganalisis dampak setelah penerapan omnibus law klaster perpajakan terhadap kesehatan keuangan perusahaan, di mana memperlihatkan bagian-bagian omnibus law yang berdampak pada perusahaan asuransi, yaitu penurunan tarif PPh Badan, peniadaan tarif pajak dividen, serta pengenaan PPh terhadap manfaat yang diterima pemegang polis asuransi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi bagi perusahaan dalam menyikapi dampak penerapan peraturan ini dan merekomendasikan langkah yang efektif untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari adanya penerapan omnibus law bagi objek penelitian.

This study aims to analyze the impact caused by the implementation of the omnibus law tax cluster law for the financial soundness of insurance companies. Some things that are considered in this research are the research conditions before the implementation of the tax cluster law of the omnibus law, the problems that arise from the application of the tax cluster of the omnibus law law for the object of research, and the level of financial soundness of the insurance company through a capital risk-based approach in accordance with the required provisions. Financial Services Authority. This case study uses an approach approach by analyzing documents and information as well as conducting interviews with several internal parties related to the object of research. The results of the research on the financial health condition of the research object are the implementation of the omnibus law tax cluster, where the conditions are good. This study also analyzes the impact after the application of the omnibus law classification on the company's financial soundness, in which the parts of the omnibus law that have an impact on insurance companies, namely the reduction in the corporate income tax rate, the abolition of the dividend tax rate, and the imposition of income tax on the benefits received by insurance policy holders. This research is expected to provide an evaluation for companies in responding to the impact of implementing this regulation and recommending effective steps to maximize the benefits of implementing the omnibus law for the object of research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangusong, Laura Tonggouli Lasmaroha
"Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung risiko. Besar keciinya risiko di pasar modal sangat di pengaruhl oleh keadaan ncgara khususnya di bidang ckonomi, poHtik dan sosial. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh nHai tukar US Dollar, tingkat inflasl, tingkat suku hunga deposito, tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ 45 di Bu.sa Efek Indonesia Periode 2001- Desember 2007. Mctode penelitian yang digunakan mc!iputi ujl asumsi klasik dan uji regresi (uji regresi sederhana dan uji regresi berganda}. Pengumpulan data dilakukan dengan mer.ggunakan nilai tukar US Doiiar, tingkat inflasi, tingkat suku bunga deposito, tingkat bunga sertifikat bank Indonesia (SBI) diperoleh dari Japoran publikasi bulanan Bank Indonesia periode 200 l-2007 dan Indeks Harga Saliam Gabungan (IHSG) dan Indeks Harga Saham LQ 45 diperoleh dari Japoran publikasi bulanan Bursa Efek Indonesia perlode 2001-2007. Data kemudian dibuat tabulasi untuk memudahkan dalam pengelompokan antar variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni uji regresi sederhana (uji-t) dan uji regresi berganda (uj!~f) yang perbitungannya dilakukan dengan mcnggunakan hantuan program SPSS versi 15. Ha'iil pengujian sccara simultan variabeJ nilai tukar US Dollar, tingkat inflas~ tingkat suku bunga deposito, tingkat bunga sertifikat bank Indonesia (SBI} terhadap Jndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indcks Harga Saham LQ 45 rnemiliki pengaruh signiflkan. Variabel tingkat bunga serti:fikat bank Indonesia {SBI) paling dominan terhadapn Return lndeks Harga Saham Gabungan (Il-fSG) dan Return Indeks Harga Saham LQ 45.

Investing through the stock market takes a lot of risk The risk in stock market depends on the economic, politic, and social situation in this country. This research is to know how the effect of the US Dollar Currencies, lnflailon Growth, Deposite ln!erest raw. SBI, against the flf,SG and Index of LQ 45 in the Indonesia Stock Exchange in 2001 until December 2007. This research metodalogy consist of classic aS11mplion test and regression analysis. Data collection includes US Dollar Currencies, inflation Growth, Deposite interest rate, SBI from Bank of Indonesia publication monthly report from 2001 until December 2007 and IHSG and LQ 45 Index from the publication monthly report of the Indonesia stock exchange in 2001 ~ 2007 with using the table to groups. of variable. The data we analysis with formula statistic such us Regression simple iest ( t test) and regression double test ( f test) wit using SPSS Program version I 5. The result _from the US Dollar Currencies variable, Inflation growth. Deposite interest rate, SBI against IHSG and LQ 45 index il has significant in;1uences. Interest rate sertijicate of Bank Indonesia ( SBI) is the most dominan to lHSG and LQ 45 Index stock price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khomarul Hidayat
"Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang pada masa depan diharapkan kontribusinya semaksimal mungkin, agar tercapai kemandirian dalam pembiayaan keuangan negara. Menyadari hal ini, penggalian dan usaha peningkatan penerimaan pajak terus diupayakan melalui berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mendukung hal tersebut.
Kebijakan fiskal (Fiscal Policy) sebagai salah satu kebijakan moneter yang dijalankan oleh pemerintah dalam menyelesaikan masalah perekonomian makro di Indonesia, erat kaitannya dengan kebijakan di bidang perpajakan di Indonesia yang mencakup besarnya penetapan target penerimaan pajak langsung yaitu Pajak Penghasilan (Mar'ie Muhammad ; 2004). Potensi penerimaan pajak khususnya Pajak Penghasilan ini salah satunya sangat tergantung pada tingkat pendapatan perkapita masyarakat yang besaran nilainya ditentukan oleh kondisi perekonomian makro. Ada beberapa indikator kondisi perekonomian makro yang selalu diperhitungkan dan selalu menjadi asumsi dasar pemerintah dalam menyusun Nota Keuangan APBN setiap tahun yaitu : Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah per US Dolar dan Tingkat Inflasi.
Penelitian menggunakan desain korelasional dengan menggunakan data sekunder berupa data-data tingkat suku bunga SBI, Nilai tukar rupiah per US Dolar, tingkat inflasi dan data realisasi penerimaan pajak pada rentang waktu (Time Series) yang menjadi dasar penelitian dan data tersebut sifatnya sudah di publish. Sebelum dilakukan pengujian hipotesa terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat ada atau tidaknya korelasi diantara variabel yang diuji dan penggunaan analisis regresi untuk mengetahui besar perubahan diantara variabel dan selanjutnya dilakukan uji hipotesa dan uji stastik . Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi dan regresi yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel-variabel makro yaitu suku bunga SBI, Fluktuasi kurs dolar AS dan Tingkat inflasi, yang diukur pengaruhnya dalam penelitian ini tidak dapat dijadikan sebuah model dalam mengukur besarnya penerimaan pajak penghasilan atau dengan kata lain penerimaan pajak penghasilan dan penetapan targetnya dalam kurun waktu yang dianalisis tidak memperhitungkan variabel-variabel makro tersebut.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI menunjukkan hubungan yang tergolong lemah (tingkat R hitung : 0,078) dan tidak signifikan. Hubungan nilai Kurs Dolar AS mempunya tingkat hubungan yang lemah namun positif (tingkat R hitung : 0,387) dan mempunyai hubungan yang signifikan sedangkan hubungan tingkat inflasi tergolong lemah namun positif dengan hubungan yang signifikan. Sedangkan uji bersama variabel x terhadap y (penerimaan pajak penghasilan) menunjukkan korelasi yang tergolong sedang dan menunjukkan hubungan yang secara statistik tidak signifikan.
Dengan memperhatikan hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa tingkat penerimaan pajak penghasilan selama ini tidak memperhatikan kondisi makro ekonomi sehingga memiliki potensi kegagalan dalam proses pencapaian target penerimaan. Untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini ada baiknya dilakukan penelitian lanjutan serupa dengan mengambil obyek yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga diperoleh wilayah generalisasi yang lebih luas.

Tax revenue is a one the development financing source wich we hope could be fully maximizes its contribution in the future so that the independent of the state financing will be accomplished. In view of that, the diversification and improvement on tax-revenue should be an effort through variety policy government supported.
Fiscal policy is a one of the monetary policy done by government to solve the macro economic problem in Indonesian Taxation Policy in scope with determining the target for direct tax revenue or income tax (Marie Muhammad, 2004). The potential tax revenue especially on tax income is one of the most depend on social income per/capita which also determines on macro economic condition. The SBI rate of interest, US exchange rate and Inflation rates are some of indicators that always been considered and be the basic assumption for government on arranging annually Nota Keuangan APBN.
This study is using co relational design with secondary data such as SBI rate of interest, US Exchange rate, Inflation rate and the actual tax revenue as published data in some year of examined (Time Series Data). Classic assumption test were hold before hypothesis examination to find whether there are correlation between such variables tested and regretional analyze is use to find the amount of its fluctuation among these variables followed by hypothesis and statistical test. The result data then will be analyze with statistical formula such as co-relational and regretional that will be tested with the tool of SPSS 12 version programme.
The result of description analyze shows that all macro variables tested such SBI rate of interest, US rate of exchange rate and rate of Inflation couldn't been applied as a model for measuring Tax Income Revenue and the determination of its target at the time series tested couldn't been reflect all these macro economic variables.
The result of hypothesis test shows that SBI rate of interest has weak correlation (R test rate = 0.078) and its show insignificant. Correlation of US exchange rate has positive significant and has weak correlation (R rate test = 0.387), Inflation rate variable in also has weak correlation and positive significant. Therefore all variable X under Y (income tax revenue) shows middle correlation and statistically insignificant.
In view of that result from these test approve that the amount of tax income revenue in that time don't take attention on macro economic condition so that has potential unsuccessful on achieving revenue target. It should be better after the result of this analyze, there is an advance study analyzing the same subject on greater object and samples that will be greater area to be generalized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>