Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yose Rizal
"Keburukan proteksi kiranya merupakan suatu topik hangat yang menjadi bahasan penting dalam subyek ekonomi intemasional. Dalam berbagai buku teks ekonomi intemasional, telah dibahas bagaimana kerugian yang ditanggung oleh perekonomian akibat diberlakukannya proteksi. Walaupun begitu pada prakteknya, proteksi masih diterapkan pada berbagai bidang dan tingkat industri dalam suatu perekonomian. Proteksi masih dianggap sebagai suatu "vitamin" yang bermanfaat bagi perkembangan suatu industri. Untuk itulah diperlukan suatu pengukuran yang dapat mengestimasi sampai jauh mana kerugian yang disebabkan oleh adanya proteksi. Sehingga dengan begitu kebijaksanaan tersebut dapat dievaluasi manfaat dan kerugiannya. Tulisan ini mencoba mengetengahkan suatu cara pengukuran kerugian atau biaya akibat proteksi. Kemudian metode tersebut digunakan untuk mengukur biaya akibat proteksi yang diterapkan pada industri kendaraan bermotor di Indonesia. Industri kendaraan bermotor Indonesia merupakan salah satu industri yang mempunyai tingkat proteksi sangat tinggi. Dengan tingkat proteksi efektif yang mencapai 600%, maka kendaraan bermotor di Indonesiapun mempunyai harga yang tertinggi. Berbagai distorsi pasarpun timbul dan menyebabkan industri ini menjadi tidak efisien. Proteksi juga mendorong industri ini mempunyai bentuk pasar yang bersifat oligopolistik dengan tingkat konsentrasi yang tinggi, serta peranan produsen yang sangat besar dalam menentukan tingkat harga dan produksi. Sehingga para produsenpun cenderung untuk tidak berproduksi pada tingkat produksi yang optimal. Pengukuran biaya proteksi pada industri kendaraan bermotor ini menggunakan metodologi yang dibangun oleh Gary Hufbauer dan Kimberly Ann Elliott. Dasar dari model ini adalah analisa keseimbangan parsial dari kebijaksanaan proteksi. Analisa dasar ini dikembangkan sehingga dapat dipergunakan sebagai model matematis untuk menghintung biaya proteksi (computable model). Model ini mempunyai beberapa asumsi. Yang patut diperhatikan adalah asumsi mengenai pasar yang berbentuk persaingan sempurna, small country assumption, komoditi impor yang bukan substitusi sempuma dari komoditi domestik, serta analisa yang bersifat statik. Untuk dipergunakan dalam menghitung biaya proteksi di industri kendaraan bermotor Indonesia, model ini dikembangkan agar lebih sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk itu salah satu asumsinya dilepaskan, yaitu asumsi mengenai pasar yang berbentuk persaingan sempuma. Sehingga model tadi dikembangkan untuk memperlihatkan pengaruh dari pasar yang bersifat oligopolistik, karena lebih mencerminkan kondisi industri tersebut. Ternyata proteksi yang tinggi pada industri kendaraan bermotor membawa kerugian yang cukup besar bagi perekonomian. Yang paling banyak menanggung kerugiannya adalah konsumen kendaraan bellnotor itu sendiri yang hams membayar sangat mahal untuk mendapatkan sebuah kendaraan bermotor. Sementara produsenpun berproduksi pada tingkat yang sangat tidak efisien. Sehingga secara keseluruhan terdapat kemgian yang cukup besar bagi perekonomian, mencapai 8,43%-9,25% dari nilai total produksi kendaraan bermotor pada tahun 1995. Sehingga dapat dikatakan bahwa proteksi yang selama ini diterapkan di industri ini membawa biaya yang besar bagi perekonomian, sehingga selayaknya proteksi ini dihapuskan agar industri kendaraan beunotor Indonesia dapat berkembang dan memberikan manfaat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaiti Hafmaya
"ABSTRAK
Untuk dapat mengetahui biaya manufaktur komponen produk secara akurat,
maka PT XYZ bermaksud untuk mengubah sistem kalkulasi biaya manufaktur yang
selama ini diterapkan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan penetapan harga jual
produk dan perhitungan biaya manufalctur aktual komponen kendaraan yang
bervariasi. Selama ini perhitungan biaya hanya dilakukan terhadap unit kendaraan
dcngan menggimakan koeiisien konsumsi biaya manufaktur satu jenis kenclaraan
yang memiliki volmne produksi terbesar. Biaya manufalcmr komponen kendaraan
diperkirakan berdasarkan persentase bagian komponen terhadap total unit
kendaraan.

Skripsi ini dimaksudkan untuk mengembangkan metode perhitungan biaya
manufaktur pada proyek percontohan perbaikan sistem perhitungan biaya
manufaktur dengan menggunakan metodologi statistik, penelusuran biaya,
identifikasi driver biaya dan alokasi biaya dua tahap- Penelitian untuk
pengembangan metode perhitungan biaya manufaktur dilakukan pada proyek
percontohan perbaikan sistem kalkulasi biaya manufaktur di PTXYZ dilakukan
pada salah satu bagian dari Shell Body Sub Assy Welding I/Issembly Plant. Pada
bagian ini di produksi pintu depan, pintu belakang, pintu tengah, kap mesin, dan
penutup tangki bahan bakar kendaraan bermotorjenis KF.
Metode penelusuran biaya dilakukan dengan 2 cara, yaitu penelusuran
langsung dan penelusuran faktor penggerak biaya (driver biaya). Biaya
dikelompokkan ke dalam cost pool dan untuk setiap cost pool diidentifikasi driver
biaya yang paling tepat sebagai basis alokasi biaya. Penelusuran basis alokasi biaya
dilakukan dengan menggunakan metode regresi dan analisis hubungan sebab akibat
dengan pertimbangan biaya pengukuran dan efek perilaku. Setelah basis alokasi
biaya diidentifikasi, dilakukan pembebanan biaya manufaktur ke setiap cost center
dan setiap produk dengan menggunakan basis alokasi tersebut. Dengan
mengunakan alokasi biaya dua tahap, dihasilkan suatu usulan metode perhitungan
biaya manufaktur komponen produk yang dapat digunakan untuk kebutuhan
perhitungan biaya manufaktur aktual, penetapan harga produk, sert alat kontrol
fluktuasi biaya.

"
2001
S49926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Adrianto A
"The following independent study paper will present an overview of the car industry in France
(Europe) and South Korea (Asia) for the United States of America car industry. It will focus
upon the historical background, and facts regarding several macroeconomic conditions, market
conditions and socio-cultural conditions. The author chose France and South Korea, because
both of them have appeared to have a good surface level for doing a foreign business for the US
car Industry to open up their new production there. This paper used a literature review based on
google scholars and the government's website. According to the Korea Automobile
Manufacturers Association (KAMA) automobile output from Korea totaled 3,506.848 units in
2020, down 11.2 percent from 2020. Despite the fall in production, the country's overall auto
output ranking moved up two notes from 2020. Car Production in France decreased to 1316371
Units (1316,371 K Units) in 2020. The maximum volume was 3701870 Units and minimum was
1316371 Units. Based upon the information gathered in this paper, South Korea has overall
better conditions for US production and market seeking firms, compared to France, due to the
historical background within the automotive industry, as well as the historical relations with the
United States could support the choice for South Korea for investment opportunities, and so does
the potential for future innovation capabilities of the region
."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sulistiorini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S17732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Krisna
"ABSTRAK
Tesis ini adalah mengenai penelitian yang dilakukan untuk mengkaji distribusi keragaman dan sebaran peluang dari kejadian waktu mulai dari pembelian pertama sampai dengan terjadinya pembelian kembali dan menjelaskan karakteristik/faktor-faktor apa saja yang dapat menjelaskan lama waktu konsumen dalam melakukan pembelian kembali. Sampel dalam penelitian ini adalah debitur dari PT. ABC Finance yang melakukan pembelian mobil pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Sedangkan masa pengamatan adalah selama delapan tahun, dimulai sejak awal masa penelitian. Hasil penaksiran dengan metode nonparametrik menyatakan bahwa diperkirakan belum ada yang melakukan pembelian ulang hingga 3 bulan ke depan sejak pembelian pertama. Dijelaskan pula bahwa sebesar 37.6 dari seluruh debitur akan melakukan pembelian ulang dalam masa 96 bulan sejak pembelian pertama. Hasil penaksiran dengan metode semiparametrik menyatakan bahwa faktor jangka waktu kredit, nilai pinjaman, usia, pekerjaan, dan jenis kelamin berpengaruh terhadap keragaman waktu hingga terjadinya pembelian kembali.Tesis ini adalah mengenai penelitian yang dilakukan untuk mengkaji distribusi keragaman dan sebaran peluang dari kejadian waktu mulai dari pembelian pertama sampai dengan terjadinya pembelian kembali dan menjelaskan karakteristik/faktor-faktor apa saja yang dapat menjelaskan lama waktu konsumen dalam melakukan pembelian kembali. Sampel dalam penelitian ini adalah debitur dari PT. ABC Finance yang melakukan pembelian mobil pada periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Sedangkan masa pengamatan adalah selama delapan tahun, dimulai sejak awal masa penelitian. Hasil penaksiran dengan metode nonparametrik menyatakan bahwa diperkirakan belum ada yang melakukan pembelian ulang hingga 3 bulan ke depan sejak pembelian pertama. Dijelaskan pula bahwa sebesar 37.6 dari seluruh debitur akan melakukan pembelian ulang dalam masa 96 bulan sejak pembelian pertama. Hasil penaksiran dengan metode semiparametrik menyatakan bahwa faktor jangka waktu kredit, nilai pinjaman, usia, pekerjaan, dan jenis kelamin berpengaruh terhadap keragaman waktu hingga terjadinya pembelian kembali.

ABSTRACT
This thesis is about the research that conducted to assess the distribution of the diversity and distribution of opportunities of occurrence start time of the first purchase until the time of repurchase and explain the characteristics factors that can explain the length of time in repurchase. The sample in this study is the debtor of PT. ABC Finance who made a purchase of car in the period of 2005 to 2008. While the observation period is for eight years, starting from the beginning of the study period. Results of assessment by nonparametric methods stating that no one has repurchase up to 3 months from the first purchase. It also explained that 37.6 of all debtors will repurchase in the past 96 months since the first purchase. The result of assessment by the semiparametric method stating that factor of credit term, plafond, age, job, and sex affect the diversity of time to repurchase."
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Roosadiono
"Latar Belakang
Dari literatur tentang perdagangan internasional, analisis ekonomi tentang perdagangan bebas yang berdasarkan prinsip keuntungan komparatif dijelaskan bahwa spesialisasi internasional dalam produksi akan meningkatkan volume perdagangan internasional yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi suatu negara dan dunia pada umumnya. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas mampu meningkatkan kesejahteraan negara dan dunia.
Selanjutnya apabila teori positif tentang perdagangan internasional dikaitkan dengan teori normatif tentang kemakmuran masyarakat, maka sistem perdagangan babas secara teoritis mampu memenuhi kondisi optimalitas Pareto sehingga memungkinkan tercapainya kemakmuran masyarakat yang maksimum. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas memungkinkan tercapainya kondisi 'terbaik pertama' yakni suatu kondisi tanpa distorsi harga, baik harga domestik maupun harga internasional atau secara teknis adanya kesamaan antara tingkat subsitusi marjinal konsumsi dengan tingkat tranformasi marjinal produksi, baik domestik maupun internasional. Dengan demikian, sistem perdagangan bebas selain menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien, juga dapat memaksimumkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Penelitian empiris menunjukkan pula bahwa pengurangan tarif baik secara sepihak maupun bilateral akan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Dan penelitian empiris yang dilakukan oleh Grais, de Melo dan Urata (1986) menunjukkan bahwa pencabutan sistem kuota di Turki tahun 1978 mampu meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5 persen serta penelitian Clareta dan Whally {1985) di Pilipina tahun 1978 menunjukkan pula bahwa dengan menghilangkan proteksi tarif kuota dan pajak ekspor akan meningkatkan Produk Nasional Bruto (PNB) sebesar 5.2 persen.
Dari gambaran di atas, dan dikaitkan dengan upaya banyak negara untuk mendorong perkembangan sektor industri pengolahannya, timbul pertanyaan mengapa hampir semua negara cenderung proteksionistis, terutama pada tahap awal perkembangan industrinya. Banyak argumentasi tentang perlunya proteksi suatu industri, baik argumentasi ekonomi maupun non-ekonomi. Salah satu argumentasi ekonomi yang umumnya diterima oleh para ekonom dan banyak dijadikan alasan oleh para pembuat kebijaksaaan proteksi adalah argumentasi infant industry. Dalam argumentasinya, dilihat dari segi jangka waktu, pemberian proteksi bersifat sementara, hal ini dikaitkan dengan sampai dicapainya economies scale suatu industri. Namun pertanyaannya berapa tahun waktu yang diperlukan untuk mencapainya, berapa besarnya tingkat proteksi dan berapa besarnya tingkat proteksi yang seharusnya diterima oleh masing-masing industri, apakah semua industri mendapat tingkat proteksi yang sama atau berbeda dan kalau berbeda berapa besar variasi perbedaaanya? Tidak terdapat petunjuk atau penjelasan tentang masalah di atas dalam argumentasi infant industri. Namun pengamatan empiris di negara berkembang yang dilakukan oleh Moh. Arsyad memberikan petunjuk bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat proteksi dengan perkembangan sektor industri pengolahan, yaitu bahwa tingkat proteksi yang digunakan untuk mendukung perkembangan industri pengolahan di negara berkembang yang kemudian mampu bersaing dengan barang impor dan bahkan mampu meningkatkan ekspornya (seperti misalnya Korea Selatan), tingkat proteksi serta berbagai fasilitas moneter dan fiskal yang diberikan selain relatif tidak besar juga pentahapan penurun fasilitasnya jelas."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Widjaja
"Seorang manajer seringkali menghadapi masalah dalam mengalokasikan biaya produksi. Biaya produksi harus dihitung secara akurat dengan mempertimbangkan berbagai segxnen produksi yang terlibat. Pengalokasian biaya produksi yang baik harus didasari pada kaidah yang pantas dan proporsional antara pusat biaya dengan cost oject-nya.
Dalam sebuah industri manufaktur, biaya langsung merupakan komponen biaya yang mudah dialokasikan karena adanya signifikansi antara biaya dengan produk. Pusat-pusat biaya langsung secara jelas dapat dikaitkan dengan total biaya produksi tahun berjalan. Masalahnya lain apabila komponen biaya tak-langsung yang akan dialokasikan. Komponen biaya tak-langsung bersifat diskrit dan seringkali berkaitan dengan beberapa cost objects, sehingga pengalokasiannya-pun cenderung arbitrer. Kesulitan dalam mengalokasikan komponen biaya tak langsung semakin bertambah dengan munculnya industri nianufaktur modern yang multi-departemen, khususnnya departemen jasa pembantu (service department) yang berfungsi untuk menunjang kelancaran produksi utama. Adalah suatu kenyataan yang wajar bahwa dua atau beberapa 'departemen dalam satu industri saling mengkonsumsi jasa yang dihasilkan masing-masing.
Skripsi ini bertujuan untuk menawarkan metode alokasi timbal-balik (reciprocal) sebagal alternatif pengalokasian biaya yang paling realistis. Studi kasus dilakukan pada PT. X dengan menggunakan data biaya produksi tahun 1992. Selanjutnya diperoleh informasi mengenai tingkat beban per unit jasa yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisa biaya diferensial sehubungan dengan keputusan buat-atau-beli jasa yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wismer, Robert K.
New York : Macmillan, 1991
543.1 WIS q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>