Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryadi Adipranata
"Strategic Cost Management merupakan suatu konsep pemikiran yang mendasari sistem akuntansi manajemen yang dapat membantu manajemen dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dengan menggunakan strategi yang sesuai. Terdapat tiga strategi dasar yang dapat diterapkan, yaitu low cost, diferensiasi dan fokus. Strategi yang diterapkan PT X adalah diferensiasi yaitu memberikan produk yang berkualitas dan pengiriman yang tepat livaktu. PT X memiliki 6 aktivitas utama, yaitu aktivitas pembelian, produksi, pemasaran, riset dan pengembangan, administrasi dan pengendalian mutu. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pembelian adaiah membina hubungan yang baik dengan pemasok yang ada serta menekankan pada manajemen mute yang balk untuk memperoleh bahan baku yang berkualitas balk dan tepat pada waktunya. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas produksi lebih ditekankan pada faktor efisiensi dan efektivitas produksi dan faktor kualitas produk. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pemasaran adalah melakukan kegiatan promosi produk dengan mengikuti berbagai pameran yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan para konsumen serta untuk menunjukkan bahvva produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang tinggi. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas rriset dan pengembangan ditekankan pda kegiatan yang akan memberikan manfaaat dalam penurunan biaya produksi dan peningkatan kualitas produk. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas pengendalian mutu ditujukan untuk meningkatkan pengendalian mutu secara preventif pada berbagai tahap produksi. Penerapan strategi diferensiasi pada aktivitas administrasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas, pengalaman dan keahlian dalam pemrosesan informasi sehingga dapat memberikan informasi yang berharga secara tepat waktu dan tegat guna, meningkatkan mutu atau kualitas tenaga kerja, yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas produk yang dihasilkan. Kerjasama yang baik antar akitivitas utama juga penting dalam menunjang strategi perusahaan. Penerapan strategic cost management mendorong PT X untuk mengambil berbagai langkah-langkah strategis sehingga Perusahaan dapat unggul dalam persaingan dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan pengiriman barang yang tepat tivaktu, yang pada akhirnya akan menuju kepada tercapainya tujuan Perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
"Alasan dan tujuan penelitian ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai kondisi persaingan perusahaan saat ini, masalah-masalah yang menghambat dan bagaimana masalah tersebut dapat mempengaruhi daya saing perusahaan serta peranan Total Quality Management untuk membantu perusahaan mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan meningkatkan daya saing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan membandingkan rancangan sistem dengan pelaksanaannya serta metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh ialah perusahaan saat ini makin menghadapi persaingan yang ketat. Kualitas adalah kunci utama menuju sukses dan perbaikan yang berkesinambungan harus mulai diterapkan dengan terencana untuk dapat meningkatkan kualitas produk. Masalah perlu dicari penyebabnya dengan analisa yang mendalam. Masalah yang sangat mempengaruhi daya saing perusahaan saat ini adalah masalah kualitas yaitu bagaimana perusahaan dapat memproduksi sesuai produk sesuai dengan keinginan konsumen termasuk di dalamnya waktu pengiriman yang tepat. Perbaikan tidak dapat dilakukan hanya pada bagian tertenu tapi secara menyeluruh. Kesimpulan dan saran yang diberikan adalah bahwa perusahaan saat ini sedang dalam tahap perbaikan tetapi perbaikan yang dilakukan perlu dievaluasi keefektifannya dan perlu dianalisa lebih lanjut masalah-masalah yang tampaknya tidak ada jalan pemecahannya selama bertahun-tahun. Disarankan untuk meningkatkan sistem informasi untuk dapat menyediakan informasi yang lebih tajam untuk menemukan adanya masalah, penyebabnya dan penyelesaiannya. Diperlukan kerjasama yang terkoordinasi secara menyeluruh dari semua karyawan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niftira Jalanti Hanif
"Kualitas yang buruk ternyata menimbulkan biaya yang besar. Berdasarkan kenyataan tersebut, perusahaan mulai merasakan pentingnya untuk mengevaluasi quality cost. Sebagian besar perusahaan mengelompokkan quality cost ke dalam empat kategori besar, yaitu: internal failure cost, external failure cost, prevention cost dan appraisal cost. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan quality cost merupakan hal yang sulit, karena sistim akuntansi yang ada belum memungkinkan untuk menelusuri quality cost secara langsung. Oleh karena itu hams dilakukan estimasi dan perlu dukungan dari semua pihak di dalam perusahaan. Pada PT. Waskita Karya Cabang IV, penghitungan dan pengevaluasian quality cost akan lebih bermanfaat bila dilakukan per proyek, karena setiap proyek memiliki karakteristik khusus. Penulis menyarankan agar disusun anggaran quality cost sebelum proyek dimulai, dan membuat quality cost report secara periodik, agar dapat meningkatkan perencanaan dan pengendalian terhadap biaya yang harus dikeluarkan, untuk memperoleh kualitas yang di inginkan. Dengan pengendalian quality cost yang baik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan dan mengendalikan kualitas basil pekerjaannya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Satu hal yang hams diingat adalah bahwa quality cost bukanlah merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah kualitas. Quality cost hanya merupakan alat manajemen untuk melakukan pengukuran dan penganalisaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Antonius Rusli
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Leonard, auhtor
"Meningkatnya tingkat persaingan di dalam industri, perkembangan kronologi informasi yang semakin cepat, dan adanya tuntutan untuk bergerak dengan cepat dalam mengantisipasi perkembangan bisnis, mendorong banyak perusahaan untuk mencari solusi yang dinilai efektif dalam membantu perusahaan menghadapi kondisi tersebut Solusi yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah menerapkan outsourcing dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Penerapan outsourcing akhir-akhir ini semakin berkembang, karena telah banyak perusahaan yang menawarkan diri sebagai provider, dan semakin tingginya kesadaran dari pelaku bisnis untuk menggunakan outsourcing. Penerapan outsourcing pada beberapa perusahaan telah terbukti memberikan banyak keuntungan.
Didorong oleh keingintahuan yang besar, penulis mencoba untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang telah menerapkan outsourcing di Indonesia. Penelitian penulis dilakukan di sebuah perusahaan (selanjutnya ditulis PT. XYZ), yang dalam aktivitasnya sehari-hari memproduksi dan memasarkan makanan kesehatan Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ. telah dipasarkan secara luas di seluruh Indonesia, dan juga telah diekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara. Dalam peneiitian ini, penulis memfokuskan untuk melakukan analisis pada pengelolaan inventori dan logistjk, guna melihat seberapa efektif outsourcing membartu PT XYZ dalam mengelola inventori dan Iogistiknya.
Data yang dibutuhkafl penulis dalam melakukan penelitian diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Wawancara dilakukan untuk membenikan gambaran kepada penulis seputar pengelolaan inventori dan logistik pcrusahaan yang rnencakup sistem pencatatan penerimaan dan pengeluaran bahan baku barang jadi, biaya yang dikeluarkan dalam Pengelolaan inventori logistik, strategi yang diterapkan perusahaan dalam pengelolaan logistiknya, serta kebijakan outsourcing yang telah diterapkan perusahaan. Dalam pengelolaan logistiknya, PT. XYZ telah menyerahkan kegiatan distribusi produknya diseluruh wiIayah penjualan di Indonesìa kepada PT. Enseval Putera Megatrading. Demikian juga dalam menyediakan gudang penyimpanan, PT. XYZ saat ini menyewa gudang milik PT. Senorupa sebagai tempat penyimpanan bahan baku dan barang jadi.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, penerapan outsourcing oleh PT. XYZ terbukti sangat efektif dan bermanfaat. Karena dengan menerapkan outsourcing, PT. XYZ bisa memperoleh penghematan biaya dalam jumlah yang besar. Selain itu, outsourcing juga sangat membantu PT. XYZ dalam mengatasi keterbatasan sumber daya yang dimilikinya. Karena dengan melakukan outsourcing, PT. XYZ terbebas dari keharusan menyediakan dana dalam jumìah yang besar untuk menyediakan gudang, tenaga kerja, dan armada pengangkutan dalam pendistribusian produknya. Dengan menerapkan outsourcing, PT. XYZ juga dapat memanfaatkan keunggulan yang dimiliki oleh providernya. Keunggulan yang dimiliki oleh PT. EPM, dapat membantu PT XYZ dalam mernperbaiki dan meningkatkan pelayanannya kepada konsumen. Sistem teknologi informasi yang telab diterapkan oleh PT. EPM, juga memungkinkan PT. XYZ untuk menjangkau konsumennya dengan cepat dan efisien, dan memampukan PT. XYZ untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di pasar, khususnya yang melibatkan teknologi informasi.
Penulis juga melihat bahwa PT. XYZ bisa mempertimbangkan untuk menjalankan sendiri kegiatan distribusinya di pulau Jawa, karena cakupan wilayah distribusi di pulau Jawa yang relatif lebih mudah dijangkau. Selain itu sebagian besar hasil penjualan PT. XYZ berasal dan wílayah penjualan di pulau Jawa. Dengan demikian PT. XYZ dapat memaksimalkan armada Pengangkutan yang mereka gunakan. PT. XYZ juga bisa memanfaatkan letak pabrik provider mereka yang tersebar di beberapa daerah di pualau Jawa, untuk menjangkau outlet -ouitlet penjuaIan produk mereka dengan Iebih cepat dan efisien.
Dengan menerapkan Outsourcing, PT. XYZ juga menghadapi beberapa resiko. SekaIiP1 resiko-resiko tersebut sulit dinjiai secara moneter, namun jika sampai terjadi bisa mengakibatkan kerugian yang besar bagi PT. XYZ. Karena itu pihak manajemen harus senantisa melakukan pemanfaatan, agar PT. XYZ mampu mengantisipasi dan meminimalkan resiko."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T5863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Kenaikan harga timah dalam kurun waktu 1970-1980 telah menarik minat banyak negara penghasil timah untuk mencari cadangan baru dan meningkatkan usahanya. Karena produksi tidak terkendali akibatnya terjadi keadaan over supply di pasar dunia, terjadilah kemerosotan harga yang menyebabkan terjadi nya krisis harga timah pada tahun 1985. Produsen timah diseluruh dunia terancam kebangkrutan tak terkecuali Indonesia.
Menghadapi ancaman kebangkrutan, FT Tambang Timah satusatunya BUMN yang berusaha dibidang pertambangan timah di Indonesia, dihadapkan pada empat pilihan yaitu ; Digabungkan dengan BUMN sejenis, melakukan restrukturisasi, dijual kepada swasta atau di liquidasi. Dari empat alternatif tersebut dipi lih restrukturisasi guna menyelamatkan perusahaan dan usaha pertambangan timah di Indonesia.
Tahap awal dari restrukturisasi ialah menyusun konsep restrukturisasi. Guna menajami konsep dan menyusun action plan-nya perusahaan mendapat bantuan dari Bank Dunia dan Konsultan Arthur Andersen.
Mengingat PT Tambang Timah adalah BUMN itiaka diperlukan persetujuan dari pemerintah sebagai pemegang saham terlebih dahulu sebelum melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Untuk men dapatkan dukungan dari pemerintah Direksi PT Tambang Timah melakukan pendekatan kepada Instansi Pemerintah, DPR RI dan DPRD serta ABRI.
Restrukturisasi mempunyai empat program ; Reorganisasi, Relokasi, Penglepasan Asset dan Rekonstruksi.
1. Reorganisasi bertujuan mendapatkan struktur organisasi yang sederhana, arus informasi yang cepat dan berorientasi pada fungsi. Reorganisasi pada fungsi produksi ialah dengan meru bah organisasi yang berorientasi geografis ke teknologi. Re organisasi telah menghasilkan organisasi yang ramping, yang semula ada 8 jenjang pengambil keputusan menjadi 4 jenjang. Reorganisasi juga menyebabkan pengurangan karyawan sebanyak kurang lebih 16 ribu, pengurangan karyawan telah berhasil tanpa menimbulkan gejolak. Dana untuk pengurangan karyawan diperoleh dari Pemerintah berupa Penyertaan Modal Pemerin tah sebesar Rp.113 milyard.
2. Relokasi ialah memindahkan Kantor Pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang guna percepatan pengambilan keputusan, pengu rangan biaya overhead dan meningkatkan kebersamaan. Reloka si dapat dilakukan lebih cepat dari pada jadwal yang diren canakan.
3. Penglepasan asset yang tidak berkaitan dengan core business bertujuan untuk mengkonsentrasikan aktivitas perusahaan hanya pada bidang yang berkaitan dengan produksi timah, mengurangi beban usaha dan pengembangan ekonoiiii wilayah. Penglepasan asset dilakukan dengan hibah kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, dialihkelolakan, kerja sama operasi, dijual kepada BUMN lain dan Swasta.
4. Rekonstruksi alat produksi dan sarana pendukungnya bertuju an meningkatkan efisiensi teknis. Program rekonstruksi telah berhasil merekondisi seluruh Kapal keruk, pembukaan satu bengkel yang modern dan pemasangan sarana komunikasi melalui satelite.
Meskipun restrukturisasi telah berhasil mempertahankan hidup perusahaan dan meningkatkan daya saing, namun ada ekses ekses yang menyedihkan, terutama di wilayah yang ditinggalkan. Mengingat bahan galian adalah asset yang tak dapat diganti, hendaknya perusahaan dan pemerintah bekerja sama dalam me nyusun perencanaan jangka panjang berkaitan dengan usaha pertambangan dan dampaknya bagi masyarakat sekitarnya. Kasus PT Tambang Timah ini dapat dijadikan pelajaran bagi perusahaan BUMN ma upun swasta yang berniat untuk melakukan restrukturisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darcel A.I. Pesiwarissa
1987
S17643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Jum Rahadiantono
"Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini pompa mempunyai penggunaan yang sangat luas di hampir segala bidang kegiatan. Industri pompa di dunia sangat terfragmentasi, dengan lebih dari 5000 pabrikan di seluruh dunia. Industri pompa merupakan industri yang berbasis teknologi dan beroperasi secara global. Agar dapat bertahan, perusahaan pompa harus memiliki kompetensi terdepan dalam disain, pemasaran, proses manufaktur dan pengembangan riset. PT X yang bergerak didalam industri pompa mengalami fluktuasi omset yang tinggi dalam delapan tahun terakhir sehingga diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat agar omsetnya selalu bertumbuh secara positif. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap aktivitas marketing dengan pendekatan resiko dan berbasis PMBOK 2013 yang menemukan bahwa proses Marketing Strategy, Communication to Customer dan Followup merupakan risiko dominannya. Diketahui bahwa mitigasi risiko merupakan respon preventive yang tepat. Sementara, tindakan korektif yang tepat adalah melakukan analisa kendala dan supervisi oleh staf senior. Tindakan tersebut sudah dilakukan namun belum mendalam hingga akar permasalahan oleh karena itulah dilakukan beberapa improvisasi.

In recent modern life, pump has used in broad range of almost activity areas. The world of pump industry are very fragmented with more than 5000 factory all over the worls. Pump industry based are on technology and global operated. To gain sustainability, pump industry should have advanced competency in design, marketing manufacture process and research development. PT X who active in pump industry, founded that sales omzet in last eight years has significant fluctuation. Therefore PT. X need a marketing strategy to maintain it omzet always growth positively every year. Then conducting evaluation to marketing activity with risk approach and based on PMBOK 2013 found that process marketing Strategy, communication to customer and followup represent dominant risk. Furthermore. Risk mitigation is a correct action. Meanwhile, best corrective action is analyzing problem and supervize by senior level. Since those action already done but not in depth to root cause then conducted several improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T49125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Ermon Denny Hasiholan
"Pada era globalisasi, tantangan besar yang dihadapi setiap perusahaan adalah dampak globalisasi, kompetisi dan strategi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi daya saing untuk meningkatkan profit perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) dan menyusun strategi bersaing. Penelitian ini berupa studi kasus terhadap perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) rekanan PT. X di Papua. Metode penelitian adalah analisis deskriptif eksploratif melalui survei kuisioner dan wawancara pakar. Data diolah dengan analisis statistik dan SWOT. Hasil penelitian diperoleh enam faktor dominan yang mempengaruhi daya saing untuk meningkatkan profit perusahaan jasa konstruksi dan lima strategi bersaing.

In the era of globalization, the major challenges faced by each corporate are impact of globalization, competition and strategy. This research was conducted to identify the dominant factors that influence competitiveness to increase profit of the contractor and develop competitive strategies. This research was a case study of the construction companies which partners of PT. X in Papua. The research method was descriptive exploratory analysis through questionnaire surveys and expert interviews. The data was analyzed with statistical and SWOT analysis. The findings of the study were six dominant factors that affecting competitiveness of the contractor and five competitive strategies."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29330
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Hanifa Putri
"

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) X menghadapi masalah yaitu pertumbuhan biaya dua kali lipat dari pertumbuhan pendapatan. Kondisi ini memiliki urgensi untuk menjadi perhatian utama bagi manajemen. Biaya mengalami penurunan karena perubahan aktivitas akibat lockdown di awal tahun 2020. Oleh karena itu, aktivitas dapat dievaluasi untuk mengurangi biaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan aktivitas dengan menggunakan ABM sebagai strategi manajemen biaya sehingga PTS X dapat menekan biaya yang dikeluarkan tanpa mengurangi kualitasnya. Data yang digunakan adalah data anggaran. Kebijakan dan SOP PTS X mungkin berbeda dengan universitas lain. Dengan demikian, daftar kegiatan yang disebutkan mungkin juga berbeda. Penelitian ini mengklasifikasikan kegiatan PTS X ke dalam tridharma. Selain itu, penelitian ini menggabungkan model rantai nilai Porter (1985) dan model rantai nilai Hutaibat (2011) untuk membuat Rantai Nilai PTS X. Penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan aktivitas ke dalam rantai nilai untuk membentuk rantai nilai PTS X. Setelah itu, penelitian ini mengidentifikasi aktivitas yang dapat diperbaiki. Hal ini dilakukan dengan mengamati, dan menganalisis proses aktivitas. Kemudian, aktivitas yang berpotensi untuk diperbaiki dianalisis kembali untuk menemukan saran cara perbaikan sesuai dengan pendekatan ABM. Usulan cara perbaikan menurut pendekatan ABM terdiri dari (1) mengurangi waktu/usaha, (2) menghilangkan aktivitas yang tidak perlu, (3) memilih aktivitas dengan biaya lebih rendah, dan (4) sharing aktivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pertama dapat digunakan untuk meningkatkan sembilan aktivitas, metode ketiga dapat digunakan untuk dua aktivitas, dan metode keempat digunakan untuk meningkatkan dua aktivitas. Perkiraan besaran potensi pengurangan biaya berdasarkan usulan peningkatan kegiatan adalah Rp570.456.000 atau setara dengan 0,77% dari total anggaran biaya tahun 2021-2022.


Private Higher Education (PTS) X faces a problem where cost growth is twice the revenue growth. This condition has an urgency to be a major concern for management. Costs had decreased because of changes in activity due to the lockdown in the beginning of 2020. Therefore, activities can be evaluated to reduce costs. The aim of this research is to propose an improvement of activities using ABM as a cost management strategy so that PTS X can reduce the cost incurred without reducing its quality. The data used is budget data. The policies and SOPs of PTS X may differ from other universities. Thus, the list of activities mentioned may be also different. This paper classified PTS X's activities into the tridharma of HE. Besides that, this paper combines Porter (1985)'s value chain model and Hutaibat (2011) ’s value chain model for HE to create a PTS X Value Chain. This research is conducted by grouping activities into the value chain to create a PTS X value chain. After that, this research identifies activities that could be improved. This is done by observing, and analyzing the activity process. Then, activities that have the potential to be improved were re-analyzed to find suggestions for ways to improve according to the ABM approach. Proposed ways of improvement according to the ABM approach consist of (1) reducing time/effort, (2) eliminating unnecessary activities, (3) selecting lower-cost activities, and (4) sharing of activities. The results of this study indicate that the first method can be used to improve nine activities, the third method can be used for two activities, and the fourth method is used to improve two activities. The estimated amount of potential cost reduction based on activity improvement proposals is IDR Rp570,456,000 or equal to 0.77% of the total budget costs of 2021-2022."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>