Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Effendy Tulungallo
"Seperti operator di negara lain, Perumka menghadapi masalah defisit anggaran dalam operasionalnya; persaingan dengan moda angkutan lain; dan perubahan status dari Per- Jan ke Per-Um, sehingga strategi bagaimana yang ditempuh agar dampak demand loss, dari peningkatan ongkos, tidak terjadi. Untuk itu, diperlukan alat analisa elastisitas guna mengetahui potensi segmen pasar dan daerah eksploitasi melalui estimasi model regresi time series dengan basis pendapatannya. Terbukti, bahwa secara umum elastisitas permintaannya adalah inelastis baik jenis angkutan dan daerah eksploitasinya. Kemudian terlihat pula berdasar nilai elastisitas permintaan masing-masing vara4bel bebas, angkutan barang lebih peka secara relatif tdrhadap angkutan penumpang di hampir semua daerah eksploitasi. Selain itu, elastisitas silangnya memperlihatkan - untuk semua daerah eksploitasi angkutan penumpang tidak relatif lebih peka dibandingkan angkutan barang. Akhirnya bagaimana mengelola perbedaan misi yang menyerupai koin, artinya dengan nilai elastisitas itu dapat dikaji potensi segmen pasar dan daerah ekploitasi serta misi melaksanakan pembangunan/social good supplied/cross subsidy dapat terlaksana apabila ingin mengurangi defisit melalui peningkatan ongkos yang tanpa diikuti demand loss. Jadi sarannya adalah mengatasi masalah penentuan ongkos agar tercipta persaingan yang alamiah dan adil; bila persaingan harga semakain tajam yang terjadi maka Perumka harus lebih siap mengutamakan (menentukan) qualitas; dan terakhir adalah pengetatan peraturan tentang 'load factor', karena memungkinkan ketetapatan pemilihan jenis usaha berdasarkan pemilihan sarana pengangkutan sesuai dengan kemampuan daya tahan jalan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar
"Transportasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam segala aktivitas kehidupan rnanusia. Ada berbagai macam jcnis iransportasi dalain icalitas kehidupan manusia. Salah satunya yang diperkenalkan pemerintahan kolonial Belanda dalam kehidupan masyarakat Sumatra Barat adalah kereta api.
Adanya transporiasi keiela api ui Sumatra Barat yang sebelumnya hanya nicngenal jenis alat angkut tradisional, tentu mcmbawa pengaruh tertentu terhadap aktivitas kchidupaii masyarakat Sumatra Barat. Oleh karena itu ada dua pokok permasalahan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana proses dan perkembangan pembangunan jalan kereta api di Sumatra Barat? Kedua, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Sumatra Barat? Untuk mendapatkan pemahamafi secaia baik pennasalahan ini digunakan teori inovasi sebagaimana diungkapkan Marcel Clement dan teori perkembangan ekonomi seperti yang dijcWf.*m Liudblad. Penelitian ini menempuh tahapan sesuai metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan sektmder. Data primer meliputi arsip, dokumen, koran, majalah sezaman. Sedangfcan data sekunder terdiri dari buku-buku dan artikel.
Angkutan kereta api iiu scmiiri muncul tidak bisa dilepaskan dari potensi ekonomi yang terdapat di Sumatra Barat. Potensi yang terdapat di wilayah ini tidak saja karena adanya batu bara yang dibutuhkan pada masa itu untuk dunia pelayaran, tetapi juga disebabkan hasil pertanian yang tumbuh menjadi komoditi ekspor. Faktor lainnya yang mempercepat dibangunnya jaringan. laiu lintas kereta api itu adalah kondisi lalu lintas di Sumatra Barat yang masih sederhana dan ditemukannya teknologi kereta api pegunungan. Jalan raya yang ada kurang menguntungkan untuk kepentingan perdagartgan, karena barang-barang yang diperdagangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kota Padang sebagai basis ekspor pemerintahan kolonial Belanda.
Dalam membangun jaringan lalu lintas kereta api di Sumatra Barat, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1887-1896 yang mempakan tahap utama dari seluruh rute jaringan lalu lintas kereta api Sumatra Barat. Pada tahap ini pembangunan tertuju kc daerah darek (pedalaman). Tahap kedua tahun 1906-1924 yang dalam pembangunannya merupakan rute tambahan sebagai akibat munculnya sentra ekonomi baru, selain sentra yang telah ada pada tahap pertama, Pembangunan dilaksanakan dengan memberikan kompensasi ganti rugi tanah terhadap tanah rakyat yang digunakan.
Sampai tahun 1910 pemanfaatan angkutan kereta api belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah itu sejalan dengan makin meningkaifwa jumlan barang yang di ekspor ke pasaran internasional maupun di impor ke pasaran regional
Sumatra Barat dan tingginya mobilhas penduduk yang nampak dari jumlah barang dan penumpang yang dibawa, fungsi ekonomi transportasi kereta api ini meningkat
pesat.
Sejak adanya angkutan kereta api semakin banyak para pemilik modal yang mengembangkan usahanya di Sumatra Barat. Mereka di samping membuka usaha perkebunan, adajuga yang membuka usaha tambang dan pabrik. Kedatangan para investor tersebut ikut mempengaruhi rneningkatnya jumlah ekspor dan impor, juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk. Meskipun para pekerja umumnya bekerja sebagai kuli, yang jelas jumlah pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menguraikan tentang ungkapan kesukubangsaan pada Orang
Minangkabau dan Orang Batak yang muncul dalam persaingan mereka dibidang
transportasi atau angkutan umum. Ungkapan kesukubangsaan adalah pengaktifan
maupun pemanipulasian atribut-atribut sukubangsa dalam interaksi. Bila dilihat
dari kategori sukubangsa, maka ada sejumlah individu yang berbeda kategori
sukubangsanya, dan secara bersama-sama menekuni bisnis transportasi ini.
Sehingga persaingan yang muncul dalam bisnis transponasi ini makin tajam.
"
Jurnal Polisi Indonesia, 4 (2003) Mei : 44-57, 2003
JPI-4-Mei2003-44
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Hamdani Kusumah
"Tesis ini merumuskan dan menerapkan indeks keberlanjutan kereta bandara di tiga bandara besar di Asia, Bandara Internasional Soekarno Hatta di Indonesia, Bandara Internasional Narita dan Bandara Internasional Hong Kong. Indeks keberlanjutan komposit terdiri dari tiga dimensi dan sembilan indikator, dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kereta Bandara Soekarno Hatta yang baru ini dibandingkan performanya dengan Narita Express dan Hong Kong Airport Express yang termasuk dalam kereta bandara paling sukses di dunia.
Hasilnya menunjukkan bahwa Soekarno Hatta Airport Raillink kurang berkelanjutan dari Narita Express dan Hong Kong Airport Express. Kinerja tiga dimensi cenderung pada degradasi lingkungan dan ketidakadilan sosial, karena jika dibandingkan dengan raillink Bandara lain, Bandara Soekarno Hatta Raillink lebih terfokus pada dimensi ekonomi. Indeks ini dapat digunakan sebagai masukan bagi operator dan pemerintah untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan dan untuk memenuhi sifat transportasi rel sebagai transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.

This research formulate and applies a sustainability index of airport railway on three major airport in Asia, Soekarno Hatta International Airport in Indonesia, Narita International Airport and Hong Kong International Airport. The sustainability composite index consist of three dimension and nine indicators, the dimensions are environmental, economic, and social. The newly airport rail of Soekarno Hatta compared its performance to Narita Express and Hong Kong Airport Express that include of the most successful airport rail in the world.
The result shows that Soekarno Hatta Airport Raillink less sustainable than Narita Express and Hong Kong Airport Express. The performance of three dimension tend to enviromental degradation and social unjustice because compared to others airport raillink, Soekarno Hatta Airport Raillink more focused on economic dimension. The index can be used as an input for operator and government to improve the sustainability performance and to meet the nature of rail transport as efficient and environmental friendly transportation.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Widjaja Soetjipto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S17959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwa Lintang Mulia
"Artikel ini membahas operasionalisasi jalur kereta api Rangkasbitung – Labuan, beserta dampaknya pada aspek ekonomi dan sosial di Banten Selatan tahun 1906 hingga 1930. Sebelum jalur kereta api dibangun, kondisi daerah Banten Selatan terisolasi sehingga keadaan ekonomi dan sosialnya terpuruk. Melalui hadirnya transportasi kereta api di Banten Selatan, terjadi gerak ekonomi berupa pembukaan perkebunan karet dan pabrik minyak kelapa yang hasilnya lebih mudah diangkut, dan ramainya angkutan penumpang. Kereta api di jalur ini menjadi pendorong migrasi penduduk baru sehingga jumlah penduduk bertambah, dan seiring dengan perkembangan tersebut, tampak dinamika kehidupan sosial dan ekonomi di Banten Selatan. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan pengumpulan data berupa arsip, dokumen terjilid, peta, surat kabar, buku, dan jurnal, yang diperoleh melalui Perpustakaan PT Kereta Api Indonesia, Perpustakaan Nasional, Arsip Nasional Republik Indonesia, ataupun secara daring.

This article discusses the operation of the Rangkasbitung – Labuan railway line, and its impact on the economic and social aspects of South Banten from 1906 to 1930. Before the railway line was built, the South Banten area was isolated so that its social and economic situation deteriorated. With the existence of rail transportation in South Banten, it creates an economic movement in the form of rubber plantations and coconut oil factories opening, and easy mobility of passengers along the Rangkasbitung - Labuan line. In addition, trains also boost migration so that the population increases, which along with these developments shows the dynamics of social and economic life in South Banten. This article is written using the historical method, by collecting data in the form of archives, bound documents, maps, newspapers, books, and journals, which are obtained through the PT Kereta Api Indonesia Library, National Library, National Archives, or through online resources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muharningsih Burhan
"Pada prinsipnya persaingan usaha adalah baik karena melalui persaingan usaha, efisiensi ekonomi secara keseluruhan akan meningkat. Perusahaan-perusahaan yang bersaing secara sehat, akan menghasilkan produk-produk dengan harga yang lebih murah, mutu yang lebih baik, dan pelayanan yang lebih memuaskan. Pelaku usaha yang efisien akan selalu mencoba memaksimalkan keuntungan yang diraihnya. Keuntungan yang paling besar adalah apabila pelaku usaha dapat menguasai pasar.
Pada dasarnya hukum persaingan memperbolehkan penguasaan pasar dengan persyaratan penguasaan pasar tersebut diperoleh dan dipergunakan dengan cara persaingan usaha yang sehat. Dalam praktik monopoli, penguasaan pasar dipergunakan oleh pelaku usaha sebagai senjata untuk menyingkirkan pesaing potensial dari pasar relevan. Penguasaan pasar dipergunakan pula untuk menaikkan harga dan mengurangi basil produksi. Perolehan penguasaan pasar berkaitan dengan "perjanjian", "kegiatan usaha", maupun "posisi dominan" yang "pada dasarnya dilarang apabila mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat".
Parameter untuk menentukan adanya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat dapat dilihat dari adanya hambatan masuk (barrier to entry). Sedangkan parameter adanya hambatan masuk dapat dilihat dari ada atau tidak adanya substitusi dan apakah tindakan pelaku usaha tersebut dapat mempengaruhi pasar, sedangkan parameter pangsa pasar hanya dijadikan sebagai indikator tentang adanya penguasaan pasar.
Selanjutnya pangsa pasar ini harus diselidiki apakah menghambat pelaku usaha lain untuk memasuki pasar dan apakah. pangsa pasar tersebut. mempengaruhi pasar. Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam menentukan kriteria penguasaan pasar menekankan pada "dilewati atau tidak dilewatinya batas pangsa pasar" dan "ada tidaknya hambatan masuk pasar (barrier to entry) bagi pelaku usaha lain yang berpotensi sebagai pesaing"."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T16408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Kastowo
"Tidak dapat disangkal bahwa dalam setiap aspek kehidupannya, seseorang selalu dihadapkan. pada risiko. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi modern dewasa ini. Teknologi modern di samping memberikan kemudahan bagi manusia, juga menambah semakin kompleksnya risiko yang harus dihadapi. Risiko-risiko yang ada dapat mengancam jiwa seseorang ataupun keluarganya atau juga harta yang menjadi miliknya. Pengertian risiko di sini adalah kemungkinan menderita kerugian yang ditimbulkan oleh suatu kejadian yang belum tentu akan terjadinya.
Kegiatan yang dilakukan atau usaha yang dijalankan oleh seseorang biasanya diarahkan pada hasil yang menguntungkan. Didasarkan pada pemahaman bahwa risiko itu selalu melekat pada setiap langkah seseorang, maka risiko itu selalu diusahakan untuk ditanggulangi. Satu di antara beberapa cara untuk menanggulangi risiko adalah dengan cara asuransi.
Pada dasarnya menanggulangi risiko dengan cara asuransi adalah mengalihkan (mentransfer) risiko (kemungkinan menderita kerugian) yang dihadapi itu kepada perusahaan asuransi. Peralihan risiko dari seseorang (tertanggung) kepada perusahaan asuransi (penangggung) hanya dapat terjadi jika sebelum terjadi risiko telah diadakan perjanjian asuransi. Dalam perjanjian asuransi tersebut pada pokoknya dinyatakan bahwa penanggung dengan menerima suatu premi dari tertanggung, bersedia menerima peralihan risiko yang dihadapi oleh tertanggung. Ujud peralihan risiko ini adalah bahwa jika tertanggung menderita kerugian karena risiko yang diasuransikan, maka kerugian itu akan diganti oleh penanggung."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rivai Febriantono
"Penelitian ini membahas dampak belanja Pemerintah pada infrastruktur perkeretaaapian pada periode 2009-2012 khususnya sektor konstruksi-perkeretaapian terhadap PDB (output), faktor produksi, rumah tangga, dan sektor produksi. Penelitian ini menggunakan analisis social accounting matrix dengan pendekatan alat analisis accounting multiplier dan analisis jalur struktural. Penelitian dimulai dengan mendisagregasi sektor konstruksi menjadi konstruksi perkeretaapian dan konstruksi bukan perkeretaapian. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dampak belanja infrastruktur atau konstruksi perkeretaaapian memberikan peningkatan pada PDB, faktor produksi, rumah-tangga dan sektor produksi lain. Analisis jalur struktural menunjukkan bahwa rumah-tangga penerima efek pengganda terbesar adalah golongan atas di kota. Sedangkan penerima efek pengganda terkecil adalah buruh tani yang menerima pengaruh hanya dari Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, Manual dan Buruh Kasar di desa.

This study discusses the impact of government spending on railways infrastructure in the period 2009-2012, especially the railways construction sector to GDP (output), the factors of production, households, and the production sector. This study uses the output multiplier and structural path analysis within SAM method. The study began with the construction sector disaggregation into the railways construction and non-railway construction. The results show that the impact of railways infrastructure or construction expenditures provides an increase in GDP, use of production factors, households income, and ouput of other production sectors. SPA performed indicates that the highest multiplier effect to household is the high class in town. The lowest one is agricultural laborers who receive the influence from the use of Production Workers, Transport Operators, Manual and Unskilled Workers in the village."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Prasetyo Rianda Mulyo
"Penelitian ini membahas mengenai komponen biaya Infrastructure Maintenance and Operations (IMO) pada perkeretaapian di Indonesia yang dikomparasikan dengan negara pembanding. Komparasi komponen digunakan untuk memberikan alternatif biaya perawatan dan pengoperasian prasarana kereta api. Dari komparasi komponen kemudian dilakukan prediksi biaya IMO di masa depan dengan cost index dan prediksi biaya IMO jika terdapat renewal. Setelah melakukan komparasi komponen kemudian diperoleh alternatif biaya IMO dan perhitungan untuk melakukan forecast biaya IMO di masa yang akan datang.

This study discusses the components of the cost of Infrastructure Maintenance and Operations (IMO) on the railways in Indonesia dikomparasikan comparator countries. Comparison of the components used to provide alternative maintenance and operating costs of railway infrastructure. From the comparison component is then done IMO predictions of future costs with cost index and prediction IMO if there is a renewal fee. After doing a comparative component is then obtained by an alternative calculation for the cost of IMO and IMO to forecast costs in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>