Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fuad Gani
"Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan landasan syariah Islam dimana produk-produk pembiayaanya tidak boleh menggunakan sistem bunga dan sebagai gantinya memakai sistem jual beli/mark up dan sistem bagi hasil. Dalai merancang produk pembiayaannya manajemen bank Islam dihadapkan pada faktor-faktor yang lebih remit dibanding bank konvensional khususnya dalam menerapkan aturan dan kebijakan harganya kedalam pola-pola pembiayaan berdasarkan jenis-jenis usahanya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana bank Islam dalam merancang produk-produk pembiayaanya khususnya dalam merumuskan kebijakan, prosedur serta perhitungan pembiayaan sehingga bank Islam mampu memasarkan produk pembiayaanya baik produk jual beli maupun produk bagi hasil secara efektif dan efesien serta mempunyai daya saing dibanding produk kredit dari bank-bank konvensional. Penulis melakukan penelitian terhadap Bank Muamalat Indonesia (BMI) untuk melihat bagaimana BMI memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi peracangan produk pembiayaannya. Penelitian dilakukan melalui pembahasan konsep syariah perbankan, teori perbankan secara umum, dan analisa terhadap data-data dan fakta empiris yang diperoleh dari BMI. Perancangan produk pembiayaan pada BMI menyangkut pertimbangan atas berbagai faktor yang mempengaruhinya yakni aspek syariah, pertimbangan resiko usaha, misi dan tujuan, kebijakan portofolio dana dan pembiayaan, strategi pemasaran, pengawasan, serta perumusan perhitungan harga pembiayaan baik jenis jual beli maupun jenis bagi hasil. Untuk jenis pembiayaan jual beli perhitungannya relatif cukup mudah karena hanya menambahkan mark up terhadap harga pembelian baranq dan besarnya cicilan dan jangka waktu ditetapkan dengan kesepakatan bank dan debitur. Pada pembiayaan bagi hasil,perhitungannya lebih rumit dan jenis pembiayaan ini mengandung resiko yang relatif besar. Perhitungan bagi hasil mengharuskan pihak bank harus mampu memperhitungkan secara cermat besarnya porsi bagi hasil bank dan debitur. Karena tidak adanya standar penentuan porsi bagi basil yang Baku diantara bank Islam, maka BMI harus dapat merumuskan sendiri pola-pola perhitungan bagi hasil dengan membuat asumsi atas proyeksi pendapatan yang dibagihasIlkan, dan asumsi tingkat perolehan bagi hasil. yang diinginkan bank. Hasil penelitian menyimpulkan, pada bank Islam yang baru berdiri terdapat fenomena dimana pembiayaanya yang dipasarkan masih terbatas pada produk pembiayaan jual beli. Bank belum mampu merancang produk bagi hasil yang siap dipasarkan. Faktor resiko, kerumitan perhitungan, dan prosedur menjadikan pembiayaan bagi hasil ini lambat untuk dipasarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Norman
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi likuiditas bank syariah dengan studi kasus Bank Mualnalat Indonesia (BMI). Upaya untuk mencapai tujuan bank syariah yaitu mencapai profitabilitas, harus trade off (bertukar posisi) dengan kepentingan likuiditas. Sebagai lembaga keuangan, bank syariah harus mampu menjaga kepercayaan nasabah masyarakat melalui kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya (likuiditas). Bank syariah memang belum nenghadapi masalah likuiditas yang serius. Tetapi masalah ini harus bisa diantisipasi para bankirnya. Jika tidak dideteksi lebih dini dikhawatiikan terjadi individual bank runs (penarikan dana nasabah suatu bank secara besar-besaran) yang menjurus ke arah public distrust (ketidakpercayaan publik) kepada bank syariah secara umum. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhinya. Finance to Deposit Ratio (FDR) adalah salah satu alat ukur yang bisa mewakili rasio likuiditas. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat dua faktor yang mempengaruhi likuiditas bank syariah (BMI). Dua faktor tersebut adalah volatilitas dana simpanan nasabah dan factor pembiayaan atau investasi yang dilakukan bank syariah (BMI)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahrein Buchari
"Penetapan harga jasa pembiayaan merupakan kegiatan yang
penting bagi bank untuk kelangsungan hidupnya. Harga jasa
pembiayaan adalah besarnya biaya yang harus dibayarkan oieh
seorang nasabah bank karena menerima dana/jasa dari bank
tersebut. Sedangkan tujuan dari pembuatan skripsi ini adaiah
untuk mencoba membuat studi tentang bagaimana harga dari jasa
yang diberikan perbankan itu ditetapkan, mengingat Bank
Muamalat Indonesia ini memakai sistem yang lain dari bank bank
lainnya yaitu Sistem Bagi Hasil.
Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan
bahwa Bank Muamalat Indonesia menggunakan Metode Marginal
Pricing dan Prime Plus untuk menentukan tingkat harga jasa
pembiayaan yang diberikannya. Dalam penetapan tingkat harga
jasa peinbiayaan ini, Bank Muamalat Indonesia menggunakan 4
tahap yaitu Tahap Penghitungan Cost of Fund, Penghitungan
Cost of Money, Penghitungan Harga Pokok dan terakhir Penentuan
Harga Jual.
Dari hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa
metode yang dipakai oleh Bank Muamalat Indonesia tidaklah
serumit yang penulis bayangkan-sebelumnya. Dalam metode ini
yang dijadikan sebagai dasar perhitungan tingkat harga jasa
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dan margin keuntungan
yang diinginkan.
Selain itu penulis memberikan beberapa saran yaitu agar
Bank membuat suatu pengalokasian dari biaya terhadap jasa jasa
yang ada dengan lebih akurat karena itu penulis menyarankan
agar Bank Muamalat Indonesia menentukan sektor-sektor
ekonomi yang akan dijadikan target utanianya. Saran yang
terakhir dari penulis adalah agar Bank BMI nantinya dapat
memakai sistim ABC (Activity Based Costing) dalam penerapan
harga jasanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Christie
"Penelitian ini benujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Adapun dalam penelitian ini digunakan variabel DPK, Profit, dan NPF sebagai variabel kontrol. Sedangkan variabel SWBI adalah variabel yang ditambahkan sebagai variabel penelitian ini, Metode analisis yang digunakan daiam penelitian ini adalah kegresi linear lerganda, Data pada penelitian ini adalah data time series pada periode waktu antata Mare' 2001 s.d. Februari 2006.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel prom, NFF, dan SWBI secara bersama-sama mampu menjelaskan perilaku pembiayaan mudharabah dengan koefisien determinasi R sebesar 95%, sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak terdapat daiam persamaan ini.

The objective of research is to find out the factors that influence The Mudharabah Financing at Bank Muamalat Indonesia. The control variabels in this research are funding of the debitur, profit from the mudharabah financing, and the non performing financing. Furhermore, the Sertifikat Wadi'ah Bank Indonesia (SW131) is added as the research variable. The approach used in this study is multiple linier regression model, The data used are time series, on March 2001 to February 2006.
Applying Ordinary Least Square (OLS) to the data, the result shows that variables of the profit, NPF, and SWBI together are able to give explanation significantly to the mudharah financing with 95% coefficient of detrrnination, and the rest of 5% are explained by others factors that are not mantion in the research.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rovi Octaviano Vustanty
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris dan fakta yang sah (valid), benar dan dapat dipercava mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian bagi hasil nasabah di Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini diiakukan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional. Sedangkan analisis data dengan menggunakan data panel Pooled Least Square Model.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian bagi hash nasabah adalah pendapatan. jumlah dana pihak ketiga. deposito rate 12 bulan, B1 rate dan FDR.
Hasil dari penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian bagi hasil bagi nasabah secara signifikan hanya dipengaruhi oleh variabel: pendapatan, BI rate dan FDR. Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi signifikan secara statistik terhadap variabel terikatnya, yaitu bagi hasil nasabah adalah jumlah dana pihak ketiga dan deposito rate 12 bulan. Artinya, tingkat keyakinan yang diperoleh sebesar 55% dipengaruhi oleh ke lima variabel diatas. Sedangkan 45% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Heykal
"Pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan yang dikeluarkan oleh perbankan syariah untuk membiayai berbagai sektor konsumtif dan produktif yang menggunakan layanan dan jasa dari perbankan syariah. Jasa pembiayaan murabahah menggunakan sektor konsumtif, dan salah satunya adalah kebutuhan untuk memiliki rumah. Tidak beran bila pada akhirnya perbankan syariah juga mengeluarkan pembiayaan ini dengan ruunanya Pembiayaan Pemilikan Rumah. PT Bank Syariah Mandiri, bank syariah terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor ini.
Akad yang digunakan dalam Pembiayaan Pemilikan Rumah adalah akad murabahah. Sudah tentu sebagai sebuah lembaga bisnis yang berorientasi juga pada profit, PT Bank Syariah Mandiri juga menetapkan margin keuntungan dari para Hallabah yang menggunakan jasa pembiayaan pemilikan rumah. Yang menjadi pertanyaannya adalah, apa faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah tersebut sehingga banyak terdengar keluhan beban pembiayaan rumah dari bank syariah jauh lebih tinggi dan memberatkan dibandingkan dengan perbankan konvensional itulah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini mengingat bahwa bila pertanyaan ini tidak terjawab, maka dapat merugikan citra dari perbankan syariah, khususnya PT Bank Syariah Mandiri sebagai aset milik umat yang dapat jatuh dengan konsep Pembiayaan Pemilikan Rumahnya.
Dari hasil analisa regresi linier berganda yang dilakukan terlihat bahwa serangkaian pertanyaan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut terjawab, bahwa PT Bank Syariah Mandiri masih memasukkan tingkat suku bunga bank konvensional di dalam penetapan margin pembiayaan, di samping faktor lain yang sama konsepnya dengan perbankan konvensional seperti beban bagi hasil DPK. Ini di luar faktor lain yang berpengaruh seperti biaya overhead dan profit target. Meskipun begitu, masuknya tingkat suku bunga pinjaman bank konvensional sebagai unsur yang mempengaruhi penetapan margin dapat menjawab pertanyaan dari kalangan masyarakat seperti telab disebutkan di atas."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T32487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badrussa Diyah
"Sejak tiga tahun terakhir, total pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah terus meningkat. Peningkatan ini diikuti dengan naiknya persentase non performing financing (NPF) dari tahun ke tahun. Salah satu jenis pembiayaan yang memiliki porsi besar dalam menyumbang NPF perbankan syariah adalah NPF pembiayaan kendaraan bermotor (KKB iB). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh kenaikan dan penurunan NPF pembiayaan kendaraan bermotor (KKB iB) periode Januari 2005 ? Maret 2015 kepada peningkatan kerugian sehingga akhirnya berdampak kepada kecukupan modal bank syariah serta untuk menghasilkan kisaran kebijakan Down Payment (DP) yang dapat diajukan untuk mengelola pembiayaan kendaraan bermotor (KKB iB) dengan lebih baik. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi kebijakan makroprudensial dan simulasi stress testing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPF pembiayaan kendaraan bermotor (KKB iB) berpengaruh secara signifikan terhadap kecukupan modal perbankan syariah (CAR). Hasil simulasi stress testing Januari 2005 hingga Maret 2015 menunjukkan bahwa dengan NPF KKB iB sebesar 12,4%, 30,8% dan 41,8% akan menurunkan rasio CAR menjadi 13,85%, 13,74% dan 11,23% untuk pembiayaan dengan pola anuitas DP 30% berjangka waktu 1 tahun. Selain itu, hasil simulasi kebijakan makroprudensial menunjukkan bahwa besar kebijakan DP yang ideal untuk mengelola pembiayaan kendaraan bermotor (KKB iB) yang lebih baik, dengan menekan pembiayaan bermasalah bank sehingga meminimalisir kerugian bank adalah pembiayaan KKB iB dengan DP 30%.

Since three years ago, total of funding that Syariah Banking distributed is increasing. This rise is followed by Non Performing Financing (NPF) percentage rising in year by year. One of funding kinds that has a big portion to contribute NPF Syariah Banking is vehicle funding. The goal of this research is studying the influence of increasing and lowering NPF vehicle funding in January 2005 - March 2015 to the rising of financial loss and have the impact to Syariah Banking capital adequacy and produces Down Payment policy rate that can be proposed for the better managing of vehicle funding. The research method is macroprudential policy simulating and stress testing simulating.
This research result shows that Non Performing Financing (NPF) of vehicle funding influences significantly for Syariah Banking capital adequacy. The outcome of stress testing simulation in January 2005 to March 2015 shows that by 12,4%, 30,8% and 41,8% of Non Performing Financing (NPF) of vehicle funding are going to reduce the ratio of Syariah Banking capital adequacy to be 13,85%, 13,74% dan 11,23% for funding by DP 30% in one year annuity system. Beside that, the result of macroprudential policy simulation shows that ideal DP policy for the better managing vehicle funding is push down the bank complicated funding so the minimizing bank financial loss is by 30% DP of vehicle funding.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Ambarwati
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah dan murabahah pada bank umum syariah di Indonesia selama periode kuartal keempat 2004 hingga kuartal pertama 2008. Metodologi yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan Pooled EGLS (period random effect).
Dari penelitian ini didapat sejumlah kesimpulan yaitu pembiayaan murabahah pada bank umum syariah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel Non Performing Financing (negatif), bonus SWBI (positif), dan tingkat suku bunga pinjaman (positif). Adapun pembiayaan mudharabah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel pembiayaan murabahah (negatif) dan tingkat bagi hasil (positif). Sedangkan variabel NPF meskipun tidak signifikan mempengaruhi pembiayaan mudharabah namun mempunyai arah hubungan negatif.

The objective of this thesis is to gain knowledge of factors affecting mudharaba and murabaha financing at shariah banking in Indonesia during the fourth quarter of year 2004 to the first quarter of year 2008. Panel data analysis using Pooled EGLS (Period Random Effect) is applied as the methodology.
Findings derived from this study are: 1] murabaha financing in shariah banking is significantly affected by variables of Non Performing Financing (negative), SWBI bonus (positive), and rate of credit interest (positive); 2] As for mudharaba financing, it is affected significantly by murabaha financing (negative) and the rate of return (positive). While the NPF variable has a negative effect to the mudharaba financing with a low level of significance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25344
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khaidar
"Bank syariah memiliki keunikan tersendiri dibandingkan bank konvensional pada umumnya, diantaranya adalah bank syariah tidak menggunakan bunga melainkan bagi hasil pada sistem operasionalnya, lalu tidak sekedar profit-oriented tetapi juga mengemban misi-misi sosial, memiliki ragam produk khususnya pembiayaan yang lebih Iuas dibandingkan bank konvensional, selain itu tentu juga usaha yang dibiayai harus berdasarkan syariat Islam (halal) dan tidak makruh.
Bank syariah sendiri mengalami kemajuan yang luar biasa salah satunya adalah Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah pertama di Indonesia. Setelah beberapa periode mengalami kerugian akibat krisis moileter di Indonesia, pada tahun 2006 bank ini bangkit dan menjadi bank syariah terbaik di Indonesia tahun 2006 versi majalah Investor.
Pesatnya kemajuan bank syariah di Indonesia dianggap karena selama ini bank syariah terus membidik pasar sharia loyalis, yaitu konsumen yang meyakini bahwa bunga bank itu haram. Di lain pihak pasar sharia loyalis sudah mulai habis tergarap oleh bank-bank besar sepal-1i Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Artinya saat ini bank syariah mengalami kondisi persaingan yang sesungguhnya karena sama-sama membidik pasar rasional yang sensitif terhadap bunga. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat suku bunga tabungan, deposito dan kredit berpengaruh terhadap tabungan dan deposito mudharabah serta piutang dan pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia.
Pengujian statistik yang dilakukan adalah analisis regresi sederhana antara satu variabel terhadap variabel Iainnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Sementara pengujian hipotesis dilakukan dua arah dikarenakan belum adanya suatu penelitian yang dapat dijadikan dasar untuk penelitian ini.
Dari basil penelitian yang telah dilakukan dengan tingkat keyakinan 95%. dapat dilihat bahwa Suku bunga tabungan pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah terdapat kemungkinan bahwa pasar sharia loyalis sudah mulai tergarap habis oleh bank-bank syariah yang cukup besar. Lalu yang kedua dana tabungan merupakan dana yang likuid bagi nasabah sehingga mudah untuk berpindah.
Lalu selanjutnya suku bunga deposito pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah dana deposito meupakan dana yang tidak likuid bagi nasabah Hal ini dibuktikan ketika diteliti lebih lanjut pengaruh tingkat suku bunga deposito (peiode t) pada bank umum terhadap jumlah deposito mudharabah (periode t +1) pada Bank Muamalat Indonesia memiliki pengaruh yang negatif dengan tingkat signifikansi yang lebih baik.
Sementara itu suku bunga kredit (konsumsi dan investasi) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 90% (a = 10%) terhadap jumlah piutang (murabahah dan is!ishna) pada Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hal yang mendasari pengaruh ini, diantaranya adalah faktor yang mempengaruhi suku bunga adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mark-up dalam murabahah. Bahkan suku bunga ikut diperhitungkan ketika mark-up dalam transaksi murabahah ditetapkan. Sehingga dari sisi jumlah tidak akan jauh berbeda.
Suku bunga kredit (modal kerja) pada bank umum mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah pembiayaan (mudharabah dan musyarakah) pads Bank Muamalat Indonesia. Terdapat beberapa hat yang-inendasari pengaruh ini, diantaranya faktor mark-up yang dapat mempengaruhi penentuan nisbah dan suatu pembiayaan. Walaupun demikian, semuanya tergantung pads proyeksi pendapatan itu sendiri. Lalu yang kedua faktor makro ekonomi yang sama-sama mempengaruhi kedua bank seperti SBI dan SWBI. Dad basil penelitian dapat dibuktikan tingkat suku bunga SBI memiliki korelasi yang positif terhadap SWBI. Namun karena kecilnya return yang ditawarkan oleh SWBI, maka bank-bank syariah lebih agresif dalam melakukan aktivitas pembiayaan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan perbedaan mendasar dari bank syariah dengan bank konvensional adalah pandangannnya mengenai risiko. Bila pads bank konvensional risiko terbesar terletak pada peminjam, karena mereka hams membayar bunga yang sudah ditetapkan berapapun pendapatan yang didapat dari pinjaman tersebut. Sementara pihak lain yaitu deposan dan bank tinggal menikmati bunganya saja. Disisi lain, pads bank syariah masing-masing pihak baik itu deposan, bank, dan peminjam memikul risiko yang sarna. Hal ini mungkin menjawab kenapa dana pihak ketiga bank syariah masih kurang dari 2 dari total perbankan nasional sementara pembiayaan bank syariah sudah diatas 2 % dari total perbankan nasional.

Sharia banks has their own uniqueness compared to common conventional banks, which is, it use profit sharing rather than interest rate, and then it does not always profit-oriented but also has social mission in their operational system, after that it has more financing product than conventional banks, and of course the investment must be based on Islam sharia.
Sharia banks were also enjoying incredible growth, one of them is Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat Indonesia is the first sharia bank in Indonesia. For few periods, Bank Muamalat Indonesia was suffering loss because of the monetary crysis in Indonesia but recently it succeed becoming the best sharia bank 2006 in Indonesia for Investor Magazine version.
Many people assuming that the growth of sharia banks in Indonesia were incredible because they were just aiming the sharia loyalis market, who believe that interest rate is forbidden. On the other side, sharia loyalis market starting to short of after some largest sharia banks such as Bank Muamalat Indonesia and Bank Syariah Mandiri aiming them as their target. It means nowdays sharia banks is moving to the real competition since sharia banks and conventional banks is aiming at the same target which is the rational market, who very sensitive to return. The purpose of this research is to see how far the savings, deposits, and loan rate could effect to the mudharabah savings, mudharabah deposits, receivables and financing in Bank Muamalat Indonesia.
For analyzing and process the data, the author use simple regression between one variable to another variable, so it will be show the direct influence from one variable to another variable. While the hypothesis was tested by two tail test because there is no research which can be the basis for this research were found.
The result of this research with level of confidence 95%, one can see that the savings rate in common banks had negative influence and significant to the mudharabah savings in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are there is a possibility that sharia loyalis is started to sort. And the second is the fund in the savings was liquid for the depositor, so it can be easily moved.
Next thing is the deposits rate has negative-not significant influence to mudharabah deposits in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are the fund in the deposits was not Iiquid for the depositor. This things was proved by analyzing the influence of deposits rate (at period t) in common banks to the mudharabah deposits (at period t + 1) in Bank Muamalat Indonesia which is also negative and have a better significance level.
Meanwhile, the loan rate (consumption and investment) in common banks has negative influence and significant (a = 10%) to receivables (murabahah and istishna') in Bank Muamalat Indonesia. The reasons are the factor which influencing interest rate is also to factor which influencing mark-up in murabahah. Even the interest rate were calculated in mark-up. So there would not be so much different between interest rate and mark-up.
And the loan rate (working capital) in common banks has negative influence and not significant to financing (mudharabah and musyarakah) in Bank Muamalat Indonesia. Some of the reasons are mark-up factor which can influencing the profit sharing of the financing. Eventhough it depends on the sales projection itself. And the second things is the makro economy factor such as SBI and SWBI which influence both banks were same. From the result of the research, one can see the SBI rate has positive correlation with SWB1 rate. But the return of SWBI were too low, so sharia banks were tend to be more aggressive in giving financing.
From this research, we can conclude that the main difference between sharia banks and conventional banks is their risk perspective. In conventional banks, the biggest risk were on the creditor side because they should give the interest payment whatever the return of the loan. Meanwhile depositor and the bank were just enjoying the interest. On the other side, sharia banks whether the debitor, banks or creditor were having equal risk. This things should answer why until now the third-party fund were still less than 2 % from the total national banks, while the financing in sharia banks has more than 2 % from the total national banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah di Bank Muamalat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang signifikan secara statistik mempengaruhi margin pembiayaan murabahah adalah pertumbuhan biaya overhead, pertumbuhan bagi hasil dana pihak ketiga, pertumbuhan profit target.
Setelah dilakukan analisis data, maka di dapatkan hasil analisis yang menyatakan regresinya palsu. Karena itu, dilakukan analisis regresi linier sederhana antara variabel margin murabahah dengan variabel bagi hasil DPK.

This research aims to know the effect formulation of margin formulation of non profit sharing financing in Indonesia Muamalat Bank. This research in done with descriptive correlation method, where as the data's analyzed with single linier regression, Pooled least square model.
It shows here in this research statistically, significant factors which affect indicative rate formula of third party fund gathering are overhead cost, risk factor, interest of Indonesia Bank and one month deposit rate of conventional bank. Where as, statistically significant factors which affect margin formulation of non profit sharing financing are overhead cost, profit sharing of third party, profit target, risk factor and the interest of Indonesia Bank. Statistically, therefore, variable of third party profit sharing and profit target are unsignificant affecting the indicative rate formulation of third party fund gathering. Whereas, statistically lending rate variable of conventional bank are unsignificant affecting margin formulation of non profit sharing financing.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 297.633 / 2008 (71)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>