Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85289 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trisni Walujaningrum
"Globalisasi yang semakin melanda dunia antara lain disebabkan oleh disepakatinya perjanjian-perjanjian multilateral, seperti APEC. Pada pertemuan APEC yang barn lalu, para anggotanya telah bersepakat untuk menghapuskan proteksi dan memberikan kebebasan lalu lintas barang, jasa, dan investasi. Penghapusan proteksi ini belum menjadi isu dalam dunia asuransi karena masih besarnya proteksi yang diberikan pemerintah bagi dunia asuransi nasional. Namun, perusahaan asuransi nasional tetap harus menyiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan dibukanya proteksi di masa datang dengan melakukan tindakan antisipasi. Tindakan antisipasi yang hams dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam negeri adalah dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas, dengan cara perbaikan dalam kualitas produk, jasa pelayanan, proses kerja, kualitas sumber daya manusia, teknologi, dan penggunaan sistem pembiayaan yang tepat. Penggunaan sistem pembiayaan yang tepat merupakan cara yang banyak digunakan saat ini. Sistem ABC merupakan sistem pembiayaan yang mampu memberikan informasi yang akurat dibandingkan dengan informasi yang diberikan sistem biaya tradisional. Penerapan sistem ABC menjadi sangat bermanfaat. Namun penerapannya harus dilandasi dengan suatu analisa yang disebut sebagai Process Value Analysis (PVA). PVA memiliki kemampuan untuk memberikan pengertian mengenai hubungan antar aktivitas-aktivitas dan proses yang terjadi dalam suatu perusahaan. Lebih lanjut, PVA dapat menjelaskan hubungan antara biaya-biaya yang terjadi dalam proses dan aktivitas-aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Yang menjadi keunggulan PVA adalah bahwa PVA mampu menunjukkan aktivitas mana yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan aktivitas mana yang tidak memberikan nilai tambah. Dengan demikian, PVA dapat menjadi alai yang menyediakan informasi yang digunakan perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan yang berkesinambungan, yang berfokus untuk memenuhi keinginan pelanggan, meminimalisir biaya dan waktu, serta meningkatkan kualitas output. PVA terdiri dari empat analisa utama yaitu Process Definition, Activity Analysis, Driver Analysis, dan Opportunity Improvement Planning. Langkah Process Definition dimaksudkan untuk memahami proses yang dilakukan perusahaan terlebih dahulu. Selanjutnya, langkah Activity Analysis ditujukan untuk memahami aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Setelah itu, langkah Driver Analysis membahas sebab dan akibat dari aktivitas. Pada langkah yang terakhir dan yang paling penting, yaitu Opportunity Improvement Planning, pihak analis harus memastikan apakah suatu aktivitas memberikan nilai tambah ataukah sebaliknya, tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Pemahaman ini akan memberikan masukan-masukan dalam menyusun rencana perbaikan kinerja dan efisiensi dalam perusahaan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yuly Indarto
"Dalam prinsip bisnis asuransi dikenal adanya istilah "hukum bilangan besar", dimana jika perusahaan asuransi telah berhasil mencapainya maka telah dicapai pula skala ekonomis dalam pengoperasian perusahaan yang merupakan syarat mutlak untuk dapat bertahan (survive) dalam persaingan di industri yang makin ketat.
Dalam tugas karya akhir ini, penulis berusaha memetakan evolusi persaingan lengkap dengan tekanan dan kekuatan persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan pemimpin pasar (lop ten firms) di industri asuransi kerugian di Indonesia selama kurun waktu periode 2000-2004, serta dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan yang sating bersaing memperebutkan `kue' premi, dengan mengambil dua pairs competitor sebagai unit analisis.
Untuk kepentingan analisis, terlebih dahulu akan dikemukakan secara teoritis pengertian dan konsep lingkungan usaha dan persaingan, serta profil perkembangan industri dan bisnis asuransi di Indonesia. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap evolusi persaingan (competitive pressure), dan dampaknya terhadap profitabilitas, dengan menggunakan alat analisis "pressure map" dan rasio-rasio keuangan sebagai alat pengukuran profitabilitas.
Berdasarkan analisis atas evolusi persaingan ditemukan bahwa ekskalasi persaingan di antara para pemimpin pasar (top ten firms) di industri asuransi kerugian mulai meningkat sejak tahun 2003, dimana di pasar yang terkonsentrasi (concentrated market) ini persaingan memperebutkan `kue' premi telah menjadi issue yang critical di tier 1 (top ten firms) ini. Sementara economies of scale dan likuiditas adalah critical issue di industri asuransi kerugian pada umumnya, khususnya di asuransi kerugian menengah dan kecil, dimana pasarnya terfragmentasi (fragmented market), dengan masing-masing perusahaan mengisi ceruk pasar (niche) yang mostly captive market di sektor korporasi.
Berdasarkan analisis spesifik atas persaingan dengan mengambil dua pairs competitor sebagai unit analisis, dapat disimpulkan bahwa persaingan (baik direct maupun indirect competition) memperebutkan "kue" premi telah berdampak secara langsung terhadap revenue growth (pertumbuhan premi bruto) dan profitabilitas perusahaan dari kegiatan operasi (underwriting margin) masing-masing perusahaan yang bersaing. Adapun dampak persaingan terhadap profitabilitas ini tidaklah bijaksana untuk digeneralisasi, namun demikian cukup relevan untuk disimpulkan baliwa perusahaan dengan kekutan pressure yang tinggi di pasar cenderung mempunyai tingkat pertumbuhan premi dan profitabilitas yang tinggi dengan trend meningkat, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya lag time, dan demikian pula sebaliknya.
Sebagai penutup, untuk dapat bertahan dan bahkan memenangkan persaingan di tengah kancah persaingan yang ketat di industri asuransi kerugian dewasa ini, hat utama dan krusial yang hares diperhatikan dalam pengelolaan bisnis asuransi adalah pengelolaan risiko yang baik, prudent underwriting, pemilihan portofolio bisnis yang tepat, serta pelayanan terhadap pengajuan klaim yang responsif dan profesional, dengan tidak henti-hentinya melakukan continuous improvement untuk menyediakan produk dan service yang inovatif dan bernilai tambah bagi tertanggung.

Principles in insurance business recognized the word `law of large numbers' as the main prerequisite to survive in this highly competitive industry.
In this writing, we are trying to draw the competitive evolution using mapping technique, completed with competitive forces and pressures faced by top ten firms in the general insurance industry in Indonesia during the analysis period of 2000-2004. We are also trying to find the relationship between the competitive pressure and the impact to the financial performance, in terms of profitability and revenue growth of those competing firms, using two-pair competitors as the unit analysis.
For the analysis purposes, first of all we begin with theoretical understanding of market and competition concept, and gain some understanding about the progress of the business. Further, we do some analysis of competitive pressure and the impact to profitability of the competing firms, using "pressure maps" and financial ratios as the measurement tools.
Based on the analysis of competitive evolution for the top ten firms in general insurance industry in Indonesia during 2000-2004, we have found that the competitive escalation has been increased significantly since 2003, where the concentrated market among the top ten firms of the industry has driven the competitive pressure into the most critical issue for these first tier. Meanwhile, the economies of scale and liquidity have become the most critical issues among the second and third tier of the industry, whereas the market was fragmented.
Based on the specific analysis of competition using two-pair competitors as our unit analysis, we have come to the conclusion that the competition (either direct or indirect) have been resulted in direct impact to revenue growth and operating profitability (underwriting margin) of the competing firms. While the impact cannot be clearly generalized, however it is still quite relevant to conclude that firm with high forces to pressure tend to have high degree of revenue growth and profitability, with an upward trend, even though lag time sometimes occur, and vice versa.
As an ending of this writing, we recommend all firms in the industry to remain competitive in the marketplace, thus the good management of the business, including prudent underwriting, proper selection of the company's business portfolio in the multi market competition, and professional claim service is really a must, while maintaining a continuous improvement of innovative product and service to enhance the added value to customers.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki Hartono
Jakarta: Sinar Grafika, 1995
346.086 SRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki Hartono
Jakarta: Sinar Grafika, 2001
346.086 SRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki Hartono
Jakarta: Sinar Grafika, 1997
346.086 SRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki Hartono
Jakarta: Sinar Grafika, 2008
346.086 SRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cik Anny Murdiyanti
"Dalam setiap hubungan hukum terlibat beberapa pihak. Masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang telah diatur dalam perjanjian yang mereka buat dan sepakati bersama. Setiap perjanjian yang dibuat tersebut harus di taati oleh pihak-pihak yang terlibat dan ada konsekwensi hukumnya apabila dilanggar. Karena Negara Republik Indonesia merupakan negara yang herd sarkan atas hukum maka setiap persoalan yang menyangkut pelaks anaan hak dan kewajiban para warga negara harus berdasarka n atas hokum yang berlaku. Demikian pula halnya dengan perjanjian yang dibuat antara seorang anggauta masya rakat dengan perusahaan asuransi. Perjanjian asuransi mempunyai tujuan mengalihkan resiko yang di hadapi seseorang yang di timbulkan oleh peristiwa-peristiwa yang tidak di harapkan terjadi kepada orang lain ( perusahaan asuransi) yang bersedia untuk mengganti kerugian. Di mana dalam perjanjian tersebut para pihak saling memberikan prestasinya. Tertanggung berkewajiban membayar premi kepada penanggung dan. Penanggung berkewajiban untuk membayar ganti rugi apabila peristiwa tak tentu tersebut terjadi. Dalam perjanjian asuransi mengatur secara jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, yaitu penanggung dan tertanggung, agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Dengan demikian tujuan dari hukum untuk menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam masyarakat dapat terlaksana."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S20332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aradita Syah Kameswara
"Pada prinsipnya asuransi merupakan himpunan dana dari suatu populasi untuk dimanfaatkan membiayai sejumlah kecil dari populasi tersebut apabila sedang jatuh sakit. Jaminan asuransi kesehatan merupakan sumber dana potensial yang dapat digalang untuk pemeliharaan masyarakat.
Pemanfaatkan jasa asuransi didalam pembayaran pasien baik rawat jalan maupun rawat inap juga dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara. Di RSIA Hermina Jatinegara, yang paling berpotensi menghasilkan piutang paling banyak dari segi nominal adalah piutang rawat inap asuransi dan perusahaan.
Jumlah piutang tak tertagih pasien rawat inap jaminan asuransi dan perusahaan di RSIA Hermina Jatinegara mengalami peningkatan dari tahun 2004 ke tahun 2005 (Rp.48.942.938 3 Rp.116.072.250). Presentase piutang tak tertagih terhadap total tagihan asuransi dan perusahaan pada tahun 2004 dan tahun 2005 adalah sebesar 1,30%, dan 1,07%. Berarti jugs terjadi peningkatan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bersifat pengembangan yang pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi pada bagian bagian terkait, wawancara mendalam dengan para informan serta pengumpulan dokumen-dokumen pendukung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa efektifitas penagihan piutang rawat inap pada jaminan asuransi dan perusahaan sehingga dapat menurunkan jumlah piutang tak tertagih dan meningkatkan pendapatan rumah sakit pada tahun 2005. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan sistem I.P.O. yaitu Input, Process dan Output. Melalui hasil penelitian ini diharapkan adanya perbaikan pada manajemen piutang yang akhirnya akan berdampak pada optimalisasi penagihan piutang rumah sakit.
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa jumlah pelaksana di beberapa tahap siklus piutang dirasa kurang memadai. Begitu juga mengenai sarana pendukung untuk melaksanakan proses siklus piutang antara lain komputer, telepon, line telepon, faksimili dan ruangan kerja_ Selain itu kebijakan tentang periode penagihan belum ditetapkan, juga mengenai isi kontrak perjanjian kerjasama antara pihak rumah sakit dengan pihak asuransi dan perusahaan juga belum sepenuhnya dilaksanakan (punishmentldenda 2% bila debitur tidak melunasi kewajibannya dalam 30 hari).
Pada akhir penelitian ini direkomendasikan perlunya diadakan diklat atau sosialisasiyang lebih sering pada bagian informasi, koordinasi yang lebih balk antara bagian terkait, pengadaan sarana yang lebih baik serta ketegasan dalam menjalankan perjanjian isi kontrak dengan pihak ketiga.

Principally insurance is the fund collection from a population in order to be used in costing a few amounts from such population if getting illness. Healthy insurance guarantee is a potential fund source that can be collected in order to maintain the society.
The using of insurance service in paying of patient both out-patient or in-patient also be executed in Hermina Jatinegara Hospital. In Hermina Jatinegara Hospital. the most potential in producing receivable is from in-patient of insurance and company.
In-patient bad-debt of insurance and company in Herrnina Jatinegara Hospital increase from 2004 to 2005 (Rp.48.942.938 - Rp.116.072.250). Percentage of bad-debt to total collectible amount in-patient of insurance and company of 2004 and 2005 is about 1,30%, and 1,07%. It means, increasing too.
This research named qualitative descriptive research that have development characteristic which its data collection using observation in related department, in-depth interview with the informan and supporting documents collections.
The goal of this research is to analize the effectiveness of in-patient insurance collection, so it can decrease bad-debt and increase the income of hospital in 2006. The method used in this research is I.P.O. approach system namely Input, Process and Output. By this result of research be hoped there is repairing in receivable management and finally, it have an effect into hospital collecting optimalizalion.
The result of this research is known that the staff amount in some ciclus collection be felt less suitable. it is also about supporting tools in order to execute ciclus collection process which are computer. telephone, phone line, faximile and room. Beside that the policy about collection period that have not decided yet. also about cooperation agrement contract contain between hospital side and insurance and company side is not executed (punishment about 2% if the debitor is not pay their obligation in 30 days).
In the end of this research recommended the importance of training education event or socialization that more frequent into information department, more better coordination between related department, the better supply of supporting tools and also the clearness in operating the contract contain agreement with the third party.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Allan Saputra
"Tesis ini membahas tentang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 73/ 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang mengatur mengenai permodalan perusahaan asuransi. Tujuan pemerintah mengeluarkan PP ini adalah untuk memperkuat sektor asuransi. Pennodalan dinilai pemerintah adalah faktor yang mendorong pertumbuhan industri asurnnsi Indonesia dalam menghadapi kondisi persaingan dalam globalisasi. Ada banyak faktor yang mernpengaruhi pertumbnban industri asuransi Indonesia. Selain pertumbuhan ekonomi, industri asuransi Indonesia juga dipengaruhi oleh Premi Bruto, jumlah Perusahaan Asuransi, Laba/Rugi Perusahaan Asuransi dan Permodalan Perusahaan, Perusahaan asuransi nasional masih kurang bersaing dengan perusahaan asuransi asing yang masuk ke pasar asuransi di Indonesia. Selain kalah bersaing dalam hal permodalan, masalah­ masalah yang muncul dalam pasar asuransi di Indonesia semakin menghambat pertumbuhan industri asuransi seperti perang tarif yang terjadi, jumlah perusahaan asuransi yang terlalu banyak dan kurangnya dukungan kebijakan pemerintah terhadap perusahaan asuransi nasional yang bermodal kecil. Hasilnya, dalam waktu singkat, industri asuransi asing mampu menguasai pasar asuransi di Indonesia dengan mencatat pertumbuhan penetrasi asuransi yang sudah melampaui industri asuransi nasional. Meskipun kebijakan permodalan sudah terpenuhi, namun modal bukan satu-satuuya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri asuransi dan menjamin kuatnya perusahaan asuransi mengbadapi persaingan dengan asuransi asing di Indonesia.

This research outlines the government policy (Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 73/ 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian) that regulates the minimum equity that insurance company must fulfill. The purpose of this regulation is to strengthen the insurance industries sector. Government point out that equity was a factor that pushes insurance industries growth to face the global competition circumstances, Many factors influenced the Indonesian insurance industries growth. As well as economic growth, Indonesian insurance industries growth was influence by insurance gross premium, number of insurance company, company's lost/profit and company?s equity. There is small effort of insurance private national company to compete the foreign insurance company under the joint venture company that penetrates insurance market in Indonesia. Besides the lack of contend in equity problems that arise in Indonesian insurance market has give credit to avert the growth of insurance industries, in example, tariff competitionbig amount of insurance company and lack of government support for insurance company that have small amount of equity. The result, joint venture company has been able to control the Indonesian insurance market with a good record of insurance penetration that overcome the level of private national company has achieve. Even though the level of minimum equity was fulfills, equity was not the only factor that influenced the insurance growth and guaranteed that private national insurance company was strong enough to face the joint venture company in Indonesian insurance market industries."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T20904
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>