Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghufron Arifuddin
"Dalam usaha untuk meningkatkan kegiatan perusahaan supaya lebih kompetitif dan produktif perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan investasi. Investasi baru dapat diperoleh dengan mencari sumber-sumber pendanaan yang baru. Go public dengan menawarkan saham untuk dapat dibeli oleh masyarakat adalah salah satu alternatif yang banyak diminati di Indonesia pada saat ini. Dari penawaran umum pada pasar perdana akan diperoleh agio saham sebagai selisih antara harga jual saham dengan nilai nominal yang tercantum pada surat saham. Agio saham ini adalah milik perusahaan yang kemudian dapat dialihkan kepemilikannya kepada pemegang saham yaitu dengan mengkapitalisasikannya. Kapitalisasi agio saham ini dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menerbitkan saham baru yang dibagikan kepada pemegang saham secara cuma-cuma atau dikenal dengan istilah pembagian saham bonus. Beidasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia, kapitalisasi agio saham dengan menerbitkan saham bonus ini dimungkinkan dengan beberapa kewajiban yang harus dilakukan perusahaan sehubungan dengan hal tersebut, seperti penjelasan atas dampak yang timbul dan aspek perpajakannya. Penerbitan saham baru ini akan menyebabkan bertambahnya jumlah saham yang beredar di masyarakat. Dari analisa yang dilakukan, penerbitan saham bonus akan mempengaruhi harga saham, earning per share dan nilai saham. Sedangkan terhadap laba perusahaan, persentase kepemilikan saham, nilai investasi, dan price earning ratio tidak akan terjadi perubahan yang berarti. Kewajiban pajak atas saham bonus ini akan timbul saat terjadi realisasi atau saat saham bonus tersebut dijual dan bukan pada saat diterimanya. Penghasilan dari saham bonus ini wajib dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh saat realisasi. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Widjaja
Jakarta: Forum Sahabat, 2008
332.6 GUN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso
"ABSTRAK
Deregulasi di bidang moneter, perbankan, keuangan dan pasar modal dengan dikeluarkannya Pakdes 1987, Pakto 1988 dan Pakdes 1988, membawa dampak yang positif terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
Pesatnya pertumbuhan pasar modal sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat. Bagi pemerintah, berkembangnya pasar modal memberikan salah satu sumber penerimaan negara. Bagi masyarakat, pasar modal dapat digunakan sebagai alternatif investasi dana yang mereka miliki. Dalam jangka panjang para investor memiliki dua kesempatan yang menguntungkan baik melalui dividen maupun capital gain.
Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang go public berarti semakin banyak alternatif bagi masyarakat untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal.
Penampilan saham industri kehutanan, puIp dan kertas di BEJ akhir tahun 1994 kian membaik. Pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ cenderung turun, namun saham sektor pulp dan kertas di pasar modal justru menguat. Bukan hanya jumlah transaksinya yang besar, tapi harga sahamnya naik cukup tajam. Kenaikan harga saham pulp dan kertas itu diduga karena melonjaknya harga pulp sebagai bahan baku kertas, yang kemudian diikuti kenaikan harga kertas. Harga pulp dan kertas memang cenderung berfluktuasi tajam.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation (IKPPC) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan. yang sahamnya diminati investor. Investor yang membeli saham IKPPC memerlukan informasi yang jelas dan lengkap mengenai profil perusahaan serta faktor-faktor lain baik intern maupun ekstern yang mempengaruhi perkembangan emiten dimasa yang akan datang.
Keputusan untuk membeli dan atau menjual saham yang ada tidaklah mudah karena hal ini tidak hanya bertitik tolak dari penilaian aktiva perusahaan, tetapi juga didasarkan pada kemampuan emiten menghasilkan pendapatan. Untuk itu perlu dilakukan analisis pada saham IKPPC agar dapat diketahui apakah saham yang beredar potensial untuk dibeli atau tidak. Apakah saham yang sudah dibeli telah memberikan keuntungan yang maksimal? Apakah pembelian saham tersebut merupakan alternatif terbaik daripada bentuk investasi Iain seperti mendepositokannya ke bank?
Dengan menggunakan valuation model, investor dapat menilai saham IKPPC dan mengetahui nilai sebenarnya (nilai intrinsik), sehingga dapat membandingkan apakah saham IKPPC yang beredar dihargai terlalu tinggi (overpriced) atau terlalu rendah (underpriced). Pendekatan ini penting untuk menentukan kapan saat harus membeli atau menjual saham IKPPC, serta sebagai antisipasi harga pasar saham dimasa yang akan datang."
Lengkap +
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Basar D.P.
"Pada bulan November 1996, PT Bank Negara Indonesia, Tbk. (Bank BNI) sebagai bank BUMN menawarkan 25% dari jumlah modal sahamnya (1,085,032,000 lembar saham) ke publik dan ini merupakan privatisasi perbankan yang pertama di Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan permodalan guna mendukung kegiatan operasional dan menjamin kinerja yang sehat dari Bank BNI dalam memasuki abad mendatang.
Seperti diketahui Bank Indonesia selaku Otoritas Moneter telah mengeluarkan beberapa regulasi seperti ketentuan Giro Wajib Minimum dari 2 persen menjadi 3 persen dan kemudian menjadi 5 persen, persyaratan rasio kecukupan modal (CAR), dan Iain-Iain mendorong bank-bank untuk semakin memperkuat daya saingnya.
Pasar modal merupakan salah satu aiternatif sumber dana bagi perusahaan untuk meningkatkan permodalannya, demikian juga halnya di Indonesia. Hai ini tidak terlepas dari kondisi pasar modal Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin menarik dan 'menggairahkan' baik bagi perusahaan pencari modal maupun bagi pihak penanam modal (investor).
Seperti pengalaman sebelumnya, going public dari perusahaan BUMN yang selalu menarik minat para investor di pasar modal, demikian juga dengan penawaran umum dari saham Bank BNI, dimana hal ini tidak terlepas dari faktor harga perdana saham yang dilepas, yaitu Rp 850 saja.
Beberapa pendekatan teoritis dalam penentuan harga saham perdana dibahas daam Karya Akhir ini, seperti: Dividend Discount Model dan Earnings Approach dengan beberapa model. HasiInya, ternyata terdapat 'diskon harga perdana' apabila hasil perhitungan (teoritis) tersebut dibandingkan dengan model Present Value of Earnings yang digunakan oleh pihak penjamin emisi.
Terlepas dari terlalu rendah atau tidaknya harga perdana saham Bank BNI, ada beberapa pertimbangan non-teknis yang mungkin mendasari ditetapkan harga perdana tersebut, seperti: pertimbangan kesuksesan kinerja harga saham di pasar sekunder, pemerataan bagi investor kecil, dan Iain-lain. Akan tetapi, esensi tujuan dari suatu go public khususnya bagi kepentingan stakeholders harus ditempatkan pada prioritas utama.
Dalam Karya Akhir ini juga dilakukan sedikit analisa pergerakan harga saham Bank BNI di pasar sekunder untuk kurun waktu 6 (enam) bulan pertama seterah dicatatkan. Diharapkan, ulasan dalam Karya Akhir ini dapat memberikan acuan dan masukan bagi penentuan kebijakan-kebijakan go public di masa mendatang."
Lengkap +
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Syihabuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan sukarela terhadap biaya ekuitas perusahaan dengan konsentrasi kepemilikan sebagai variabel moderasi.Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang masuk dalam daftar kompas 100 tahun 2012-2013.Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela memilikipengaruh negatif terhadap biaya ekuitas.
Hasil pengujian selanjutnya juga menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan saham mempunyai pengaruh moderasi negatif dalam hubungan pengungkapan sukarela terhadap biaya ekuitas. Hal ini mereprsenstasikan peningkatan konsentrasi kepemilikan akan melemahkan pengaruh pengungkapan sukarela terhadap biaya ekuitas.

The objective of this study was to examine the influence of voluntary disclosure on the cost of equity capital with ownership of shares concentration as moderation variable.Sample was purposive selected with the sample used in this study are the non financial companies included inthe list of the KOMPAS 100 from 2012 to 2013, and elimination based on specified criteria. The results of multiple regression analysisshowedthat thevoluntarydisclosurehave anegative influence onthe cost ofequity.
The results of further hypothesis also showed that the concentration of ownership has a negative moderating effect of voluntary disclosure in relation to the cost ofequity. This represent increased concentration ofownership would weaken the influence of voluntary disclosure to the cost of equity.
"
Lengkap +
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvinia Cristovalin Paat
"Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) adalah suatu sistem perdagangan di luar bursa yang baru diperkenalkan melalui POJK No. 8/POJK.04/2019 untuk mengakomodasi perdagangan efek bersifat utang dan/atau sukuk di luar bursa dengan regulasi yang relatif minim terkait prinsip keterbukaan. Adapun transparansi pasar merupakan elemen penting pada pasar modal karena dapat mempengaruhi integritas pasar dan kepercayaan investor terhadap pasar. Meskipun begitu, meregulasi penerapan dari prinsip keterbukaan tidaklah mudah sebab harus mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan dengan transparansi, di antaranya yaitu pembentukan harga, likuiditas pasar, dan disrupsi pasar. Di Uni Eropa, regulasi atas Multilateral Trading Facility (MTF) dan Organized Trading Facility (OTF) mengenal pengecualian terhadap kewajiban keterbukaan informasi pada transparansi pra-perdagangan atas informasi-informasi tertentu yang dinilai dapat mengancam likuiditas pasar. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas dan menganalisis mengenai penerapan dari prinsip keterbukaan pada PPA di Indonesia dengan perbandingannya kepada regulasi MTF dan OTF di Uni Eropa. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis-normatif yang didukung oleh studi kepustakaan dan wawancara narasumber untuk mengumpulkan data. Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah regulasi mengenai prinsip keterbukaan pada PPA di Indonesia masihlah minim dalam mengakomodasi risiko pasar yang berkaitan dengan keterbukaan informasi apabila dibandingkan dengan regulasi pada MTF dan OTF di Uni Eropa. Oleh sebab itu, disarankan bagi regulator di Indonesia untuk dapat membuat peraturan yang menerapkan level keterbukaan informasi yang beragam dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan pasar.

Alternative Market Organizer (PPA) is a trading venue outside of exchange that is newly introduced by POJK No. 8/POJK.04/2019 to accommodate debt securities and/or sukuk trading with a relatively minimum provision regarding disclosure principle. Market transparency is a principal element in the capital market because it affects market integrity and investors’ confidence with the market. However, regulating the implementation of disclosure principle can be challenging because there are various factors related to transparency to consider, such as price discovery, market liquidity, and market disruption. In European Union, regulations regarding Multilateral Trading Facility (MTF) dan Organized Trading Facility (OTF) acknowledge waivers concerning disclosure obligation upon pre-trade transparency for MTF and OTF if disclosing certain information can potentially harm the market liquidity. This thesis will discuss and analyze the implementation of disclosure principle of PPA in Indonesia and in comparison to regulations regarding disclosure principle that are implemented for MTF and OTF in European Union. The research method used in this thesis is juridical-normative supported by literature studies and interview to collect data. This study concludes that provisions in Indonesia concerning disclosure principle in PPA is still minimal in accommodating market risks related to information disclosure when compared to regulations on MTF and OTF in the European Union. Therefore, it is recommended for regulators in Indonesia to be able to make regulations that apply various levels of disclosure by taking into account market needs and conditions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nur Alifah Taufik
"Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi prosedur audit yang dilakukan KAP ABC atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang mempengaruhi modal saham PT Teratai untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2021. PT Teratai adalah sebuah perusahaan minyak dan gas (migas) dengan fokus pada produksi di sektor hulu. Kebijakan akuntansi atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang diterapkan oleh PT Teratai mengacu pada PSAK 38 mengenai Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Laporan magang akan mengevaluasi prosedur substantif yang dilakukan KAP ABC. KAP ABC menjalankan prosedur audit yang terdiri atas penyusunan lead schedule akun ekuitas, konfirmasi jumlah saham, dan pengujian atas aktivitas restrukturisasi entitas sepengendali. Asersi yang digunakan dalam pengujian substantif telah sesuai dengan SA 315 dan dapat tercapai berdasarkan hasil pengujian. Evaluasi atas prosedur audit yang dilakukan mengacu pada standar dan teori yang berlaku, yaitu SA 500, SA 505, dan SA 520. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa prosedur audit yang dilakukan atas proses restrukturisasi entitas sepengendali yang mempengaruhi modal saham PT Teratai telah sesuai dengan standar dan teori yang berlaku. Laporan magang ini juga membahas hasil refleksi diri penulis atas beberapa pengalaman yang terjadi selama melakukan magang. Kegiatan magang meningkatkan pengetahuan penulis terkait proses audit dan mengasah keterampilan penulis untuk bekerja secara profesional.

This internship report aims to discuss the evaluation of the audit procedures performed by KAP ABC on the restructuring process of entities under common control that affected PT Teratai's share capital for the financial statements ending on December 31, 2021. PT Teratai is an oil and gas company with a focus on production in the upstream industrial sector. The accounting policy for the restructuring process of entities under common control applied by PT Teratai refers to PSAK 38 concerning Business Combinations of Entities Under Common Control. The internship report will evaluate the substantive procedures performed by KAP ABC. KAP ABC performs audit procedures which consist of preparing the lead schedule for equity accounts, confirming the number of shares owned by shareholders, and testing the restructuring activities of entities under common control. The assertions used in substantive tests are in accordance with SA 315 and can be achieved as shown by test results. The evaluation of the audit procedures carried out refers to the applicable standards and theories, i.e., SA 500, SA 505, and SA 520. The evaluation results show that the audit procedures carried out on the restructuring process of entities under common control that affect the share capital of PT Teratai are in accordance with the standards and theory applicable. This internship report also discusses the results of the author's self reflection on some of the experiences that occurred during the internship. The internship activities enhance the writer's knowledge regarding the audit process and improve the writer's skills to work professionally.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Variangga
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh kepemilikan sahamyang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan terhadap biaya utang padaperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2015. Biayautang diukur dengan menggunakan spread antara obligasi baru yang diterbitkanoleh perusahaan dengan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham manajerial memilikipengaruh yang positif dan signifikan terhadap biaya utang perusahaa, saatperusahaan mempunyai biaya keagenan utang, kepemilikan saham manajerialmempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dan yang terakhir pada saatkepemilikan saham manajerial ditingkatkan tidak ada hubungan non-lineardengan biaya utang perusahaan karena hasilnya pada saat kepemilikan sahammanajerial ditingkatkan tetap mempunyai pengaruh yang positif dan signifikanterhadap biaya utang perusahaan.

ABSTRACT
This Study aims to examine the effect of stock owned by company management oncost of debt of the listed company in Indonesia Stock Exchange in 2007 2015. TheCost of debt measured by the spread between new issued company bond andgovernment bond. The result of this study showed that managerial stockownership has a positive and significant impact on the cost of debt, when thecompany have agency cost of debt, managerial stock ownership had a positiveand significant effect on the cost of debt, and finally when the managerial stockownership increase, there rsquo s no non linear relation between managerial stockownership and cost of debt, because the result when managerial stock ownershipincrease it sill have positive and significant effect on the cost of debt.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Surja
"Skripsi ml bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh dari pembagian saham bonus dan dividen saham terhadap harga
dan i saham tersebut. Dengan demikian analisa ini dapat merupakah pertimbangan bagi pihak-pihak yang memiliki
kepentingan dalam pembagian saham bonus/dividen saham.
Metode penelitian yang digunakan berupa studi literatur dan berdasarkan data empiris yang diperoleh dan berbagai sumber
seperti Bapepam, surat kabar dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan àdanya korelasi kuat antara rasio pembagian
saham bonus ataupun dividen saham dengan harga saham.
Semakin besar rasio pembagian saham bonus akan menyebabkan turunnya harga saham sebanding secara proporsional. Faktor
utama untuk menentukan rasio pembagian saham bonus atau dividen saham adalah PER (Price Earning Ratio) dar saham
itu. Kesimpulan utama dari analisa ini adalah pentingnya perusahaan yang sahamnya dimiliki oieh publik ini
memperhitungksn secara seksama efek ernbagian saham. bonus dan deviden saham terhadap harga saham agar jangan sampai
merugikan investor selaku pemegang saham dengan akibat dan turunnya harga saham yang mereka miliki."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
"Setiap pemodal yang melakukan investasi di pasar modal tidak dapat mengabaikan keberadaan pentingnya suatu informasi terutama yang menyangkut informasi fundamental dalam kaitan ini adalah ROI dan laba bersih per saham (EPS) perusahaan. ROI sebagai gambaran suatu kinerja perusahaan dalam mengefektifkan sumber daya keuangan, dan laba bersih per saham sebagai gambaran hasil akhir dari seluruh upaya perusahaan menciptakan keuntungan menjadi sangat penting bagi pemodal untuk mengukur besarnya keuntungan yang mesti diperoleh dari investasinya di perusahaan yang bersangkutan baik keuntungan berupa deviden maupun capital gain. Pemanfaatan informasi ROI dan laba bersih per saham perusahaan dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal diduga akan berakibat kepada naik-turunnya volume perdagangan saham di pasar modal Indonesia (Bursa Efek Jakarta).
Beaver (1968), Kiger (1972); dan Dale Morse (1981) dalam penelitian mereka di NYSE membuktikan bahwa secara signifikan informasi laba bersih (earning) mempengaruhi volume perdagangan saham yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan volume perdagangan saham di sekitar pengumuman laba (earning). Oleh, karena itu, penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian di Bursa Efek Jakarta, apakah informasi ROI dan laba bersih per saham yang diumumkan dalam laporan keuangan per semester juga dapat mempengaruhi naik-turunnya volume perdagangan saham di sekitar pengumumam laporan keuangan tersebut ?
Dengan menggunakan pendekatan analisis regresi dan event studi 5 (lima) hari disekitar pengumuman ROI dan laba bersih per saham terhadap 377 sampel perusahaan dalam periode 1994 sampai dengan 1996, penelitian ini telah membuktikan bahwa adanya informasi R.OI dan laba bersih per saham perusahaan tidak selalu mempengaruhi naik-turunnya volume perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Artinya informasi tersebut belum sepenuhnya menjadi perhatian pemodal sebagai pertim bangan dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal, BEJ, selama periode penelitian ini. Adanya pengaruh informasi perubahan ROI dan laba bersih per saham secara signifikan menyebabkan kenaikan volume perdagangan saham di BEJ.
Dalam penelitian ini tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan. untuk itu penelitian lebih dalam dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih spesifik dan penggunaan varibel-variabel fundamental lainnya tentu akan menghasilkan kesimpulan yang lebih meyakinkan untuk masa yang akan datang, dalam arti akan menggambarkan kinerja saham di Bursa Efek Jakarta secara luas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T3320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>