Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasnawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sam Karya Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan akuntansi pengguna laporan keuangan dan tingkat kecukupan informasi laporan keuangan dalam pemanfaatan laporan keuangan pada Sekretariat Jenderal DPR RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian diperoleh dengan kuesioner dan wawancara, bagaimana kuesioner didistribusikan secara langsung kepada 54 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan akuntansi pengguna tergolong kurang baik; perdirjen 57/PB/2013 hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan pengguna laporan keuangan dan laporan keuangan DPR RI cukup dimanfaatkan oleh pengguna dengan tingkat pemanfaatan sebesar 68,5%. Penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya hubungan antara pengetahuan akuntansi dan tingkat kecukupan informasi dalam pemanfaatan laporan keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI.
Hasil lain menunjukkan bahwa jenis pemanfaatan tertinggi adalah terkait sumber dan penggunaan anggaran dan pemanfaatan terendah terkait rincian hutang kepada pihak ketiga. Tidak termanfaatkannya laporan keuangan DPR RI disebabkan adanya beberapa unsur dalam laporan keuangan yang tidak disertai dengan penjelasan yang rinci sehingga dapat menyebabkan kekeliruan interpretasi, serta beban kerja yang cukup berat di kalangan pengguna laporan keuangan. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa memang dibutuhkan komponen tambahan dalam laporan keuangan, namun dapat dipenuhi oleh basis akuntansi yang ada saat ini.

The aim of this study is to identify degree of accounting knowledge level and adequacy of financial statement information in the use of financial statement. The results show that the level of accounting knowledge of the financial statement users are in the "unfavorable" category; The House of Representative Financial Statement is "less able" to meet the needs of the user; and the degree of utilization of financial statement by financial statement users are pretty good; There is no evidence that accounting knowledge and adequacy of financial statement are related to utilization of financial statement of Secretariat General of The House Of Representative.
Other results show that the most type of financial statements utilization are related to the source and use of funds. Meanwhile the biggest reason for lack of financial statement utilization is not every piece of information in the financial statements accompanied by a detailed description. Further analysis show that additional components are needed in the financial statements of the House of Representative for a better financial statement utilization. The additional component can be fulfill by current accounting bases.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pribadiputra
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berupa analisis regresi. Data primer berupa persepsi responden terhadap variabel penelitian, dengan sampel satuan kerja di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan tahun penelitian 2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Variabel penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, dan pemanfaatan teknologi informasi terbukti tidak memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah.

The aim of this study is to prove the effect of Government Accounting Standard implementation, Internal Control implementation, human resources competence, organizational commitments, and information technology utilization on government financial statements quality. This study uses quantitative method that is regression analysis. Data of this study are respondent?s perceptions about research variables. Samples of study are units in Indonesian Institute of Sciences.
The results of this study show that the Government Accounting Standard implementation and organizational commitment positively influence government financial statements quality. On the other hand, internal control implementation, human resources compentence, and information technology utilization are proven to have no positive effect on government financial statements quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Zulian Oktorino
"Sejak krisis ekonomi, dari tahun ke tahun volume penjualan untuk industri rokok terus mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan karena harga rokok bergerak naik semakin jauh dari tingkat kemampuan ( daya beli ) konsumen. Oleh karena itulah tingkat pertumbuhan laba untuk perusahaan industri ini akan cenderung turun. Pada tahun 2002 berdasarkan data dari Gabungan Asosiasi Pengusaha dan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI ) merupakan tahun ketiga berturut-turut volume penjualan mengalami pertumbuhan yang negatif Peranan Laporan Keuangan menjadi sangat penting sebagai salah satu alat dan tolak ukur di dalam mengukur kinerja perusahaa. Di dalam peneletian ini diambil salah satu perusahaan yang memproduksi rokok, yaitu PT. X Tbk. Melalui laporan keuangan ingin dilihat bagaimana perusahaan mendanai jalannya usaha, tingkat keuntungan yang diperoleh, dan lainnya.
Dalam penelitian ini teori yang dipakai adalah penilaian kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis horizontal, analisis vertikal (common-size ) serta analisis rasio. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas. Laporan keuangan di dapat dari laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Sebagai bahan perbandingan untuk analisis rasio maka dilakukan analisis juga terhadap rasio-rasio dari perusahaan pesaing di dalam industri rokok nasional yang dalam hal ini merupakan market leader.
Aktiva perusahaan terus ditingkatkan, sebaliknya perusahaan terns berupaya menurunkan jumlah kewajibannya. Pihak pemegang saham berupaya memperbaiki ekuitas perusahaan yang sangat kecil di tahun 1999 akibat imbas krisis moneter di tahun 1998. Perusahaan juga dapat terus meningkatkan jumlah penjualan dan pendapatannya tiap tahun, namun pada tahun 2002 perusahaan hanya mencatat keuntungan laba bersih yang turon drastis jika dibanding tahun 2001 dikarenakan beban usaha yang hams ditanggung begitu besar. Dari analisis rasio likuiditas tercennin bahwa perusahaan cukup memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Lalu dari aspek rentabilitas menunjukkan perusahaan berhasil menaik:kan tingk:at pengembalian berdasarkan total asset yang dimiliki. Kemudian aspek aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberdayakan asset yang dimilki, dengan mencatat nilai rasio Total Asset Turn Over yang relatif lebih baik dari pemimpin pasar dalam industri rokok yaitu PT.Y. Khusus untuk beban usaha yang begitu besar ditahun 2002 menunjukkan pihak manajmen kurang efisien, sehingga laba bersih yang dapat dihasilkan menjadi kecil.
Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan laporan keuangan, menunjukkan bahwa kinelja keuangan perusahaan dari tahun 1999 sampai tahun 2002 menunjukkan kecenderungan peningkatan, namun perusahaan terlihat kurang efisien dalam biaya pembelian persediaan dan beban usaha, sehingga net profit margin perusahaan menjadi kecil. Untuk meningkatkannya pihak manajemen hams dapat efisien, lalu dapat pula melakukan inovasi produk guna mendongkrak penjualan barang hasil produksi sendiri dan bukan hanya mengandalkan pendapatan sebagai distributor merk asing. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Wakhid Kurniawan Saputra
"Tujuan dari tesis ini untuk menilai dampak penerapan PSAK 5 (revisi 2009). Standar PSAK 5 (revisi 2009) menyaratkan pengungkapan segmen didasarkan pada pelaporan internal yang ditelaah oleh pengambil keputusan operasional. PSAK 5 (revisi 2000) menyaratkan perusahaan mengungkap informasi segmen berdasarkan pada format segmen primer dan sekunder yang diidentifikasi sesuai produk/jasa dihasilkan yang mempunyai tingkat risiko dan pengembalian sama. Enam kerangka analisis dikembangkan untuk penelitian ini, yaitu: (1) analisis penyajian informasi segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2000) vs PSAK 5 (revisi 2009), (2) analisis penentuan dan identifikasi pengambil keputusan operasional, (3) analisis definisi & identifikasi segmen operasi antar sektor industri, (4) analisis agregasi segmen, (5) analisis penentuan segmen dilaporkan, serta (6) analisis pengungkapan segmen dilaporkan. Kesimpulan, pada umumnya, pengungkapan informasi segmen berdasarkan standar PSAK 5 (revisi 2009) dengan menggunakan pendekatan manajemen menghasilkan laporan segmen yang lebih lengkap, dengan menyampaikan informasi segmen yang lebih relevan dari sudut pandang kinerja internal manajemen dibanding standar sebelumnya, yaitu PSAK 5 (revisi 2000). Ditemukan perubahan signifikan terkait peningkatan pengungkapan segmen terutama untuk pengungkapan segmen usaha, agregasi segmen, dan informasi dasar pengukuran kinerja segmen pada perusahaan terbuka di Indonesia.

The purpose of this thesis was to assess the impact of the application of PSAK 5 (revised 2009). PSAK 5 (revised 2009) requires segment disclosure based on the internal reporting reviewed by the operation decision maker. PSAK 5 (revised 2000) requires companies to disclose segments information based on the format of the primary and secondary segments as identified per products / services that generate the same level of risk and return. The six analytical frameworks developed for this thesis, namely: (1) analysis of the presentation of segment information based on PSAK 5 (revised 2000) versus PSAK 5 (revised 2009), (2) analysis of the determination and identification of operational decision-making, (3) the analysis of the definition and identification operating segments between industry sectors, (4) analysis of segment aggregation, (5) analysis of determination of the reportable segments, and (6) analysis of reported segment disclosures. In conclusion, generally, the disclosure of segment information based on PSAK 5 (revised 2009) by using the management approach yields a more complete segment report, by conveying more relevant segmental information from the standpoint of management's internal performance than the previous standard, which was PSAK 5 (revised 2000). This thesis found significant changes related to an increase in the disclosure of segment disclosure in business segments, segment aggregation, and basic information on the public company's segmental performance measurement in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Palupi Widowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Manajemen Risiko pada Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Pushaka. Pushaka bertugas melaksanakan analisis, harmonisasi, dan sinergi kebijakan atas pengelolaan program dan kegiatan Menteri Keuangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pushaka melaksanakan Manajemen Risiko sejak tahun 2008. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi dalam pemerolehan data yang diperlukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pushaka telah menerapkan Manajemen Risiko berdasarkan PMK 171 dan KMK 845, tetapi terdapat beberapa proses yang belum dipenuhi secara sempurna. Pertama, pada tahap Komunikasi dan Konsultasi, Pushaka tidak menjalankan focus group discussion FGD pada semester 1 2019. Kedua, pada tahap Penetapan Konteks, beberapa informasi belum diisikan secara tepat. Ketiga, pada tahap Identifikasi Risiko, Risiko Menteri Keuangan dan Wakil Menteri tidak mendapat bahan pada saat rapat/kegiatan perlu dipertimbangkan lagi. Risiko ini berkaitan erat dengan peran ajudan Menteri Keuangan/Wakil Menteri Keuangan. Selanjutnya, pada tahap Analisis Risiko, Pushaka tidak membuat Peta Risiko. Selanjutnya, pada tahap Evaluasi Risiko, terdapat kebutuhan untuk merevisi manual IRU, khususnya terkait analisis/kajian yang diterima oleh Menteri Keuangan. Kemudian, pada tahap Penanganan Risiko, Pushaka tidak menyusun Rencana Kontinjensi. Terakhir, dalam tahap Pemantauan dan Reviu, pegawai yang mutasi belum didokumentasikan dengan baik dalam Laporan Triwulanan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Surjanto Ariotedjo
"Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di awal hingga pertengahan dekade 1990-an sesungguhnya dibayangi oleh semakin tertekannya neraca pembayaran dan bahkan mengalami defisit neraca berjalan. Namun demikian, hal ini terkesan tidak dianggap sebagai hal yang penting oleh pemerintah, para pakar ekonomi dan pelaku-pelaku usaha hingga periode 1995-1996. Bahkan perusahaan-perusahaan tetap melakukan investasi dan ekspansi secara besar-besaran dengan pendanaan dari sektor perbankan dan lembaga-lembaga keuangan di dalam serta luar negeri. Di masa tersebut, dimana nilai tukar rupiah cenderung overvalued dan tingginya tingkat suku bunga perbankan dalam negeri, para pelaku usaha cenderung lebih menyukai hutang dalam denominasi mala uang asing. Ditambah lagi maraknya praktek konglomerasi, pemberian hak-hak istimewa kepada pihak tertentu yang mengakibatkan iklim persaingan usaha yang kurang sehat, serta meluasnya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Oleh karena itu, ketika krisis mulai melanda kawasan Asia, yang dimulai dari Thailand, dengan cepat dampaknya terasa di Indonesia dan terjadilah krisis multidimensi yang belum jelas prospek pemulihannya hingga kini.
Dalam kondisi seperti ini, industri rokok terutama yang berskala besar, merupakan salah satu sektor yang tidak mengalami kendala yang berarti dalam meningkatkan penjualannya karena kekuatan merk (brand equity) dan loyalitas para konsumen. Ternyata, permintaan akan rokok kurang elastis terhadap perubahan harga jual, terutama bagi kalangan berpenghasilan menengah ke atas. PT H.M. Sampoerna, Tbk. (HMSP) sebagai produsen rokok terbesar kedua di Indonesia setelah PT Gudang Garam, Tbk. juga mengalami kondisi yang serupa. Namun demikian, setelah sempat mencapai peningkatan penjualan bersih rata-rata 39,4% per tahun dan taba operasional rata-rata 67,2% per tahun dalam kurun waktu 1991 - 1995, HMSP mengalami kerugian pada tahun 1998 terutama karena peningkatan beban pembiayaan dan kerugian selisih kurs yang sangat signifikan. Hal tersebut terjadi karena HMSP memiliki kewajiban dalam denominasi mata uang as ing sebesar $AS 328,5 juta dan DEM 40,6 juta pada tahun 1998, serta rasio hutang berbanding ekuitas yang mencapai 186,48%. Depresiasi dan volatilitas nilai tukar rupiah dengan sendirinya menggelembungkan kewajiban Perusahaan, menurunkan tingkat profitabilitas dan memberikan tekanan serta ketidakpastian dalam pengelolaan arus kas.
Untuk mengatasi hal ini, manajemen HMSP telah menerapkan strategi keuangan melalui restrukturisasi kewajiban antara lain dengan cara penjadwalan ulang hutang, penerbitan saham baru, melakukan buy-back atas instrumen hutang dalam denominasi mata uang asing dan mengkonversinya menjadi instrumen jangka menengah (obligasi) dalam denominasi rupiah. Langkah ini terbukti cukup jitu dan tepat waktu, serta berhasil menciptakan imunisasi terhadap pengaruh nilai tukar mata uang. Hasil restrukturisasi telah mulai terlihat pada tahun 1999 dan 2000, dimana terjadi peningkatan ROE dan rasio hutang dibandingkan ekuitas telah menurun hingga 71,54%. Demikian pula indikator profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas turut menunjukkan perbaikan. Dari sudut pandang investor, kondisi ini merupakan hal yang positif karena dengan demikian meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kupon dan nominal obligasi pada saat jatuh temponya.
Kinerja keuangan HMSP pasca restrukturisasi terutama dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah mengenai tarif cukai dan batasan harga jual eceran (H|E), selain terjaminnya jumlah pasokan dan berlakunya tata niaga bahan baku tembakau dan cengkeh yang mampu menjaga stabilitas harga komoditas tersebut. Mengingat target yang harus dicapai oleh pemerintah dari penerimaan cukai untuk meringankan defisit anggaran periode 2001 - 2002 adalah sebesar Rp 17,6 trilyun, maka dapat diperkirakan bahwa tarif cukai dan HjE akan terus ditingkatkan secara bertahap. Dalam hal ini pemerintah perlu mengkaji efektifitas kebijakan ini dengan memperhltungkan dampak kenaikan harga jual terhadap penurunan permintaan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan cukai secara keseluruhan. Di pihak perusahaan, kenaikan kedua komponen yang memiliki proporsi utama dalam struktur beban pokok penjualan ini merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan dan akan menekan tingkat profitabilitas. Oleh karena itu manajemen perlu menentukan strategi dan kebijakan yang inovatif dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas internal perusahaan serta meningkatkan penjualan, antara lain dengan mengedepankan produk-produk rendah tar dan nikotin. Untuk menjaga kesinambungan peningkatan ROE, perusahaan harus mampu mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi ROA dan tingkat leverage.
Kasus ini memberikan masukan yang berguna bagi kalangan akademisi, dunia usaha dan pemerintahan agar penyebab dan dampak negatif dari krisis tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Lebih penting lag! adalah agar pihak-pihak terkait memperoleh inspirasi dan bahan pertimbangan untuk menentukan strategi dan kebijakan yang dapat menghasilkan percepatan pemulihan perekonomian untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di kawasan ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>