Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164971 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silitonga, Yanto Maurikson
"Alasan dan tujuan penelitian adalah membahas pentingnya peranan model tingkat pertumbuhan sustainabel dalam mengelola pertumbuhan internal suatu perusahaan menuju tingkat yang optimal. Dengan membandingkan tingkat pertumbuhan aktual terhadap tingkat pertumbuhan yang seharusnya dipertahankan oleh perusahaan maka manajer keuangan akan dapat mengambil keputusan mengenai perimbangan antara tingkat profitabilitas usaha, struktur modal dan tingkat retensi laba yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan usaha. Penulisan skripsi menggunakan dua metode: Pertama, studi literatur manajemen keuangan dan perbankan. Yang ke dua adalah studi lapangan pada bank "X". Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank X mengalami tingkat pertumbuhan pendapatan operasional yang terlalu tinggi tanpa didukung oleh tingkat rentabilitas yang tinggi, struktur modal yang optimal dan jumlah retained earning yang memadai. Hal ini diperkuat oleh hasil analisa terhadap rasio-rasio keuangan bank X dan analisa lingkungan bank. Penulis mengambil kesimpulan bahwa manajer keuangan bank atau perusahaan perlu menerapkan the sustainable growth model ini sebagai salah satu alat bantu perencanaan keuangan untuk mengendalikan tingkat pertumbuhan usaha menuju ke arah peningkatan efektivitas dan efisiensi. usaha yang lebih baik sehingga masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pertumbuhan usaha dapat dihindari atau diantisipasi. Penulis juga menyumbang saran agar kiranya para pimpinan badan usaha dapat memanfaatkan peralatan analisa sustainable growth, disamping analisa rasio keuangan dan analisa lingkungan usaha, dalam mengevaluasi kinerja badan usaha pada masa lalu dan pada periode berjalan serta dalam proses perencanaan dan perumusan strategi keuangan sehingga dapat mengelola tingkat pertumbuhan usaha di masa mendatang. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam periode 2009 hingga 2014 Profitabilitas perusahaan dinyatakan dengan return on assets ROA Manajemen modal kerja diukur dengan menggunakan average collection period average payment period inventory turnover in days debt ratio firm size dan sales growth Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Stata SE 10 Dari hasil pengujian diketahui terdapat pengaruh negatif signifikan antara average collection period average payment period inventory turnover in days debt ratio dan firm size terhadap profitabilitas perusahaan namun pengaruh negatif dan tidak signifikan ditemukan antara inventory turnover in days terhadap profitabilitas perusahaan Sedangkan sales growth memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

The aim of this study is to examine the relationship of working capital management and profitability of manufacturing firms listed on BEI during 2009 2014 Profitability is measured by return on assets while working capital management is measured by average collection period average payment period inventory turnover in days debt ratio firm size and sales growth Test data of this study conducted using Stata SE 10 The result found that average collection period average payment period inventory turnover in days debt ratio and firm size have negative significant impact on profitability but a negative and insignificant impact found between inventory turnover in days on profitability while sales growth has a positive significant impact on profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Irianne Belinna
"[ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh leverage terhadap investasi perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Penelitian ini mengkaji leverage dan faktor internal lainnya seperti arus kas, ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan sebagai variabel kontrol. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan leverage terhadap investasi sebuah perusahaan, di mana investasi yang dimaksud adalah aset tetap bersih.

ABSTRACT
This thesis discusses the effect of leverage on the company's investment sub-sector manufacturing base and chemical industry listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2014. This study examines the leverage and other internal factors such as cash flow, company size and growth rate as control variables. Based on research conducted shows that there is a significant negative correlation to investment leverage a company, in which the investment in question are net fixed assets., This thesis discusses the effect of leverage on the company's investment sub-sector manufacturing base and chemical industry listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2014. This study examines the leverage and other internal factors such as cash flow, company size and growth rate as control variables. Based on research conducted shows that there is a significant negative correlation to investment leverage a company, in which the investment in question are net fixed assets.]"
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2015
S61026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeta Zafirah Adam
"InvoCare adalah penyedia terkemuka layanan pemakaman dan kremasi di Australia, Selandia Baru, dan Singapura, yang kini juga berkembang ke layanan kremasi hewan peliharaan di Australia. Laporan ini menganalisis kinerja keuangan InvoCare dengan menggunakan metrik seperti tingkat pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, dan pengembalian atas modal yang diinvestasikan (ROIC). ROIC yang kuat dan laba operasi bersih InvoCare kontras dengan kesulitan yang dihadapi oleh pesaingnya. Analisis SWOT menyoroti fase pertumbuhan, volatilitas rendah, dan profitabilitas tinggi. InvoCare sebagai kekuatan, sementara peluang terletak pada pertumbuhan pendapatan dan investasi teknologi. Namun, tantangan termasuk persaingan tinggi, konsentrasi pelanggan, dan kebutuhan modal yang signifikan. Ancaman meliputi masalah utang potensial, fluktuasi item non-berulang, penggerak kinerja rendah, dan permintaan yang bervariasi. Pelaporan yang akurat dari item non-berulang sangat penting untuk kepercayaan investor dan keputusan strategis. Laporan ini memberikan wawasan berharga tentang kesehatan keuangan dan posisi pasar InvoCare.
InvoCare is a leading provider of funeral and cremation services in Australia, New Zealand, and Singapore, expanding into pet cremation in Australia. This report analyzes InvoCare's financial performance, using metrics like revenue growth rate, profit margins, and return on invested capital (ROIC). InvoCare's strong ROIC and net operating profit contrast with competitors' struggles. A SWOT analysis highlights InvoCare's growth phase, low volatility, and high profitability as strengths, while opportunities lie in revenue growth and technology investments. However, challenges include high competition, customer concentration, and significant capital needs. Threats involve potential debt issues, non-recurring item fluctuations, low performance drivers, and variable demand. Accurate reporting of non-recurring items is crucial for investor confidence and strategic decisions. The report offers valuable insights into InvoCare's financial health and market position.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Engkos Achmad Kosasih
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
658.15 ENK m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi Sutopo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada bahwa angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, Padahal jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dapat membantu dalam pengentasan angka kemiskinan sudah cukup banyak. Hal ini membuat penulis tertarik untuk menganalisis hubungan antara Lembaga Keuangan Mikro (LKM) / Micro Finance Institutions (MFIs) dan kontribusi Usaha Kecil (UK) / Micro Enterprises Units (MEUs) dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio akses, rasio kredit, persentase nasabah, ROA, persentase rentabilitas, dan rasio tabungan berpengaruh terhadap kontribusi usaha kecil (UK) dalam pengentasan kemiskinan penduduk di Indonesia yang dinyatakan dengan percentage of population below the poverty line (%PBPL) .
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research) yang menggunakan variabel terikat %PBPL di Indonesia. Sampel penelitian ini berasal dari 4 (empat) jenis LKM yaitu : Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam KOPTA dan USP Koperasi Unit Desa (KUD) seluruh Indonesia selama periode tahun 2000 dan 2001. Metode Analisis yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares dan Pooled Least Squares dengan pengolahan data menggunakan SPSS 10. Untuk mendapatkan perbedaan yang nyata antara propinsi-propinsi yang ada di Indonesia dalam hal kekayaan sumber daya alam (SDA), kekayaan sumber daya manusia (SDM), letak geografis yang relatif terisolasi dan kelompok propinsi lainnya maka digunakan 3 (tiga) dummy kriteria propinsi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1). analisis secara individual terhadap efektifitas pelayanan UK (rasio aksesbilitas, rasio kredit, persentase nasabah), Internal performace-LKM (return on asset, rentabilitas dan rasio tabungan) serta dummy propinsi (DI, D2 dan D3) berpengaruh secara signifikan terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia (%PBPL) pada signifikansi level 5%, kecuali faktor rasio tabungan, D1, D2, dan D3, (2) analisis pengaruh secara serentak pada model 2(a) dan 2(b) terhadap efektifitas pelayanan UK, Internal performance -LKM, serta dummy propinsi bersama-¬sama berpengaruh secara signifikan terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia (%PBPL) pada signifikansi level 5%, (3). variabel yang dominan adalah R_Akses, R_Kredit, P_Nsb, ROA, dan R_Rent. Faktor R_Akses dan R Kredit adalah indikator efektifitas pelayanan terhadap UK yang berpengaruh positif terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Faktor nasabah berpengaruh negatif terhadap efektifitas pelayanan UK, karena LKM yang hanya mengejar banyaknya nasabah akan menjadi usaha yang kontra-produktif terhadap keberhasilan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

There is a wide range of poverty incidence in Indonesia. The poverty rate for self-employed micro enterprises units (MEUs) is contrary to the facts in which many MFIs in Indonesia have programs to reduce percentage of population below the poverty line (%PBPL). This research is aimed to analyze the relationship between the MFIs and contribution of micro enterprises units (MEUs) in order to reduce %PBPL in Indonesia. This study have two purposes; first, to know how the influences of effectiveness of MFIs'services to micro enterprise (accessibility ratio, credit ratio, percentage of clients) and internal performance of MFIs (ROA, return on self capital and savings ratio) in order to reducing poverty, and second, to know how well MFIs contribute to reduce poverty.
This research is a correlation research in which %PBPL constitute a dependent variable. The Independent variables consist of accessibility ratio, credit ratio, client?s ratio, ROA, return of self capital and deposit ratio. These researches are used samples from 4 MFIs categories of savings and loan cooperatives (KSP & LISP) in Indonesia. The methods of analysis which are in the research used are ordinary least square and polled least square with SPSS 10 software. The dummy variables (3 categories by province) are used to get differentiation of the MFIs `s origin (rich in natural resource, rich in human resource and isolated Geographic's province).
In the conclusion of this research it can be proved that : (1). accessibility ratio, credit ratio, percentage of clients, ROA, and return on self capital have significantly individual impacts to reducing % PBPL when 5 independents are based on individual analysis of predictors in the models in significant level 5%, (2) effectiveness of MFIs' services, internal performance and dummy by province have significantly simultaneous impacts to reducing % PBPL when based on equation models 2 (a) and 2 (b) in significant level 5%, and (3) percentage of clients has negative impacts to poverty when accessibility ratio and credit ratio have positive impacts to poverty in Indonesia.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhammad Yusuf Hakim
"Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pasti dituntut untuk dapat menjalankan proses bisnisnya secara efektif dan efisien. Begitu juga dengan PT. GMF Aeroasia tbk adalah perusahaan MRO Republik Indonesia. Dalam bisnisnya proses. Perusahaan menghadapi banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan baik. Apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.
Perusahaan dituntut untuk dapat menghemat biaya pembelian baik dari proses internal maupun eksternal. Analisis ini ditargetkan pada anggaran pembelian dan pengadaan material untuk perawatan pesawat. Karena pembelian dan pengadaan suku cadang untuk perawatan pesawat dinilai sangat krusial. Pengadaan dan pembelian material pesawat masih dianggap tidak efisien, apalagi pembelian material pesawat kebanyakan didatangkan dari luar negeri dan seringkali banyak biaya dan beban tambahan yang harus ditanggung perusahaan. Dengan menganalisis beberapa faktor yang menyebabkan banyak biaya termasuk penentuan lot, biaya transportasi, biaya setup untuk pembelian bahan, rentang waktu pembelian, biaya minimum, dan juga jumlah minimum pembelian material yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan tiga metode seperti judul di atas, yaitu: Economic Order Quantity, Least Unit Cost, dan Algoritma Wagner Within.

Every company running its business is definitely required to be able to carry out its business processes effectively and efficiently. Likewise with PT. GMF Aeroasia tbk is an MRO company of the Republic of Indonesia. In its business process. The company faces a lot of homework to be done well. Especially in a pandemic situation like today. Companies are required to be able to save on purchasing costs both from internal processes and external. This analysis is targeted at the purchase budget and material procurement for aircraft maintenance. Because the purchase and procurement of parts for aircraft maintenance is considered very crucial. Procurement and purchase of aircraft material are still considered inefficient, especially when purchasing aircraft material is mostly imported from abroad and often there are many additional costs and burdens that companies have to bear. By analyzing several factors that cause a lot of costs including lot determination, transportation costs, setup costs for purchasing materials, purchasing time spans, minimum costs, and also the minimum amount of material purchases that can be made by the company. By using the three methods as the title above, namely: Economic Order Quantity, Least Unit Cost, and also Wagner Within Algorithm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vannesia Mauretta
"Laporan magang ini membahas mengenai evaluasi proyek implementasi sistem enterprise resource planning (ERP) pada PT Fintech, sebuah perusahaan jasa keuangan digital. Evaluasi proyek implementasi sistem ERP dilakukan dengan mengacu pada empat kerangka model system development life cycle (SDLC), yaitu waterfall model, iterative model, spiral model, dan agile model. Evaluasi model SDLC yang sesuai dengan proyek implementasi sistem ERP pada PT Fintech dinilai berdasarkan tujuh faktor, yaitu kejelasan dari kebutuhan dan persyaratan, biaya, waktu yang diperlukan untuk pengembangan, pengintegrasian perubahan dalam kebutuhan, kompleksitas sistem, komunikasi kepada stakeholder, dan ukuran risiko proyek. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model SDLC yang paling tepat digunakan untuk PT Fintech adalah agile model.

This internship report discusses the evaluation of an enterprise resource planning (ERP) system implementation project at PT Fintech, a digital financial services company. Evaluation of the ERP system implementation project is carried out by referring to the four frameworks of the system development life cycle (SDLC) model, namely the waterfall model, iterative model, spiral model, and agile model. The evaluation of the SDLC model in accordance with the ERP system implementation project at PT Fintech was assessed based on seven factors, namely clarity of needs and requirements, cost, time required for development, integration of changes in requirements, system complexity, communication to stakeholders, and project risk measures. The evaluation result shows that the most appropriate SDLC model for PT Fintech is the agile model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad
"Dengan kompleksitas tinggi dan kebutuhan dana investasi yang cukup besar maka penentuan asumsi - asumsi menjadi penting pada proyek pembangkit tenaga listrik. Penentuan asumsi ini akan mempengaruhi hasil dari analisis kelayakan financial yang dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya proyek. Selain itu analisis sensitivitas terhadap asumsi - asumsi utama perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kelayakan financial proyek pembangkit PLTGU combined cycle 660 MW. Proyek ini juga menghadapi ketidakpastian akan harga bahan bakar dan tarif energi. Untuk itu perlu dilakukan analisis keputusan manajemen terhadap indikator - indikator kelayakan financial sebelum diambil keputusan terhadap proyek.
Metode discounted cash flow digunakan dalam melakukan analisis kelayakan financial proyek PLTGU combined cycle 660 MW untuk mendapatkan indikator NPV dan IRR berdasarkan pendekatan koefisien beta PT ABC. Pendekatan koefisien beta ini penting karena PT ABC belum listing dipasar modal, sehingga hasil analisis diharapakan mendekati kondisi risiko pasar yang sesungguhnya. Asumsi - asumsi yang ditetapkan menjadi input dan economic model yang dibangun untuk melakukan analisis sensitivitas dan kelayakan financial dengan simulasi terhadap skenario pesimis, normal dan optimis untuk loan interest dan discount rate, harga bahan bakar serta capacity factor pembangkit.
Analisis sensitivitas memperlihatkan bahwa proyek pembangkit memiliki sensitivitas tinggi terhadap harga bahan bakar gas dan capacity factor pembangkit. Tingkat pengembalian proyek memenuhi target yaitu lebib besar dart discount rate proyek pada harga bahan bakar USD 2,7 - 3 IMMBTU dengan fleksibilitas tinggi pada capacity factor pembangkit. Sedangkan pada harga pasar, USD 5 IMMBTU tingkat pengembalian proyek memenuhi target pads capacity factor 60% keatas dengan soft loan, sedangkan dengan commercial loan target tingkat pengembalian proyek tidak terpenuhi. Soft loan umumnya diperoleh dari pinjaman luar negeri Pcmerintah Republik Indonesia kepada lembaga - lembaga keuangan Intemasioanl seperti ADB dan JBIC yang diteruskan kepada PT ABC. Penerusan pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek - proyek Perusahaan dan tidak diikat jaminan.
Dari hasil simulasi terhadap tiga skenario yang ditetapkan memperlihatkan bahwa indikator kelayakan financial proyek PLTGU combined cycle 660 MW memiliki NPV positif pada harga bahan bakar natural gas USD 2,7 - 3,0 IMMBTU dengan dana investasi soft loan dan commercial loan. Untuk harga bahan bakar USD 5 IMMBTU proyek memiliki NPV negatif pada commercial loan, sedangkan dengan soft loan proyek memiliki NPV positif pada capacity factor diatas 60%. atau proyek berada dalam kondisi option zone. Kondisi option zone ini perlu dikaji lebih lanjut sebelum manajemen memutuskan menerima proyek tersebut.
Sebagai kesimpulan dari analisis ini adalah penentuan koefisien beta dart PT ABC, perusahaan yang belum listing, menjadi penting agar penilaian proyek PLTGU combined cycle 660 MW mendekati kondisi resiko pasar yang sesungguhnya. Hasil perhitungan, koefisien beta PT ABC adalah 0,74. Analisis keputusan manajemen terhadap indikator kelayakan financial, memperlihatkan bahwa proyek PLTGU combined cycle memiliki tingkat resiko rendah dan layak diterima pada skenario normal dengan loan interest 3,75% dan harga bahan bakar USD 3 MMBTU.

Power Plant Project is always complicated and involving huge investment therefore selecting proper 'assumptions' on the Financial Analysis is important. Those assumptions will be having direct impact the result of Financial Analysis in order to justify whether the project is feasible of not. On the development of Combined Cycle Power Plant 660MW, the sensitivity analysis on the primary assumptions has to be done to observe its influence toward financial feasibility. Though the project is having high uncertainty on fuel price and energy tariff. It is necessary to analyze the management decisions toward financial feasibility indicators before taking the decision of this project.
The discounted cash flow method is used in this Feasibility Study in order to find out the NPV and IRR indicators. It is base on beta coefficient approach of PT ABC. The approach has to be done due to PT ABC is not Public Company yet. This approach will be resulting close to the actual market risk. The assumptions taken, is used for the input data of Economic Mode' established to run the sensitivity analysis and financial feasibility with simulation toward pessimist, normal and optimist scenarios for loan interest, discount rate, fuel price and plant capacity factor.
The sensitivity analysis shows that the power plant project has high sensitivity toward natural gas fuel price and plant capacity factor. Internal rate of return of this project is feasible i.e greater than discount rare, at fuel price of USD 2, 7 - 3 per MMBTU with high flexibility of plant capacity factor. Meanwhile at the gas fuel market price USD 5 per MMBTU and soft loan basis, the internal rate of return of this project is feasible on the 60% at plant capacity factor and its not feasible by using Commercial loan. Generally, soft loan come from government loan (government to government) to international financial institution like ADB and JBIC with two stages loan scheme, this loan will be used by PT ABC in financing the entire company project with government guarantee.
Refer to the simulation on the three scenarios shows that financial feasibility indicators for 660 MW combined cycle power plant project have positive NPV at natural gas fuel price for 2,7 - 3,0 per MMBTU for both soft loan and commercial loan. At USD 5 per MMBTU of fuel price, the project shows negative NPV at commercial loan and positive NPV at 60% plant capacity factor or more by soft loan. It is mean the project is in the Option Zone. In this Zone, it is necessary to conduct further evaluation before management decides to precede the project.
As a conclusion, the determination of PT ABC beta coefficient is important considering they are not Pubic Listed Company. It will make the analysis of 660 MW combined cycle power pant project close to actual market risk condition. The beta coefficient calculation result for PT ABC is 0, 74. An analysis of management decision toward financial feasibility indicators showing that 660 MW combined cycle power plant project is feasible and lower risk by 3,75 % of loan interest and fuel price at USD 3 per MMBTU scenario."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Permata Listyani
"Studi kasus ini ditujukan untuk menganalisis penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing pada Perusahaan batubara yaitu PT MMM. Studi kasus ini membahas penentuan mata uang fungsional, proses pengukuran kembali pada laporan keuangan Perusahaan per 31.Desember.2011, serta penentuan mata uang pencatatan dan penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh PT MMM. PT MMM menentukan mata uang US Dollar sebagai mata uang fungsional berdasarkan PSAK No. 10 (Revisi 2010). Perusahaan melakukan pengukuran kembali tehadap laporan keuangan per 31.Desember 2011 secara retrospektif dengan mengelompokkan item-item laporan keuangan menjadi 3 (tiga) pos yaitu pos moneter, pos non moneter, serta item-item laporan laba rugi komprehensif. Efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 setelah proses pengukuran kembali, PT MMM menggunakan US Dollar untuk mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan.

The purpose of this case study is to analyze the implementation of PSAK No. 10 (Revised 2010) about the Influence of Changes in Foreign Exchange Rates in the coal mining company, PT MMM. The case study discusses the determination of functional currency, remeasurement process of the financial statement as of December 31, 2011, and the determination of the recording and reporting currency on the financial statement by PT MMM. PT MMM determine US Dollar as the functional currency according to PSAK No. 10 (Revised 2010). Company perform remeasurement process of the financial statements as of December.31, 2011 retrospectively by classifying the items of financial statements to be monetary items, nonmonetary items, and comprehensive income statement items. Effective since January 1,2012 after the remeasurement process, PT MMM use US Dollar to record the transaction and report the financial statement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>