Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fitriyadi
"Kebutuhan program audit keuangan yang spesifik terhadap Koperasi Jasa Usaha Bersama'sebagai koperasi sekunder semakin diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas audit. Skripsi ini bertujuan memberikan perbandingan antara penerapan hubungan audit objectives dan prosedur audit dari standar program audit terhadap Koperasi Jasa Usaha Bersama "X" dikaitkan dengan teori auditing dan parangkat peraturan yang bersangkutan. Metode penelitian yang dijalankan berupa peninjauan lapangan dan wawancara dengan Koperasi Jasa Audit "G" sebagai pengaudit, Koperasi Jasa Usaha Bersama "X" sebagai badan usaha yang diaudit, wawancara dengan Kepala Sub Direktorat Bina Lembaga Jasa Audit Departemen Koperasi, Kanwil (provinsi) Kandep (kabupaten) dan Dekopin serta didukung oleh studi literatur berupa buku teks, buku referensi, peraturan audit koperasi, skripsi, koran, artikel majalah dan lain-lain. Hasil penelitian skripsi ini ditunjukkan pada tiga hal berikut. Pertama, tujuan audit setiap perkiraan yang terdapat
pada Program Audit terhadap Koperasi Jasa Usaha Bersama dibandingkan dengan 5 audit objectives (management assertions) menurut Norma Pemeriksaan Akuntan yaitu : existence or occurrence, completeness, rights and obligations, valuation or alloca-tion dan presentation and disclosure. Kedua, masing-masing audit objectives setiap perkiraan dihubungkan dengan prosedur-prosedur audit yang bersangkutan. Ketiga, analisis komprehesif Program Audit terhadap Koperasi Jasa Usaha Bersama "X" dikaitkan dengan Undang-undang Koperasi RI No. 25 tentang Perkoperasian, Pedoman Penelaahan Mutu Kantor Akuntan Publik, Supelemen Norma Pemerik-saan Akuntan tentang Pedoman Khusus Pemeriksaan Koperasi, Pernyataan N . 3 IAI tentang Standar Akuntansi untuk Koperasi dan Bagan Perkiraan Koperasi Jasa Usaha Bersama "X". Kesimpulan skripsi ini adalah bahwa satu audit objective dapat dipenuhi oleh satu atau lebih dari satu prosedur audit, sedangkan satu prosedur audit dapat digunakan untuk mencapai satu atau lebih dari satu audit objective. Kelemahan dalam Program Audit terhadap KJUB "X" berupa bentuk standar Program audit tersebut lebih ditujukan kepada koperasi primer dan menggunakan pendekatan perkiraan (account approach). Saran .yang diusulkan yaitu modifikasi program audit tersebut agar memenuhi kompleksi-tas Koperasi Jasa Usaha Bersama "X" sebagai koperasi sekunder dan adaptasi pendekatan siklus (cycle approach) dalam penyusunan program audit. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Wahid Rahmatulah
"ABSTRAK
Turunnya harga minyak dunia sepanjang periode tahun 2015 mengakibatkan
berkurangnya keuntungan yang didapatkan oleh Perusahaan-perusahaan Migas, sehingga memaksa Perusahaan Migas untuk melakukan pengurangan biaya (cost reduction). Melalui study literature didapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan penerapan cost reduction di luar industri hulu Migas. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mencari nilai bobot prioritas dari faktor, dan menentukan faktor apa yang paling berpengaruh pada kesuksesan penerapan program cost reduction di industri hulu migas serta Metode AHP kembali digunakan untuk memilih Program terbaik dalam rangka penerapan cost reduction. Pada Penelitian ini berhasil didapatkan nilai bobot prioritas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penerapan cost reduction di Industri Hulu Migas, dan juga didapat faktor paling penting yaitu: Top Management Commitment, Maintain the Production, Raw Material Alternative, Productivity, Personel Knowledge, Employee Contribution. Selanjutnya melalui metode AHP dipilih program terbaik dengan memperhitungkan faktor paling penting untuk cost reduction. Hasilnya program Pengurangan Biaya Support Operasi adalah program terbaik dalam rangka penerapan cost reduction di industri hulu Migas.

ABSTRACT
World Oil prices decrease over the 2015 period resulted in reduced profits earned by oil and gas companies, thus forcing the Oil and Gas Company to undertake cost reduction. From study literature it is obtained the factors that affect the successful application of cost reduction beyond the upstream oil and gas industry. Analytical Hierarchy Process (AHP) is used to find the value of the weighting priority factors, and determine what factors most influence on the successful application of cost reduction programs in upstream oil and gas industry, also AHP method used to select best program in order to implement cost reduction. The result from this research are: value of the weighting priority factors that affect the successful implementation of cost reduction in Upstream Oil and Gas, and also obtained the most important factors: Top Management Commitment, Maintain the Production, Raw Material Alternative, Productivity, Personel Knowledge, and Employee Contribution. Furthermore, through the AHP method selected best program to take into account the most important factor for cost reduction application. The result is a program "Operational Support Cost Reduction" is the best program in order to implement cost reduction in the upstream oil and gas industry."
2016
T45768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans
"Tesis ini membahas kemampuan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Indonesia dengan konsentrasi Manajemen Operasi angkatan 2012 dalam melakukan analisis demand forecast dengan tepat dan rasional, lalu memformulasi dan membuat keputusan dan/atau kebijakan melalui aggregate production planning sebagai solusi agar rencana proses produksi di PT Rackindo Setara Perkasa dapat berjalan dengan lebih optimal, efisien, efektif, dan tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada di masa mendatang, terutama dari aspek waktu, material, tenaga kerja, ruang/fasilitas, dan bermuara di total biaya yang diperlukan. Karya akhir ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan sudah harus menggunakan analisis kuantitatif yang mendalam untuk mendasari pengambilan keputusan dalam area manajerial agar perusahaan dapat berjalan dengan lebih optimal, efisien, dan efektif.Tiga produk yang digunakan sebagai contoh perhitungan telah memberikan hasil yang revolusioner karena membuat perusahaan dari rugi menjadi laba.

This thesis discusses the ability of students of Master of Management, University of Indonesia with a concentration in Operations Management class of 2012 in analyzing appropriate and rational demand forecast, then formulate and make decisions and/or policies through the aggregate production planning as a solution in order to plan the production process in PT Rackindo Setara Perkasa runs with more optimal, efficient, effective, and responsive to changes in the future, especially from the aspect of time, materials, labor, space/facilities, and end in the total cost required. This thesis is a descriptive quantitative research design.
The results of the study suggest that the company has to use quantitative analysis to underlying managerial decision making so that the company can run more optimal, efficient, and effective.Three products used as ansampling calculation was revolutionary because the results turn company from loss into making profit.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Wardani
"Management Audit merupakan pelengkap audit atas laporan keuangan yang sangat berguna bagi manajemen dalam melakukan aktivitas pengendaliannya. Penerapan management audit dapat dilakukan pada organisasi profit maupun non profit. Dalam mendukung kelancaran operasinya, suatu organisasi sangat membutuhkan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dapat melaksanakan tugastugasnya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Dari hasil analisa, baik dengan studi kepustakaan maupun wawancara yang telah dilakukan, ternyata management audit sangat berperan dalam membantu manajemen mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang terjadi, mampu untuk memberikan rekomendasi langkah perbaikannya agar kelemahan tersebut tidak terulang lagi, dan bahkan dapat mengidentifikasi sehingga dapat dicegah kelemahan potensial yang mungkin timbul sebelum kelemahan tersebut benar-benar terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Sparta Wisadha
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Veron Karim
"Perencanaan kapasitas merupakan salah satu area keputusan penting dalam manajemen operasi. Untuk mendukung kemampuan produksi suatu perusahaan, perusahaan harus mampu untuk memaksimalkan jumlah produksi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi produksi optimal perusahaan menggunakan metode linear programming. Kasus yang digunakan pada perusahaan ini adalah perusahaan PT. Autum Agro Industri, yang bergerak di bidang penggilingan beras di Lampung. Optimalisasi ini ditentukan dengan menggunakan 3 decision variable yaitu, Beras Premium (P), Beras Medium (M), dan Beras Pecah Kulit (L) yang diproduksi dalam satu bulan. Hasil penelitian dengan metode linear programming menggunakan solver excel menunjukkan bahwa untuk memaksimisasi keuntungan perusahaan, PT. Autum Agro Industri harus memproduksi sebanyak 1500 ton beras premium dan 569 ton beras pecah kulit untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 651.326.068,97 setiap bulannya. Berdasarkan hasil penghitungan penelitian ini, beras medium ditemukan dapat mengurangi keuntungan maksimal perusahaan apabila diproduksi, karena ditemukannya reduced cost sebesar Rp 212.825 untuk setiap ton produksi per bulannya.

Capacity planning is one of the important decision areas in operations management. To support the production capability of a company, the company must be able to maximize the amount of production so that the company's goals can be achieved. This study aims to find the company's optimal production solution using the linear programming method. The case used in this company is the company PT. Autum Agro Industri, which is engaged in rice milling in Lampung. This optimization is determined by using 3 decision variables, namely, Premium Rice (P), Medium Rice (M), and Broken Husked Rice (L) which are produced in one month. The results of the study using the linear programming method using excel solver showed that to maximize company profits, PT. Autum Agro Industri must produce 1500 tons of premium rice and 569 tons of broken husked rice to get a profit of Rp 651.326.068,97 per month. Based on the calculation results of this study, medium rice was found to be able to reduce the company's maximum profit if it was produced, because it found a reduced cost of Rp 212.825 for each ton of production per month.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Darusman
"Audit kinerja pada sektor publik telah menjadi salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK dalam memberikan kontribusi tata kelola pemerintahan yang baik. Kapasitas audit kinerja mengacu kepada ketersediaan dan berfungsinya kemampuan pemeriksa (able people) serta ketangkasan proses (agile process) yang membentuk kapabilitas dinamis BPK sehingga dapat memformulasikan suatu kebijakan audit kinerja yang adaptif sesuai konsep dynamic governance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapabilitas dinamis BPK saat ini dan strategi ideal yang dapat dibangun dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas audit kinerja yang dilihat dari aspek able people dan agile process. Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivist dengan metode pengumpulan data menggunakan mix method melalui penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Responden kuesioner penelitian ini terdiri dari Pemeriksa BPK dan Pejabat Struktural di bidang Pemeriksaan. Sebanyak 480 kuesioner telah disebarkan, namun hanya 250 kuesioner yang dapat digunakan untuk analisis dengan tingkat pengembalian 52,08%. Lebih lanjut, narasumber dalam wawancara mendalam merupakan praktisi dan pakar yang telah berkecimpung secara mendalam pada bidang audit kinerja di BPK yang terdiri dari 11 narasumber Pejabat BPK. Analisis data dilakukan dengan menggunakan covergent mix method design di mana analisis kuantitatif dilakukan bersamaan dengan analisis kualitatif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengolah data kuantitatif, sementara studi deskriptif kualitatif dilakukan untuk mengolah data kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa belum terpenuhinya able people BPK yang memadai dalam penugasan audit kinerja. Selain itu, pada aspek agile process, ditemukan terdapat kebijakan operasional yang masih kaku sehingga membutuhkan untuk segera melegalisasi dan mengimplementasikan secara penuh kebijakan yang terbaru. Strategi ideal dalam membangun kapabilitas audit kinerja difokuskan kepada kedua aspek pendorong kapabilitas dinamis, yaitu able people dan agile process yang secara langsung mendorong terciptanya peningkatan audit kinerja baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

Performance audits in the public sector have become one of the types of audits conducted by BPK in contributing to good governance. Performance audits capacities refers to the availability and well-functioning of able people and agile processes that shape BPK's dynamic capabilities so that it can formulate an adaptive performance audit policy based on the concept of dynamic governance. This study aims to analyze the current BPK's dynamic capabilities and the ideal strategies that can be built in order to improve the quality and quantity of performance audits as seen from the aspects of able people and agile processes. This research uses postpositivism paradigm with mix method of data collection methods through questionnaires and in-depth interviews. The respondents of the research questionnaire consisted of BPK auditors and structural officials in the audit field. 480 questionnaires have been distributed, but only 250 questionnaires could be used for analyzing, the rate of return is 52.08%. Furthermore, the resource persons in the interview are practitioners and experts who have been deeply involved in the field of performance audits at BPK, which consists of 11 BPK officials. The data analysis was performed using convergent mixed methods design where quantitative analysis performes in conjunction with qualitative analysis. Descriptive statistical analysis is used to process quantitative data, while qualitative descriptive studies are carried out to process qualitative data. The results of the study found that able people in BPK had not been fulfilled in the performance audit assignment. In addition, in the agile process aspect, it was found that there are operational policies that are still rigid so they need to immediately legalize and fully implement the latest policies. The ideal strategy in building performance audits capabilities is focused on the two aspects of driving dynamic capabilities, namely able people and agile processes that directly encourage the creation of improved performance audits in terms of both quantity and quality."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan
"Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan independen yang berorientasi masa depan, bertujuan akhir pada peningkatan efektifitas dan efisiensi perusahaan. Perusahaan seperti pengelola Hak Pengusaha Hutan (HPH), disamping menghadapi kendala-kendala teknis operasional, juga tidak luput dari kendala-kendala ekonomis, sehingga peningkatan efisiensi dan efektifitas di lingkungan usaha mendapat perhatian yang serius dari pengelolanya. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan tempat dilakukannya penelitian ,serta bagi lingkungan akademis yaitu bagaimana audit manajemen dapat diterapkan pada jenis usaha tersebut. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, pertama melalui studi kepustakaan dan kedua melalui studi kasus ke perusahaan yang bersangkutan. Studi kepustakaan berguna untuk mencari dan mempelajari teori dan konsep tentang audit manajemen, pengetahuan umum tentang industri kehutanan dan pengetahuan lain yang berhubungan, untuk dibandingkan dengan apa yang ada atau yang dapat diterapkan di lapangan. Sedangkan dalam studi kasus dilakukan pengumpulan data primer berupa copy dokumen, hasil observasi, wawancara, dan kalkulasi. Berdasarkan data-data tersebut penulis melakukan analisa dan evaluasi masalah di PT.X. Dari hasil studi ini, penulis berkeyakinan bahwa audit manajemen sangat perlu diterapkan pada jenis usaha demikian karena dapat berfungsi sebagai early warning system: yaitu memberikan informasi dini kepada manajemen akan masalah-masalah potensial dalam pengelolaan dan teknis operasional. Karena itu keberadaan audit menajemen akan melengkapi bagi apa yang sudah dikerjakan dalam audit finansial yang lebih dikenal umum. Karena sifat pemeriksaannya yang menuntut analisa yang lebih rinci, sedangkan basil pemeriksaan harus secepatnya dilaporkan, biasanya audit manajemen ketimbang penulis untuk suatu keseluruhan pada fungsi waktu difokuskan pada area tertentu organisasi, seperti yang dilakukan loggingnya saja. Dalam penelitian ini, fungsi logging merupakan fungsi operasi utama dalam pengelolaan HPH. Fungsi ini melakukan aktivitas pembukaan areal hutan, penebangan, serta pengangkutan kayu dari dalam hutan ke tempat pengolahan kayu. Keberhasilan fungsi ini disamping tergantung pada faktor medan dan cuaca, serta pada penanganan ketenagakerjaan yang ketat. Juga karena lokasinya di dalam hutan, perusahaan juga diwajibkan untuk menjaga kelestarian alam. Dari hasil penelitian atas pelaksanaan fungsi ini, penulis melihat banyaknya aspek manajemen dan operasional yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerjanya. Penulis juga menganggap perlunya audit ini dilanjutkan dengan follow up audit-nya untuk memastikan efektif saran perbaikan yang dijalankan. Untuk menjadi seorang auditor yang kompeten, penulis menyarankan bagi auditor pemula seperti penulis untuk tidak hanya menguasai konsep manajemen dan auditing, tapi juga meningkatkan kemampuan komunikasi verbal serta berkemauan untuk belajar tentang apa Baja, terutama perihal teknis operasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariram
"ABSTRAK
Pada industri manufaktur untuk menciptakan tingkat produktivitas yang baik dan tingkat
kinerja perusahaan yang juga baik perlu adanya suatu perencanaan yang baik pula. Karena tanpa adanya suatu perencanaan yang baik biasanya akan menimbulkan permasalahan pada tingkat implementasi yang disebabkan oleh tidak adanya suatu arahan yang jelas. Departemen Closed Die Forging PT. Perkasa Indobaja merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai komponen sesuai dengan kebutuhan konsumennya (customized). Adapun produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah gears, shafts. crank shafts, connecting rods untuk industri automotive, coupling, track links, track rollers, flanges untuk industii mesin konstruksi, spindles, tiller, chain links untuk mesin pertanian dan cam shafts, articulated rod, main bearing cap untuk industri transportasi. Perusahaan merasa perlu adanya suatu perencanaan yang baik pada tingkat produksi agar dapat menjadi lebih produktif.
Salah satu dari model perencanaan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah perencanaan produksi secara agregat (Aggregate Planning). Aggregate Planning merupakan perencanaan produksi pada tingkat skala menengah (intennediate term). Perencanaan ini menyangkut mengenai pemanfaatan sumber daya perusahaan baik fasilitas peralatan yang ada diperusahaan seperti mesin dan pemanfaatan sumber daya manusia (labour) secara optimal. Alasan mengenai mengapa perlu adanya pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal adalah karena hal ini berhubungan dengan penggunaan keuangan perusahaan untuk menjalankan aktivitas produksi secara efisien. Penggunaan sumber daya perusahaan akan berkaitan secara langsung dengan biaya produksi dan biaya- biaya lainnya seperti biaya finished goods inventory Keputusan-keputusan pada jangka menengah berhubungan dengan penggunaan sumber daya secara keseluruhan seperti penggunaan tenaga kerja, tingkat output, perlu atau tidaknya overtime, minimalisasi inventory. Keputusan yang diambil pada jangka menengah akan memberikan batasan untuk keputusan yang bersifat jangka pendek.
Tujuan dari pembuatan perencanaan agregat ini adalah mengembangkan perencanaan produksi secara fisibel pada tingkat agregat dengan harapan terjadi keseimbangan antara permintaan yang diperkirakan dengan kapasitas yang tersedia. Lebih dari itu penulis pada penelitian ini akan berkonsentrasi untuk meminimalisir biaya yang muncul dan pertimbangan penggunaan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan dan kebijakan perusahaan (company policy) yang mendukung penerapan strategi yang digunakan. Secara umum adalah lima strategi yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan perencanaan agregat (Aggregate planning) yaitn strategi dengan melakukan hiring karyawan baru atau melakukan lay-off karyawan (Chase strategy), menerapkan sistem overtime atau pemanfaatan pekerja part-time guna mempertahankan kinerja produksi dan tingkat output yang tetap (stable workforce-variable work hours strategy), menerapkan adanya sistem persedian barang jadi I finished goods inventory (Level strategy), atau dengan menerapkan kombinasi dari ketiga strategi diatas (Mixed strategy), dan yang kelima adalah strategi yang dijalankan dengan memberikan sebagian dari pekerjaan ke penyediajasa luar untuk meningkatkan penyediaan produk (Subcontracting).
Pada penelitian ini pembuatan perencanaan agregat dilakukan dengan mernbandingkan
penerapan dua strategi yang berbeda yaitu dengan penggunaan Level Strategy sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini dan dengan menggunakan Mixed Strategy sebagai aiternatif strategi yang diajukan. Penggunaan Level Strategy dilakukan dengan rnenggunakan kapasitas output sebesar 4,5 ton per hari. Sedangkan penerapan Mixed Strategy dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas output sebesar 3 ton per hari.
Dengan menggunakan konsep, data dan hasil analisa maka diperoleh bahwa penerapan Mixed Strategy menunjukan te1jadinya efisiensi secara keseluruhan dibandingkan dengan perencanaan dengan menerapkan strategi yang berlaku saat ini (Level Strategy) pada pembuatan perencanaan produksi yang dilakukan penulis dengan menggunakan metode perencanaan secara agregat (Aggregate Planning). Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditmik yaitu :
1. Terjadi penurunan tingkat produksi (cumulative production) dan tingkat persediaan
barang jadi (finished goods inventory) yang berarti pada setiap pe1iode perencanaan
dengan menggunakan Mixed Strategy.
2. Dengan penerapan Mixed Strategy dimana kapasitas produksi (output capacity) menjadi
3 ton per hari menjadikan perusahaan lebih optimal dalam memanfaatkan situasi sesuai
dengan demand saat ini seperti pemanfaatan bahan baku (raw material), tenaga kerja
(labor) dan penggunaan fasilitas (equipment) perusahaan.
3. Terjadi keseimbangan yang optimal antara perrnintaan (demand) dengan output yang
dihasilkan perusahaan sehingga mencegah terjadinya back order.
4. Terjadi penurunan total regular time production cost, total finished goods inventory cost
dan grand total cost sepanjang periode perencanaan dengan penerapan mixed strategy
5. Penghematan biaya secara keseluruhan dengan penerapan strategi yang berbeda ada1ah
sebesar US$ 186.020
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>