Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112330 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mnyuwati Mudjiono
"Semakin ketat persaingan dalam bisnis hotel dan pariwisata dewasa ini, mengharuskan manajemen mengambil keputusan dan tindakan yang tepat untuk meraih keuntungan. Sistem biaya yang baru yaitu Sistem ABC dapat menghasilkan informasi biaya produk yang lebih baik dengan memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan dalam menghasilkan produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konsep ABC dan kemungkinan penerapannya pada Hotel.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode yaitu kepustakaan dan lapangan berupa tanya jawab dengan pihak berwenang dan observasi langsung kegiatan perusahaan.
Sistem ABC berdasar pada dua asumsi bahwa, pertama, aktivi taslah yang mengkonsumsi sumber daya perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas adalah penyebab biaya. Kedua, produk/pelanggan menciptakan kondisi untuk mengkonsumsi aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan. Sistem ABC menggunakan pendekatan cost driver untuk menelusuri aktivitas yang menjadi pemacu biaya. Sistem ABC dapat menghasil-kan informasi mengenai profitability produk dan juga menyusun anggaran. Sesungguhnya perhitungan ABC lebih mengarah kepada berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk dan bukan memperhitungkan berapa biaya yang telah dikeluarkan.
Dengan melihat dan menganalisa kegiatan operasional yang dilakukan Hotel X, serta sistem biaya yang digunakan, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk diterapkan Sistem ABC. Penerapan Sistem ABC harus lebih memfokuskan aktivitas aktivitas yang value added dan non value added. Keterlibatan manajemen dalam pembuatan sistem sangat diperlukan untuk menghasilkan tujuan yang diharapkan. Keterbatasan Hotel X sebagai anak perusahaan dan perusahaan yang baru berdiri, menyebabkan Sistem ABC tidak dapat diterapkan dalam waktu dekat, tetapi sebagai pertimbangan di waktu yang akan datang. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Rossieta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nadia Zein
"Perkembangan yang pesat dalam bisnis perhotelan pada saat ini merupakan konsekuensi dari semakin berkembangnya dunia pariwisata di Indonesia. Dengan semakin banyaknya jumlah hotel di Indonesia, persaingan yang harus dihadapi oleh seluruh hotel, khususnya hotel berbintang, semakin bertambah berat dan ketat. Persaingan ini mendorong pihak manajemen hotel untuk terus menerus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar dapat mencapai mutu perusahaan yang excellent serta memiliki competitive advantage. Karena hanya dengan enterprise excellence, hotel yang bersangkutan dapat mempertahankan eksistensinya dalam bisnis perhotelan serta sukses dalam kancah persaingan yang semakin ketat. Agar dapat mencapai enterprise excellence, melalui peranan akuntansi manajemen, sebuah hotel membutuhkan anus informasi aktual yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya, serta dapat memperkirakan keadaan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, suatu alternatif baru dibutuhkan, karena ternyata sistem yang tradisional tidak dapat memberikan informasi seperti yang diinginkan. Alternatif sistem baru tersebut adalah sistem akuntansi manajemen yang didasarkan pada pengelolaan aktivitas, yang disebut sebagai Activity-Based Management (ABM). ABM merupakan analisa lebih lanjut dari sistem Activity-Based Costing (ABC) yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh konsumen dari pelayanan yang diberikan tersebut. ABM dapat pula membantu perusahaan dalam menetapkan biaya dengan lebih akurat, menekan biaya dengan cara menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan, serta membantu perusahaan dalam meningkatkan profit yang dihasilkannya. Adapun analisa yang tercakup dalam sistem ABM ini adalah mencakup: analisa aktivitas (activity analysis), analisa pemicu biaya (cost driver analysis), dan pengukuran kinerja (performance measurement). Ketiga analisa ini digunakan melalui lima tahap implementasi jika perusahaan ingin menerapkan ABM dalam sistem akuntansi manajemennya. Kelima tahap tersebut adalah : (1) Activity Analysis, (2) Market Targeting, (3) Business Process Improvement, (4) Activity Improvement, dan (5) Process Control. Dengan diterapkannya analisa ABM melalui tahap-tahap tersebut, diharapkan sebuah hotel dapat memperoleh pemahaman mengenai proses/aktivitas yang dilakukan dalam hotel tersebut, serta dapat pula menghasilkan informasi penting (financial maupun nonfinancial), guna membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Sehingga pada akhirnya, hotel tersebut akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen (customer satisfaction), akurasi dalam penetapan biaya, serta menghasilkan peningkatan yang berkelanjutan (continuous improvement), yang kesemuanya itu sangat menunjang dalam mencapai enterprise excellence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Christine
"Informasi tentang biaya memberikan masukan yang penting bagi penentuan harga kamar suatu hotel. Activity based costing dapat membantu perusahaan untuk menganalisa biaya-biaya yang terjadi atas jasa yang dihasilkan. Penelitian melakukan studi kasus penerapan activity based costing pada Sentul Leadership Development Center yang dipilih karena memiliki keunikan tersendiri.
Penerapan activity based costing menunjukkan bahwa :
  1. Penerapan harga oleh Sentul Leadership Development Center sudah memberikan margin positif jika dibandingkan dengan biaya berdasarkan perhitungan Activity based costing.
  2. Aktivitas yang berhubungan dengan departemen Food and Beverages lebih banyak memberikan kontribusi profit bagi Sentul Leadership Development Center dibandingkan departemen Housekeeping.
  3. Kelemahan penerapan Activity based costing di Sentul Leadership Development Center adalah bahwa produk yang ditawarkan hanya 1 jenis. Sehingga biaya yang terjadi dibebankan seluruhnya ke produk tersebut.
    1. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25279
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feny Triagustina
"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang terjadi di PT X yang bergerak di industri jasa logistik. PT X belum pernah mencapai target laba sejak lima tahun terakhir. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu descriptive analysis dan content analysis berdasarkan performance theory. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT X tidak dapat mencapai target laba dikarenakan adanya alokasi biaya yang tidak memperhitungkan biaya tidak langsung dan penentuan tarif yang tidak didasarkan oleh perhitungan harga pokok penjualan. Untuk keakuratan alokasi biaya dan penentuan tarif, penelitian ini memberikan usulan pada PT X untuk melakukan Customer Profitability Analysis, menggunakan Time-Driven Activity Based Costing untuk alokasi biaya serta menerapkan sistem pengendalian internal.

This research aims to answer the problem arising in PTX, a logistic services company, that never achieved target profit over five past years. This study is conducted using a case study with a qualitative research method. The data are analysed using descriptive analysis and content analysis techniques based on performance theory. Results shows that PT X can not achieve target profit due to inaccurate allocation of product cost and inaccurate price setting. To improve product cost and price setting accuracy, this research recommends PT X to conduct Customer Profitability Analysis, apply Time-Driven Activity Based Costing to cost allocation and apply internal control system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Lukman
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penerapan Activity-based Costing (ABC) pada Bank X Cabang Y dan penggunaan informasi yang dihasilkan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penerapan Funds Transfer Pricing (FTP) juga dilakukan untuk mengukur net interest margin masing-masing produk, sehingga menghasilkan tingkat profitabilitas yang lebih akurat antara produk funding dan produk lending perusahaan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Produk funding Tabungan memiliki tingkat profitabilitas yang paling tinggi, (2) Manajemen cabang perlu mengalokasikan sebagian waktu non produktif Customer Service untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas pada area kerja produk-produk lending, dan (3) Personal Banker tetap melaksakanan aktivitas-aktivitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk mempertahankan total outstanding produk funding.

ABSTRACT
The objective of this research is to apply the Activity-Based Costing (ABC) concept in X Bank Y Branch and using the generated information to improve profitability. Implementation of Funds Transfer Pricing (FTP) is also performed to measure net interest margin of each product to generate a more accurate profitability level among funding products and lending products. The result of this research shows that: (1) Saving account has the highest level of product profitability, (2) Branch manager needs to allocate some of Customer Service non-productive time for activities at lending product working area and (3) Personal Banker should keep on doing all activities in accordance with duties and responsibilities to maintain the total outstanding amount of funding products.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filemon Calvin Sucandra
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perhitungan biaya per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan TDABC, membandingkan perhitungan profitabilitas per pelanggan dengan sistem ABC konvensional dan sistem TDABC, dan menyarankan tindakan apa yang dapat dilakukan PT XYZ setelah mengetahui besarnya biaya per pelanggan. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ memiliki pelanggan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. PT XYZ juga dapat mengklasifikasikan pelanggan berdasarkan jenisnya: passive, yaitu rumah sakit, pelanggan high cost-to-serve, yaitu apotik, pelanggan price-sensitive, yaitu institusi/tender, PBF, dan toko obat, dan pelanggan aggresive, yaitu supermarket.

This study aimed to compare the calculation of cost per customer with conventional ABC and TDABC system, calculation of profitability per customer compared with the conventional ABC system and TDABC system, and suggest what actions to do for XYZ after finding out the cost per customer. The research is a case study with research methods such as literature studies, interviews, and documentation.
The results showed that XYZ has customers which are profitable and unprofitable. XYZ also can classify customers by type: passive, ie hospitals, high customer cost-toserve, namely pharmacies, price-sensitive customers, namely institutional / tender, PBF, and drug stores, and customers aggresive, namely supermarkets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Rachmatika
"Penelitian ini mengusulkan perhitungan biaya produk dengan menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). Objek studi kasus adalah PT X, sebuah perusahaan e-commerce yang menjual produk organik lokal. Penurunan profitabilitas PT X ditengarai karena tidak akuratnya biaya produk sehingga pengambilan keputusan penetapan harga jual menjadi tidak tepat. Indikasi ketidakakuratan adalah informasi biaya produk yang tersedia saat ini hanya berasal dari pembelian bersih dan biaya overhead belum dialokasikan ke produk. Oleh karena itu, biaya overhead harus ditelusuri secara akurat ke produk untuk menghindari distorsi informasi biaya. Studi ini menelusuri biaya overhead ke produk menggunakan matriks Expenses-Activity-Dependence (EAD) dan Activity-Product-Dependence (APD) dalam studi kasus pada e-commerce yang belum banyak dibahas. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan delapan responden serta analisis dokumen. Hasil penelitian menemukan perbedaan yang signifikan antara biaya produk dengan metode ABC dengan biaya produk saat ini tersedia di PT X. Perbedaan paling signifikan sebesar 139% terdapat pada produk isi ulang. Implikasinya PT X perlu menetapkan kembali harga jual berdasarkan biaya produk dengan metode ABC.

This study is to propose a product costing using the Activity-Based Costing (ABC) method. The object of the case study is PT X, an e-commerce company that sells local organic products. The decline in the profitability of PT X is presumed to be due to inaccurate product costs, leading to inappropriate decision-making regarding the selling price. Inaccuracy indicates that currently available product cost information only comes from net purchases. In contrast, overhead costs have not been allocated to products. Therefore, overhead costs must be accurately traced to products to avoid distortion of cost information. Previous studies on the ABC method mainly focused on manufacturing companies. This study traces overhead costs to products using Expense-Activity-Dependence (EAD) and Activity-Product-Dependence (APD) matrices in a case study on e-commerce that has not been widely discussed. This research uses a case study strategy and a qualitative approach. Data collection was done through interviews with eight respondents, plus document analysis. The study found a significant difference between product costs using the ABC method and the costs of products currently available at PT X. The most significant difference of 139% is in the refill product. The implication is that PT X needs to re-price its products based on product costs using the ABC method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auditya Maulana Irawan
"Skripsi ini membahas tentang implementasi metode Activity Based Costing dalam menentukan harga pokok jasa room dan membandingkan dengan metode biaya yang digunakan sendiri secara internal oleh manajemen hotel DEF dan metode biaya tradisional pada unit bisnis hotel DEF di PT. XYZ, Tbk dalam menentukan harga pokok jasa room. Berdasarkan perbandingan tersebut akan diketahui tentang perbedaan signifikan penggunaan ketiga macam metode costing tersebut. Bagi pelaku usaha atau manajemen perusahaan yang masih awam terhadap metode biaya, biasanya melakukan perhitungan harga pokok produksi atau jasanya hanya berdasarkan biaya langsung (direct cost) saja. Sedangkan biaya tidak langsung (indirect cost) yang tidak dapat ditelusuri langsung ke produk atau jasa dengan cara yang ekonomis biasanya dibebankan hanya berdasarkan asumsi yang menggunakan persentase perkiraan saja. Akibatnya terjadi kesalahan pengambilan keputusan khususnya kesalahan dalam strategi penetapan harga (pricing). Dengan menggunakan metode Activity Based Costing, penulis berupaya untuk memperkenalkan implementasi metode menghitung harga pokok jasa room, pada industri jasa perhotelan. Penulis melakukan perbandingan metode perhitungan biaya dengan memasukkan seluruh elemen biaya dan sumber daya yang dikorbankan dengan metode yang digunakan secara internal, menggunakan traditional costing dan metode Activity Based Costing. Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing menghasilkan nilai harga pokok jasa room yang lebih akurat sehingga diharapkan akan lebih tepat dalam pengambilan keputusan pada khususnya strategi penetapan harga (pricing strategy).

This thesis discussed about implementation activity based costing method (ABC), and comparison between ABC method, internal method and traditional costing for cost of room service Hotel DEF as a business unit of PT. XYZ, Tbk. Based on the comparison, we will understand a significant difference of these method. For entrepreneurs or management companies that still lay on costing method, usually calculate the cost of production or services based only direct costs. While the indirect costs that cannot be traced directly to products or services economically, usually charged based on the assumption that using an estimated percentage. This resulted an error in the decision making pricing strategy. Using Activity Based Costing method, the author tries to introduce the implementation of this method in the hospitality industry. Author compared the cost calculation method to include all elements of costs and resources used by the method used internally, traditional costing method and ABC method. By comparison it was found that calculation using activity based costing method cost will generate more accurate of room service value which is expected to be more precise in decision-making in particular pricing strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S44775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Ditta
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem manajemen biaya pada sebuah industri kecil Sistem manajemen dapat membantu industri kecil dalam menggambarkan harga pokok produksi untuk memaksimalkan profitabilitas membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat dan meningkatkan daya saing Untuk perolehan data.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada perusahaan batik dengan data yang digunakan dalam kurun waktu satu tahun selama tahun 2013 Sistem manajemen biaya yang diusulkan adalah Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi dan membandingkan dengan harga pokok produksi sebelum menggunakan metode activity based costing.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan perhitungan biaya antara sistem tradisional dan sistem activity based costing Sistem activity based costing menyediakan informasi yang lebih akurat dibandingkan sistem tradisional Selain itu informasi mengenai profitabilitas perusahaan menjadi lebih dapat diandalkan setelah menggunakan metode activity based costing.

The aim of this research is to design cost management system in a small industry Cost management system is expected in ensuring accuracy of cost analysis for maximizing the profitability helping company to make the right strategic decisions and improving competency in small industry.
This research is based on the case study of batik company with data analysis done in one year during 2013 This research uses activity based costing method for cost analysis to compute cost production and to compare cost production before used the activity based costing method.
The result of research shows there are difference allocating overhead cost between traditional method and activity based costing method Activity based costing system provides information more accurate than traditional system Furthermore information about company rsquo s profitability is more reliable after using activity based costing method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>