Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151021 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adi Widjaja
"Seorang manajer seringkali menghadapi masalah dalam mengalokasikan biaya produksi. Biaya produksi harus dihitung secara akurat dengan mempertimbangkan berbagai segxnen produksi yang terlibat. Pengalokasian biaya produksi yang baik harus didasari pada kaidah yang pantas dan proporsional antara pusat biaya dengan cost oject-nya.
Dalam sebuah industri manufaktur, biaya langsung merupakan komponen biaya yang mudah dialokasikan karena adanya signifikansi antara biaya dengan produk. Pusat-pusat biaya langsung secara jelas dapat dikaitkan dengan total biaya produksi tahun berjalan. Masalahnya lain apabila komponen biaya tak-langsung yang akan dialokasikan. Komponen biaya tak-langsung bersifat diskrit dan seringkali berkaitan dengan beberapa cost objects, sehingga pengalokasiannya-pun cenderung arbitrer. Kesulitan dalam mengalokasikan komponen biaya tak langsung semakin bertambah dengan munculnya industri nianufaktur modern yang multi-departemen, khususnnya departemen jasa pembantu (service department) yang berfungsi untuk menunjang kelancaran produksi utama. Adalah suatu kenyataan yang wajar bahwa dua atau beberapa 'departemen dalam satu industri saling mengkonsumsi jasa yang dihasilkan masing-masing.
Skripsi ini bertujuan untuk menawarkan metode alokasi timbal-balik (reciprocal) sebagal alternatif pengalokasian biaya yang paling realistis. Studi kasus dilakukan pada PT. X dengan menggunakan data biaya produksi tahun 1992. Selanjutnya diperoleh informasi mengenai tingkat beban per unit jasa yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisa biaya diferensial sehubungan dengan keputusan buat-atau-beli jasa yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Tabrani
"ABSTRAK
Perencanaan pembangunan daerah, dalam hal ini kabupaten dan kota, saat ini menjadi hal penting yang harus dilakukan dengan baik seiring dengan dilaksanakanannya otonomi daerah yang memberikan kewenangan besar kepada daerah untuk menentukan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan setiap daerah. Dalam melakukan kegiatan perencanaan pembangunan suatu daerah diperlukan alat yang baik untuk menganalisis mengenai daerah tersebut, khususnya dalam hal perekonomian. Untuk hal tersebut, alat Analisis Input-Output merupakan alat yang dapat dipergunakan untuk menganalisls kondisi perekonomian suatu daerah.
Analisis Input-Output memerlukan suatu tabel yang biasa disebut Tabel Input Output yang didalamnya berisikan informasi mengenai keterkaitan antar sektor yang terdapat dalam suatu perekonomian.
Dalam penyusunan Tabel input Output tersebut pada dasarnya terdapat beberapa metode yaitu metode survai, metode survai parsial dan metode tanpa survai. Metode survai dan metode survai parsial pada prinsipnya memerlukan sumber daya baik tenaga, waktu serta dana yang tidak sedikit untuk memperoleh data sehingga hal tersebut sering menjadi kendala bagi suatu daerah dalam menyusun Tabel input Output. Khusus untuk tingkat kabupaten maka hal tersebut menjadi lebih sulit lagi dibandingkan dengan penyusunan tingkat naslonal ataupun propinsi mengingat tingkat keterbukaan yang tinggi pada tingkat kabupaten sehingga menjadi kendala dalam pengumpulan data yang diperlukan.
Kondisi sebagaimana diutarakan diatas menjadikan metode tanpa survai sebagal alternatif yang dapat digunakan. Dalam metode tanpa survai ini, dengan menggunakan asumsi - asumsi yang diperlukan, maka yang dilakukan adalah penyesuaian terhadap koefisien input tingkat nasional menjadi koefisien input daerah. Koefislen input itu sendiri merupakan suatu jumlah input dari suatu sektor yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output sektor lainnya.
Dalam literatur disebutkan bahwa dalam prosedur penyesuaian terdapat pendekatan - pendekatan yaitu pendekatan location quotient dan pendekatan commodity balance. Sementara itu dalam pendekatan location quotient terdapat beberapa metode yaitu metode Simple Location Quotient (SLQ), Purchases - Only Location quotient (PLQ) dan Cross Industry Quotient (CIQ). Sedangkan dalam pendekatan commodity balance terdapat metode Supply-Demand Pool (SDP).
Terdapatnya beberapa metode dalam upaya penyesuaian koefisien input tersebut merupakan hal yang menarik untuk dianalisis serta dibandingkan hasilnya dimana diharapkan hasil dari analisis tersebut dapat memberikan masukan bagi pihak perencana dalam melakukan kegiatan penyusunan Tabel Koefisien Input yang merupakan bagian penting dari Tabel Input Output.
Untuk melakukan analisis sebagaimana disebutkan diatas maka dalam penelitian ini menggunakan salah satu kabupaten yang terdapat di propinsi Kalimantan Barat yaitu kabupaten Pontianak. Dengan demikian maka penyesuaian yang dilakukan adalah terhadap tabel koefisien Input propinsi Kalimantan Barat 1995 untuk disesuaikan dengan tingkat kabupaten Pontianak.
Untuk melakukan analisis dalam membandingkan hasil penerapan masing - masing metode tersebut digunakan analisis statistik dan analisis deskriptif. Analisis Statistik menggunakan alat analisis varian untuk memperoleh kesimpulan mengenai perbedaan yang terjadi dari hasil penerapan masing - masing metode. Sedangkan untuk analisis deskriptif dengan melakukan analisis terhadap peringkat sektor dan sebaran sektor. Disamping itu untuk melengkapi analisis yang dilakukan maka digunakan juga matrik pengganda yang merupakan kelanjutan dari koefisien Input. Dalam penelitian ini matrik pengganda, yang merupakan hasil dari penerapan masing - masing metode, digunakan untuk melihat dampak perubahan output sebagai akibat dari adanya perubahan permintaan akhir untuk investasi.
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan secara umum bahwa hasil dari penerapan metode SLO, PLO, CIO den SDP tidak berbeda jauh baik untuk koefisien input maupun untuk menghitung dampak perubahan output sebagai akibat adanya perubahan permintaan akhir untuk investasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam upaya penyesualan koefisien input, penggunaan metode SLO adalah hal yang disarankan. Hal ini mengingat kesederhanaan metode penghitungan dan pengolahan datanya serta kebutuhan data yang tidak terlalu banyak yang mana masalah keterbatasan data merupakan kendala yang banyak ditemui di tingkat kabupaten."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Barlev
"Skripsi ini bertujuan meneliti sektor-sektor perekonomian Indonesia yang dapat dijadikan kunci bagi pemulihan ekonomi nasional. Indikatornya adalah sektor tersebut memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor-sektor lain, mampu menyerap tenaga kerja dan memiliki ketergantungan yang rendah terhadap impor. Model yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis Input-Output. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data Input-Output tahun 1990 dan 1995 terbitan Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor-sektor dengan keterkaitan yang tinggi terhadap pertanian memenuhi ketiga indikator tersebut di atas. Sektor-sektor tersebut mampu mendorong sektor-sektor lain, mampu menyerap tenaga kerja dan tidak tergantung terhadap barang impor. Hal ini berarti sektor tersebut tidak akan membebani keuangan negara jika dikembangkan. Sebaliknya, sektor-sektor yang tidak terkait dengan pertanian kurang mampu mendorong sektor-sektor lain dan menyerap tenaga kerja. Selain itu, ketergantungannya terhadap impor juga tinggi. Dengan demikian sektor-sektor tersebut tidak dapat dijadikan kunci bagi pemulihan ekonomi nasional. Jika ternyata sektor-sektor tersebut dipilih sebagai kunci maka perlu didukung dengan kebijakan-kebijakan lain seperti kredit dan subsidi. Selain itu, penelitian dan pengembangan juga perlu dilakukan. Di sisi lain, model Input-Output harus lebih sering digunakan dalam pembangunan terutama untuk perencanaan sektor. Selain itu, model ini juga dapat digunakan untuk identifikasi sumber daya. yang langka Oleh karena itu, penyusunan tabel Input-Output harus diupayakan baik secara nasional maupun regional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjanto Budisatrio
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairy Soedarsono
"Harga minyak bumi dunia yang fluktuatif menyebabkan ketergantungan yang tinggi kepada sektor tersebut dapat menghambat pembangunan ekonomi Indonesia. Melihat kepada harga komoditi yang dihasilkan oleh sektor kehutanan relatif lebih stabil dan luas potensi hutan di Indonesia yang luas, maka agaknya perlu adanya perhatian terhadap sektor kehutanan untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
Untuk itu dibentuk suatu model input-output yang dapat digunakan untuk melihat peranan dan dampak dari pembangunan sektor kehutanan pada periode yang lalu, yaitu selama periode kebijakan substitusi impor dan periode kebijakan orientasi ekspor, untuk merumuskan strategi pembangunan di sektor kehutanan pada masa mendatang.
Dari hasil penelitian, terlihat adanya peningkatan peran sektor kehutanan dalam perekonomian Indonesia dan di dalam sektor kehutanan sendiri terjadi pergeseran struktur produksi dari barang primer menjadi barang sekunder.
Selama periode kebijakan orientasi ekspor, pertumbuhan di sektor kehutanan relatif lebih daripada selama periode kebijakan orientasi ekspor. Demikian pula halnya dengan keterkaitan sektor kehutanan dengan sektor-sektor lainnya serta efek pengganda dari pertumbuhan sektor kehutanan terhadap perluasan lapangan pekerjaan.
Untuk lebih mengembangkan sektor kehutanan pada masa yang mendatang, penulis menyarankan perlunya perhatian terhadap investasi di sektor kehutanan, pengelolaan lingkungan hutan yang terpadu untuk menjaga kelestarian hutan dan penggunaan teknologi produksi yang lebih efisien di dalam industri-industri pengolahan hasil hutan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku yang berasal dari lingkungan hutan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sugiharto
"Sejak diberlakukannya tahap pembangunan jangka panjang tahap pertama, kemajuan dalam bidang ekonomi telah berhasil meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dan meningkatkan output dan pecan sektor industri pengolahan dalam kegiatan perekonomian. Sejalan dengan proses pembangunan yang berlangsung telah terjadi perubahan dalam struktur input, baik pada inputantara maupun pada input-primer, dan struktur output, baik yang dikonsumsi dalam bentuk permintaan akhir maupun yang dikonsumsi untuk kegiatan produksi selanjutnya. Perubahan dalam komposisi input-output itu tercermin di antaranya pada perubahan yang terjadi pada koefisien input-output. Beberapa hal dapat mempengaruhi perubahan nilai koefisien tersebut, di antaranya perubahan teknologi, komposisi produk, dan harga. Skripsi bertujuan untuk memisahkan dan menganalisa sebab-sebab terjadinya perubahan koefisien input-output melalui analisis struktural terhadap tabel input-output Indonesia selama periode 1971-1990. Untuk melakukan analisis ini selain dipergunakan metode yang dikembangkan oleh Afrasiabi dan Castler juga dilakukan dengan jalan mengamati pola perubahan 'koefisien struktural yang telah dipakai dalam analisis-analisis sebelumnya. Studi ini menghasilkan temuan pokok: pertama, perubahan pada matriks struktural inputoutput selama periode 1971-1990, sebagian besar telah dipengaruhi oleh efek perubahan teknologi. Perubahan struktur input secara total terjadi pada sektor pertanian pertanian dan jasa yang mana komposisi input-antara pada ke dua sektor itu mengalami penurunan; sektor penambangan dan penggalian, manufaktur dan prasarana menunjukkan peningkatan penggunaan input yang berasal dan sektor lain. Ini membawa implikasi terhadap meningkatnya permintaan barang dari sektor pengolahan, prasarana, dan penambangan dan penggalian. Studi akan membawa kemungkinan pada perbaikan atau updating pada koefisien input output secara lebih baik, selain itu diperlukan studi lanjutan untuk lebih mempetjelas sifat pengaruh perubahan teknologi pada perubahan koefisien: labor-saving, capital-saving, dan neutral technical progress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Raharjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pertiwi
"Equity Risk Premium (ERP) adalah besarnya kompensasi yang didapat oleh investor yang berani berinvestasi pada risiko yang lebih tinggi. Setiap portfolio investasi membawa tingkat risiko yang berbeda-beda dan ERP yang menggambarkan besaran dari harga atas risiko tersebut. Radulescu-Pele (2014) menawarkan ide bahwa runtun waktu makroekonomi dapat digunakan untuk menaksir ERP. Namun, runtun makoekonomi tidak dapat langsung digunakan dalam memodelkan ERP dalam suatu model regresi. Runtun makroekonomi mengandung growth component dan cyclical component. Sehingga, terlebih dahulu harus dilakukan dekomposisi untuk memisahkan kedua komponen tersebut. Salah satu metode dekomposisi yang dapat digunakan adalah Hodrick-Prescott Filter. Dalam metode HP Filter, pemilihan nilai parameter pemulusan yang tepat menjadi salah satu kendala. Pemilihan besarnya parameter pemulusan dapat dilakukan dengan memperhatikan interval waktu pengamatan dari runtun waktu makroekonomi yang digunakan dalam memodelkan ERP.

Equity Risk Premium (ERP) is the increasing of the risk for the expected additional return. Every portfolio brings different rate of risk and ERP presents the compensatition of the risk.. Radulescu and Pele (2014) suggested that macroeconomics series can be used for estimating ERP. But the series of macroeconomics can not be used directly. The variables have to be decomposed first to separate growth component and cyclical component. One of the decomposition?s method is Hodrick-Prescott Filter. In this method, the selection of the smoothness parameter could be a problem. The selection of smoothness parameter can be based on the length of macroeconomics series? observation in modeling the ERP."
2016
S62153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
"Tire importance of the role of electricity in economic activities is undeniable. In fact, all economic sectors are directly or indirectly associated with electricity. Electricity is required to sustain human needs and economic growth. Electricity disruption will impact on both of economic or non economic aspect. Tire strategy on electricity supply curtailment to minimaze economic or non economic losses is needed One of the approach able to be applied to analysis the macroeconomic effects incured by deficiency of electricity supply is input-output model. Parameter applied in strategy of electrical curtailment is output multiplier. Result of simulation indicates that electricity curtailment by considering output multiplier hence will be able to minimizes the macroeconomics impact."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
JUTE-20-3-Sep2006-195
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan Rahmadin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>