Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melly Imelda
"Dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, PT Naviri Record memproduksi rekaman kaset pop Indonesia dengan menjalankan kebijaksanaan pemasaran agar tercapai kepuasan konsumennya. Untuk itu perlu diketahui perilaku konsumen produk rekaman kaset pop Indonesia dan pengaruh aktifnya promosi rekaman kaset barat sebagai pesaing utamanya, melalui media elektronik. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu konsep pemasaran. Sedangkan metodologi datanya Crosstabulation- Chisquare test of independence dan analisa Semantic differential. Pasar rekaman kaset pop Indonesia mengalami kelesuan dikarenakan sasaran pasarnya yang sebagian besar terdiri dari para remaja atau kawula muda semakin mempunyai kebutuhan akan peningkatan mutu rekaman kaset tersebut. Umumnya mereka berpendapat bahwa mutu rekaman kaset pop Indonesia serta unsur unsur yang terdapat didalam suatu lagu masih berada dibawah mutu dari rekaman kaset barat": PT Naviri dalam memproduksi rekaman kaset mengikuti selera pasar dengan menerapkan konsep pemasaran dalam mencapai sasaran pasarnya. Dikarenakan pasar rekaman kaset melesu maka perlu adanya perbaikan kualitas yang terutama dari produknya itu sendiri dengan terus berusaha memantau perkembangan selera dan keinginan pasarnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Catherine Then
"[ ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan efektivitas sosial media; khususnya Facebook. Sebagai sal ah satu sosial media yang paling berkuasa di dunia maya, Facebook juga diakui oleh pemilik akunnya sebagai situs yang tepat untuk memenuhi niat berbelanja mereka. Dengan demikian, selain sebagai sarana hiburan dan situs komunikasi secara virtual, saat ini, Facebook juga dikenal sebagai sumber informasi untuk tujuan berbelanja secara online. Oleh karena itu, sebagai penelitian kualitatif, ada beberapa model, teori, dan metode untuk mengumpulkan informasi dan mencari tahu apakah iklan di Facebook adalah salah satu factor yang mem pengaruhi konsumen dalam keputusan mereka dalam berbelanja. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan tentang korelasi antara aktivitas para pengguna Facebook dan niat mereka berbelanja dalam kaitannya dengan perilaku mereka sebagai konsumen, juga bersama dengan tingkat daya tarik iklan pada Facebook itu sendiri. Pada akhirnya, penelitian ini dimaksudkan untuk menarik kesimpulan mengenai bagaimana konsumen tertarik untuk membeli sesuatu setelah melihat iklan di Facebook, serta menjelaskan alasan mengapa iklan di Facebook cukup kuat untuk mempromosikan produk tertentu. ;

ABSTRACTThis research is intended to demonstrate the effectiveness of social media; specifically Facebook. As one of the most powerful social media in the virtual world, Facebook is also admitted by their users as a convenient website to fulfill their shopping intention. Thus, other than the use of entertainment and virtual communication site, today, Facebook is also known as a source of information for the purpose of online shopping. Therefore, as a qualitative research, there are some models, theories, and methods to gather information and find out whether or not the advertisement on Facebook is one of the factors that influence customers on their buying decision. This paper aims to explore and explain about the correlation between online users' activity on Facebook and their intention of shopping in relation to their consumer behavior, along with the attractiveness level of Facebook ad itself. At the end, this research is meant to conclude about how people are attracted to purchase something once they see an ad on Facebook, as well as explain the reasons of why advertisement on Facebook is strong enough to promote a particular product.;This research is intended to demonstrate the effectiveness of social media; specifically Facebook. As one of the most powerful social media in the virtual world, Facebook is also admitted by their users as a convenient website to fulfill their shopping intention. Thus, other than the use of entertainment and virtual communication site, today, Facebook is also known as a source of information for the purpose of online shopping. Therefore, as a qualitative research, there are some models, theories, and methods to gather information and find out whether or not the advertisement on Facebook is one of the factors that influence customers on their buying decision. This paper aims to explore and explain about the correlation between online users' activity on Facebook and their intention of shopping in relation to their consumer behavior, along with the attractiveness level of Facebook ad itself. At the end, this research is meant to conclude about how people are attracted to purchase something once they see an ad on Facebook, as well as explain the reasons of why advertisement on Facebook is strong enough to promote a particular product., This research is intended to demonstrate the effectiveness of social media; specifically Facebook. As one of the most powerful social media in the virtual world, Facebook is also admitted by their users as a convenient website to fulfill their shopping intention. Thus, other than the use of entertainment and virtual communication site, today, Facebook is also known as a source of information for the purpose of online shopping. Therefore, as a qualitative research, there are some models, theories, and methods to gather information and find out whether or not the advertisement on Facebook is one of the factors that influence customers on their buying decision. This paper aims to explore and explain about the correlation between online users' activity on Facebook and their intention of shopping in relation to their consumer behavior, along with the attractiveness level of Facebook ad itself. At the end, this research is meant to conclude about how people are attracted to purchase something once they see an ad on Facebook, as well as explain the reasons of why advertisement on Facebook is strong enough to promote a particular product.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Polim
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T5689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Nurul H, Author
"ABSTRAK
Industri kesehatan, salah satunya rumah sakit telah mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah dan jenis rumah sakit khususnya di kota Jakarta.
Kondisi demikian menimbulkan persaingan diantara pengelola rumah sakit untuk mendapatkan pangsa pasar konsumen yang lebih besar. Salah satu bidang jasa layanan rumah sakit yang sangat memliki prospek yang bagus adalah jasa penanganan kelahiran. Angka kelahiran di Indonesia sendiri masih tergolong tinggi, sehingga kebutuhan akan tempat melahirkan merupakan hal yang memiliki peluang profit yang besar.
Orientasi rumah sakit tidak lagi hanya sebatas fungsi sosial, tetapi bahkan beberapa rumah sakit cenderung ke arah pencapaian profit. Pada umumnya kalangan konsumen yang mereka bidik adalah konsumen dengan kelas sosial ekonomi menengah keatas karena aliran keuntungan yang didapatkan bisa lebih cepat. Hal ini membuat masing-masing pihak manajemen mulai membenahi sistem pelayanannya menjadi yang terbaik sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satunya dengan mengetahui karakteristik konsumen yang menjadi pasiennya dan juga konsumen yang menjadi pasien rumah sakit pesaingnya, sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat lebih tepat menyusun strategi menajemennya terhadap para pesaingnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengiuentifikasi proses pengambilan keputusan, mengidentifikasi perilaku konsumen dalam memilih mmah sakit untuk melahirkan, mengidentifikasi alasan konsumen memilih rumah sakit untuk melahirkan, mengidentifikasi atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi konsumen memilih rumah sakit untuk melahirkan, dan mengetahui segmentasi konsumen rumah sakit berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap atribut yang perlu dimilki oleh rumah sakit untuk melahirkan.
Data untuk penelitian ini diperoleh melalui kuesioner terstruktur terhadap 100 orang respond en yang berstatus masih menj adi pasien raw at inap pasca melahirkan yang diambil secara acak dari dua jenis rumah sakit yang ada di daerah Jakarta Selatan. Analisis statistik yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisis diskriminan, analisis faktor, analisis cluster, dan uji korelasi.
Hasil analisis berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pemilihan jenis rumah sakit untuk melahirkan menunjukkan bahwa kesadaran perlunya rumah sakit untuk melahirkan telah timbul pada usia kehamilan trimester pertama sebesar 81%. Yang menjadi TOM RS Umum urutan 3 teratas adalah RS Pusat Pertamina, RS Pondok Indah, dan MMC. Sedangkan untuk TOM RS Bersalin urutan 3 teratas adalah RSB Asih, RSB Hermina, dan RSB Bunda. Sumber informasi utama didapatkan melalui keluarga (36%), ternan (33%), dokter kandungan (17%), suami (10%), dan brosut (4%). Orang yang paling mempengaruhi responden dalam pemillihan mmah sakit adalah ternan (38%), dokter kandungan (30%), diri sendiri (20%), orangtua (7%), dan suami (5%). Sedangkan orang yang mengambil keputusan dalam pemilihan rumah sakit adalah diri sendiri (48%), suami (45%), dan dokter kandungan (7%).
Tempat periksa kehamilan yang dipilih oleh responden adalah RSB (59%), RSU (34%), Klinik Bersalin (4%), Rumah Bersalin (2%), dan Bidan Anak (1 %). Alasan pemilihan tempat periksa kehamilan ada lima dengan 3 alasan terbanyak yang menempati urutan pertama adalah "Dokter sebelumnya" (35%), "Dokter rekomendasi" (32%), dan "Dekat rumah" (31 %). Sedangkan alasan pemilihan rumah sakit untuk melahirkan ada sepuluh alasan dengan 3 alasan terbanyak yang menempati urutan pertama adalah "Cocok dengan dokter" (56%), "Dekat rurnah" (22%), "Peralatan rnedis lengkap" (13%). Tipe rumah sakit yang disukai oleh responden adalah dengan: bentuk bangunan rumah sakit "Rumah" (54%), status rumah sakit "Swasta" (94%), jenis rumah sakit "Khusus" (64%), dan kelas kamar "I-III/non VIP" (66%).
Berdasarkan analisis diskriminan, ada 3 atribut yang paling membedakan antara konsumen rumah sakit umum dengan rumah sakit bersalin dengan urutan dari yang paling membedakan sampai yang kurang membedakan adalah "Kecanggihan peralatan medis", "Penampilan perawat", dan "Kemegahan rumah sakit".
Berdasarkan analisis faktor, telah terbentuk enam faktor baru dimana pada faktor pertama atribut yang paling berpengaruh adalah "Kesejukan kamar", pada faktor kedua adalah atribut "Keramahan dokter", pada faktor ketiga adalah atribut "Keahlian dokter", pada faktor keempat adalah atribut "Kelengkapan perabot", pada faktor kelima adalah atribut "Kemegahan rumah sakit", dan pada faktor keenam adalah atribut "Kecanggihan peralatan medis".
Berdasarkan analisis cluster, responden yang menjadi pasien RSB Asih dan RSU Pertamina dapat dikelompokkan menjadi dua cluster, cluster pertama ada 42% responden dan cluster kedua ada 58% responden. Pada RSB Asih, cluster 1 adalah kelompok yang lebih menganggap penting kemegahan gedung RS dan ImageRS, sedangkan cluster 2 yang menganggap penting pada dokter yang komunikatif, dokter senior, perawat yang cekatan bertindak, kesejukan kamar, ketenangan kamar, menu makanan enak bergizi, dan area parkir luas. Pada RSU pertamina cluster 1 adalah kelompok yang lebih menganggap penting kecanggihan peralatan medis, sedangkan cluster 2 kelompok yang lebih menganggap penting terhadap kebersihan kamar, ketenangan kamar, kelengkapan perabot kamar, privacy kamar, menu makanan enak bergizi, dan area parkir yang luas.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Juniandri
"ABSTRAK
Ada ungkapan, kunci sukses dalam bisnis ritel adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Penjualan toko rite! berasal dari pembeli yang datang berbelanja. Oleh karena itu, lokasi yang tepat akan menarik banyak pelanggan sehingga akan meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Didukung oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang besar, provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah potensial bagi usaha minimarket, supermarket dan hypermarket. Data Bisinfocus (2004) melaporkan bahwa sampai Juni 2004, terdapat 559 minimarket, 152 supermarket dan 20 hypermarket. Banyaknya toko ritel swalayan dengan tiga format berbeda memberikan banyak pilihan tempat berbelanja barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Akibatnya, lingkungan bisnis ritel swalayan di Jakarta menjadi sangat kompetitif. Lebih jauh, oleh karena ketiga format ritel sama-sama menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari maka persaingan antara ketiga format ritel tak terhindarkan.
Untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan, konsumen harus meluangkan waktu untuk menempuh perjalanan menuju ke toko ritel. Dengan adanya tiga format ritel berbeda, timbul pertanyaan, sejauh mana konsumen bersedia untuk menempuh perjalanan ke minimarket, supermarket atau hypermarket? Sehubungan dengan hal inilah maka karya akhir ini mencoba meneliti bagaimana pengaruh format ritel swalayan dan waktu tempuh terhadap kesediaan untuk mendatangi toko ritel swalayan.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku konsumen dalam mengevaluasi toko ritel swalayan. Oleh karena penelitian ini tidak mengamati kedatangan konsumen secara nyata ke toko ritel swalayan, maka yang diamati adalah kesediaan konsumen untuk mendatangi. Pemahaman tentang perilaku maksud untuk datang ini didasarkan pada teori maksimalisasi utilitas yang dikembangkan dalam iimu ekonomi bahwa konsume akan cenderung untuk memilih barang-barang atau jasa-jasa yang memberikan manfaat paling tinggi. Proses evaluasi konsumen didasarkan atas multi-based factor yang berarti konsumen mengevaluasi faktor-faktor yang dipertimbangkan secara bersamaan.
Untuk kesediaan konsumen untuk mendatangi toko ritel swalayan, penelitian ini mencoba mengembangkan model utilitas konsumen. Model utilitas dikembangkan berdasarkan pendekatan model pilihan spasial. Model pilihan spasial membagi variable-variabel bebas menjadi dua jenis yaitu faktor daya tarik dan faktor spasial. Pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan model adalah pendekatan direct utility.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen lapangan. Subyek penelitian adalah pelanggan-pelanggan toko ritel swalayan yang bertempat tinggal atau bekerja di wilayah DKI Jakarta. Metode pemilihan subyek penelitian adalah judgement sampling. Kepada tiap subyek penelitian diajukan 18 profil toko ritel swalayan hipotetis yang mana merupakan kombinasi dari level atribut format ritel dan waktu tempuh. Ke-18 profil ditampilkan dalam kuesioner. Subyek penelitian memberikan tanggapan terhadap 18 toko ritel swalayan hipotetis dalam skala 1 sampai dengan 10. Nilai preferensi yang diberikan oleh subyek penelitian diterjemahkan dalam rentang sikap yang terdiri dari sangat tidak bersedia, tidak bersedia, netral, bersedia, dan sangat bersedia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa format ritel dan waktu tempuh berpengaruh secara signifikan terhadap kesediaan konsumen untuk mendatangi. Kontribusi format hypermarket terhadap kesediaan konsumen untuk mendatangi lebih besar daripada format supermarket dan mininzarket. Hal ini disebabkan karena barang-barang yang disediakan di hypermarket lebih lengkap daripada yang disediakan di supermarket dan minimarket. Kontribusi waktu tempuh terhadap kesediaan konsumen untuk mendatangi bersifat negatif. Semakin lama waktu tempuh, semakin besar berkurangnya kepuasan konsumen terhadap toko ritel swalayan tersebut.
Hal mendasar dari hasil penelitian ini adalah bahwa konsumen memiliki batasan waktu tempuh tertentu. Berdasarkan model yang dihasilkan, waktu yang bersedia ditempuh oleh konsumen ke hypermarket adalah 23,8 menit, ke supermarket adalah 17,2 menit, dan ke minimarket adalah 10,7 menit.
Posisi relatif antara dua atau lebih toko ritel swalayan akan menentukan tingkat persaingan antara toko-toko ritel swalayan yang bersangkutan. Infom1asi tentang waktu tempuh selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan dimana dan luas irisan wilayah perdagangan yang terjadi antara dua atau lebih toko ritel swalayan.
Berbekal informasi tentang wilayah perdagangan, pengelola toko ritel swalayan dapat memfokuskan program promosi pada wilayah-wilayah dimana terjadi irisan wilayah perdagangan. Selain itu, informasi tentang jangkauan wilayah perdagangan juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial bagi pembangunan toko ritel swalayan yang baru.
Dalam karya akhir ini juga disajikan implementasi hasil penelitian untuk mengidentifikasi lokasi hypermarket di DKI Jakarta. Berhasil diidentifikasi 4 lokasi potensial bagi pembangunan hypermarket baru di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang perilaku konsumen dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi persaingan, merencakan wilayah promosi sasaran serta pemilihan lokasi. Dengan hasil penelitian, pemilihan lokasi tidak hanya didasarkan pada intuisi atau pengamatan subjektif semata seperti kepadatan lalu-lintas.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>