Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boedi Setiawan M.
"Dalam tahapan perekonomian yang modern masyarakat lebih menyukai pembayaran secara non-tunai salah satunya kartu kredit. Dengan memasyarakatnya pembayaran dengan kartu kredit, penyalahgunaan melalui kartu kredit yang telah dilaporkan hilang/dicuri juga meningkat sehingga hal ini sangat merugikan pihak penerbit kartu kredit. Metode penelitan yang dilakukan Pertama, Penelitian lapangan (Field Research) yaitu wawancara pejabat dari "XYZ" Card Center. Kedua, Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian melalui pembacaan buku-buku serta kuliah-kuliah di fakultas, media massa dan lain sebagainya. Penyalahgunaan kartu kredit yang telah dilaporkan hilang/dicuri terjadi dikarenakan adanya jarak waktu antara tanggal kartu kredit hilang dengan tanggal pemberitahuan pihak IIXYZ II Card Center kepada para anggota pedagangnya (Merchant). Dimana Jumlah kartu kredit hilang/dicuri yang disalahgunakan melalui metode Korelasi dan Regresi terbukti mempunyai hubungan dan signifikansi yang kuat dengan biaya penyalahgunaan akibat kartu kredit hilang/dicuri. Dengan cara mengeluarkan pemberitahuan adanya kartu hilang setiap hari kepada para pedagangnya (dikenal dengan nama IIHot Flier ll ) IIXYZ II Card Center dapat meminimalkan biaya penyalahgunaan yang disebabkan karena kartu kredit hilang/dicuri. KesimpLl1 an Pertama, II XYZ II Card center merupakan pelopor dari kartu kredit produksi dalam negri. Kedua, meminimumkan biaya penyalahgunaan kartu kredit akibat kartu hilang/dicuri dapat dilakukan dengan meniadakan jarak waktu kartu dilaporkan hilang dengan pemberitahuan kepada anggota pedagang (merchant). Saran-saran Pertama, melakukan penerangan yang baik dan benar kepada para anggota merchant dalam cara penerimaan kartu kredit. Kedua meletakkan foto pemegang kartu pada kartu kredit yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intania Silviani
"Banyaknva bank/lembaga keuangan penerbit kartu kredit akan mengakibatkan timbulnva persaingan.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah mendorong perbankan nasional semakin berhati-hati untuk menyalurkan kreditnya ke sektor korporat. Adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin balk, peningkatan kredit konsumsi dan pesatnya perkembangan pusat-pusat perdagangan di Indonesia telah memicu peningkatan kebutuhan terhadap alat pembayaran yang berbasis kartu diantaran_ya kartu kredit. Persaingan di bisnis kartu kredit relative ketat dengan Citibank sebagai pemimpin pasar.
Dengan adanya hal tersebut di atas dan adanya keinginan untuk menjadi leader serta menahan dorninasi bank asing maka BNI sebagai salah sate pemain di bisnis kartu kredit berupaya melancarkan berbagai strateginya
Penelitian dilakukan terhadap konsumen pengguna kartu kredit. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara melakukan survey kepada para pengguna kartu kredit. Pada survey ini jugs digunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Pendekatan secara kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara dengan beberapa petugas bank yang biasa menangani kartu kredit. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kesirnpulan yang dapat diambil antara lain :
1. Berdasarkan peran perusahaan dalam bisnis kartu kredit maka posisi BNI adalah sebagai penantang pasar (market challenger). Sedangkan posisi pemimpin pasar (market leader) masih dipegang oleh Citibank.
2. Dengan adanya globalisasi maka tidak menutup kemungkinan bank-bank asing ataupun bank-bank yang sebagian saharnnya dimihki oleh asing dapat beroperasi di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan posisi Citibank sebagai market leader dalam bisnis kartu kredit. Jejak Citibank kemudian diikuti oleh bank-bank asing lainnya antara lain HSBC dan Standard Chartered Bank.
Dengan kondisi persaingan yang relatif ketat maka agar tetap dapat eksis dalam bisnis kartu kredit BNI harus rnemiliki strategi yang berdaya saing tinggi yaitu :
1. Strategi persaingan harga
2. Perang Iklan (promosi)
3. Meningkatkan Pelayanan

Many bank or finance institution credit card publisher will cause competition.
Economic crisis which have been in Indonesia since the middle year of 1997 have been pushed national banking to more carefully to distribute their credit to corporate sector. The economic development that more better, the increasing of credit consumption and the rapidly growth of trading centre in Indonesia have caused increasing necessity of payment instrument which is basis card, they are credit card. Credit card business competition is relatively strict with City bank as the market leader.
With that condition and there is desire to be a leader which restrain foreign bank domination so BNI as one of player in this credit card business try to use all strategy.
Research is done to the consumer of credit card. The research is explorative descriptive research with quantitative and qualitative approach. Quantitative approach is done by questionnaire. Qualitative approach is done by interview some bank officers which usually handle credit card.
From the research that has been done, can be take some conclusion. They are:
1. Basis of corporate function in credit card business, BNI position as the market challenger. Besides market leader position is still handled by Citibank.
2. Because of the globalization not to close possible foreign bank or banks which half of share are belong to foreign that operation in Indonesia. This is can be proved by Citibank position as the market leader in credit card business. Citibank step than followed by other foreign banks, they are HSBC and Standard Chartered Bank.
With this competitive condition that straight enough so to keep exist in business credit card, BNI must have strategy with high competitive. They are:
1. Competitive price strategy
2. Promotion war
3. Increasing the service"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wice Servia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai demarketing sebagai strategi alternatif bagi bank untuk meningkatkan keuntungannya, yaitu dengan cara memberikan stimuli demarketing kepada nasabah pemilik kartu kredit Classic / Gold. Desain eksperimen yang digunakan adalah 2 Tipe Demarketing: Price, Product x 2 Kekuatan Stimuli: Strong, Weak x 2 Self Regulatory Focus: Promotion, Prevention x 2 Switching Cost: High, Low . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk membuat nasabah yang kurang menguntungkan mau mengakhiri hubungannya dengan bank Exit Relationship adalah dengan memberikan stimuli berupa kenaikan harga / biaya Price dengan kekuatan stimuli yang Strong, hal ini akan diperkuat apabila nasabah tersebut memiliki Self Regulatory Focus berupa Promotion, tanpa memandang apakah Switching Cost-nya termasuk dalam kategori tinggi ataupun rendah.Sedangkan apabila tujuan bank adalah untuk mengubah perilaku nasabahnya agar mau melakukan Relationship Improvement, maka cara demarketing yang paling efektif adalah dengan memberikan stimuli berupa perubahan fitur produk dengan kekuatan stimuli yang Weak. Hal tersebut dapat diperkuat apabila nasabah tersebut memiliki Self Regulatory Focus berupa Promotion dengan tingkat Switching Cost yang tinggi

ABSTRACT
This research is aim to examine demarketing as one of bank rsquo s alternative strategies to induce their profit by giving demarketing stimulies to their Classic Gold credit card holders. The experimental design that used in this research is 2 Demarketing Type Price, Product x 2 Stimuli Power Strong, Weak x 2 Self Regulatory Focus Promotion, Prevention x 2 Switching Cost High, Low . This research result shows the most effective way to make customer intend to Exit Relationship is by giving the price increase stimuli with the Strong stimulation, and the willingness to end the relationship will be stronger if the customer have the Promotion Self Regulatory Focus, without considering the level of Switching Cost they have.And if the bank is intend to change the customer relationship behavior so they want to do the Relationship Improvement, the most effective way is by giving them the Product change stimuli with Weak strength, and that willingness will improve and more powerful if the customer have the Promotion Self Regulatory Focus and High level of Switching Cost"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T51035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressi Yunartanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan variabel terkait data aplikasi, data transaksi, dan data makroekonomi terhadap probability of default (PD) dari portofolio kartu kredit pada salah satu bank konvensional di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang menerapkan metode statistik terhadap data account kartu kredit beserta status pembayaran, pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), inflasi, suku bunga Bank Indonesia, tingkat pengangguran, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), dan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode 2011-2013. Metode analisis yang digunakan adalah discrete survival analysis yang diterapkan melalui regresi logistik pada data panel dengan mengkondisikan data yang digunakan merupakan rekaman data sejak account kartu kredit dibuka hingga akhirnya account tersebut menjadi default ataupun lunas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan kombinasi variabel data aplikasi, transaksi, dan makroekonomi dapat meningkatkan akurasi dari model probability of default yang dihasilkan.

The focus of this study to determine the application, behavioral, and macroeconomic variables impact to credit card probability of default (PD) in one of conventional bank in Indonesia. This study is quantitative research using statistic method. The data used in this study are credit card account?s records and its deliquncy per day, Gross Domestic Product growth (GDP), inflation rate, Bank of Indonesia rate, unemployement rate, house price index, and consumer price index during 2011-2013. Discrete survival analysis method is used through applying logistic regression on panel dataset with data that contain default is conditional on no prior default having occurred on that account."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kretarto
"ABSTRAK
AGHA BANK sebagai sebuah bank devisa yang cukup besar
di Indonesia telah menjalankan program kartu kredit sejak
tahun 1983. Hingga akhir tahun 1990 Agha Bank Card Center
merupakan penerbit yang memiliki jumlah pemegang kartu
peringkat kedua terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan
programnya pada periode 5 (lima) tahun kedua, Agha Bank Card
Center telah mengimplementasikan strategi diversifikasi
konsentrik.
Apabila evaluasj efektifitas program didasarkan
pada tujuan pada awal dibentuknya Agha Bank Card Center,
yaitu sebagai tool of marketing dan produk-produk utama
AGHA BANK, agaknya program yang diselenggarakan sudah cukup
efektif, terbukti dengan cukup dikenalnya nama AGHA BANK di
dunìa perbankan baik nasional maupun internasional.
Namun demikian jika efektifitas dilihat dari tujuan
program Agha Bank Card Center yang dicetuskan pada tahun
1987, yakni untuk menjadi penerbit dengan jumlah pemegang
kartu terbanyak, ternyata tujuan tersebut belum tercapai.
Demikian pula bila evaluasi kita kaitkan dengan tujuan
perusahaan pada umumnya, yakni memperoleh keuntungan, ter
nyata program kartu kredit Agha Bank Card Center belum
efektif mengingat kondisinya yang masih merugi. Hal ini
disebabkan antara lain karena Agha Bank Card Center belum
ditetapkan sebagai pusat laba (profit center).
Berdasarkan analisa SWOT (PTKL) yang kami lakukan,
ternyata Agha Bank Card Center masih mempunyai kesempatan
untuk mecanpai tujuan yang telah ditetapkan, mengingat
semakin terbukanya peluang-peluang sehubungan dengan terda
patnya kondisi dan kcenderungan lingkungan eksternal yang
menguntungkan. Namun demikian di sisi lain ternyata ling
kungan eksternal juga memberikan tantangan-tantangan yang
merupakan permasalahan yang sulit dielakkan, yakni terutama
sehubungan dengan semakin tajamnya persaingan untuk merebut
peluang terlebih setelab deregulasi bidang keuangan dan
perbankan tahun 1988, masìh tingginya risiko laten berupa
fraud oleh pihak luar dan lain-lain.
Selanjutnya dari analisa industri dan persaingan, ternyata
semakin tajamnya intensitas persaingan dalam bisnis kartu
kredit disebabkan karena :
- semakin agresifnya para pesaing yang telah ada.
- masuknya pendatang baru.
- meningkatnya bargaining power pemilik dana.
- masih kuatnya bargaining power para pedagang dan
pemegang kartu.
- masih besarnya peranan uang kertas/logam dan check yang
merupakan substitusi kartu kredit.
Dengan pengalamannya selama 8 (delapan) tahun, ma
najemen Agha Bank Card Center telah dapat membangun kekuat
an-kekuatan dalam berbagai aspek program kartu kredit.
Namun berdasarkan penelitian yang kami lakukan, ternyata
Agha Bank Card Center masih menghadapi beberapa permasalahan
internal, yakni sehubungan dengan masih terdapatnya kelema
han?kelemahan di bidang organisasi, pemasaran, sistem/
teknologi, prosedur dan keuangan.
Dalam rangka menjembatani strategi jangka panjang
untuk penyelenggaraan program kartu kredit selanjutnya,
sudah selayaknya manajemen tetap memanfaatkan peluang
peluang eksternal dan kekuatan internal yang ada, sambil
berusaha mengatasi tantangan?tantangan yang dihadapi dan
memperbaiki kelemahan?kelemahan internal. Dengan demikian
diharapkan AGHA BANK tetap dapat mempertahankan ataupun
meningkatkan posisinya dalam persaingan bisnis kartu kredit
di Indonesia.
Dalam karya akhir ini kami juga mengemukakan rekomen
dasi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan
untuk memperkuat sistem pengendalian intern dalam penyeleng
garaan program kartu kredit selanjutnya.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadunci
"Sejak Juli 1997, bangsa Indonesia dilanda oleh beberapa krisis; mulai dari knisis moneter, krisis ekonomi dan krisis kepercayaan. Akan tetapi bagi Bank BNI dengan adanya krisis ini dijadikan momentum sebagai ?peluang?, dimana pada 5 Desember 1997 meluncurkan produk baru MasterCard Bank BNI dan berikutnya pada bulan Maret 1999 meluncurkan VisaCard Bank BNI.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang ingin dibahas adalah:
a. Bagaimana menganalisis lingkungan internal-eksternal bisnis kartu kredit(VisaCard dan MasterCard) Bank BNI?
b. Bagaimana menjelaskan karakteristik pemegang kartu kredit di DKI Jakarta?
c. Bagaimana merumuskan (menganalisis) strategi yang cocock untuk Bank BNI, dalam menghadapi lingkungan internal dan eksternal bisnis kartu kredit?
Tipe penelitian dan tesis ini adalah deskriptif, yang menguraikan analisis SWOT untuk kartu kredit Bank BNI dengan variabel peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dilihat dari lingkungan internal dan eksternal.
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini terhadap obyek yang diteliti adalah: (a) data primer berupa: observasi, wawancara, kuesioner dan (b) data sekunder berupa dokumentasi bahan publikasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Populasi daiam penelitian ini adalah 16 bank atau lembaga non bank yang menerbitkan kartu kredit, sebagai anggota Asosiasi Kartu Kredit Indonesia(AKKI). Penentuan sampel berdasarkan ?non probability sampling?, dengan teknik purpose sampling?. Sampel untuk konsumen atau nasabah (pemegang kartu kredit) berdasarkan ?simple random sampling?. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif, adapun alat yang digunakan adalah analisis SWOT.
Profil pemegang kartu kredit anggota AKKI di DKI Jakarta, dan sampel 205 responden yang diambil 41 orang untuk setiap wilayah DKI Jakarta; diperoleh pemegang kartu kredit Citibank 22%, BU 14%, BCA 12%, Bank BNI 11 % dan LippoBank 7%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan total skor EFAS sebesar 3,42 dan total skor IFAS sebesar 3,69. Hal ini berarti bahwa berdasarkan matrik 9 sel, maka Bank BNI berada pada sel ke I, yaitu strategi pertumbuhan dengan strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal. Adapun pilihan atau alternatif strategi yang dipakai oleh Bank BNI untuk masa yang akan datang adalah: (1) strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal? (2) perluasan pasar, (3) meningkatkan status issuer menjadi acquirer, (4) meningkatkan kualitas SDM, (5) perluasan jaringan distribusi, (6) memelihara kualitas dan pelayanan, (7) tingkatkan promosi, (8) lebìh memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan kepada konsumen, (9) Optimumkan R & D, (10) menerapkan strategi bisnis yang lebih efisien dan efektif (11) meningkatkan kuaiitas kinerja perusahaan yang lebih baik, (12) meningkatkan kualitas kartu kredit dan pelayanan.
Dari competitive profile matrix, diperoleh skor pembobotan untuk Bank BNI sebesar 3,24 Iebih rendah dibandingkan Citibank sebesar 3,71. Bila Bank BNI dibandingkan dengan BCA, maka Bank BNI masih lebih rendah dibandingkan BCA sebesar 3,48. Dalam hal ini, kekuatan kartu kredit Bank BNI adalah dalam hal: suku bunga, layanan 24 jam dan cara pembayaran, sedangkan Citibank mempunyai kekuatan dalam hal: nama bank, kekuatan keuangan dan pangsa pasar; adapun BCA mempunyai kekuatan pada: cara pembayaran, pelayanan secara umum dan penyediaan fasilitas."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Winarto
"ABSTRAK
Kartu kredit sebagai kartu pembayaran adalah produk yang dikeluarkan oleh bank dan menjadi pilihan favorit nasabah bank dalam melakukan transaksi secara offline dan online. Berbagai program promosi yang dilakukan oleh bank untuk meningkatkan penerbitan kartu untuk nasabah baru dan untuk menarik penggunaan kartu bagi para pemegang kartu kredit saat ini. Bank XYZ, sebagai salah satu penerbit kartu kredit, secara intensif menawarkan promosi kepada pelanggannya untuk bertransaksi menggunakan kartu kredit melalui berbagai media seperti SMS Blast maupun email notifikasi. Konten promosi yang dikirimkan ke pelanggan dapat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk melakukan transaksi di merchant manapun menggunakan kartu kredit Bank XYZ. Dengan memanfaatkan analisa Big Data dengan Recency, Frequency dan Monetary (RFM) dan Association Rules, Bank XYZ dapat mengirimkan konten promosi kartu kredit yang sesuai dengan profile pelanggan. Mengirimkan konten promosi yang sesuai dengan profil pelanggan akan meningkatkan transaksi pelanggan menggunakan kartu kredit mereka. Peningkatan transaksi ini akan berkontribusi terhadap pendapatan Bank XYZ.

ABSTRACT
Credit cards as a payment card are products issued by banks and become favorite customer`s choice to pay multiple transactions offline and online. Many promotion programs are done by banks to raise card issuances for new customer and to attract card usage for current credit card holders. Bank XYZ, as one of credit card issuer in Indonesia, is intensively offering promotions to its customer to use their credit cards through communication media such as SMS blast and email notifications. Media content may affect customer decision to purchase in any merchant using Bank XYZ credit card. By utilizing Big Data analysis with Recency, Frequency and Monetary(RFM), and Association Rules, Bank XYZ may send credit card promotional content fit with a customer profile. Sending proper promotional content fit with a customer profile will raise customer spending using their credit cards. Transactions rising contribute to Bank XYZ revenue.

"
2019
T53698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gerdyan Hidayat Susanto
"ABSTRAK
Laporan akhir magang ini membahas prosedur audit atas akun pendapatan bunga kartu
kredit PT BKR. Evaluasi dilaksanakan dengan membandingkan prosedur audit yang
dilaksanakan KAP CDR dengan standar audit International Standard on Auditing (ISA).
Berdasarkan portofolio pinjaman PT BKR, kartu kredit dianggap sebagai pinjaman
dengan nilai yang cenderung rendah jika dibandingkan dengan segmen lain. Ditambah
dengan penerapan kebijakan operasi kartu kredit secara otomatis, prosedur audit lebih
ditekankan pada pengujian pengendalian dalam memenuhi asersi yang dibutuhkan. Oleh
karena itu, kebutuhan bukti audit yang diperoleh dari pengujian substantif menjadi sangat
minim baik dari jumlah prosedur substantif yang dilakukan maupun dari segi pemilihan
jumlah sampel. Hasil evaluasi menyatakan bahwa KAP CDR melakukan prosedur audit
untuk akun pendapatan bunga kartu kredit sudah sesuai dengan ISA yang berlaku.
ABSTRACT
This internship report discusses audit procedure of credit card interest income PT BKR.
The evaluation is carried out by comparing the audit procedure done by KAP CDR with
applicable and prevailing International Standard on Auditing (ISA). Based on loans
portofio of PT BKR, credit card is relatively considered as low value loans in compares
to other segments. In addition to automated application policy on credit card operations,
audit procedure put more emphasized on control testing to satisfy the required assertions.
Hence, the procedure of subtantive testing has been reduced to extremely low level of
evidences required, both in terms of number of testing and sample picked. Nonetheless,
The results of evaluation shown that KAP CDR has performed audit procedure of credit
card interest income in accordance with prevailing ISA."
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy
" ABSTRAK
Kartu kredit telah lama menjadi sistem pembayaran, bahkan telah diadopsi menjadi sistem pembayaran untuk sistem perdagangan yang memanfaatkan jaringan komputer global. Pada sistem perdagangan seperti itu, sistem pembayaran digital dapat menjadi altematif selain sistem pembayaran kartu kredit Pada sistem pembayaran digital, transaksi tidak sekedar melakukan pencatatan atau akunting saja, melainkan diikuti dengan perpindahan data digital sebagai representasi alat pembayaran atau bukti pembayaran, dari satu pihak, misalnya pihak pembeli, ke pihak lain, misalnya pihak penjual. Contoh sistem pembayaran digital adalah uang digital dan kartu kredit digital anorrim. Uang digital adalah alat pembayaran secara tunai dalam bentuk digital. Kartu kredit digital anonim adalah alat pembayaran secara tidak tunai atau kredit dalam bentuk digital dimana detil pembayarannya anonim, artinya tidak ada pihak lain kecuali pembayar yang dapat menelusuri hubungan antara identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Uang digital yang terkenal adalah uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands. Kartu kredit digital anonim diusulkan oleh Steven H Low, Nicholas F Maxemchuk, dan Sanjoy Paul. Kartu kredit mereka, dalam thesis ini, selanjutnya disebut KK-Low.
KK-Low rentan terhadap kejahatan kolusi. Identitas pembayar dapat ditehisuri dari informasi pembayaran jika ada pihak-pihak tertentu yang berkolusi. Dengan kata lain, kolusi antara pihak-pihak tertentu dapat mengasosiasikan identitas pembayar dengan informasi pembayaran. Hal itu dapat merugikan pembayar karena rahasia pembayarannya diketahui pihak tain. Oleh karena itu, thesis ini bertujuan membuat kartu kredit digital anonim yang bebas kolusi.
Tujuan tersebut dicapai dengan membuat kartu kredit digital anonim baru, bukan modifikasi terhadap KK-Low. Penyebab kelemahan KK-Low dan teknik menghindari kelemahan itu dipelajari. Juga, uang digital David Chaum dan uang digital Stefan Brands dipelajari sebagai contoh sistem pembayaran digital. Kemudian, dibuat kartu kredit digital anonim dengan konsep baru.
Thesis ini menghasilkan kartu kredit digital anonim yang diberi nama SMARTCredit. SMARTCredit berbeda dengan KK-Low karena SMARTCredit bcrbasis credential token sedangkan KK-Low berbasis^und transfer. SMARTCredit bersifat bebas kolusi, artinya tidak ada kejahatan kolusi yang dapat merugikan pihak tertentu. Selain itu, SMARTCredit dapat bekerja secara offline."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>