Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Adelina Dewan
"8ertambahnya berbagai department store yang baru, tentu saja mengakibatkan tingkat persaingan dalam usaha perdagangan eceran semakin tajam. Maka perlu bagi suatu department store (Pasaraya Big & Beautiful) mengusahakan suatu image yang baik di mata konsumen agar konsumen mau datang ke department store tersebut. Untuk itu diperlukan penelaahan sejauh mana Pasaraya Big & Beautiful sudah dapat memberikan image yang baik kepada target marketnya. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner dan metode analisa Distribusi Frekuensi, Semantic Differential dan Chi- Square. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lokasi merupakan hal yang penting bagi konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Lokasi Pasaraya Big & Beautiful yang strategis merupakan pendorong utama bagi konsumen untuk berbelanja di Pasaraya Big & Beautiful. Pasaraya Big & Beautiful memberikan suatu image yang positif akan kelengkapan barang, kualitas barang, pelayanan terhadap konsumen, display dan dekorasi. Pasaraya Big & Beautiful juga mempunyai image yang negatif akan harga, sarana dan prasarana. Oleh karena itu Pasaraya Big & Beautiful disarankan untuk memperbaiki image yang negatif tersebut dan meningkatkan image yang sudah positif. Melihat Pasaraya Big & Beautiful melayani konsumen menengah keatas, maka sangatlah perlu untuk memperhatikan store atmosphere yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danial El Amin
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa dampak keberadaan pasar modern (Supermarket) terhadap pedagang di pasar tradisional. Penelitian ini menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi dampak kuantitatif menggunakan metode difference-in-difference yang lazim dipakai dalam evaluasi dampak. Sementara evaluasi dampak kualitatif sendiri dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam dengan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jarak dan jenis komoditas antara pasar tradisional dan supermarket sangat menentukan, di mana pasar tradisional yang berada dekat dengan Supermarket dan pedagang dengan komoditas yang sama dengan Supermarket paling banyak terkena dampak.

This study aims to analyze the impact of the existence of a modern market (supermarket) to markets traditional and retailers. This study combines quantitative and qualitative methods. Impact assessment quantitative using the method of differences in differences which usually used in the evaluation of the impact. While the qualitative impact assessment was conducted in-depth interviews with key informants. The results showed that the distance factor and the commodities between traditional markets and supermarkets are very determined, where traditional markets are located close to the Supermarket and traders with the same commodity with the most affected Supermarket."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29480
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kus Sudarsono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenji Bisma Wibawa Junardy
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Railqual
dari kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan kereta api antar kota
milik PT.KAI. Data penelitian di dapatkan dengan menggunakan teknik
Convenience-Sampling pada empat jenis kereta api antar kota sebagai sampel
untuk penelitian ini. Hipotesis diuji dengan memanfaatkan multiple regression
dan One- Way ANOVA kemudian diproses dengan SPSS 22 untuk Windows.
Penelitian ini menilai kualitas pelayanan dari produk kereta antar kota milik
PT.KAI, yang mana saat menjadi satu-satunya penyedia jasa moda trasportasi
kereta api. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Railqual dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Temuan dalam penelitian ini berguna untuk
penelitian lebih lanjut untuk topik serupa dan juga bermanfaat bagi perusahaan
penyedia jasa kereta api nasional yang ingin meningkatkan kualitas pelayanan
yang dianggap paling sesuai dengan seluruh kelas jasa yang ada bagi para
konsumennya, untuk mencapai kepuasan pelanggan lebih baik lagi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to recognize Railqual concept as a special
determinant of service quality in railway industry influences the customer
satisfaction of the Indonesian Railway Company (PT.KAI). Convenience
sampling was used and four types of train passengers are used as the samples for
this research. The hypotheses are tested by utilizing multiple regression and oneway
ANOVA using the SPSS 22 for Windows. This research assesses the service
quality of Indonesian Railway Company, as the only railway provider in
Indonesia that has been transformed in a radical evolution. The results show that
all Railqual elements effects customer satisfaction. The findings in this research
are useful for further research in this topic and also benefit the railway company
that seek to always improve and maintained their service quality that best suit
passengers of different classes in order to achieve greater customer satisfaction."
2015
S61050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Wibowo
"Dalam hal penyelenggaraan pengelolaan tanah, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan penguasaan dan hak-hak atas tanah (land tenure and land right) lembaga yang berwenang adalah Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) untuk tingkat pusat sedangkan untuk tingkat daerah adalah Kantor Pertanahan sebagai organisasi publik yang berhak menyelenggarakan pengelolaan pertanahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pertanahan.
Berdasarkan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan melalui partisipasi masyarakat yang telah dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Gorontalo bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan German Technical Cooperation (GTZ), telah ditemukan beberapa masalah pelayanan yang dialami oleh masyarakat pengguna layanan pertanahan pada Kantor Pertanahan Kota Gorontalo. Hal ini tertuang dalam survey pengaduan masyarakat terhadap pelayanan di Kantor Pertanahan Kota Gorontalo yang dilakukan oleh Kementrian PAN dan GTZ yang dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2009 sampai dengan tanggal 28 Februari 2009. Adanya kesenjangan antara persepsi masyarakat mengenai kualitas pelayanan dengan kualitas pelayanan yang sebenarnya diharapkan oleh masyarakat, menyebabkan adanya perasaan puas atau tidak puas dari masyarakat.
Oleh karena itu, perlu dilaksanakan penelitian mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pertanahan Kota Gorontalo Indikator yang paling sesuai untuk mengukur kualitas pelayanan Kantor Pertanahan Kota Gorontalo yang akan digunakan penulis dalam penelitiann ini mengacu pada Prinsip Pelayanan Publik berdasarkan Kep.MenPan No.63 Tahun 2003 yang terdiri dari 10 dimensi, yaitu : Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung jawab, Kelengkapan Sarana dan Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisiplinan, Kesopanan atau Keramahan dan Kenyamanan. Dari hasil penelitian, ditemukan beberapa indikator ketidakpuasan masyarakat serta prioritas perbaikan indikator yang direkomendasikan beberapa kebijakan yang dapat diterapkan oleh Kantor Pertanahan Kota Gorontalo dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan pertanahan.

In terms of implementation of land management, particularly related to management control and rights over land (land tenure and land rights) is the regulating authority of the Republic of Indonesia National Land Agency (BPN RI) for the central level, while for the regional level is the Land Office as an organization public has the right to organize land management and providing services to the public in the area of land.
Based on service quality improvement activities through community participation which have been carried out by Gorontalo City Land Office in cooperation with the Ministry of Administrative Reform and the Germany Technical Cooperation (GTZ), has found some problems experienced by public service users of land in the Land Office in Gorontalo city. This was stated in a survey of public complaints against the service at the Land Office in Gorontalo city conducted by the Ministry of PAN and GTZ which was held on February 10, 2009 until February 28, 2009. The existence of the gap between public perception about the quality of service with the actual quality of service expected by the community, causing a feeling satisfied or not satisfied from the community.
Therefore, it is necessary to implement research on the quality of services provided by the Land Office Gorontalo City. The most appropriate indicators to measure service quality Gorontalo City Land Office to be used in this study the authors refer to the Principles of Public Service under Kep.MenPan No.63 of 2003 which consists of 10 dimensions, namely: Simplicity, Clarity, Certainty Time, Accuracy, Safety, Responsibility, Completion Services and Tools, Easy Access, Discipline, Courtesy, or Hospitality and Leisure. From the research, found several indicators of dissatisfaction with society and the improvement of priority indicators that recommended several policies that can be applied by the Land Office in Gorontalo city in an attempt to improve the quality of land services."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Kennedy Febrian
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus Dwi Fajar W.
"Kepuasan pelanggan saat ini telah menjadi perhatian utama setiap perusahaan. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sudah sejauh mana pelanggan puas terhadap kinerja perusahaan termasuk PT. Trans Nusantara Abadi yang bergerak di bidang jasa transportasi alat berat. Penelitian ini memetakan atribut kebutuhan pada dimensi servqual ke dalam model Kano. Hasil pemetaan ini menghasilkan atribut-atribut kebutuhan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan beserta tingkat kepentingan atribut yang perlu dikembangkan karena dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan dan sistem kerja perusahaan sebagai implementasi ISO 9001:2008 dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut.

Customer satisfaction has become a major concern for every company. This is evident from the many studies conducted to determine the extent to which the customer is satisfied with the performance of companies, including PT. Trans Nusantara Abadi engaged in special cargo transportation services. This research need to map attributes in the dimension servqual into the Kano‟s model. The results of this mapping result attributes that affect customer satisfaction needs and their level of importance of attributes that need to be developed because it can significantly improve customer satisfaction and work systems as the implementation of ISO 9001:2008 companies in improving customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Maytasari
"Latar Belakang: Masyarakat yang menerima pelayanan secara langsung merasakan bagaimana tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan instansi pemerintah. Tingkat kepuasan masyarakat tersebut diukur dengan menggunakan instrument seperti
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Hasil pengukuran kepuasan pelanggan yang obyektif dan akurat dapat membantu puskesmas dalam merumuskan bentuk pelayanan yang lebih baik. Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat di 36 Puskesmas pada Tahun
2019 sebesar 84,28. Target IKM pada Tahun 2019 adalah 82.8 sedangkan Puskesmas X tidak mencapai target dan memiliki skor IKM terendah yaitu sebesar 77.75. Dari hasil IKM di Puskesmas X Tahun 2019 diketahui terdapat 3 unsur pelayanan dengan nilai
mutu layanan kurang baik (<3,06) yaitu unsur kecepatan pelayanan dengan nilai 2.89, unsur kejelasan dan kepastian pelayanan dengan nilai 2.95, dan dan unsur kewajaran biaya 2.98. Tujuan: Mengetahui informasi mendalam mengenai kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di Puskesmas X Tahun 2020. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus, instrument yang digunakan pedoman wawancara mendalam dan telaah dokumen, informan dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang kepala puskesmas, 6 orang
petugas puskesmas dan 5 orang pasien. Hasil: Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat jalan di puskesmas X sudah baik, seluruh informan pasien merasa puas untuk dimensi jaminan, kehandalan, ketanggapan dan empati, namun seluruh informan pasien merasa tidak puas pada dimensi bukti fisik. Kualitas pelayanan pada dimensi
bukti fisik cukup baik dalam kelengkapan sarana dan prasarana, namun masih kurang memadai kondisi gedung dan penempatan media informasi kurang optimal karena tidak semua pasien melihat media tersebut. Pada dimensi jaminan pasien merasa aman dan percaya terhadap petugas, kemampuan petugas cukup baik dan sopan santun. Pada dimensi daya tanggap petugas selalu memberitahukan kapan pelayanan akan diberikan, petugas memberikan pelayanan dengan cepat. Pada dimensi kehandalan jadwal pelayanan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan sudah memberikan pelayanan
maksimal sesuai SOP, untuk penanganan keluhan pasien disediakan kotak saran, namun ada informan pasien yang tidak tahu adanya kotak saran. Pada dimensi empati, informan merasakan petugas sudah cukup baik dalam berempati dengan memberikan perhatian dan memberikan bantuan kepada pasien. Kesimpulan: Kualitas pelayanan pada dimensi
bukti fisik, jaminan, kehandalan, ketanggapan dan empati sudah cukup baik, sehingga
pasien merasa puas namun pasien menyatakan kurang puas pada dimensi bukti fisik
khususnya terkendala dengan gedung puskesmas yang kecil, sempit dan panas

Background: People who receive services directly feel the level of satisfaction of
services provided by government agencies. The level of public satisfaction is measured
using instruments such as the Community Satisfaction Index (IKM). The results of
measuring customer satisfaction that are objective and accurate can help health
community service in formulating a better form of service. The average Community
Satisfaction Index at 36 health community service in 2019 was 84.28. The IKM target in
2019 is 82.8, while health community service X does not reach the target and has the
lowest IKM score, namely 77.75. From the results of the IKM at health community
service X in 2019, it is known that there are 3 elements of service with poor service
quality values (<3.06), namely elements of service speed with a value of 2.89, elements
of clarity and certainty of service with a value of 2.95, and elements of fairness of costs
2.98. Objective: To find in-depth information about patient satisfaction with the quality
of outpatient services at health community service X in 2020. Methods: This research is
descriptive using qualitative research methods, namely case studies, the instruments
used are in-depth interview guidelines and document review, the informants in this
study consisted of 1 head health community service, 6 health community service
officers and 5 patients. Results: Patient satisfaction with the quality of outpatient
services was good, all patient informants were satisfied with the dimensions of
assurance, reliability, responsiveness and empathy, but all patient informants were
dissatisfied with the dimensions of physical evidence. The quality of service in the
physical evidence dimension is quite good in terms of the completeness of facilities and
infrastructure, but the building conditions are still inadequate and the placement of
information media is not optimal because not all patients see the media. In the assurance
dimension, the patient feels safe and trusts the officer, the ability of the officer is quite
good and polite. In the dimension of responsiveness, officers always tell when services
will be provided, officers provide services quickly. On the reliability dimension, the
service schedule is in accordance with the time set and has provided maximum service
according to the SOP, for handling patient complaints a suggestion box is provided, but
there are patient informants who do not know there is a suggestion box. In the
dimension of empathy, the informant felt that the staff was good enough at empathizing
by giving attention and providing assistance to patients. Conclusion: The quality of
service in the dimensions of physical evidence, assurance, reliability, responsiveness
and empathy is good enough, so that the patient feels satisfied, but the patient states that
he is not satisfied with the dimensions of physical evidence, especially constrained by
the small, narrow and hot health community service building
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumlang, Felicia Yustiana
"ABSTRAK
The purpose of this research is to explore the complex using Structural
Equuation Modelling (SEM), whereby both formative and reflective constructs are
included. The respondents of this reseacrh are people who ever been visiting
Tourist Village of Ciwidey as a tourist. This research is discussed about the
influence of perceived quality of destination?s offerings with destination attributes
as the indicators toward visitor satisfaction and behavioural future intentions.
Destination attributes affect the perceived quality of destination?s
offerings, which positively relates to satisfaction as well as visitor?s behavioural
intentions. But the link between perceived quality of the destination?s offerings
and behavioural future intentions is unaccepted.
Management of Ciwidey Tourist Village include the goverment is expected
to give more support and attention on developing this region. In order to make
this region become the most favorite place to visit and also can give good impact
for the local people there.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang kompleks
dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) di mana di dalamnya
terdapat konstruk formatif dan reflektif. Sampel dari penelitian ini adalah orangorang
yang sudah pernah berkunjung ke Kawasan Desa Wisata Ciwidey dengan
jumlah responden sebesar 120 orang. Dalam penelitian ini dibahas tentang
pengaruh persepsi terhadap kualitas yang ditawarkan Kawasan Desa Wisata
Ciwidey dengan atribut tujuan wisata sebagai indikatornya terhadap kepuasan
pengunjung serta intensi perilaku di masa depan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa atribut suatu tujuan wisata turut
mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap kualitas suatu tujuan wisata yang
secara positif juga berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Kepuasan
pengunjung sendiri juga memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi perilaku
di masa depan. Selanjutnya, hipotesis persepsi wisatawan terhadap kualitas tujuan
wisata dan intensi perilaku di masa depan tidak diterima.
Manajemen Kawasan Desa Wisata Ciwidey termasuk aparat pemerintah di
dalamnya diharapkan dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar
lagi bagi pengembangan Kawasan Desa Wisata Ciwidey agar menjadi suatu
daerah tujuan wisata yang diminati sehingga berdampak positif juga bagi
kehidupan masyarakat lokal setempat.
"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>