Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ambar Lestari Kadarsan
"Sebagai negara kepulauan yang terbesar maka Republik Indonesia mempunyai wilayah lautan yang cukup luas. Akibatnya adalah penyebaran penduduk pada 13.600 buah kepulauan Indonesia menimbulkan kebutuhan atas terselenggaranya suatu sarana perhubungan laut yang memadai. Namun tersedianya sarana perhubungan laut yang dikelola oleh perusahaan jasa angkutan hanya terbatas pada wilayah-wilayah yang telah berkembang dan potensi muatannya mendatangkan keuntungan. Untuk mengisi wilayah yang terisolasi dan belum berkembang pemerintah menyelenggarakan pelayaran Perintis, suatu pelayaran dengan subsidi pemerintah. Pelayaran ini dilakukan agar kebutuhan baik dari segi ekonomi , sosial, kesehatan, pendidikan, politik, keamanan masyarakat wilayah terpencil dapat dipenuhi. Sesuai dengan sifatnya sebagai perintis maka diharapkan wilayah yang didatangi dapat berkembang sehingga lambat laun akan diminati oleh pelayaran swasta. Departemen Perhubungan menetapkan lima buah indikator kinerja yang dapat dipergunakan untuk menilai prestasi kegiatan pelayaran .Perintis yaitu Regularitas, Hari Operasi, Load Factor, Produktivitas, serta Subsidi Ratio. Sedangkan pelaksanaan pelayaran Perintis sendirl sebagian besar melayari wilayah-wilayah di Indonesia Bagian Timur. Skripsi ini mempelajari lebih jauh mengenai latar belakang dilaksanakannya pelayaran Perintis, perkembangan pelaksanaan tersebut khusus di wtlayah Indonesia Bagian Timur dengan menggunakan perangkat analisis lima indikator kinerja pelayaran Perintis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azmi Jundan Taqiy
"Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki lebih dari 17 ribu pulau. Hal ini menyebabkan adanya tantangan tersendri untuk mewujudkan konektivitas antar pulaunya, terutama pada daerah terpencil dan tertinggal. Pelayaran perintis merupakan pelayaran yang disubsidi oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan utama meningkatkan perekonomian di daerah terpencil dan tertinggal. Namun saat ini, kinerja pelayaran perintis masih belum optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut ditandai dengan lamanya round voyage suatu trayek yang dapat mencapai 14 hari serta rendahnya capaian target voyage pelayaran perintis. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi serta efisiensi rute pelayaran perintis. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi rute pelayaran perintis adalah dengan melakukan re-routing trayek pelayaran perintis. Penelitian ini melakukan re-routing pelayaran perintis di wilayah NTT-Maluku Barat Daya dengan pertama melakukan clustering menggunakan DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise) serta optimasi dengan pendekatan TSP (Travelling Salesman Problem). Hasil yang didapatkan adalah terdapat pengurangan dari rata-rata jarak tempuh trayek pelayaran perintis sebesar 55% (dari 1276 NM menjadi 569,3 NM) serta pengurangan angka rata-rata lama round voyage trayek sebesar 74% (dari 13,3 hari menjadi 3,5 hari). Selain itu, terjadi penurunan ketimpangan antar trayeknya yang dilihat dari nilai jangkauan (range) dari jumlah pelabuhan, jarak tempuh, serta lama round voyage pada trayek pelayaran perintis di wilayah NTT-Maluku Barat Daya.

Indonesia, as an archipelagic country, has more than 17,000 islands. This causes challenges in realizing inter-island connectivity, especially in remote and underdeveloped areas. Pelayaran Perintis is a shipping program that the Indonesian government subsidizes to improve the economy in remote and underdeveloped areas. However, the performance of Pelayaran Perintis is still not optimal for achieving this goal. This is indicated by the length of the round voyage of a route that can reach 14 days and the low achievement of the Pelayaran Perintis voyage target. Therefore, there is a need for evaluation and efficiency of Pelayaran Perintis routes. One thing that can be done to increase the efficiency of Pelayaran Perintis routes is by re-routing Pelayaran Perintis routes. This study re-routes Pelayaran Perintis in the NTT-Maluku Southwest region by first clustering using DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise) and optimization with the TSP (Travelling Salesman Problem) approach. The results obtained are a reduction in the average mileage for Pelayaran Perintis routes by 55% (from 1276 NM to 569.3 NM) and a reduction in the average length of round voyage routes by 74% (from 13.3 days to 3, 5 days). In addition, there has been a decrease in inequality between routes, which can be seen from the range value of the number of ports, distance traveled, and round voyage length on Pelayaran Perintis routes in the NTT-Southwest Maluku region.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hidayat
"ABSTRAK
Indonesia is the worlds largest archipelagic country in the world, therefore demand for sea transportation is very important. Sea transport being very strategic since it plays a role in connecting one island to another island and marine transport is a tool for economic activity. As a subsystem of national shipping, traditional shipping plays a role in the distribution of goods to and from isolated areas. In addition, traditional shipping also acts as a feeder for larger vessels. Nowadays, traditional shipping is experiencing obstacles concerning cargo and lack of wood as the main material for the ship. In order to maintain the traditional shipping as a national cultural heritage, policies are needed, especially revitalization of traditional shipping and rejuvenating existing vessels with stronger material (non wood). This Paper discusses how scenarios are made in order to identify, anticipate and assess policy choices in the future. In the end, the policy can be analyzed to what extent the Traditional Shipping can support Sea Tolls."
Lengkap +
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2019
330 BAP 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 23:2(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annan Mikail Ramadhan Atmawidjaja
"Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang membentuk satu negara, dengan lima pulau utama dan 30 kepulauan yang lebih kecil dengan total lebih dari 18.110 pulau dan pulau kecil, di mana sekitar 6.000 di antaranya berpenghuni. Oleh karena itu, Pelayaran melalui jalur laut merupakan moda transportasi utama antar pulau di Indonesia. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan konektivitas antar pulau, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Pelayaran Perintis adalah layanan pelayaran publik yang didanai oleh pemerintah dengan tujuan utama untuk mendukung perekonomian di daerah terpencil dan tertinggal. Namun pada saat tulisan ini dibuat, kinerja pelayaran perintis dinilai masih belum memadai atau belum efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini ditandai dengan lamanya round voyage pelayaran rute tersebut, yang dapat mencapai hingga 14 hari, dan rendahnya frekuensi pelayaran pelayaran perintis dapat menghambat pembangunan ekonomi. Akibatnya, efisiensi rute pelayaran perintis harus dievaluasi kembali. Re-routing dan mengoptimasi rute pelayaran perintis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi rute pelayaran perintis. Penelitian ini direalisasikan dengan melakukan rerouting pelayaran perintis di wilayah Kepulauan Riau dengan terlebih dahulu melakukan clustering pelabuhan-pelabuhan menggunakan metode clustering DBSCAN (Density Based Spatial Clustering of Applications with Noise) dan optimalisasi dengan pendekatan metode penyelesaian TSP (Travelling Salesman Problem). Hasil yang diperoleh adalah terjadi penurunan rata-rata jarak tempuh pelayaran perintis sebesar 39,5% (dari 1.156,1 NM menjadi 699,5 NM) dan penurunan rata-rata lama durasi round voyage sebesar 66,9% (dari 12 hari menjadi 3,97 hari). Selain itu, terjadi penurunan ketimpangan antar rute yang terlihat dari nilai rentang jumlah pelabuhan, jarak tempuh, dan durasi round voyage pelayaran pada rute pelayaran perintis di Kepulauan Riau.

Indonesia is the world's biggest archipelago to constitute a single state, with five main islands and 30 smaller archipelagoes totaling over 18,110 islands and islets, of which approximately 6,000 are inhabited. Hence, Shipping through sea is the main mode of inter-island transport in Indonesia. However, this creates its own challenge in realizing inter-island connectivity, especially in remote and underdeveloped areas. Perintis shipping is a government-funded publicly available shipping service with a primary objective of supporting the economy in remote and underdeveloped areas. However, as of this writing, the performance of perintis shipping is still inadequate or inefficient to achieve this goal. This is characterized by the lengthy round voyage duration of the routes, which can reach up to 14 days, and the low frequency of perintis shipping voyages could hinder economic development. As a result, the efficiency of perintis shipping routes must be assessed. Re-routing the perintis shipping routes is one way to increase the efficiency of the perintis shipping routes. This research reroutes perintis shipping in the Riau Archipelago region by first clustering the ports using the DBSCAN (Density Based Spatial Clustering of Applications with Noise) clustering method and optimizing with the TSP (Travelling Salesman Problem) solving method approach. The results obtained were that there was a reduction in the average mileage of pioneer shipping routes by 39.5% (from 1,156.1 NM to 699.5 NM) and a reduction in the average length of round voyage routes by 66.9% (from 12 days to 3.97 days). In addition, there was a decrease in inequality between routes as seen from the value of the range of the number of ports, distance traveled, and round voyage duration on pioneer shipping routes in the Riau Archipelago."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Tyas Kurniawan
"Visi Pemerintah Kabinet Kerja pada Nawa Cipta dalam membangun Kapal Perintis yang dapat menghubungkan Indonesia dimulai pada tahun 2015. Kepulauan Selayar menjadi target pemerintah dalam menjalankan visi tersebut karena kebutuhan angkutan laut yang tinggi. Melalui data pada tahun 2010 sampai 2013, maka peramalan nilai bongkar muat pada tahun 2016 sampai 2019 ditentukan dengan least square methode dan analisis rasio.
KMP. Sangke Palangga dengan pola pelayaran yang sudah ditentukan pertahun memiliki Kinerja Operasional pada tahun 2016 dan 2019 masing-masing 1,54 dan 1,76. Dengan kondisi tersebut, maka kapal tersebut tidak dapat memenuhi permintaan angkutan laut di Kepulauan Selayar. Kapal rancangan didesain untuk memenuhi kebutuhan angkutan laut. Dengan pola pelayaran usulan, Kinerja Operasional Kapal rancangan tahun 2016 dan 2019 masing-masing 0,89 dan 0,96. Kapal rancangan didesain dengan lambung trimaran dan memiliki aspek ratio yang sesuai dengan standar optimalisasi rancangan kapal perintis di Indonesia.

Indonesian Government's vision in Nawa Cipta in building ?Perintis? ships which can connect Indonesia began in 2015. Selayar?s government are targeted in carrying out the vision for sea transport because the demand is high. According to data in 2010 until 2013, the forecasting value of the unloading 2016 to 2019 were determined by the least squares method and ratio analysis.
KMP. Sangke Palangga with shipping patterns 250 trips per year have Ship Operating Performance in 2016 and 2019 each 1.54 and 1.76. Under these conditions, the ship can?t fulfill the demand for sea transport in Selayar. Ship is designed to fulfill the requirement of sea transport capacity and dimensions following the KMP. Balibo as a comparison vessel. With the pattern of the proposed cruise, ship designs Operational Performance in 2016 and 2019 each 0.89 and 0.96. Ship design trimaran hull designed and has an aspect ratio according to the standard ?Perintis? ship design optimization in Indonesia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard
"Perusahaan pelayaran yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini bergerak dalam bidang jasa transportasi laut, dalam hal ini jasa pengiriman barang dalam bentuk peti kemas (container).Dalam memenuhi permintaan konsumen (perusahaan yang mencarter kapal), perusahaan ini memiliki dua buah kapal laut kargo semi container untuk mengantar barang dari satu tujuan ke tujuan lain. Dengan bertambahnya umur kapal laut kargo semi container yang dimiliki perusahaan tersebut, maka banyak pula permasalahan yang timbul, salah satunya yaitu permasalahan mesin kapal. Mesin kapal laut kargo pada umumnya memiliki umur ekonomis sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh tahun, namun didalam kenyataannya tidak banyak mesin kapal yang dapat beroperasi selama itu. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh maintenance atau perawatan mesin yang tidak sesuai dengan prosedur, atau pihak maintenance yang sengaja mengabaikan prosedur-prosedur pemeliharaan demi mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan analisa penggantian mesin kapal dengan Ilmu Ekonomi Teknik menggunakan metode Annual Equivalen. Pada penelitian ini, kenapa menggunakan metode Annual Equivalen, karena metode ini dianggap cukup efektif dan akurat terhadap perhitungan yang menggunakan dua investasi dengan umur sisa yang berbeda. Langkah selanjutnya yaitu dengan menghitung Annual Equivalen dari mulai penggantian yang dilakukan saat ini sampai dengan penggantian sepuluh tahun kemudian. Dengan demikian maka dapat diketahui waktu yang tepat untuk melakukan penggantian.

Sea transport company that becoming research object in this study make a move in the field of sea transportation service, in this case service delivery of goods in the form of container. To fulfill request of consumer, this company have two semi cargo boat of container to deliver goods from one target to other target. By increasing semi cargo boat age that had by the company, hence there are also many problems of arising out, one of them that is a problems of motorship. Cargo ship machine in general have economic age about twenty five until thirty year, but in reality not many motorship able to operate during that. The mentioned can be resulted from the maintenance or treatment of machine which disagree with procedure, or the maintenance department which intend to disregard conservancy procedures for the shake of getting large of profit.
Consider of that problems, hence to analyse engine replacement of the ship with Economics Technique use method of Annual Equivalen. This method is assumed effective enough accurate and to calculation using two invesment with different remains age. The next step is by counting and calculating Annual Equivalen from strarting replacement in this time up to replacement ten years later. Thereby hence can know by right time to do replacement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52142
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bari Alfattah
"Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia,untuk menjamin pergerakan barang dan penumpang terus berjalan pemerintah membuat kapal perintis sebagai kapal subsidi untuk pemerataan.wilayah yang menjadi perhatian adalah Regional Indonesia Timur,namun untuk diciptakan biaya operasional yang optimal agar cost dan tujuan bisa tepat sasaran perlu dilakukan optimasi,salah satu hal yang berperan dari terciptanya biaya operasional lebih rendah adalah pemilihan rute dikarenakan  cost lebih banyak dihabiskan pada bahan bakar.dalam pengoptimalan rute yang bersifat travelling salesman problem dapat digunakan penyelesaian berdasarkan metode heuristik,dua metode heuristik yang yang dapat menjadi pilihan adalah Algoritma genetika dan Tabu search dengan membangun pengoptimalan dalam kedua metode tersebut didapatkan kesimpulan keduanya bisa menjadi solusi dan perbedaan hasil kedua metode tidak berbeda jauh,keduanya  menciptakan berbagai rute dalam permasalahan harga bahan bakar optimal yang dapat dijadikan solusi pemilihan rute yang baru.

Indonesia is one of the largest maritime countries in the world, To ensure the movement of commodity and passengers continues, the government makes pioneer ships as subsidized ships for equity. The area of concern Eastern Indonesia Region, but in order to create optimal operational costs so that costs and goals can be right on target, optimization needs to be done. One of the things that plays a role in creating lower operational costs is route selection because more costs are spent on fuel.When optimizing routes that are traveling salesman problems, solutions based on heuristic methods can be used, Two heuristic methods that can be chosen are genetic algorithms and taboo search by building optimization in the two methods, it can be concluded that both of them can be a solution and the difference in the results of the two methods is not much different, both create various routes in the optimal fuel price problem which can be used as a new route selection solution."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Korrie Layun Rampan
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998
923.7 KOR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariqulhakim
"Banyaknya pulau di Indonesia menyebabkan adanya tantangan untuk menjaga konektivitas antar pulaunya, mendorong untuk dibutuhkannya moda transportasi agar meningkatkan konektivitas antar pulau khususnya di wilayah 3T. Di masa ini pelayaran perintis menjadi moda transportasi yang ditugaskan oleh pemerintah guna melayani daerah 3T. Namun, pada penerapannya pelayaran perintis masih dinilai kurang optimal sehingga perlu dilakukannya optimasi. Optimasi merupakan aktifitas yang bertujuan untuk mendapatkan nilai maksimal atau minimal berdasarkan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai, dengan tetap memenuhi fungsi kendala yang berlaku. Optimasi dinilai penting untuk keberlanjutan akses transportasi laut khususnya pelayaran perintis di Sulawesi Selatan-Nusa Tenggara. Seluruh Pelabuhan yang dilayani trayek pelayaran perintis diklasterkan menggunakan metode Density Based Spatial Clustering of Applications with Noise (DBSCAN). Penelitian ini ditujukan untuk memberikan rekomendasi untuk optimasi rute pelayaran perintis. Terdapat 3 klaster yang terbentuk untuk menyesuaikan ketersediaan kapal perintis yang berjumlah 3 kapal. Masing-masing klaster dilakukan optimasi menggunakan Travelling Salesman Problem (TSP). Hasil optimasi didapatkan lebih optimal dengan total jarak tempuh rata-rata di ketiga klaster yang terbentuk sebesar 630 NM dibandingkan dengan rute eksisting sebesar 1211 NM dengan penurunan sebesar 48%

The large number of islands in Indonesia poses a challenge to maintain connectivity between islands, encouraging the need for modes of transportation to increase inter-island connectivity, especially in the 3T region. At this time perintis shipping became a mode of transportation assigned by the government to serve the 3T areas. However, in its implementation, perintis shipping is still considered less than optimal, so optimization is needed. Optimization is an activity that aims to get the maximum or minimum value based on the function and goals to be achieved, while still meeting the applicable constraints. Optimization is considered important for the sustainability of access to sea transportation, especially perintis shipping in South Sulawesi-Nusa Tenggara. All ports served by perintis shipping routes are clustered using the Density Based Spatial Clustering of Applications with Noise (DBSCAN) method. This research is intended to provide recommendations for optimizing perintis shipping routes. There are 3 clusters formed to adjust the availability of perintis ships, which total 3 ships. Each cluster is optimized using the Traveling Salesman Problem (TSP). Optimization results obtained are more optimal with the total average mileage in the three clusters formed of 630 NM compared to the existing route of 1211 NM with a decrease of 48%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>