Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seno Wibowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B.V. Rahayuningtyas
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Dany Pratiwi Bagiada
"Industri asuransi saat ini berkembang dengan pesat, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi. Hal ini didukung pula dengan adanya potensi pasar di Indonesia yang cukup besar, dimana jumlah penduduk. yang besar memberikan peluang yang juga besar bagi perkembangan industri ini di masa datang. Perkembangan industri asuransi di Indonesia dapat dilihat dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini, dimana perkembangan premi bruto mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 26,08 % dan total kekayaan Industri asuransi mengalami pertumbuhan rata-rata 16,9 %.
Untuk mendukung kelangsungan usahanya, perusahaan asuransi memperhatikan eksposure dari perkembangan usaha terhadap tingkat kesehatan keuangannya. Salah satu indikator kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan melihat loss ratio perusahaan. Loss ratio yang cukup stabil akan mendorong perusahaan asuransi untuk dapat mengelola risiko dan mengembangkan usahanya. Salah satu upaya untuk menstabilkan loss ratiovadalah dengan cara melakukan pemindahan risiko kepada perusahaan reasuransi melalui mekanisme reasuransi.
Secara umum dapat dikatakan bahwa laju kenaikan beban klaim cenderung lebih tinggi daripada laju kenaikan pendapatan premi. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan asuransi tidak dapat dengan leluasa menetapkan preminya. Untuk itu perlu kiranya dilakukan analisa trend terhadap laju pertumbuhan loss ratio dan menentukan proyeksinya. Analisa trend deret berkala terbadap loss ratio dilakukan dengan model peramalan kuantitatif linier, kuadrat dan eksponensial. Dari ketiga model tersebut dilakukan penghitungan Mean Absolute Deviation (MAD) untuk menentukan model peramalan yang terbaik. Dengan menambahkan beberapa asumsi yang diperlukan, maka basil proyeksi loss ratio dapat dipergunakan untuk menghitung proyeksi basil underwriting bersih pada berbagai metoda reasuransi.
Pada perusabaan asuransi kerugian PT. ABC mekanisme reasuransi dengan metoda quota share digunakan pada asuransi kendaraan bermotor. Berdasarkan data tahun 1997 sampai dengan 2002 dan ditambahkan beberapa asumsi, maka dapat dilakukan perhitungan basil underwriting bersih-nya untuk membandingkan ke-empat metoda reasuransi yaitu : quota share, surplus, excess of loss dan stop loss. Dari basil perhitungan yang dilakukan dan basil analisa dari berbagai tolok ukur maka metoda excess of loss dianggap metoda reasuransi yang paling baik dan cocok untuk asuransi kendaraan bermotor PT. ABC.
Berdasarkan basil perhitungan proyeksi underwriting bersih dengan proyeksi loss ratio pada asuransi kendaraan bermotor PT. ABC diketahui bahwa pilihan terhadap metoda excess of loss sebagai metoda reasuransi tetap lebih baik dan cocok untuk asuransi kendaraan bermotor PT. ABC daripada metoda quota share. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T10417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Gomos Benjamin
"Industri asuransi kerugian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam 10 tahun terakhir ini. Industri asuransi kerugian Indonesia tumbuh dan berkembang di dalam tingkat permintaan yang cukup tinggi seiring dengan semakin pesatnya laju pembangunan Indonesia sebagai negara berkembang. Di dalam usianya yang masih cukup muda, Indonesia banyak mengalami tantangan di dalam pencarian bentuk-bentuk kebijakan yang sesuai untuk mempengaruhi persaingan dan pertumbuhan dalam industri-industri terkait yang menjadi tulang punggung dalam perekonomiannya. Salah satunya adalah industri asuransi kerugian sebagai pelindung terhadap asset dan laju pertumbuhan dari perekonomian itu sendiri. Di dalam pencarian bentuk-bentuk yang sesuai di dalam industri asuransi kerugian tali, Indonesia mempunyai permasalahan-permasalahan di sekitar industri ini yang berimplikasi terhadap penerapan-penerapan kebijakan yang ditujukan untuk membentuk sebuah industri asuransi sebagai industri yang kuat. Di antaranya adalah tingginya tingkat premi reasuransi ke luar negeri yang tinggi dan ketergantungan industri asuransi dalam negeri terhadap kapasitas reasuransi luar negeri. Dan hal ini pulalah yang mendasari penulisan karya ilmiah ini yang ditujukan untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan itu dan mencari arahan-arahan kebijakan yang dapat mempengaruhi industri asuransi kerugian dan pasar asuransi kerugian pada umumnya untuk mencapai suatu bentuk industri yang prudent, dewaca dan mandiri. (Islam perilaku industri asuransi Indonesia dalam mereasuransikan premi, yang telah diakumulasi dari dalam negeri, ke luar negeri. Implikasinya adalah pada perlunya pemerintah sebagai pembuat regulasi untuk mempengaruhi industri asuransi kerugian Indonesia ke arah yang Iebih mandiri dan dewacq serta kembali memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh industri asuransi kerugian nasional untuk menurunkan kebijakan-kebijakan yang mengoptimalkan seluruh potensi tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Joseph Gunawan
"Reasuransi berperan sebagai stabilisator industri asuransi dan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi risiko bagi perusahaan asuransi. Sebuah transaksi reasuransi adalah perjanjian dari dua atau lebih pihak yang terdiri dari perusahaan asuransi atau disebut juga cedent dan perusahaan reasuransi. Penentuan polis reasuransi yang optimal untuk kedua belah pihak sering menjadi permasalahan. Dikarenakan kepentingan dari perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi bertentangan, seringkali polis reasuransi yang menarik untuk satu pihak dianggap merugikan untuk pihak lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini mempertimbangkan kepentingan dari perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi secara sekaligus dengan berfokus pada penentuan polis reasuransi stop-loss yang Pareto-optimal. Bentuk reasuransi yang optimal direpresentasikan oleh ceded loss function yang optimal, yaitu fungsi loss dari perusahaan reasuransi. Ukuran risiko yang akan digunakan adalah Value at Risk (VaR). Ceded loss function yang Pareto-optimal didapat dengan mencari nilai parameter retensi yang optimal, yaitu suatu nilai yang meminimalkan kombinasi linier VaR dari total kerugian perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi pada tingkat kepercayaan yang berbeda,di bawah prinsip ekspektasi premi. Berdasarkan data klaim yang diperoleh dari perusahaan Asuransi Jiwa Reliance Indonesia, didapatkan bentuk reasuransi stop-loss yang Pareto-optimal dalam beberapa skenario.

Reinsurance acts as a stabilizer for the insurance industry and can be an effective tool for reducing risk for insurance companies. A reinsurance transaction is an agreement between two or more parties, consisting of an insurance company (also known as the cedent) and a reinsurance company. Determining the optimal reinsurance policy for both parties often presents a challenge. Since the interests of the insurance company and the reinsurance company can be conflicting, a reinsurance policy that is attractive to one party may be detrimental to the other. Therefore, this research considers the interests of both the insurance company and the reinsurance company simultaneously, focusing on determining a Pareto-optimal stop-loss reinsurance policy. The optimal form of reinsurance is represented by the optimal ceded loss function, which is the loss function of the reinsurance company. The risk measure used is Value at Risk (VaR). The Pareto-optimal ceded loss function is obtained by finding the optimal retention parameter, which is a value that minimizes the linear combination of VaR of the total losses for the insurance company and the reinsurance company at different confidence levels, under the premium expectation principle. Based on claim data obtained from Reliance Life Insurance Indonesia, a Pareto-optimal stop-loss reinsurance form is derived in several scenarios."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nishnurtia Razak
"Kegiatan reasuransi mengambil peran penting dalam menunjang pesatnya perkembangan utama asuransi dewasa ini. Di negara kita usaha asuransi kerugian sangat erat kaitannya dengan pembangunan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memahami kegiatan reasuransi, khususnya yang dilakukan oleh perusahaan reasuransi sebagai bagian dari industri asuransi, werta pentingnya pendekatan siklus sebagai suatu teknik pemeriksaan, khususnya dalam pemeriksaan keuangan oleh akuntan ekstern atau akuntan publik. Dalam perusahaan reasuransi pemeriksaan keuangan yang khas terletak pada pemeriksaan atas pendapatan dan beban underwriting. Metode penelitian yang dilakukan untuk menyusun skripsi ini adalah melalui penelitian kepustakaan dan praktek lapangan seperti praktek langsung, penelitian atas kertas-kertas kerja pemeriksaan, tanya jawab dan diskusi dengan pihak-pihak ahli yang terlibat dibidang pemeriksaan perusahaan asuransi dan reasuransi. Kesimpulan dan saran dari skripsi ini pada intinya adalah bahwa pemeriksaan ekstern Atas pendapatan dan beban underwriting melalui pendekatan siklus adalah menempatkan transaksi dan perkiraan-perkiraan yang erat hubungannya satu sama lain dalam segmen pemeriksaan yang sama. Contoh satu segmen pemeriksaan yang sama adalah pemeriksaan atas premi reasuransi diterima, komisi dibayar, piutang premi dan penagihannya dengan pendekatan siklus akan mempermudah proses penelaahan dan penilaiAn sistem akuntansi serta pengendalian intern yang terjadi, risiko pada pemeriksaan atas transaksi pendapatan dan beban underwriting adalah pisah batas pada akhir tahun (cut off), validitas (validity), kelengkapan pencatatan (completeness) serta penyajian (presentation) dalam laporan keuangan dengan adanya risiko pemeriksaan diatas maka pemeriksaan atas transaksi pendapatan dan beban underwriting pada perusahaan reasuransi PT. X harus mencakup beberapa aspek seperti test of control mengenai dipatuhinya perjanjian reasuransi dan program retrosesi yang telah ditetapkan test of control mengenai dipatuhinya peraturan pemerintah dan Prinsip Akuntansi Indonesia, test of control mengenai dipatuhinya sistem pengendalian intern perusahaan, substantive tast of transaction, analytical review procedure dan test of details of balances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsye Maria Rosa
Jakarta: Ghalia Indonesia , 1997
368 MAR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar Rizqi Dwinanda
"Perusahaan asuransi akan mengalihkan sebagian dari total risikonya kepada perusahaan reasuransi. Contoh dari pengalihan risiko tersebut adalah reasuransi quota-share yaitu kesepakatan reasuransi dengan pembagian risikonya berupa proporsi. Besarnya proporsi yang ditanggung oleh perusahaan asuransi disebut retensi dan perusahaan asuransi diwajibkan membayar sejumlah premi atas risiko yang dialihkan. Oleh karena itu, diperlukan retensi yang optimal agar premi yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada perusahaan reasuransi sepadan dengan risiko yang dialihkan dan digunakan kendala utilitas yang mampu menjamin ekspektasi utilitas kekayaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi akan tidak kurang dari ekspektasi utilitas kekayaan tanpa kontrak. Lalu, ditentukan retensi optimal yang mampu meminimumkan risiko gabungan kedua perusahaan dengan menggunakan alat ukur risiko VaR dan TVaR. Diperoleh hasil bahwa retensi optimal ditentukan oleh tingkat kepercayaan dari perusahaan asuransi dan tingkat kepercayaan dan safety loading dari perusahaan reasuransi. Dan juga, retensi optimal yang dihasilkan dengan alat ukur VaR dan TVaR adalah sama.

The insurance company will transfer part of the total risk to the reinsurance company. An example of risk transfer is quota-share reinsurance which is a reinsurance treaty with risk-sharing in the form of a proportion. The size of the proportion borne by the insurance company is called retention and the insurance company is required to pay a premium for the transferred risk. Therefore, optimal retention is needed so that the premium paid by the insurance company to the reinsurance company is commensurate with the risk transferred. The agreed retention should be able to benefit both parties by minimizing the combined risk of both with a criterion and uses a utility constraint that can guarantee the expected wealth utility of insurance company and reinsurance company will be no less than the expected wealth utility without a treaty. Then, the optimal retention is determined by using VaR and TVaR as risk measurement tools so that the combined risk of both parties can be minimum. It is found that the optimal retention is determined by the level of confidence of the insurance company and the level of confidence and safety loading of the reinsurance company. Also, the optimal retention produced by VaR and TVaR as risk measurement tools is the same."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Jingga
"Penelitian dalam bidang asuransi masih jarang mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan reasuransi. Secara teori, tanggungan risiko yang dapat diterima oleh reasuransi tidak terbatas. Tetapi, secara aplikasinya dalam industri asuransi, perusahaan reasuransi selalu menetapkan batas penerimaan risiko. Hal ini bertujuan untuk menghindari beban finansial yang sangat berat bila terjadi loss pada perusahaan asuransi.
Pada skripsi ini, akan dibahas penggunaan metode pengukuran risiko Value-at-Risk VaR dalam penentuan reasuransi optimal. Untuk menganalisis VaR total tanggungan perusahaan asuransi maka akan didapat ceded loss function yang optimal.
Melalui skripsi ini, diperoleh bahwa bentuk stop-loss reinsurance dengan pembatasan selalu merupakan reasuransi yang optimal. Penentuan reasuransi optimal bergantung kepada tingkat kepercayaan, safety loading dan hubungan diantaranya. Dalam skripsi ini akan dicari reasuransi optimal untuk produk Panin Premier Maxilinked berdasarkan data klaim yang ada.

Most researchers in insurance field have not been considering the reinsurer's risk. Theoretically, the quantity of reinsurer's risk is not limited. However, in the real world insurance industry reinsurer always place a limit on coverage, otherwise the reinsurer will be subjected to a heavy financial burden when the insurer suffers a large unexpected covered loss.
In this paper, we revisit the optimal reinsurance problem under VaR risk measures framework when the limitation for reinsurer's risk exposure are presented by a constants. By analyzing the VaR of the insurer's total risk exposure, optimality can be fulfilled and end up in obtaining the expected reinsurance policy.
Through the study, it is shown that the stop loss reinsurance with a policy limit is always the optimal reinsurance policy under VaR risk measures. The optimal quantity of ceded risk depends on the confidence level, the safety loading and the limitation of the constant. By using the Panin Premier Maxilinked product claims data, an optimal reinsurance will be found.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>