Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amdiar Amir
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Budiningsih
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nathania Kalyca Dwipurwantoro
"Kemajuan teknologi mengubah cara orang berkomunikasi satu sama lain, serta cara mereka memperoleh informasi. Banyak pengecer telah memanfaatkan teknologi baru untuk menjangkau pelanggan mereka melalui kehadiran online dalam hal toko online dan saluran online lainnya. Kehadiran online ini menjadi faktor penting bagi penjual untuk tetap menjalankan bisnisnya dalam waktu yang lebih fleksibel, terutama di masa pandemi karena pemerintah memiliki beberapa pembatasan untuk bisnis yang tidak di sektor esensial seperti industri kecantikan. Penelitian ini menggunakan pengukuran multiple item untuk citra e-store: citra desain e-store, citra pemenuhan pesanan, citra layanan komunikasi, citra keamanan, citra promosi dan citra kemudahan penggunaan. Penelitian ini juga mengusulkan dua dimensi nilai yang dirasakan yaitu nilai emosional dan nilai fungsional. Survei kuesioner online dibagikan kepada pelanggan Sociolla e-store yang menghasilkan 269 tanggapan. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif menggunakan analisis pemodelan persamaan struktural dilakukan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel laten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra pemenuhan pesanan, citra promosi dan citra kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap kedua nilai yang dirasakan. Selain itu, citra layanan komunikasi hanya berpengaruh signifikan terhadap nilai emosional. Kedua nilai yang dirasakan memiliki dampak positif terhadap niat pembelian ulang. Implikasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk e-commerce kecantikan mengidentifikasi citra e-store yang penting dan cara untuk memperbaikinya. Studi ini memperluas teori citra e-store, memperkuat kerangka penelitian saat ini dan landasan untuk penelitian masa depan.

The advancement of technology changed how people communicate with one another, as well as how they obtain information. Many retailers have utilized the new technology to reach their customers through having an online presence in terms of an online store and other online channel. This online presence has become an important factor for sellers to keep running their business in a more flexible time, especially during the pandemic as government possessed several restrictions for businesses that are not in the essential sector such as the beauty industry. This research uses multiple items measurement for e-store image: e-store design image, order fulfilment image, communication service image, security image, promotion image and ease of use image. This research also proposes two dimensions of perceived value namely emotional value and functional value. An online questionnaire survey was distributed to customers of Sociolla e-store which resulted in 269 responses. In this study, quantitative analysis using structural equation modelling analysis was conducted to test hypotheses about the relationships between the latent variables. The result of this study shows that order fulfilment image, promotion image and ease of use image has a positive impact towards both perceived values. Additionally, communication service image only has a significant impact towards emotional value. Both perceived value has a positive impact towards repurchase intention. The implications derived from this study are for beauty e-commerce identify the important e-store image and ways to improve them. This study extends the theory of e-store image, strengthen the current research framework and foundation for future research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Pramana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Melisa Halim
"Tesis ini membahas tentang pengaruh store image dan anchor brand terhadap private label brand di Matahari Department Store. Dimensi store image yang mempengaruhi private label brand quality dan affective (liking) adalah service, convenience, product quality, dan variety. Sedangkan kehadiran anchor brand tidak mempengaruhi private label brand di Matahari Department Store secara signifikan. Konsumen membedakan private label brand dengan anchor brand di Matahari Department Store. Private label brand dinilai sebagai produk tersendiri yang diproduksi dengan harga terjangkau namun dengan model dan kualitas yang menyerupai anchor brand.

The focus of this study is to investigate the influences of store image and anchor brand to private label brand at Matahari Department Store. Several dimensions of store image significantly influenced private label brand quality and affective (liking), included service, convenience, product quality, and variety. Whereas the presence of anchor brand at Matahari Department store does not significantly influence private label brand. The consumer distinguished the private label brand and anchor brand at Matahari Department Store. Private label brand is assumed as a separated product with affordable price but the model and quality has a similarity with anchor brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farzani Goernawan
"Sektor eceran merupakan salah satu lahan yang paling banyak diterjuni para pedagang mulai dari kaki lima, koperasi, swasta nasional bermodal besar dan menengah hingga BUMN dan merupakan sektor industri yang tumbuh paling cepat. Bisnis eceran modern mulal berkembang sejak tahun 1980-an ditandai dengan munculnya pasar-pasar swalayan (supermarket dan department store) di Jakarta. Ada indikasi kuat bahwa pola perkembangan tersebut diikuti oleh kota-kota besar utama di Indonesia antara lain di Medan, Bandung, Surabaya dan Ujung Pandang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata sekitar 6% setahun dan populasi yang sedemikian besar merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan eceran asing untuk membuka usahanya disini. Selain itu tidak adanya peraturan, apalagi undang-undarg, tentang sektor eceran menciptakan peluang bagi masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia. Dituntut kretivitas dan profesionalisme yang tinggi dalam pengelolaannya r.iengingat semain ketatnya persaingan yang ada terutama dengan bermunculannya perusahaan eceran asing yang sudah memiliki pengalaman profesional tidak saja di pasar domestiknya tetapi juga di pasaran internasional.
PT Sarinah sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang retail walaupun relatif tua usianya tetapi telah tertinggal jauh dari kompetitor domestik sekelasnya. Dalam pembenahan kembali kegiatan usaha perusahaan, manajemen Sarinah telah menyusun suatu Rencana Kerja Jangka Panjang baik untuk perusahaan maupun unit-unit usahanya yang didasarkan pada suatu analisa Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dan strategi apa yang sebaiknya diambil. Strategi perusahaan terbagi menjadi dua peniode yaitu periode stabilisasi untuk kurun waktu tahun 1991-1992 dan periode pertumbuhan untuk kurun waktu tahun 1993-1995. Dalam periode stabilisasi ini strategi yang diterapkan adalah tetap meneruskan pelayanan kepada masyarakat dengan menjual barang dan jasa yang sama di pasar yang sama dan didukung oleh sektor fungsional yang ada dengan memfokuskan keputusan strategisnya pada upaya peningkatan perbaikan prestasi fungsional yang ada. Sedangkan strategi yang dipilih selama periode pertumbuhan adalah menambah bidang usaha untuk memperluas pasar serta memfokuskan keputusan strategisnya kepada upaya peningkatan laju pertumbuhan usaha sesuai misi perusahaan.
Pada dasarnya kegiatan retail adalah kegiatan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi atau rumah tangga. Oleh sebab itu strategi yang ditentukan oleh manajemen PT Sarlnah terfokus pada bauran retail (retail mix) yang terdiri atas aspek merchandise / produk, lokasi, harga, suasana toko, pelayanan dan advertensi sebagal berikut:
(a). Strategi merchandise yang diterapkan bertujuan meningkatkan tingkat produk tivitas sales per meter persegi dengan cara: (1) menentukan barang apa saja yang akan dijual dengan mengikut sertakan divisi operasi dan divisi keuangan & akuntansi (2) bekerja sama dengan para supplier untuk menjaga kontinuitas pengadaan barang yang mengarah kepada barang-barang fast movers, (3) membagl pilihan produk yang akan dijual menjadl 2 kelompok yaltu untuk target pasar kelompok masyarakat kelas menengah keatas serta wisatawan manca negara dan untuk target pasar kelas menengah kebawah.
(b). Strategi harga yang ditentukan oleh manajemen ditujukan untuk barang-barang diluar Brand Name dengan tujuan untuk menekan cost serendah mungkin. Srategi ini mencakup (1) peningkatan mark up dengan harga jual yang sama atau menurunkan harga jual dengan mark up yang sama, (2) penyesuaian pembayaran dengan turn-over diatas 3 pembayaran dengan kredit 3 bulan dan seterusnya dan (3) menghlndarl supplier yang hit-and-run dan diganti dengan membeli langsung pada distributor atau agen.
(c). Strategi pelayanan konsumen dalam hal ini berkaitan erat dengan strategi sumber daya manusia yang bertujuan menlngkatkan ketrampilan manajerial dan profeslonalisme dibidang retail. Strategi ini mencakup: (1) kegiatan recruitment, (2) pendidlkan dan latihan, (3) promosi, (4) penilaian kerja dan (5) imbalan jasa.
(d). Strategi lokasi yang dilaksanakan oleh manajemen bertujuan untuk memberikan ciri tersendiri dari gedung sehingga membedakannya dari bangunan perkantoran disekitarnya. Strategi ini dilaksanakan dangan cara: (1) melaksanakan renovasi luar dan dalam bangunan, (2) momperlancar arus kenderaan keluar-masuk areal gedung dan (3) membenahi pelataran parkir yang ada.
(e). Strategi promosi bertujuan untuk menjangkau pasar (market) yang Ieblh luas. Untuk jangka pendek dilakukan dengan cara memberikan. hadiah bagi konsumen yang berbelanja sejumlah nilai tertentu. Sedangkan untuk jangka panjang adalah dengan melakukan penjadwalan promosi baik in-store maupun out-store.
(f). Strategi suasana toko bortujuan untuk meningkatkan suasana berbelanja yang nyaman bagi konsumen yang dilaksanakan dengan (1) perancangan toko acara Iebih profesional, (2) perbaikan lay-out dan merchandise, (3) pembatasan jumlah persediaan agar tidak jauh melebihi kemampuan toko dan (4) melaksanakan renovasi design Interior.
Berdasarkan hasil survey kompetitor yang pernah dilakukan sendiri oleh Sarinah dengan pengamatan terhadap kelangkapan barang dan situasi department store ( tersedianya areal parkir, floor guide, customer service, store design, promosi dan kenyamanan pengunung), maka kedudukan Sarinah adalah satu tingkat dengan Pasaraya-Blok M, Diamond Department Store-Kelapa Gading, Matahari Department Store-Rawamagun dan Cahaya Department Store-Blok M, setingkat dibawah Metro Department Store dan Pondok lndah Mall dan setingkat diatas Ramayana, Rimo dan Robinson serta Department Store Matahari dilokasi lain. Dalam hal ini pesaing terberat adalah Pasaraya-Blok M yang menawarkan jenis barang yang relatif sama dengan Sarinah, memiliki sales floor 2,5 kali lebih besar sehingga memungkinkan menawarkan barang dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan Srinah. Selain itu suasana toko yang dikelola secara profesional serta kegiatan promosi yang dilancarkan dengan gencar mengaklbatkan Pasaraya lebih terkenal dari Sarinah.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan berasal dari lingkungan eksternal (lingkungan operasional) yaitu kompetitor perusahaan eceran asing dan lingkungan internal yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang belum efektif. Usulan pemecahan masalah kompetitor adalah dengan terus meningkatkan kemampuan bersaing karena membendung masuknya perusahaan eceran asing ke Indonesia adalah sulit. Usulan pemecahan masalah pokok lingkungan internal perusahaan adalah dengan merekrut tenaga-tenaga profesional dari luar apabila kebutuhan itu tidak dapat terpenuhi dan dalam meskipun sudah melalui program pendidikan dan pelatihan.
Tldak mudah bagi PT Sarinah sebagai suatu BUMN untuk bersaing dengan perusahaan swasta murni yang bergerak di bidang retail, karena selain mengemban misi mencari untung dalam kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari aturan-aturan pemerintah dalam rangka mengemban misi pemerintah. Hal ini harus menjadi cambuk bagi perusahaan untuk lebih profesional dalam pengelolaannya agar keberadaaanya dapat dipentahankan ditengah persaingan bisnis retail yang ketat. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Damayanti
"Skripsi ini membahas Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada modern pertama di Indonesia pada tahun 1960-an sebagai akibat dari gagasan Presiden Soekarno untuk membangun kota Jakarta sebagai kota modern dan didukung oleh keadaan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Kemodernan Toko Serba Ada Sarinah direpresentasikan dengan gedung yang megah, fasilitas canggih, manajemen yang terstruktur dengan baik, serta persediaan barang yang lebih lengkap dari toko serba ada yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, skripsi ini menampilkan perkembangan Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada yang merepresentasikan kemodernan kota Jakarta pada tahun 1962 hingga tahun 1979.

This study discussed about Sarinah Department Store as the first modern department store in Indonesia in 1960's as the result of President Soekarno's idea to build Jakarta as a modern city and supported by the economic situation in Indonesia. The modernity of Sarinah Department Store representated by the magnificent building, advanced facilities, well-structured management, and more complete inventories than another department store which existed before. Therefore, this study shows the progress of Sarinah Department Store represents the modernity of Jakarta in 1962 until 1979.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Putri Hetasari
"Department Store memiliki peranan penting dalam bisnis retail sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup masyarakat masa kini. Selain dengan menambah gerai yang ada agar dapat menarik konsumen untuk datang dan merebut pangsa pasar konsumen yang ada, penampilan dan penataan yang menarik menjadi suatu tuntutan. Sehingga store image merupakan salah satu dalam mempengaruhi pilihan toko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui store image Ramayana, Matahari, dan Metro Department Store berdasarkan persepsi konsumen terhadap dimensi-dimensi yang terdapat pada masing-masing Department Store dan melakukan perbandingan dan menganalisa store image yang terbentuk pada masing-masing Department store. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuk delapan dimensi store image pada Department store dan Metro Department Store memiliki keunggulan yang terbanyak dibandingkan kedua Department store lainnya.

Department store has an important role in the retail business in line with the times and the needs of people living today. In addition to adding existing outlets in order to attract consumers to come and seize market share of existing customers, an attractive appearance and arrangement becomes a demand. So that the store image is one in influencing store choice. This study aims to determine the store image of Ramayana, Matahari, and the Metro Department Store based on consumer perceptions of the dimensions contained in each of the Department store and do a comparison and analyze store image formed on each Department store. The results of this study indicate that the eight dimensions of store image formed on the department store and the Metro Department Store has the most advantages compared to the two other department stores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Prio Adi Sulistyo
"Persaingan dalam dunia bisnis Departement Store makin meningkat dengan bertambahnya organisasi yang terjun ke dalam bisnis ini dengan mutu yang semakin baik. Dengan persaingan yang begitu ketat sekarang ini, menuntut setiap perusahaan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungannya. Perusahaan yang tidak mampu melakukan hal ini tentunya akan menjadi tertinggal. Oleh sebab itu, setiap informasi yang berasal dari lingkungan perusahaan menjadi sangat penting guna penyusunan strategi penyesuaian yang akan dilakukan. Hal demikian juga berlaku bagi Sarinah Departement Store.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan oleh Sarinah Departement Store sehingga terlihat elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Selain itu penelitian ini juga bermaksud menggambarkan rancangan organisasi dan pola komunikasi yang diterapkan perusahaan berkaitan dengan informasi sebagaimana dimaksud di atas.
Penelitian penulis dengan pendekatan yang bersifat kualitatif, melalui pengumpulan data lewat observasi, wawancara terarah, dan wawancara kuesioner terhadap 5 orang responden memberikan gambaran bahwa Sarinah Departement Store membutuhkan informasi yang berkaitan dengan elemen tenaga kerja, kondisi keuangan, pesaing, teknologi, bahan baku, serta pemasok.
Selanjutnya, dalam mengelola setiap informasi yang masuk berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan tadi, Sarinah Departement Store merancang organisasinya dengan menempatkan inti perusahaan sebagal unit utama dan pusat dari setiap proses pengolahan informasi dan pengambilan keputusan. Hasil dari pengolahan tersebut, biasanya berapa kebijaksanaan tertentu, disampaikan kepada Divisi untuk dilaksanakan.
Berdasarkan rancangan demikian, maka pola komunikasi perusahaan ini dapat digolongkan ke dalam kelompok pola komunikasi yang berbentuk rantai (chain), karena arus komunikasi berlangsung dari atas ke bawah melalui saluran yang resmi serta pengambilan keputusan yang disentralisasikan pada inti perusahaan.
Persoalan muncul berkaitan dengan masalah waktu dalam pembuatan keputusan dan penyebarannya yang dinilai masih terlalu lama, sehingga langkah-langkah yang dinilai harus segera diambil menjadi terlambat. Ini berarti keterlambatan perusahaan untuk menyesuaikan diri.
Memperhatikan hal demikian, penulis menyarankan agar diberikan otonomi bagi unit-unit yang ada untuk memproses dan mengambil keputusan sesuai tingkatan informasi yang diterima. Informasi strategis oleh Direksi, Informasi manajerial oleh Divisi, dan informasi teknis oleh Bagian didukung komunikasi horisontal dan lateral serta komunikasi informal yang diciptakan dengan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>