Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132333 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Yudiansyah Setiawan
"Dana pensiun merupakan suatu badan yang memegang dana banyak orang (peserta), oleh karenanya pengurus dana pensiun wajib menyampaikan pertanggung jawabannya. Salah satu bentuk pertanggung jawaban perngurus adalah laporan keuangan dari dana pensiun tersebut. Untuk melihat kewajaran laporan
keuangan tersebut perlu pihak ketiga yang independent untuk memeriksanya.
Skripsi ini ditulis untuk' mendapatkan gambaran dari suatu proses pemeriksaan dana pEmsiun, baik secara teoritis maupun penerapannya.
Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilaksanakan dengan mencari informasi dari berbagai
literatur atau karya tulis. Sedangkan studi lapangan dilakukan dengan menelaah dan mewawancarai pihak-pihak yang kompeten.
Dalam proses pemeriksaan laporan keuangan dapat dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari perencanaan, pemahaman pengendalian. internal,
penetapan tingkat risiko dan pelaksanaan dan penyelesaian pemeriksaan. Pada dana pensiun terdapat beberapa perkiraan penting yang menjadi ciri khas dari dana pensiun dan membedakannya dengan perusahan biasa. Perkiraan-perkiraan tersebut adalah investasi, yang merupakan bagian terbesar dari harta suatu dana pensiun; kontribusi, yang besarnya tergantung pada· perkiraan aktuaris; serta
pembayaran pensiun, dan aspek perpajakannya. Perkiraan-perkiraan tersebut
dianggap penting karena selain jumlahnya besar juga mempengaruhi perkiraan perkiraan lain. Karena penting maka pada perkiraan perkiraan tersebutlah
pemeriksaan ditekankan. Pada skripsi ini juga akan dijelaskan proses pemeriksaan pada perkiraan-perkiraan tersebut.
Selain itu juga dikemukakan hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses pemeriksaan dana pensiun dan saran apa yang diambil untuk menyelesaikan
hambatan tersebut. Di akhir skripsi ini juga diberikan contoh dokumen-dokumen pemeriksaan yang pensting dan laporan akuntan yang dipergunakan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.I.A. Andayani
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana kebijaksanaan investasi Dana Pensiun di Indonesia, khususnya PT " XY " sebagai pengelola dana pensiun pegawai negeri sipil, terutama yang menyangkut alternatif dan kombinasi jenis investasi selama 10 tahun periode analisa, serta meIihat pengaruh Undang-Undang Dana Pensiun terhadap pereneanaan inVestasinya di masa yang akan datang. Penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan dari be-rbagai literatur dan studi lapangan p.ada PT " XY ". Masil penelitian yang diperoleb adalah bahwa sebagai BUMN dibawah pengawasan Departemen Keuangan RI, PT " XY " secara operasional mempunyai aturan tersendiri yang berbeda dengan Undang-Undang Dana Pensiun. Dengan alasan keamanan. likuiditas dan hasil yang pasti demi memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun, maka pilihan investasi diprioritaskan Pada deposito berjangka, dengan porsi dana yang sering melebihi batas maksimum investasi (menurut KMK No. 231 Tahun 1993). Jenis -investasi lain adalah saham, obligasi, SBI, surat berharga lain, tanah dan bangunan,' serta investasi lain. Saran dari penulis adalah perlu kejelasan lebih lanjut tentang status PT " XY - demi efisiensi dan efektifitas kerjanya, apakah berbentuk asuransi jiwa, dana pensiun atau tetap seperti semula. Selain itu perlu dibuat pula suatu arahan investasi terinci seperti yang dikehendaki peraturan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bekti Lin Eridiani
"ABSTRAK
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia kira-kira pertengahan tahun 1997
mengakibatkan sektor moneter kekurangan dana, bank-bank dilikuidasi serta hampir
semua kegiatan ekonomì yang menggunakan fasilitas bank juga semakin terpuruk.
Menurut data dan Biro Pusat Statistik (data pertumbuhan nil sektor ekonomi tahun 1996-
1998), sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan negatif diantaranya adalah sektor
keuangan yang mengalami krisis berkepanjangan, Sub sektor keuangan diantaranya yaitu
sub-sektor lembaga keuangan non bank (termasuk Dana Pensiun) yang mengalami
pertumbuhan positif tidak mampu menjadikan pertumbuhan sektor tersebut positif karena
peranannya yang kecil dalam pembentukan PDB sektor keuangan. Padahal di negara lain
seperti Chili dan beberapa negara Asia Pasifik, Dana Pensiun dapat memngkatkan
domesgic saving rate, yang akan mengurangi kebergantungan negara tersebut pada modal
asing untuk mendanai investasi yang diperlukan bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Jelaslah bahwa sebenarnya penyelenggaraan Dana Pensiun yang baik dapat membantu
Pertumbuhan ekonomi.
Mengingat perlunya Dana Pensiun., dan kenyataan bahwa masih banyak masyarakat
Yang belum familiar mengenai Dana Pensiun maka dalam penulisan ini dilakukan potret
lembaga keuangan non bank tersebut di Indonesia. Tujuannya adalah untuk sedikit
membuka ke assymetric?an informasi antara pengurus dan peserta Dana Pensiun, baik
Peserta potensial maupun yang sudah menjadi peserta di suatu Dana Pensiun.
Selain itu, pada penulisan ¡ni juga diperkenalkan radar chart untuk analisis. Prosedur
Umum dalam managerial function untuk penetapan strategi (tactical planning) didasarkan
Pada beberapa fase yaitu fase plan-do-see. Prosedur tersebut tidak selalu harus dimulai
dari fase ?plan?, melainkan dapat dimulai misalnya dari fase see sehingga urutan
prosedurnya adalah see-plan-do. Fase ?see? terdiri dari:
1. Analisis dan evaluasi hasil
2. Koreksi hasil-hasil yang tidak memuaskan
Pada fase ?plan? disusun berbagai tujuan dan rencana, baik tujuan dan rencana jangka
pendek, maupun strategi jangka panjang dalam rentang lima atau sepuluh tahunan.
Sementara fase ?do? adalah bagian dimana berbagai rencana diimplementasikan untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan ini dimaksudkan untuk memotret
industri Dana Pensiun, dengan demikian lingkupnya dibatasi padafase ?see?. Salah satu
contoh tools yang efektif dalam penerapan analisis di fase ?see?adalah penggunaan radar
chart. Analisis radar chart dapat mencakup banyak dimensi. Radar chart digunakan
sebagai sinyal, baik untuk pengurus maupun peserta Dana Pensum untuk melihat
bagaimana kinerja dan pola-pola kinerja yang terjadi. Dalam penulisan ini, dimensi yang
diamati adalah growth, profitability, efficiency, asset quality dan financial stability. Tiap
dimensi terdiri dan satu atau beberapa rasio.
Dalam penulisan ini, Dana Pensiun dibedakan dalam 2 (dua) kategori yaitu kategori
DPPK IP & DPLK (Dana pensiun Pemberi Kerja Program Iuran Pasti & Dana Pensiun
Lembaga Keuangan) dan kategori DPPK MP ( Dana Pensiun Pemberi Kerja Program
Manfaat pasti). Tiap kategori tersebut dibagi lagi menjadi kelompok. Kategori DPPK IP
& DPLK dibagi menjadi kelompok BUMN vs Non BUMN dan kelompok DPPK IP vs
DPLK. Sedangkan kategon DPPK MP dikelompokkan menjadi BIJMN vs Non BIJMN.
Dari sudut pandang penulis berdasarkan rasio-rasio yang bersangkutan, baik untuk
kategori DPPK IP & DPLK maupun kategori DPPK MP, temyata secara kinerja
Dana Pensiun BUMN masih lebih baik daripada Non BUMN. Selain itu diidentifikasi
pula adanya kemungkinan bahwa Dana Pensiun BUMN memiliki banyak ?pendapatan
lain-lain? yang memberikan sumbangan dalam kinerja profitability nya. Dan dalam
kategori DPPK IP & DPLK, di kelompok DPPK IP vs DPLK, ternyata secam umum
kinerja DPLK lebih baik dibandìngkan kineija DPPK IP.
Selain itu juga dibuat radar chart untuk enam Dana Pensiun yang terbaik kinerja
rasio profitability nya (HUSP/AB) di tahun 1998. Juga lima Dana Pensiun yang terbaik
kinerja rasio financial stability nya (AB/KA) di tahun 1998. Pola garnbar radar chart
yang sama menggambarkan bahwa strategi yang dijalankan oleh Dana Pensiun sama,
begitu juga sebaliknya. Sebagai tambahan, pada lampiran dicantumkan juga ranking
Dana Pensiun pada masing-masing kategori yang diamati. ini dimaksudkan untuk
membuka informasi yang lebth luas mengenai industri Dana Pensiun.
"
2001
T1642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Marsanto
"ABSTRAK
Dana pensiun didirikan untuk menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah
pensiun atau penghasilan keluarga yang ditinggalkan apabila karyawan tersebut meninggal
dunia. Hal ini dapat tercapai melalui sistem pendanaan yaitu penghimpunan iuran dari hasil
investasi secara sitematis sehingga diperoleh dana yang cukup untuk membayar manfaat
pensiun.
Biaya yang dikeluarkan dalam rangka penyelenggaraan dana pensiun perlu mendapat
perhatian. Pengeluaran biaya yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengakibatkan
penurunan kualitas pendanaan dana pensiun.
Dalam karya akhir mi diteliti tingkat keterkaitan biaya operasional dana pensiun
dengan faktor-faktor yang biasa digunakan oleh aktuaris dalam menentukan asumsi biaya
operasional dana pensiun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positip antara
biaya operasional dana pensiun dan variabel aktiva bersih, basil usaha, penghasilan dasar
pensiun dan jumlah peserta.
Penelitian ini tidak menghasilkan persamaan regresi linier yang bersifat unik untuk
biaya operasional dana pensiun. Namun demikian persamaan-persamaan regresi yang
dipero)eh dapat menjadi masukan bagi aktuaris dalam menentukan asumsi biaya operasional
dana pensiun di masa yang akan datang.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parlindungan Hutahean, Hotma Ruma
"ABSTRAK
Sebagai bagian dari kebijakan dan rencana Pemerintah RI untuk melakukan restrukturisasl
dan rekapitalìsasi sektor perbankan, maka pada tanggal 31 Juli 1999 dilakukan merger 4
(empat) bank milik pemerintah yaltu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang
Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dan PT. Bank Pembangunan
Indonesia (Persero) (selanjutnya bersama-sama disebut Bank Bergabung?) ke dalam PT.
Bank Mandiri (Persero), sehìngga terhitung sejak tanggal tersebut Bank Bergabung telah
bubar tanpa terlebih dahulu mengadakan likuidasi.
Sejalan dengan proses merger, pacia saat ini PT. Bank Mandiri (Persero) telah memiliki 5
(lima) Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang terdiri dari:
a. I. (satu) DPPK ? Program Pensiun luran Pasti (PPIP) selanjutnya disebut Dana Pensiun
Bank Mandiri (DPBM) dengan kepesertaan pegawai tetap Bank Mandiri terhitung sejak
tanggal 01 Agustus 1999. DPBM-PPIP telah mendapatkan pengesahan dan Departemen
Keuartgan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan nomor KEP-300 JKM.17 /1999
tanggal 14 Juli 1999.
b. 4 (empat) DPPK ? Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang berasal dari masing
masing Dana Penslun eks Bank Legacy berturut-turut dengan nama DPBM-A, DPBM-B,
DPBM-C dan DPBM-D. Peraturan Dana Pensiunnya telah memperoleh pengesahan dan
Departemen Keuangan Republik Indonesia masing-masing nomor: KEP-394; 395; 396;
397; /KM.O1 /1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Sehingga saat ¡ni PT. Bank Maridirl (Persero) memillki 5 (lima) DPPK dengan 2 (dua) Jenis
Program Pensiun yaltu 1 (satu) DPPK ? PPIP dan 4 (empat) DPPK ? PPMP.
Perbandingan antara PPIP dan PPMP antara lain adalah sebagal berikut:
- Program Pensiun luran Pasti (PPIP):
adalah program pensiun yang besarnya nilal iuran dìtetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya akan dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.
besarnya manfaat pensiun ditentukan oleh hasil pengembangan iuran tersebut
sehingga risiko investasi ditanggung oleh peserta
perhitungan aktuaria tidak ada karena besarnya iuran sudah ditetapkan
biaya penyelenggaraan relatif lebih rendah karena tidak memerlukan tenaga aktuaris
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP):
adalah program pensiun yang besar manfaatnya ditetapkan dalam PDP, sehingga
rlsiko investasi tidak ditanggung oleh peserta melainkan oleh perusahaan pemberi
kerja.
besarnya iuran (iuran peserta dan iuran pemberi kerja) ditentukan oleh hasil
perhitungan aktuaris. Untuk peserta besamya ¡uran ditetapkan dalam PDP
perhitungan aktuaria diperlukan untuk menghitung besarnya iuran normal, iuran
tambahan, kewajiban aktuaria, kewajiban solvabilitas, surplus dan defisit. Hash
perhitungan tersebut dituangkan dalam Laporan Aktuarìs yang harus disampaikan
kepada Menteri Keuangan sekurang-kurangnya 3 (tlga) tahun sekali atau apabila
dilakukan perubahan terhadap peraturan Dana Pensiun.
biaya penyelenggaraan relatif Ieblh tinggi karena memerlukan tenaga aktuaris
Seperti telah disebutkan diatas, penyelenggaraan PPIP akan menyebabkan ketidakpastian
bagi Peserta akan besarnya manfaat pensiun yang diterima nantinya pada saat yang
bersangkutan memasuki usia pensiun, sedangkan pada PPMP besar manfaat pensiun setiap
peserta sudah dapat dipastikan sehingga memudahkan peserta dalam membuat
perencanaan (UU No.11 tahun 1992 pasal 20 ayat 1 menyebutkan bahwa manfaat pensiun
diharapkan merupakan penghasilan bagi peserta pada masa pensiunnya).
Oleh karena ¡tu menjadi hal yang menarik untuk ditelusuri latar belakang pemilihan
program Dana Pensiun yang semula (sebelum terjadinya proses merger) masing-masing
Dana Pensiun eks. Bank Legacy menjalankan PPMP untuk pesertanya, kemudian setelah
terbentuk PT. Bank Mandiri (Persero), program Dana Pensiun yang dijalankan oleh DPBM
untuk pesertanya adalah PPIP. Oleh karena ¡tu dalam penulisan karya akhir ini dilakukan
perhitungan aktuaria meliputi perhitungan kewajiban aktuaria, kewajiban solvabilitas,
defisit /surplus dan rasio pendanaan dengan menggunakan asumsi-asumsi dan metode
perhitungan yang wajar dan diterima secara umum yang berdasarkan pada:
1. PDP masing-masing Dana Pensiun sebelum berlangsungnya proses merger
2. Prinsip perhitungan aktuaria yang wajar dan berlaku secara umum di Indonesia
3. Ketentuan perundang-undangan yang beriaku di bidang Dana Pensiun
Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa masing-masing Dana Pensiun eks. Bank
Legacy bergabung dimana proses penggabungan ¡ni mengacu pada Peraturan Pemerintah
Rl No. 76 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja dimana pada Bab VI diatur
tentang Penggabungan Dana Pensiun.
Kemudlan untuk leblh memberikan gambaran ke depan, dilakukan juga perhitungan
Proyeksl Cashflow untuk jangka waktu menengah yaitu 5 (lima) tahun mendatang bagì
masing-maslng Dana Pensiun dimana hasil proyeksi akan menentukan pilihan program
penslun yang akan dijalankan.
pemilihan program pensiun dilakukan dengan cara sebagal berikut:
1. Apabila pada akhir tahun ke-5 (lima) hasil proyeksi penggabungan Dana Pensiun
menunjukkan total Kewajiban Aktuaria lebih besar dibandingkan total Kekayaannya
atau terjadi Defisit maka alternatif program pensiun yang dipilih adalah PPIP, namun
2. Apabila pada akhir tahun ke-5 (lima) hasil proyeksi menunjukkan total Kewajiban
Aktuaria lebih kecil dìbandlngkan total Kekayaannya atau kondisi Surplus, maka
alternatif program pensiun yang dipilih adalah PPMP
Mengingat proses penggabungan Dana Pensiun memiliki 2 alternatif yaltu proses
penggabungan yang menyebabkan perubahan PDP dan proses penggabungan yang tidak
menyebabkan perubahan PDP, maka pemilihan alternatif penggabungan Dana Pensiun
dilakukan dengan cara memilih alternatif dengan Surplus terbesar di akhir pertode proyeksi
yaitu akhir tahun ke-5 (lima).
"
2001
T2357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Jidin
"ABSTRAK
Seiring dengan berlakunya Undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun,
ada tuntutan profesionalisasi dalam pengelolaan kekayaannya. Hal ini merupakan
tantangan bagi Dana pensiun untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam
perencanaan serta dalam implementasi dari perencanaan investasi tersebut.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyelenggarakan Program Pensiun
luran Pasti (PPIP) dengan pilihan dan resiko investasi ada pada peserta. Namun demikian
penyelenggara DPLK ini tentunya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pilihan-pilihan portofolio investasi yang optimal bagi berbagai jenis tingkat toleransi
resiko dari para peserta.
Penentuan kumpulan portofolio investasi yang efisien dikaji melalui pendekatan
Markowitz. Dengan pendekatan Markowitz portofolio-portofolio yang efisien adalah
portofolio-portofolio yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan portofolio-portofolio
lain yang memiliki kandungan risiko yang sama. Atau portofolio-portofolio
investasi yang mengandung konskuensi risiko yang lebih rendah dibandingkan
portofolio-portofolio yang lain dengan imbal hasil harapan yang sama
Dalam kajian ini aplikasi metode tersebut dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menaksir imbal hasil dan resiko investasi dari berbagai jenis aset beresiko yang
akan direncanakan masuk dalam portofolio.
Menentukan satu jenis aset bebas resiko dengan imbal hasilnya. (Pada tulisan ini
deposito dianggap sebagai aset bebas resiko, namun melihat perkembangan
instrumen investasi pilihan tersebut bisa saja berubah)
Proses estimasi variansi dan covariansi dari kandidat-kandidat portofolio, dengan
memaksimumkan problema
Untuk mendapatkan kumpulan portofolio yang efisien (memaksimumkan
problema studi ini menggunakan teknik optimasi
pemrograman kuadratik. Penghitungan komposisi investasi pada masing-masing
aset dengan pemrograman kuadratik dijalankan dengan bantuan subprogram
SOLVER pada perangkat lunak EXCEL.
Penghitungan portofolio yang optimal dilakukan untuk berbagai tingkat toleransi
risiko investor. Tingkat toleransi risiko investor di urutkan dari nol dengan
interval tambahan sebesar 0,25. Penentuan nilai toleransi risiko dibuat secara
arbitrer sekedar untuk mewakili sikap kelompok investor tertentu terhadap
perimbangan imbal hasil dan risiko
Dengan sejumlah x tingkat toleransi resiko, maka akan terbentuk sejumlah x
portofolio yang optimal yang mengandung : lmbal hasil harapan, deviasi (resiko),
jenis dan bobot aset yang membentuk portofolio.
Hasil tersebut dapat dibuatkan sebagai pedoman dalam memberikan pilihan portofolio
investasi bagi peserta DPLK. Namun masih ada masalah yang tertinggal dan perlu untuk
kajian selanjutnya, yaitu mengukur tingkat toleransi dari peserta.
Dari pilihan investasi yang disajikan oleh DPLK Bank BNI pada saat ini, yang
merupakan kombinasi antara aset bebas resiko dalam hal ini deposito dan aset beresiko
dalam hal ini obligasi, terdapat kesan bahwa konsep itu dilatarbelakangi oleh Metode
Markowitz. Hanya saja metode tersebut belum dilakukan sebagaimana mestinya, seperti
pemilihan jenis obligasi dan proporsinya tidak mempunyai patokan. Patut diduga hal itu
disebabkan usia DPLK yang relatif mudah sehingga pada saat pendirian jelas Metode
Markowitz belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena akumulasi dana masih
relatif kecil. Melihat jumlah peserta dan jumlah dana sampai dengan saat ini, bahwa
aplikasi Metode Markowitz secara menyeluruh seperti proses dalam tulisan ini sudah
memungkinkan. Sedangkan pilihan jenis aset investasi dapat disesuaikan dengan
perkembangan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Julianti Permata Dewi
"Program pensiun adalah suatu program yang memberikan jaminan
kesejahteraan bagi karyawan di harl tua dengan cara pembayaran pensiun secara
berkala selama masa pensiun. Program pensiun penting bagi perusahaan,
karyawan dan nasional. OIeh karena itu pengelolannya memerlukan pengaturan
yang baik dan tepat terlebih setelah ditetapkannya dana pensiun yang semula
berbentuk yayasan menjadi suatu badan hukum Dana Pensiun berdasarkan UU no
11/1992 tentang Dana Pensiun. Akibat perubahan tersebut, maka berubah pula
peraturan pelaksanaannya tennasuk peraturan investasinya yang lebih dibatasi
sesuai dengan KMK no 23 1/KMK.017/1993 tentang investasi dana pensiun.
Untuk mengetahui pengal:uh yang ditimbulkan oleh peraturan tersebut terhadap strategi investasi dana pensiun digunakan beberapa cara yaitu dengan melakukan studi kepustakaan dari berbagai macam literatur, makalah, surat kabar, dan majaiah serta studi lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari suatu dana pensiun pemberi kerja xyz.
Berdasarkan data laporan keuangan dana pensiun xyz 3 tahun terakhir diketahui bahwa dana pensiun xyz melakukan investasinya pada bidang: doposito,
sahan-i, obligasi, dan penyertaan. Keempat jenis investasi tersebut memang
diperbolehkan dan memiliki fasilitas bebas pajak. Hasil yang diperoleh dan
investasi tersebut rata-rata pertahun adalah 18%.
Dana pensiun xyz mi adalah dana pensiun yang menyelenggarakan program
pensiun manfaat pasti. Karena manfaatnya pasti, maka dana pensiun harus
meiniliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Masalah kecukupan
dana mi dikenal dengan istilah Rasio Kecukupan Dana (RKD), yaitu perbandingan
antara kekayaan dan kewajiban dana pensiun. Darl perhitungan diperoleh hasil
RKD selarna 3 tahun terakhir diatas 100%.
Salah satu unsur kekayaan dana pensiun adalah hasil investasi. Jadi dengan
hasil investasi rata-rata pertahun 18%, dana pensiun xyz mampu memiliki RKD
yang lebih darl 1000/& Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pengelola dana pensiun xyz bersifat konservatif karena investasi hanya dilakukan pada 4 bidang , yaitu
deposito, saham, obligasi, dan penyertaan. Namun demikian dana pensiun xyz
tidak merasa berkecil hati. Karena dengan' hasil investasi 18% pertahun, dana
pensiun xyz masih berada pada posisi yang aman dan mampu memiliki RKD yang
lebih darl 100%.
Jika dana pensiun xyz ingin mengoptimalkan hasil investasinya, maka ia dapat bekerja sama dengan konsultan fund manajemen atau merekrut calon untuk dididik menjadi profesional fund manager."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suheri
"Banyaknya lembaga keuangan yang sesuai dengan syariah telah memudahkan seorang muslim untuk menjalankan syariah, namun bagi yang memiliki dana pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) kekafahan belum bisa terwujud, karena belum ada yang mengelola portofolionya secara syariah. Adanya kekhawatiran bahwa hasilnya lebih jelek daripada hasil portofolio konvensional, menyebabkan belum ada yang memutuskan untuk mengalokasikan dana pensiun yang dikelola secara syariah saja. Melalui penelitian ini, dengan melakukan perbandingan antara hasil dan risiko pengelolaan portofolio investasi secara konvensional yang dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja XYZ dengan pengelolaan portofolio investasi secara syariah, diperoleh jawaban bahwa kekhawatiran tersebut tidak perlu ada, karena baik hasil maupun risiko di antara kedua portofolio tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang significant, demikian pula jika yang diuji adalah kinerja kedua portofolio melalui penghitungan Sharpe Ratio, bahkan dari segi hasilnya secara absolut portofolio syariah lebih baik. Selain itu, portofolio investasi yang dijalankan secara syariah, sesuai dengan firman Allah, jika dibelanjakan di jalan Allah akan memberikan ganjaran atau berkah sebanyak 700 kali. Jika nilai falah yang dibandingkan, maka selain nilai ekonomi yang didapatkan diperoleh pula nilai berkah. Nilai Falah di portofolio syariah lebih baik daripada Nilai Falah portofolio konvensional. Hal ini menunjukkan bukti seperti yang difirmankan Allah pada surat Al-Baqarah ayat 261.
A growing Financial Institutions that comply with sharia principle make a moslem easy to implement sharia principle in their life. However, for moslem whose pension fund managed by Employer Pension Fund, the objective for kaffah in applying sharia principle still can not be achieved, since there are no Pension Fund Institution that manage their portfolio in fully comply with sharia principle. Worrying of less return from a sharia managed portfolio compared to a conventionally managed portfolio, Employer of Pension Fund Institution decided not to allocate big portion of the portfolio to be managed in a fully comply with sharia principle. This study will observe the return and risk of the portfolio which is conventionally managed and the one which is managed in a sharia way in XYZ Pension Fund. It was found that the concern should not be existed. Since the return and risks, have no significant differences. Similar finding is also found when sharpe ratio calculation is employed. Interestingly, in an absolute value the return of sharia managed portfolio gives a slightly better result than conventional one. In addition, sharia portfolio as in icluded in Al-Quran, Al-Baqarah 261, Allah says that if belonging is spent in Allah ways, Someone will get return or berkah 700 times of the spending amount. If Falah Value for both portfolio are compared, someone will not only get economic value but also berkah value. Therefore, the falah value of a sharia managed portfolio will give a far better result than the conventionally managed one."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25497
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>