Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purwandono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Sutanto
"PT Pembiayaan XYZ menghadapi potensi kerugian operasional tapi belum memiliki pengukuran risiko operasional. Disamping itu ada kewajiban dari Holding Company dan juga dari regulator untuk kedepannya untuk menjalankan manajemen risiko. Penelitian ini mengukur risiko OpVaR dengan menggunakan metode Extreme Value Theory dan metode Loss Distribution Approach Aggregation. Dari kedua metode ini menghasilkan perhitungan yang valid, namun pengukuran risiko operasional yang lebih realistis adalah metode Loss Distribution Approach Aggregation Method.

PT. XYZ did not have any adequate operational risk management. Holding Company and the regulators required PT. XYZ to implement risk management for the operational activities. The purpose of this research is to measure the OpVaR by using Extreme Value Theory and Loss Distribution Approach Aggregation Method. Both methods indicate the valid measurement but the result of Loss Distribution Approach Aggregation Method shows more significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Sylfia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses penjualan jasa piutang pembiayaan dimulai dari consumer acquisition, penerimaan dan penanganan aplikasi, pengambilan keputusan, pencairan dana, penagihan piutang, serta tindakan yang dilakukan terhadap piutang bermasalah. Kemudian bagaimana analisis internal control terhadap ancaman (threats) dan kegiatan pengendalian (controls) pada penjualan jasa pembiayaan pada PT. MF. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan aktivitas pengendalian internal yang ada pada perusahaan pembiayaan seperti PT. MF.

ABSTRACT
This study aims to determine the services sales process starts from consumer financing receivables acquisition, receipt and handling of applications, decision-making, disbursement, collection of accounts receivable, as well as actions taken towards troubled receivables. Then how internal control analysis about the threats and controls of the sales activities of receivables financing services that exist on the PT. MF. Data collection methods used in this study were interviews to obtain primary data required to analyze and describe the internal control activities that exist in finance companies such as PT. MF.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ricki Immanuel
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisapaly, Mona Stella
"Leasing merupakan suatu alternatif sistem pembiayaan yang banyak digunakan saat ini. Leasing memang memiliki banyak persamaan dengan sewa-menyewa, namun ada ciri tertentu dari leasing yang tidak dimiliki oleh sewa-menyewa Ciri tersebut adalah adanya hak opsi yang dimiliki oleh lessee di akhir periode lease untuk memperpanjang kontrak atau membeli aktiva yang di-lease serta adanya kesepakatan nilai sisa aktiva antara lessee dan lessor di akhir periode lease. Perbedaan lain yang juga penting untuk membedakan lease dan sewa-menyewa adalah bahwa lease biasanya dilakukan untuk barang-barang yang memiliki nilai produktif atau barang modal sedangkan sewa-menyewa dapat dilakukan terhadap barang produktif dan konsumtif Dalam skripsi ini, alternatif leasing yang telah digunakan PT Garuda Indonesia dibandingkan alternatif pembelian. Untuk pembelian ini diasumsikan Garuda akan meminjam dana sebesar yang dibutuhkannya untuk membeli pesawat-pesawat tersebut dari konsorsium beberapa bank dengan jangka waktu pengembalian 10 tahun dan tingkat bunga 9% per tahun dan pembayaran cicilan pinjaman berikut bunganya akan dilakukan dengan sistem anuitas setiap 6 bulan. Perbandingan ini dilakukan dengan melihat rasio-rasio profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan, dengan investasi dan Earning per Share (EPS). Dari laporan keuangan yang diperoleh dari PT Garuda Indonesia cq bagian akuntansi, dihitung rasio profitabilitas untuk alternatif lease yang telah digunakan Garuda. Kemudian berdasarkan laporan keuangan aktual tersebut disusun laporan keuangan hipotetis yaitu bila Garuda menggunakan alternatif bell. Dan laporan keuangan hipotetis ini kemudian dihitung juga rasio profitabilitasnya. Analisa ini dilakukan pada 8 pesawat Boeing 737-300 yang di-lease Garuda dari International Lease and Finance Corporation (ILFC). Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa alternatif lease memberikan dampak yang relatif baik terhadap rasio-rasio yang menggunakan net income dalam perhitungannya. Sedangkan pembelian menunjukkan rasio profitabilita yang lebih baik dengan gross dan operating income dalam perhitunganya. Hal ini disebabkan karena sekalipun gross dan operating income yang dihasilkan alternatif bell lebih time namun net income-nya menurun karena timbulnya biaya bunga yang cukup tinggi ditambah kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan nilai kewajiban akibat perubahan nilai tukar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moeninggar S.
"Alternative Risk Transfer (ART) is the tool that arises to answer the challenge in making a risk transfer prosess more efficient. As a part of the solution in turbulent business world, ART is still in the evolution strages, especially when it comes to the implementation strges in developing countries that are still lack of with infrastructure. In our point of view, it seems that the most viable way to implement ART in Indonesia is form the dimension of ART in reinsurance relationship. Insurers will find it more efficient when they implement the multi year finite risk contract agreement compare to the traditional reinsurance contract. However, the interesting part is the development of the securitization in insurance product to capital market.Looking fraom the industry, this is a serious threat toward insurance industry since the product will bring a new relief on the industry map of competition. Nevertheless, securitization is a part of ART?s solution set to answer the limitation of capacity in the industry and the challenge to more demanding companies in relying its business in predictable cash flow. Despite those two methods, ART has another from that has been longed implemented in Indonesia, captives. In this paper, we try to formulate the three models in ART and what they offer to answer the problems that we have in Indonesia?s insurance industry."
Economics and Finance in Indonesia, 2000
EFIN-XLVIII-3-Sept2000-275
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rozidyanti
"Teori Ricardian Equivalence menyatakan bahwa cara pembiayaan anggaran, melalui pajak atau melalui anggaran defisit (obligasi, utang luar negeri atau mencetak uang), memiliki dampak yang sama terhadap konsumsi masyarakat. Teori ini didasari bahwa masyarakat yang rasional akan menganggap defisit anggaran, sebagai kewajiban pajak yang tertunda. Pemerintah tidak mungkin terus berutang dan untuk membayar utangnya, pajak di masa depan akan meningkat. Dan masyarakat harus membayar pajak di masa depan dengan present value yang sama dengan pajak yang tidak dipungut pada saat ini. Sehingga present value pendapatan masyarakat tidak akan dipengaruhi oleh cara pembiayaan anggaran. Model Intertemporal Stokastik dari Leiderman dan Blejer mempunyai beberapa kelebihan yaitu memasukkan deviasi dart asumsi Ricardian yaitu finite horizon, bahwa individu mempertimbangkan keterbatasan usianya dalam mengambil keputusan, dan terdapatnya hambatan dalam meminjam. Hasil perhitungan membuktikan bahwa terjadinya Ricardian Equivalence tidak ditolak berdasarkan data Indonesia, dengan kata lain bahwa cara pembiayaan anggaran pemerintah adalah netral pada perekonomian Indonesia. Pada masyarakat Indonesia yang finite horizon, hal ini menunjukkan adanya transfer antargenerasi dari orang tua yang tidak hams membayar seluruh kewajiban pajaknya yang tertunda semasa hidup kepada keturunannya. Tranfer antargenerasi tersebut dapat berupa warisan, asuransi, biaya pendidikan dan sebagainya. Dari pengujian yang dilakukan terbukti pula bahwa tidak terdapat liquidity constraints pada masyarakat Indonesia. Walaupun tidak semua orang memiliki akses ke pasar keuangan formal, tersedia lembaga keuangan nonformal bagi mereka. Sehingga hal ini mendukung argumen bahwa lembaga keuangan nonformal dapat berfungsi lebih efisien di negara berkembang. Terjadinya Ricardian Equivalence ini memungkinkan kita untuk menoleh pada cara pembiayaan anggaran dengan utang dalam negeri atau obligasi pemerintah sebagai alternatif cara pembiayaan anggaran yang telah dilakukan pemerintah selama ini, yaitu pajak dan utang luar negeri. Cara ini layak untuk dipertimbangkan karena investasi dalam surat berharga mulai memasyarakat, dan tidak membebani masyarakat seperti pajak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Pramono
"Pembiayaan konsumen merupakan salah satu dari jenis-jenis pembiayaan yang diatur didalam Permenkeu No.84/PMK.012/2006 tentang pembiayaan, dimana kegiatan pembiayaan dilakukan dalam bentuk penyediaan dana untuk pembelian barang kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui pengaturan perjanjian pembiayaan konsumen didalam KUHPerdata dan Permenkeu No.84/PMK.012/2006 dengan memakai contoh perjanjian pembiayaan konsumen pada PT HD Finance dan untuk mengetahui perbedaannya dengan pembiayaan lainnya yaitu kegiatan sewa guna usaha (leasing).
Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dan dilihat dari sifatnya, maka penulisan ini bersifat deskriptif. Dari penulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa KUHPerdata tidak mengatur mengenai pembiayaan konsumen, akan tetapi berdasarkan pasal 1319 KUHPerdata maka peraturan-peraturan umum didalam Bab I sampai dengan Bab IV KUHPerdata berlaku terhadap perjanjian pembiayaan konsumen, seperti pasal 1320 dan pasal 1338 KUHPerdata, dan Permenkeu No.84/PMK.012/2006 hanya mengatur ketentuan-ketentuan yang bersifat umum saja. Perbedaan paling mendasar antara pembiayaan konsumen dan leasing terletak pada hak milik atas objek barang, hak opsi yang dimiliki oleh financial lease, dan penentuan nilai sisa atau residu objek barang yang ditentukan oleh para pihak dalam financial lease.

Funding of the consumer was one of the funding kinds that were arranged in Permenkeu No.84/PMK.012/2006 about funding, where the funding activity was carried out in the form of the provisions of the fund for the purchase of the requirement thing for the consumer by payment in a manner the installment. The aim of this writing to know the regulation of the consumer of the funding agreement inside KUHPerdata and Permenkeu No.84/PMK.012/2006 by using the example of the funding agreement of the consumer to PT HD Finance and to know his difference by other funding that is the leasing activity of efforts (leasing).
This writing used the method of the bibliography research, and was seen from his characteristics, then this writing was descriptive. From this writing could be taken by the conclusion that KUHPerdata did not arrange about funding of the consumer, but was based on the article 1319 KUHPerdata then the public's regulations in the I Chapter to the Chapter of IV KUHPerdata were valid towards the funding agreement of the consumer, like the article 1320 and the article 1338 KUHPerdata, and Permenkeu No.84/PMK.012/2006 only arranged the provisions that were general then. The difference was most basic between funding of the consumer and leasing was located in proprietary rights on the object of the thing, the option right that was owned by financial lease, and the determitationof the residual value or the object residue of the thing that was determined by the sides in financial lease.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S21515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>