Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiwarman A. Karim, 1963-
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gobel, Ruddy Kaharudin
"Krisis ekonomi yang berlangsung sejak tahun 1997, ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Depresiasi tersebut adalah merupakan yang paling parah diantara negara-negara yang terkena krisis lainnya. Sekalipun persoalan krisis ekonomi sangat kompleks, pemerintah dan dengan dukungan IMF, menerapkan kebijakan tight money policy dengan tingkat bunga tinggi untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kebijakan tersebut di lakukan secara ekstrem dengan menaikkan level tingkat bunga sampai kisaran 70 persen dan dilakukan dalam periode yang sangat lama (3 tahun). Akan tetapi, hasil analisis dalam tesis ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut tidak efektif dilakukan dan bahkan memberikan dampak sebaliknya. Sebab gagalnya kebijakan tersebut adalah inflasi yang tidak terkontrol dan tidak signifikan dipengaruhi oleh variabel-variabel moneter, melainkan hanya dipengaruhi oleh ekspaktasi yang berlebihan terhadap membuniknya krisis ekonomi. Sebab lain kegagalan kebijakan tersebut adalah kondisi perbankan yang tidak sehat serta adanya kecenderungan nilai tukar yang dipengaruhi oleh variabel non moneter seperti political announcement."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telisa Aulia Falianty
"Kebijakan moneter di Indonesia sampai tahun 1997 masih terfokus pada target yang konvensional yaitu pertumbuhan uang beredar. Kebijakan moneter akan lebih efektif jika terpelihara hubungan yang stabil antara pertumbuhan uang beredar dengan sasaran akhir, seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun hubungan ini menjadi tidak stabil karena beberapa faktor, yaitu kebijakan nilai tukar di Indonesia yang bersifat kurang fleksibel, pengaruh deregulasi dan perubahan struktural di sektor keuangan, serta capital account Indonesia terbuka. Faktor-faktor tersebut menyebabkan pergerakan uang beredar menjadi sangat volatile."
2001
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Edy Kusuma Astuti
"Tujuan utama dari skripsi ini adalah untuk menentukan rangkaian penurunan tingkat bunga yang akan mempengaruhi biaya modal bagi investasi guna mencari tingkat stimuli yang optimal bagi perekonomian Indonesia, yaitu tingkat stimuli yang menyeimbangkan perkiraan kerugian dari terjadinya resesi dan inflasi, dan juga tingkat stimuli yang akan mendorong aktifitas ekonomi tanpa memperparah inflasi. Jika kebijakan penurunan tingkat bunga terlalu lambat, maka tidak ada yang akan investasi sehingga resesi berlanjut. Namun jika terlalu cepat, akan terlalu banyak yang investasi dan menyebabkan inflasi malah memburuk. Tujuan dari penulisan ini juga sekaligus membuktikan bahwa stimuli yang terlalu berhati-hati (cautious) akan terbukti tidak efektif. Hal ini karena penurunan yang sedikit kurang mendapatkan respon dari pihak swasta karena pihak swasta tahu bahwa jika sebuah pengurangan tingkat bunga gagal untuk mendorong pertumbuhan, pembuat kebijakan dipaksa untuk menurunkan tingkat bunga lagi. Pihak swasta kemudian mempunyai insentif untuk menunggu, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat bunga yang diharapkan lebih rendah lagi. Demikian seterusnya lingkaran setan ini terjadi. Model Caplin dan Leahy adalah sebuah model yang memberi perhatian pada ciri-ciri utama dari latar belakang pembuatan kebijakan akhir-akhir ini. Pendekatan utama kita meliputi tiga ide, yaitu bahwa pembuat kebijakan tidak mengetahui dengan pasti tingkatan ekonomi, pembuat kebijakan belajar tentang tingkatan ekonomi dari respon perekonomian terhadap kebijakan, dan setiap strategi pencarian sistematis yang digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mempelajari tingkatan perekonomian akan mempengaruhi respon perekonomian terhadap kebijakan, Metode regresi merupakan komponen integral dari setiap analisa data yang sering digunakan dalam statistika untuk menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan sebuah atau lebih variabel independen. Pemilihan metode regresi yang digunakan adalah karena model Caplin dan Leahy ini lebih baik menggunakan variabel dependen yang diskrit, bukan kontinyu. Oleh karena itu di sini kita menggunakan metode analisa regresi multinomial logistik karena variabel dependen yang digunakan diskrit dan terdiri dari tiga kategori. Dari hasil regresi terhadap data perekonomian Indonesia sejak bulan Juli 1993 hingga Januari 1999, dapat diambil kesimpulan bahwa kita dapat melihat proses pengambilan keputusan, baik dari sisi investor maupun bank sentral Indonesia pada periode sebelum dan setelah terjadinya krisis. Ada satu hal yang menarik bahwa ternyata dari hasil regresi didapatkan bahwa pemerintah Indonesia lebih besar ketidaksukaannya terhadap unemployment dibandingkan dengan inflasi. Bahwa tingkah laku Bank Indonesia sebelum krisis sama dengan setelah krisis, yaitu jika investor berhati-hati dalam melakukan investasi maka respon pemerintah adalah is akan menurunkan tingkat bunga dengan cepat.untuk mendorong terjadinya investasi. Hal menarik lain yang dapat kita temukan adalah bahwa setelah memasuki periode krisis, ternyata variabel tingkat bunga tidak lagi menjadi variabel yang signifikan dalam mempengaruhi keinginan investor untuk investasi. Dan tingkah laku investor sebelum krisis berbeda dengan tingkah lakunya setelah krisis. Pada periode sebelum krisis, jika Bank Indonesia terlihat berhati-hati dalam menurunkan tingkat bunga maka investor juga akan berhati-hati dalam melakukan investasi. Sedangkan pada periode setelah krisis, jika BI terlihat berhati-hati dalam menurunkan tingkat bunga maka investor malah merespon untuk tidak berhati-hati dalam melakukan investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listi Irawati
"ABSTRAK
LISTI IRAWATI. Perilaku pencarian informasi melalui Internet: suatu survei terhadap para peneliti ekonomi di lingkungan Direktora/ Rise/ Ekonomi dan Kebijakan Mandel- Bank Indonesia. (Di bawah bimbingan Peppy Mandril Anas, M.A. dan Nina A. Martini, M.Lib.). Skripsi, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2001. Skripsi ini mengenai Perilaku pencarian informasi melalui Internet: suatu survei terhadap para peneliti ekonomi di lingkungan Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perilaku para peneliti Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (DKM-B1) dalam mencari informasi melalui Internet untuk menunjang pelaksanaan tugas mereka, serta untuk mengetahui hambatan yang dialami para peneliti DKM-BI dalam memanfaatkan Internet untuk mencari informasi yang mereka perlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.
Pengumpulan data utama dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada semua sampel di tempat penelitian. Dari 45 kuesioner yang disebarkan, 10 kuesioner (22,2%) tidak kembali dan sebanyak 1 kuesioner (2,2%) tidak dapat diolah. Jadi kuesioner yang dianggap sah berjumlah 34 kuesioner (75,6%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencarian informasi melalui Internet cukup diminati di kalangan peneliti dan dirasakan manfaatnya oleh mereka, hanya saja ada beberapa faktor yang membatasi intensitas penggunaannya (frekuensi dan waktu yang digunakan), sehingga intensitasnya tidak terlalu besar. Faktor-faktor tersebut misalnya akses yang lambat, kesibukan kerja, dan selain itu di lingkungan BI juga terdapat beberapa sarana pencarian informasi lainnya yang saling melengkapi.
Dari data yang dianalisis, maka dapat pula diketahui pola perilaku pencarian informasi para peneliti. Sebagai peneliti, responden memiliki tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakannya sehari-hari berkaitan dengan profesi tersebut. Hal ini akan mendorong timbulnya kebutuhan informasi dengan karakteristik tertentu. Dalam penelitian, informasi yang mereka butuhkan terutama informasi yang cepat dan mutakhir. Subyek informasi yang dibutuhkan secara garis besar adalah ekonomi_moneter dan politik dari dalam dan luar negeri untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan moneter Indonesia. Sedangkan informasi yang dicari di Internet oleh peneliti di semua Bagian mencakup: IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan); inflasi; keuangan; moneter; nilai tukar; PDB (Produk Domestik Bruto); pertumbuhan ekonomi; suku bunga; dan paper.
Karakteristik kebutuhan informasi tersebut berpengaruh terhadap dua faktor, yaitu sumber informasi yang digunakan dan pengetahuan akan informasi. Umumnya sumber informasi/situs yang banyak diakses melalui WWW dan e-mail adalah situs-_situs yang terpercaya seperti situs pemerintah, universitas, lembaga organisasi internasional, serta situs berita. Hal ini juga menunjukkan bahwa peneliti cukup paham dan selektif terhadap informasi dan sumber informasi di Internet. Ada beberapa variabel yang menjadi pertimbangan peneliti dalam pemilihan situs. Variabel yang menjadi prioritas utama adalah kelengkapan informasi, sedangkan informasi yang gratis merupakan pertimbangan yang paling tidak penting.
Dari proses pencarian informasi, peneliti kemudian mendapatkan hasil pencarian. Hasil yang diperoleh tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor dan variabel yang telah dikemukakan di atas. Peneliti umumnya mengakses situs lain bila informasi yang ditemukannya pada suatu situs kurang/tidak relevan. Cara lain yang mereka tempuh yaitu bertanya kepada rekan kerja dan mengulang pencarian dengan search engine untuk mencari situs atau kata-kata lain yang mirip.
Setelah mencoba mengubah strategi penelusuran, maka diperoleh hasil akhir dari pencarian. Hasil akhir tersebut menunjukkan bahwa penelusuran para peneliti cukup efektif, namun masih belum sepenuhnya berhasil jika mengacu pada hasil penelusuran yang sebagian besar masih belum maksimal. Namun meskipun demikian, informasi yang diperoleh tersebut umumnya dapat dimanfaatkan/diterapkan dalam pekerjaan dan mereka cukup puas dengan hasil yang diperoleh.
Hambatan yang dialami peneliti dalam mencari informasi lewat Internet dapat berasal dari faktor teknis maupun non-teknis. Faktor yang menjadi kendala terbesar adalah faktor teknis, yaitu akses yang lambat dan kurangnya jumlah terminal/komputer untuk mengakses Internet di tempat kerja mereka sehingga menyebabkan antrian. Sedangkan faktor non-teknis yang menjadi kendala utama berasal dari pemakai, yaitu kurangnya pengetahuan mengenai cara mencari informasi yang efisien.

"
2001
S15404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Solikin
Jakarta: Bank Indonesia, 2003
332.1 War k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Perry Warjiyo
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebansentralan B.I., 2003
332.1 PER k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Telisa Aulia Falianty
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Prasvita
"Pemahaman akan efek suatu kebijakan ekonomi adalah vital dalam manajemen ekonomi secara hati-hati. Dalam konteks manajemen ekonomi makro Indonesia, yang menjadi issue adalah keampuhan kebijakan moneter untuk mempengaruhi permintaan agregat dalam konteks keterbukaan ekonomi. Tulisan ini menampilkan penghitungan empiris derajat keindependenan Bank Indonesia dalam mengontrol uang primer, tingkat suku bunga, dan aktivitas perekonomian. Hal itu dilakukan dengan membentuk suatu model portepel sederhana untuk mengestimasi besarnya koefisien offset kebijakan moneter terhadap arus pemasukan modal asing. Untuk negara yang terlibat dalam kebijakan sterilisasi, koefisien, offset tidak hanya ditentukan oleh besarnya offsetting aliran modal akibat dari perubahan kredit bank sentral, tetapi juga ditentukan oleh korelasi antara aliran modal dengan perubahan dalam kredit bank sentral yang diakibatkan oleh kebijakan sterilisasi tersebut. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa setiap kontraksi kebijakan moneter akan tereliminir oleh adanya pemasukan modal asing sebesar 70%. Dari jumlah tersebut, 63,1% nya berhasil disterilisasi oleh bank sentral. Efek bersihnya, yang berupa pemasukan modal asing yang tidak dapat disterilisasi, sebesar 25,9%. Untuk menghadapi aliran modal masuk tersebut, Bank Indonesia melakukan sterilisasi melalui fasilitas SBI. Tetapi dalam kondisi pasar uang yang masih belum berkembang, efektifitas kebijakan ini masih dipertanyakan. Konsekuensinya demikian pula dengan kontrol terhadap aktivitas domestik melalui kebijakan moneter. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dalam perekonomian yang semakin terbuka, keindependenan kebijakan moneter dalam mengontrol aktivitas domestik telah tererosi oleh adanya arus modal luar negeri. Hal itu mencerminkan bahwa teori paritas tingkat suku bunga tidak sepenuhnya berlaku, dalam anti tingkat suku bunga domestik selalu lebih besar daripada tingkat suku bunga luar negeri plus depresiasi rupiah. Dalam konteks ini maka pengendalian inflasi menjadi hal yang krusial disamping tuntutan untuk mengembangkan pasar uang. Kedua hal itu disamping beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti konsistensi kebijakan makroekonomi, manajemen hutang luar negeri, serta stabilitas faktor-faktor non-ekonomi yang berkaitan dengan country risk diyakini dapat meningkatkan efektifitas pengendalian uang beredar oleh bank sentral."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>