Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Judia Fauzie
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arizal Fariz Ramdhany
"Tulisan ilmiah ini membahas mengenai strategi-strategi dan pengaplikasian komunikasi pemasaran oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran komersil, dalam hal ini khususnya adalah pekerjaan komunikasi pemasaran pada perusahaan properti. Pada pekerjaan-pekerjaannya di dunia kerja yang sebenarnya, divisi komunikasi pemasaran banyak bekerja sama dengan divisi pemasaran, namun divisi komunikasi pemasaran berfokus pada strategi-strategi komunikasinya dalam menjaga kestabilan dan meningkatkan penjualan produk-produk properti tiap bulannya melalui marketing communication tools yang paling efektif digunakan pada perusahaan properti.
Divisi komunikasi pemasaran dapat dikatakan merupakan salah satu divisi penting dalam perusahaan. Di bawah divisi pemasaran, divisi komunikasi pemasaran ini banyak berperan dalam pekerjaan-pekerjaan marketing communication seperti pembuatan website perusahaan dan produk, e-mail dan semua interaksi komunikasi online antara pihak perusahaan dan para konsumennya (yang meliputi instant messaging, social media maintenance, phone call and text messaging).
Divisi komunikasi pemasaran juga berperan dalam pekerjaan-pekerjaan seperti pembuatan iklan produk-produk properti yang dijual perusahaan di media-media “above the line” (website, web blog, social media, online forum, online store, etc), dan media-media “below the line” (koran, spanduk, banner, umbul-umbul, dan brosur). Pembuatan iklan produk-produk properti pada media-media tersebut tentu sebelumnya sudah dianalisis, direncanakan dengan matang strategi-strateginya, dan juga sudah disesuaikan dengan situasi, kondisi, hingga masalah-masalah komunikasi pemasaran produk-produk properti ini. Sehingga strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan sesuai dengan pasar sasaran produk-produk properti ini.

This scientific writing is discuss the strategies and application of strategies and marketing communications by the company in the commercial marketing activities, in this particular case is the work of marketing communications in property company. At its works in the real world of work, marketing communications division work with many marketing division, but marketing communications division focuses on strategies for communication in maintaining stability and improving sales of property products each month through marketing communication tools that are most effectively used on company property.
Marketing communication division can be said is one of the important divisions within the company. Under the marketing division, marketing communications division have a greater role in the works of marketing communication such as website creation for company and product, e- mail and all the interactions online communication between the company and its customers (
Marketing communications division also play a role in jobs such as property products ad creation sold by the company in the media "above the line" (website, web blogs, social media, online forums, online stores, etc), and media "below the line" (newspapers, banners, banners, banners, and flyers). Property products ad creation in these media would have previously been analyzed, carefully planned strategies, and has also been adapted to the situation, condition, to the problems of marketing communications in this property products. So the marketing communications strategy used by the company in accordance with the target market products this property.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Sukardi
"ABSTRAK
Perkembangan ekonomi di Indonesia menimbulkan berbagai peluang bagi
dunia usaha untuk membuka usaha barn atau memperluas usaha yang telah
berjalan. Usaha-usaha tersebut mencakup jenis usaha yang telah ada dan berjalan
sejak lama di Indonesia atupun usaha-usaha yang sama sekali baru, karena
sebelumnya tidak dijalankan di Indonesia, seperti usaha wara laba, usaha yang
berkaitan dengan pasar modal dan sebagainya. Untuk menangkap peluang-peluang
yang ada, muncul pernsahaan perusahaan baru, disamping terjadi perluasan
perusahaan yang telah berjalan. Dengan munculnya jenis usaha dan perusahaan
baru atau perluasan perusahaan lama, maka timbulah peluang dalam penyediaan
ruang perkantoran, khususnya di Jakarta.
Jumlah permintaan akan rnang perkantoran di Jakarta diperkirakan
bertambah sebanyak 250.000 M2 per tahun, yang datang dari berbagai perusahaan,
khususnya pernsahaan swasta, baik asing, perusahaan patungan atau perusahaan
lokal. Ukuran perusahaanpun bermacam-macam dari mulai perusahaan kecil,
menengah dan besar.
Melihat peluang yang cukup besar maka para investorpun seolah-olah
berlomba untuk menanamkan modalnya pada gedung perkantoran. Berbagai
gedung perkantoran yang barn dibangun di Jakarta saling berebut konsumen,
tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Dari mulai di daerah sentral bisnis seperti Jl.
MH Thamrin, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Gatot Subroto dan Jl. HR Rasuna Said/Kuningan
yang disebut 'Central Business District' (CBD), dan diluar CBD. Saat ini gedung
perkantoran ada 2 jenis yaitu jenis penyewaan, dimana terjadi hubungn sewa
menyewa antara pemilik gedung dengan penyewa dan jenis lainnya adalah dengan
membeli, sehingga ruang kantor tersebut menjadi milik pembeli yang baru, yang
disebut 'strata title'. Diramalkan bahwa pada tahun 1998 akan terjadi kelebihan pasok
ruangan kantor sebanyak lebih kurang 580.000 M2.
Dengan situasi seperti itu maka timbulah persaingan diantara pemilik gedung
perkantorim. Persaingan itu semakin hari akan semakin tajam, karena selain
persaingan diantara pemilik gedung perkantoran yang semakin banyak, pesaing itu
muncul pula dari gedung perkantoran 'strata title', dari barang perigganti seperti
ruko dan rukan, kawasan industri terpadu yang menyediakan kantor dan dari
perkantoran yang berada di daerah sekitar Jakarta seperti Tanggerang dan Bekasi.
Agar perusahaan dapat terus bertahan hidup, malah dapat mengembangkan
dirinya secara terus menerus dan dapat memberikan hasil kepada para pemegang
saham, maka tidak ada jalan lain para pengelola gedung perkantoran harus
memenangkan persaingan agar tujuan-tujuan diatas dapat tercapai. Untuk itu
pengelola gedung harus menciptakan keunggulan daya saing perusahaan berupa
keunggulan biaya rendah dan diferensiasi.
PT SM yang memiliki gedung perkantoran yang diberi nama Gedung CKN di
Jakarta Timur, melakukan sendiri pengelolaan gedung tersebut, melalui salah satu
divisinya yang disebut Divisi ID/Properti. Divisi tersebut memiliki 4 'profit. centre'
yaitu penyewaan kantor, 'auditorium', restoran dan kantin.
Bisnis utama dari divisi tersebut adalah penyewaan kantor yang memberikan
kontribusi sebesar lebih dari 70 % total penghasilan yang diterimanya. 1 Auditorium',
restoran dan kantin adalah merupakan fasilitas pelengkap gedung perkantoran yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang baik. Gedung CKN, meskipun berada di
luar lokasi CBD, tapi memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijual dan
dipromosikan seperti kualitas gedung yang baik, akses yang mudah penyediaan
utilitas yang lancar dan sebagainya. Tingkat hunian gedung pernah mencapai 93 %
meskipun mulai akhir 1996 sampai semester pertama 1997 turun menjadi 85 %.
Pengelolaan 1 auditorium' menunjukkan peningkatan, meskipun sebenamya
dapat meningkat lebih pesat Pengelolaan restoran masih perlu pembenahan yang
mendasar agar dimasa yang akan datang dapat lebih optimum dalam memberikan
hasil bagi perusahaan, sedangkan kantin nampaknya telah cukup baik karena
bertujuan untuk melayani karyawan perusahaan penyewa gedung.
Strategi yang diterapkan pada tingkat korporasi untuk Gedung CKN adalah
pertumbuhan yang terkonsentrasi, pengembangan pasar, pengembangan produk
dan inovasi. Strategi pad a tingkat. unit bisnis. di Divisi ill adalah diferensiasi untuk
restoran dengan target luas, serta campuran antara fokus pada biaya dan fokus pada
diferensiasi untuk penyewaan ruang kantor, 1 auditorium dan kantin dengan biaya
rendah dan target sempit.
"
1997
T8715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabina Katya Viena Diva
"Ambush marketing menjadi hal yang kerap terjadi pada saat penyelenggaraan
event olahraga. Ambush marketing dipahami sebagai persaingan curang oleh
sebuah perusahaan yang bukan merupakan sponsor resmi sebuah event,
menggunakan merek atau lambang event yang dilindungi dan memposisikan
perusahaannya sebagai sponsor resmi event tanpa memiliki hak lisensi yang
sesuai. Sebagai strategi pemasaran, cara ini efektif oleh suatu perusahaan untuk
mengasosiasikan dirinya untuk memperoleh manfaat dari suatu peristiwa dengan
biaya yang rendah. Praktik ini berdampak buruk dan merugikan bagi hubungan
bisnis antara penyelenggara event dengan pemberi sponsor resmi. Di sisi lain,
ambusher (pihak pesaing) memperoleh manfaat dari konsumen tanpa membayar
hak yang sesuai. Oleh karena itu, ambush marketing perlu diatur dalam kerangka
hukum yang dirancang dengan tepat.
Banyak upaya dilakukan di beberapa negara untuk mengatasi ambush marketing.
Amerika Serikat dan Inggris mengesahkan undang-undang khusus (sui generis)
untuk menangani ambush marketing pada event Olimpiade sebagaimana diminta
oleh International Olympic Committee (IOC). Sementara itu, Afrika Selatan dan
Selandia Baru mengesahkan undang-undang untuk setiap peristiwa yang dianggap
sebagai peristiwa besar (major events) dengan undang-undang yang tidak secara
khusus dirancang untuk event Olimpiade atau event tunggal lainnya.
Di Indonesia, meskipun terdapat beberapa upaya hukum yang dapat mengatasi
praktik ambush marketing, seperti hak kekayaan intelektual dan hukum
persaingan usaha, namun upaya tersebut dinilai tidak cukup untuk mengatasi
praktik ambush marketing karena ambusher (pihak pesaing) semakin cerdik untuk
mengaburkan batas untuk tidak melanggar aturan (without actually violating the
rules) dengan berbagai teknik. Akibatnya, undang-undang khusus untuk
menangani ambush marketing harus dibentuk. Hubungan bisnis antara
penyelenggara event dan pemberi sponsor resmi perlu dilindungi.

Ambush marketing is a common occurrence at sporting events. Ambush
marketing is understood as an unfair competition by a company that is not an
official sponsor of an event, uses a protected brand or event symbol and
positions its company as an official sponsor of the event without having the
appropriate licensing rights. As a marketing strategy, this is an effective way
for a company to associate itself to gain benefit from an event at a low cost.
This practice has a negative and detrimental effect on the business relationship
between the event organizer and the official sponsor. On the other hand, the
ambusher (the competitor) benefits from the consumer without paying the
appropriate rights. Therefore, ambush marketing needs to be regulated in a
properly designed legal framework.
Many attempts have been made in several countries to overcome ambush
marketing. The United States and England has passed special laws (sui generis)
to address ambush marketing at the Olympics event, as requested by the IOC
(International Olympic Committee). Meanwhile, South Africa and New
Zealand authorize protection for any event that is considered as a major event
with a legal protection that is not specifically designed for the Olympic Games
or other single events.
In Indonesia, although there are several legal remedies that can overcome
marketing ambush practices, such as intellectual property rights and
competition law, these efforts are not sufficient to overcome the practice of
marketing raids because ambushes (competitors) are smarter to blur the
boundaries to break the rules (without actually breaking the rules) with various
techniques. As a result, specific laws for ambush marketing had to be
established. The business relationship between the event organizer and official
sponsors needs to be protected."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penilaian properti/aset kekayaan negara daerah maupun seasta merupakan agenda penting bagi bangsa Indonesia dalam upaya keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjanagan, mewujudkan clean government maupun dalam menghadapi globalisasi dan liberalisasi ekonomi. Tulisan ini memaparkan betapa pentingnya penilaian bagi masing-masing pihak dimulai dengan mencontohkan kasus kasus yang terjadi sebagai akibat ketidaktepatan terhadap penilaian properti dan diakhiri dengan sebuah harapa terbentuknay organisasi atau institusi penilaian yang profesional dan independen. Ketidakakuratan dalam melakukan penilaian suatu properti dapat mengakibatkan kerugian bag negara maupun masyarakat seperti kasus kasus yang dipaparkan dalam tulisan ini. Oleh karena itu diperlukan terbentukanya organisasi institusi penilaian yang profesional dan independen."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (03) Maret 2003: 15-23, 2003
MUIN-XXXII-03-Mar2003-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandrani Hoezief Abubakar
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In Indonesia house-financing is potentially very promosing which proven by thousands of housing sold in one day at every promotion event held by housing-developer, it is lokely selling selling a "roasted" even the the price of house sold each unit is up to a billion IDR...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendiskripsikan tentang kesejahteraan sosial keluarga dan faktor yang melatarbelakangi responden melakukan migrasi ke kota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dengan pedoman wawancara untuk memperoleh informasi yang objektive dan mendalam tentang permasalahan penelitian...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Rachima Nazir
"Perkembangan perguruan tinggi swasta di Indonesia berkembang dengan pesat, melonjak mencapai 200 institusi setiap tahun. Mudahnya perizinan untuk pendirian perguruan tinggi baru menjadikan pemilik modal berlomba dalam sektor publik yang cukup menguntungkan. Dinamisnya sektor pendidikan, akan berdampak pada meningkatnya persaingan. Pembangunan sebuah kampus akan memicu pengembangan kawasan sekitarnya dan pada gilirannya meningkatkan utilisasi aset propertinya serta berdampak pada keberadaan kampusnya. Sementara itu terdapat fakta menunjukkan ada perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset rendah, dan berdampak pada keberlanjutan keberadaannya, Terkait hal ini, beberapa kampus melakukan terobosan dalam rangka keberadaan kampusnya, seperti membuat pilihan untuk mengoptimasi kampusnya dengan mengembangkan kegiatan jasa pendidikannya fokus pada lokasi pendidikan yang mendekati "pasar". Sehubungan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui upaya apakah yang paling tepat dilakukan pada perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset properti rendah karena tidak berkembangnya kawasan dimana lokasi kampus tersebut didirikan.
Metode yang dipilih dengan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Selanjutnya tesis akan disusun diakhir analisis. Fokus utama adalah untuk mengungkap keberadaan kampus terkait lokasi serta pengembangan kawasannya dan berdampak terhadap utilisasi aset propertinya. Penelitian yang sesuai untuk tujuan penelitian adalah studi kasus yang mengambil tujuh perguruan tinggi swasta di Jabodetabek, yaitu Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Tarumanagara, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Trisakti, Univeritas Pancasila dan Universitas Persada Indonesia YAI.
Kesimpulan dari penelitian ini bagi kampus dengan utilisasi aset properti yang rendah sangat kasuistis, sehingga tidak dapat digeneralisasi dan pilihan yang terbaik untuk perguruan tinggi swasta dengan utilisasi aset properti rendah dalam penelitian ini adalah melakukan internal improvement yang dapat memicu perkembangan kawasan kampus, yaitu menambah kampusnya dengan bangunan-bangunan non akademik/komersial, yang terkait dengan kegiatan civitas akademik seperti pertokoan, community center atau asrama mahasiswa dan apartemen dosen yang dilengkapi dengan ruang seminar dan fasilitas lainnya, dan diharapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan utilisasi aset properti kampus yang bersangkutan. Dengan demikian dari penelitian yang dilakukan terlihat bahwa optimalisasi properti kampus terkait erat dengan pengembangan perguruan tinggi swasta.

The growth of private universities in Indonesia increases very rapidly, reaching the number of 200 institutions a year. The dynamics of education sector will influence competitions among them. The development of a campus will trigger the improvement of surrounding areas and, in turns, will increase utilization of its asset properties so that it might affect the state of the campus itself. Meanwhile, there is a fact that some private universities have low asset utilization which affects its sustainability. Related to this condition, some campuses do breakthroughs by optimizing the campuses to develop its location approaching "the market". This research was held to identify which appropriate efforts the private universities carry out to utilize their property assets because the areas where the campus was built are not developing.
The method used is descriptive qualitative approach to describe in details the particular condition, phenomena or groups. The thesis is formulated at the end of the analyses. The main focus is to reveal the state of campuses related to the development of the surrounding areas and the impacts on the utilization of the property assets. It was taking case studies of seven private universities in Jakarta, Depok, Tangerang, and Bekasi; they are Universitas Bina Nusantara, Universitas Gunadarma, Universitas Tarumanagara, Institut Sains and Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Trisakti, Univeritas Pancasila and Universitas Persada Indonesia YAI.
The finding of the research is that campuses with low utilization of their assets are very casuistic, that it is not possible to generalize them. The right decision for those universities is to perform development efforts to boost surrounding areas in order that they will contribute to the enhancement of the campus property assets, which adds to its campus by building non-academic / commercial , which is associated with civitas academic activities such as shopping , community center or boarding students and faculty apartments. From research conducted shows that the optimization of the campus property is closely related to the development of private universities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldiastanto Koestoer
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>