Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Rostina
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Hidayat
"Les "n'truments des investissement en Indonésie n'est pas encore beaucoup passé d'évolution. Pour devélopper leur monnaie, les peuples est encore compté sur les inves sment traditionèltes comme la banque, le terrain, la maison, la Voiture, l'assurance etc. Malgré cela, dans ces quelques années les investisseurs ont déjà commençés d'investir sur le marché du capitaux locale mais en ce moment on n'a pas encore donné beaucoup de profit et même on est incliné d'avoir la perte.
PT. Wahana Bersama Globalindo est la première d'entreprise du service d'investissement qui a essayé de présenter les produits des investissements étrangers entrée un alternatif investissement en Indonésie. L'entreprise a proposé 2 types du produits. c'est à dire:
. Global Mutual Funds (Fond Mutuel)
. Strategic Portfolio anagemeflt Scheme
Les deux produits des investissements peuvent donner beaucoup de profit parcequ'on a diversifié les fonds aux tous les instruments des investissements etrangères. Dans la promotion de nouveaux produits des investissements PT. WBG a appliqué ta stratégie de direct arketiflg, c'est à dire qu'on fait un bon rélation avec des ¡nvestisseurs par le rapprochemetit En fait cette stratée a donné i'opportuflité aux investisseurs d'ouvrir et developper leur opinion sur les investissements que ce pendant là est limité.
Dans ce mémoire, on parie sur la stratégie du marketing de PT. WBG pour attirer les clients ou les investisseurs locales qui n'ont pas beaucoup su sur ces produits. Alors c'est une opposition pour l'entreprise de promoter leurs produits des investissements sans utiliser le moyen de communication de masse.

The instruments of investments in Indonesia are still have not much an evolution. Developments of their funds, people's had depended on the traditionals investments such as a bank, a property, an asurance, a land etc. In the last few years, the investor had beginning to invest on the stock in local market but for a moment of time, stock wasn't give much of profit and it was inclined to losses.
PT. Wahana Bersama Globalirido is the pioneer as enterprise of investment service who had tried to present the various products of international investments international entrance an alternative investment in Indonesia. The enterprise have proposed 2 kinds of products, contains of
. Global Mutual Funds
. Strategic Portfolio Management Scheme
Both of investments products can give much of profit because they have diversified of funds in every instruments of international investments. In promoting the various investments products, PT. Wahana Bersama Globalindo applied the strate) C of direct marketing, which means that make a good relationship between the investors and the marketings by personal approach. In fact, this strategic had given an opportunity to investor in term of developping and opening theirs opinions about the investments that were limited.
In this dissertation, it talks about the strategic of marketing of PT. Wahana Bersama Globalindo to attract the clients or the locals investors who dont know exactly what the product was. So, It was an opposition for the enterprise to promote theírs investments products
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: 1997
332.6 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Damayanti
"Investasi reksa dana memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat investor. Bepepam sendiri sangat mendukung reksa dana karena memberi kesempatan berinvestasi bagi investor kecil dan lokal serta menambah likuiditas pasar modal. Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh perusahaan manajer investasi untuk menjadi pengelola reksa dana.
Namun, investasi reksa dana tergantung pada trend ekonomi makro. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak Juli 1997, membuat industri reksa dana terpuruk karena turunnya likuiditas pasar modal serta tingginya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sebagai akibat kebijakan uang ketat yang dilakukan pemerintah Indonesia. Pengelola reksa dana dihadapkan pada gelombang redemption dari para promotor maupun investor.
Dalam karya akhir ini dipelajari strategi usaha yang dilakukan oleh PT. Bahana TCW investment Management sebagai perusahaan manajer investasi reksa dana dalam mengantisipasi krisis ekonomi agar dapat melalui krisis dengan selamat.
PT. Bahana TCW investment Management (PT. BTIM) adalah pengelola reksa dana yang menduduki urutan kelima dalam kriteria dana kelolaan atan sekitar 5,84% dari total dana kelola. PT BTIM ini mengelola 4 jenis reksa dana, yang merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada obligasi, saham, instrumen pasar uang atau campuran.
Dalam strategi ìnvestasinya, PT BTIM melakukan 2 pendekatan sudut pandang, yaitu pendekatan bottom-up dan top-down. Pendekatan top-down adalah melakukan analisa ekonomi global dan dornestik untuk mengarahkan pandangan ke sektor-sektor industri serta pilihan kelas aset. Analisa sektor industri mengarahkan pandangan ke bobot preferensi untuk suatu sektor usaha. Pendekatan bottom-up adalah seleksi sekuritas dengan melakukan riset secara langsung dan mengamati perkembangan sebagian saham yang tercatat di bursa. Dalain kondisi krisis ekonorni sekarang ini, PT BTIM mencoba bertahan dengan melakukan analisa secara efektif pada pendekatan bottom-up, karena pendekatan top-down dianggap tidak efektif lagi.
Dalam hal pemasaran, PT BTIM mempunyai dua macam target pemasaran, yaitu retail (individu) dan institusi (seperti asuransi, yayasan dana pensiun). Untuk mendekati target individu, team pemasaran adalah orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dalam melakukan approach. Sedangkan untuk mendekati target institusi, team pemasaran adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai industri reksa dana dan pasar modal secara umum. PT BTIM telah membuka cabang di daerah Kelapa Gading untuk mendekati target pemasaran. Juga, PT BTIM membuka call service center yang berfungsi sebagai Customer service yang bertugas untuk inenjawab pertanyaan apa saja mengenai reksa dana. DaLam hal promosj, PT BTLM biasa melakukan promosi reksa dana melalui hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan reksa dana, misalnya pada halaman buku yang membahas mengenai reksa dana. Dalam krisis ekonomi ini, PT BTIM meaghentikan segala bentuk Promosìnya.
PT BTIM mempunyai struktur organisasi perusahaan yang cukup ramping saat ini. Walaupun demikian, sesuai dengan business plannya, PT BTIM telah merancang perubahan dalam struktur organisasinya secara bertahap. Dalam pengembangan sumber daya manusia, PT BTIM selalu memberikan pelatihan kepada para pegawai baru maupun pegawai lama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SedangJcan promosi dilakukan berjenjang. Direksi dan manajer investasi harus memiliki ijin dari Bapepam.
Hasil analisa Iingkungan perusahaan yang dilakukan menunjukkan posisi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan. Kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah krisis politik, membuat Indonesia menjadi negara country risk bagi negara lain dalam melakukan usaha di Indonesia. Jatuhnya dunia usaha di Indonesia mengakibatkan banyaknya pengangguran dan turunnya daya beli masyarakat. Disamping itu, jatuhnya harga-harga saham di bursa menyebabkan turunnya likuiditas reksa dana. Kebijakan suku bunga SBI yang tinggi membuat produk substitusi berupa deposito bank menjadi jauh Iebih menarik bagi investor. Kondisi ini membuat perusahaan manajer investasi pengelola reksa dana berada pada posisi yang tidak menguntungkan.
Analisa SWOT (Strength, Weakness. Opportunity. Threat) untuk PT BTIM memberikan pilihan hasil ST, yaitu dengan kekuatannya (strength), PT BTIM dapat mengatasi ancaman (threat). Kekuatan yang menonjol adalah commitment yang kuat pada visi dan misinya, yaitu menjadi perusabaan manajer investasi terkemuka dan terpercaya di Indonesia dengan cara meningkatkan sumber daya manusia dan kinerja perusahaan. Sedangkan ancaman yang terbesar adalah produk substitusi yang lebih menarik.
Alternatif strategi yang dipilih pada tingkat korporasi untuk jangka pendek adalah tetap bertahan selarna krisis ekonomi. Sedangkan untuk jangka panjangnya adalah menjalankan business plan yang sudah direncanakan untuk mengantisipasi peluang lonjakan investor. Untuk business level strategy, alternatif jatuh pada focus low-cost. Pada awalnya, produk reksa dana ditujukan untuk investor kecil dan lokal. Pada kenyataannya, untuk target retail, hanya masyarakat yang memiliki uang berlebih yang dapat melakukan investasi di reksa dana. Apalagi pada masa krisis ekonomi, dimana dunia usaha hampir terhenti dan daya bell masyarakat semakin menurun. Jadi diharapkan, target retail reksa dana dipersempit. Strategi low-cost disini lebih ditekankan pada efisiensi pada cost sehingga masih dapat rnenghasilkan produk yang reliable. Pada prinsipnya, perusahaan dituntut untuk mengefisiensikan sumber daya yang ada untuk dapat bertahan dimasa krisis ini. Hal ini dapat dicapai jika PT BTIM selalu memegang commitment yang kuat pada visi dan misinya.
Strategi bertahan dan focus low-cost memberikan 2 manfaat bagi perusahaan. Yang pertama adalah untuk tetap selamat dalam kondisi krisis ini. Disamping itu, dengan learning curve yang dimiliki dalam melakukan efisiensi sumber daya yang ada, menjadi modal yang kuat jika tiba saatnya krisis ekonomi Indonesia telab berlalu, sehingga akan mampu berkompetisi secam domestik maupun global."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Rosantina Sunityo
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, 1990
332.6 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sawidji Widoatmodjo
Jakarta: Jurnalindo Aksara Grafika, 1996
332.6 SAW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhariandi Rachmatullah
"Penelitian ini berusaha untuk membandingkan imbal hasil dan risiko berdasarkan Nilai Aktiva Bersih dari reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional periode Juli 2007 ? Juni 2008 dengan menggunakan metode Sharpe dan metode Treynor. Penelitian ini juga mengamati bagaimana batasan syariah dari reksa dana Syariah mempengaruhi market timing ability.
Pemilihan Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah, Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua, dan Reksa dana Mega Dana Kombinasi sebagai objek dari penelitian ini didasarkan dari keidentikan dari keempatnya yang merupakan discretionary fund dan juga dikeluarkan oleh manajer investasi yang sama.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah menghasilkan imbal hasil dan rata-rata Nilai Aktiva Bersih yang lebih tinggi daripada Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua dan Reksa dana Mega Dana Kombinasi, dan batasan syariah pada Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah dan Reksa dana Mega Dana Syariah tidak memberikan efek yang negatif pada imbal hasil dan risiko.
This research tried to compare the return and risk based Net Asset Value of Islamic mutual fund with the conventional mutual fund through period July 2007 ? June 2008 by used Sharpe?s method and Treynor Method. This research also observed how the Islamic limitation on the Islamic based mutual fund effect to its market timing ability.
The chosen of Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah, Reksa dana Mega Dana Syariah and Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua, Reksa dana Mega Dana Kombinasi as the object of this research were based on the identical between them that both are discretionary funds, and also based on the same investment manager.
The result of this research shows that Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah and Reksa dana Mega Dana Syariah produced higher return and average NAV rather than Reksa dana Mega Dana Obligasi Dua and Reksa dana Mega Dana Kombinasi and islamic limitation on Reksa dana Mega Dana Obligasi Syariah dan Reksa dana Mega Dana Syariah does not give any negative effect on the return and risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Anthon
"Dari studi kelayakan yang dilakukan tentang industri wood working ini, dapat diringkas sebagai berikut :
1. Pendirian industri wood?working pada saat ini sangat tepat waktunya, sebagai tindak lanjut dan Peraturam Pemerintah cq. Departemen Perdagangan No 292/Kp/IX/88 tertanggal l9-September-1958 tentang Larangan Ekspor Kayu Gergajian Berkualjtas Rendah.
2. Jumlah investasi untuk pendinian industri Wood-working tahap Pertama sebesar Rp. 5.586.646.000 termasuk IDC sebesar Rp. 547.491..000.- kemudian tahap Kedua (pada tahun ke-5) sebesar Rp. 775.850.000,- dan tahap terakhir (tahun ke-9) berjumlah Rp. 775.850.000,? sehingga total investasi keseluruhan menjadi sebesar Rp. 7.138.346.000,?
3. Untuk memenuhi investasi tahap Pertama pembiayaan, dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas Bank, dimana direncanakan untuk melakukan pinjaman sebesar 70 % dari initial investment sebesar Rp. 3.910.652.000 dengan tingkat bunga 21 % sedangkan sisanya 30 % lagi akan dibiayai dengan modal sendiri perusahaan.
4. Dari hasil Analisa Kelayakan, maka investasi ini dinilai cukup ?layak?, karena dari analisa NPV dengan tingkat cost of capital sebesar 21 % diperoleh nilai NPV Rp. 6.516.756.000- dan analisa IRR diperoleh nilai 37,91% sedangkan dari analisa sensitivitas diperoleh nilai IRR sebesar 24,51 % (apabila pendapatan turun 5 %) dan 28,85 % (apabila. biaya naik 5 %) sedangkan tingkat break event akan dicapai pada tahun ke-4 dengan tenggang waktu 1 tahun.
5. Produk dan industri wood-working ini adalah decorative moulding (door & window), laminating dan finger-joint dan seluruhnya benjumlah 17000 m3 per-tahun.
6. Kebutuhan bahan baku industri ini akan dipenuhi dari HPH milik perusahaan (37.000 m3 per-tahun) dan kekurangannya akan dipenuhi dengan membeli dari HPH lain di Kalimantan Barat (37.000 m3 per-tahun).
7. Pemasaran atas produk wood-working terutama akan ditujukan ke Amerika, Eropa, Taiwan, Singapura, Jepang, sedangkan pemasaran lainnya akan direncanakan ka Timur Tengah.
8. Resiko yang mungkin mengancam industri ini dari lingkup Internasional adalah adanya gerakan 'Green-Movement' dì Eropah dan Amerika, yang sewaktu-waktu dapat menghentikan impornya akan produk-Produk yang menggunakan bahan kayu tropis, sedangkan dari lingkup Nasional adalah keterbatasan bahan baku kayu dan jumlah industri wood working yang berkembang sangat cepat sehingga akan menimbulkan persaingan yang kurang sehat.
9. Opportunity untuk Industri wood-working Indonesia dipasaran Internasional adalah dengan adanya larangan ekspor kayu olahan/ setengah jadi, akan mengurangi ekspor wood-working negara-negara tertentu, dan kekosongan ini dapat diisi oleh industri wood working dari Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Widiantoro
"ABSTRAK
Dengan makin terpuruknya kurs rupiah terhadap dollar Amerika, sementara harga emas relatif cukup baik dan stabil di pasar dunia, maka ini merupakan peluang bagi PT Aneka Tambang (pesero) Tbk yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara (65 %) untuk meningkatkan kapasitas produksinya, baik dalam upaya membantu devisa negara maupun dalam rangka pengembangan usaha perusahaan.
Tentunya upaya peningkatan kapasitas produksi harus didukung oleh efisiensi yang tinggi ditubuh perusahaan, yaitu berupa investasi yang betul-betul layak agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih investasi. Untuk itu sebelum pengembangan ini dilaksanakan perlu ada analisa dan evaluasi yang menyangkut rencana investasi, yang berupa sebuah studi kelayakan untuk menjawab pertanyaan : "Apakah Investasi ini layak atau tidak".
Evaluasi atas rencana investasi dilakukan melalui lima aspek, yaitu aspek teknik, aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen, aspek sosial/eksternalitas dan aspek finansial/ekonomi.
Pada penilaian investasi digunakan metode utama yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR) serta Modification Internal Rate of Return (MIRR), yang dilengkapi dengan dua metode. tambahan menggunakan Profitability Index (I)I) dan Payback Period. Penilaian ini dilengkapi dengan analis sensitivitas untuk melihat bagaimana NPV terpengaruh oleh perubahan variabel penjualan, biaya operasi dan investasi.
Dari evaluasi terhadap kelima aspek tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesemua aspek, yaitu aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, aspek eksternalitas dan aspek financial/ekonomi menunjukan bahwa rencana investasi ini layak untuk diteruskan, sehingga selanjutnya akan menjadi tugas pihak manajemen untuk menindak lanjuti rencana investasi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>