Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tandean, Jeanne
1985
S17389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Nur Amalina
"Latar belakang: Gangguan sendi temporomandibula dapat memengaruhi kualitas tidur. Penelitian mengenai hubungan gangguan sendi temporomandibula dan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner ID-TMD dan PSQI belum pernah dilakukan di Indonesia.
Tujuan: Menganalisis hubungan gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur, stres kerja, dan faktor sosiodemografis jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Menganalisis hubungan kualitas tidur dengan stres kerja dan faktor sosiodemografis jenis kelamin, usia, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional pada 92 subjek perawat di rumah sakit Hasanah Graha Afiah. Subjek mengisi tiga buah kuesioner yaitu; ID-TMD untuk mengukur gangguan sendi temporomandibula, PSQI versi bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas tidur, dan ENSS versi bahasa Indonesia untuk mengukur stres kerja.
Hasil Penelitian: Uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna p=0.02 antara gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji Mann-Whitney dan Independen T-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna yang signifikan p>0.05 antara gangguan sendi temporomandibula dengan stres kerja pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna p>0.05 antara gangguan sendi temporomandibula dengan faktor sosiodemografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji Indepeden T-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna p=0.035 antara kualitas tidur dengan komponen ENSS masalah dengan pasien dan keluarganya pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C. Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna p>0.05 antara kualitas tidur dengan faktor sosiodemografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara gangguan sendi temporomandibula dengan kualitas tidur pada perawat umum di rumah sakit swasta tipe C.

Backgroud: Temporomandibular disorder can affect quality of sleep. The study analyzing the association between temporomandibular disorder and quality of sleep on nurses in type C private hospital using ID TMD and PSQI Indonesian version questionnaire has never been conducted in Indonesia.
Objectives: Analyzing the relationship between temporomandibular disorder with quality of sleep, work stress, and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital. Analyzing the relationship between quality of sleep with work stress and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital.
Methods: This cross sectional study assessed the data of 92 nurses in Hasanah Graha Afiah Hospital. Three questionnaires were given to each hospital nurse. The ID TMD questionnaire was used to evaluate temporomandibular disorder, the PSQI Indonesian version was used to evaluate quality of sleep, and the ENSS Indonesian version was used to evaluate work stress.
Results: Chi square test showed significant differences p 0.02 between temporomandibular disorder and quality of sleep on nurses in type C private hospital. Mann Whitney and Independent T test showed that there are no significant differences p 0.05 between temporomandibular disorder and work stress on nurses in type C private hospital. Chi square test showed that there are no significant differences p 0.05 between temporomandibular disorder and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital. Independent T test showed significant differences p 0.035 between quality of sleep and one of the ENSS component patients and their families on nurses in type C private hospital. Chi square test showed that there are no significant differences p 0.05 between quality of sleep and sociodemographic factors gender, age, sosial economic status, education level, and marital status on nurses in type C private hospital.
Conclusion: Temporomandibular disorder was associated with quality of sleep on nurses in type C private hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Saptara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windayanti
"Perawat dituntut dapat menjadi figur yang dibutuhkan oleh pasiennya, dapat bersimpati kepada pasien, selalu menjaga perhatiannya, fokus, dan hangat kepada pasien (P.A. Parker & Kulik dalam Taylor, 1999). Banyaknya tanggung jawab dan tuntutan yang harus dijalani oleh perawat, menunjukkan bahwa profesi perawat rentan sekali mengalami burnout terhadap pekerjaannya. Burnout merupakan suatu kondisi penurunan energi mental atau fisik setelah periode stres kronik yang tidak sembuh-sembuh berkaitan dengan pekerjaan, terkadang dicirikan dengan pekerjaan atau dengan penyakit fisik (Perry & Potter, 2005).
Burnout menurut Maslach dan Jackson (dalam Sarafino, 2002) memiliki tiga komponen, yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan perceive inadequacy of professional accomplishment. Burnout bersumber dari lingkungan kerja dan individu (Caputo, 1991). Lingkungan kerja dalam hal ini adalah lingkungan rumah sakit yang terbagi atas status yang berbeda yaitu rumah sakit pemerintah dan swasta yang dapat membuat perawat cenderung mengalami burnout.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan accidental sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Subjek penelitian berjumlah 160 orang perawat dari empat rumah sakit, yang terdiri dari 80 orang perawat rumah sakit pemerintah dan 80 perawat rumah sakit swasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dimensi emotional exhaustion diperoleh t-hitung sebesar 0,842; p>0,05, pada dimensi depersonalization diperoleh t-hitung sebesar 1,139; p>0,05, dan pada dimensi perceived inadequacy of professional accomplishment diperoleh t-hitung sebesar 1,567; p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada perawat rumah sakit pemerintah dan perawat rumah sakit swasta terhadap dimensi burnout.

The nurse is claimed be able to be a figure who be needed by her patient, can to be sympathy to patient, always keep her attention, focus and hospitality to her patient (PA Parker and Kulik in Taylor 1999). There are so many responsibility and claim that be run by the nurse, show that the profession of nurse is very easy in getting burnout to her job. Burnout is mental or physic creasing condition after chronic stress period which can not treatment related to the job, sometime be classified with the job or with physic disease (Perry & Potter, 2005).
According to Maslach and Jackson (in safarino), burnout have three component namely emotional exhaustion, depersonalization and perceive inadequacy of professional accomplishment. The sources job environment and individual (Caputo, 1991) In this matter talking about the job environment is the hospital environment that consist of different status, namely government hospital and private hospital that can make the nurse tends to get burnout.
The research is done by using quantitative approach and accidental sampling as sample intake technique. Research subject is about 160 nurses from four hospitals, which consist of 80 nurses of government hospital and 80 nurses of private hospital.
This result of research show that emotional exhaustion is taken t-account is about 0,842; p>0,05, in depersonalization dimension is taken t- account is about 1, 139 p> 0,05 and in perceived inadequacy of professional accomplishment is taken t-account is about 1,567; p>0,05. This matter show that there are not significant differences in the nurse if government hospital and private hospital to burnout dimension."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurnia
"Rumah Sakit "X" sebagai suatu unit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan pelayanannya baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Peningkatan kuantitas pelayanan antara lain dilakukannya penambahan jumlah tempat tidur, kamar perawatan maupun unit-unit pelayanan baru. Sedangkan peningkatan kualitas dilakukan melalui program pendidikan dokter, paramedis, penambahan peralatan kedokteran dan lain sebagainya. Konsekuensi dari tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan tersebut adalah bahwa Rumah Sakit "X" memerlukan dana operasional yang besar. Kenyataannya sebagai rumah sakit swasta tentu dituntut untuk swadana dalam arti harus mampu untuk membiayai sendiri semua biaya operasionalnya, sehingga menjadikan tarif yang dibebankan kepada pasien menjadi sumber dana utama untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Mengingat masalah rumah sakit menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka tidaklah mengherankan apabila pemerintah masih memberikan pembatasan dalam hal penentuan tarif. Sebagai akibatnya Rumah Sakit "X" tidak dapat semaunya dalam menentukan tarif yang dibebankan kepada pasien untuk masing-masing kelas, yaitu untuk kelas I, II dan kelas III. Untuk kelas-kelas tersebut Kanwil Departemen Kesehatan DKI Jakarta telah menentukan plafon tarif atas dasar masukkan dari IRSJAM. Dari sini nampak adanya tantangan yang dihadapai oleh rumah sakit-rumah sakit swasta khususnya Rumah Sakit "X" , yaitu keterbatasan dana untuk menjalankan usahanya. Menghadapi tantangan dana tersebut, pihak manajemen rumah sakit harus pandai-pandai mencari dan memperbanyak alternatif sumber pendapatan, mengelola dana yang didapat, melakukan perencanaan dan pengendalian secermat mungkin dalam hal pengeluaran baik yang sifatnya investasi maupun yang bersifat operasional. Salah satu upaya yang selama ini dilakukan oleh Rumah Sakit "X" untuk mengatasi keterbatasan sumber pendapatan karena adanya pembatasan tarif dari pemerintah tersebut adalah pihak manajemen telah membebankan tarif yang relatif tinggi kepada pasien yang mampu, yaitu pasien yang dirawat dikelas VIP dan kelas Utama. Tujuannya adalah untuk mensubsidi kepada kelas-kelas yang tarifnya telah ditentukan oleh pemerintah. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas tentu saja Rumah Sakit II XI, memerlukan perangkat manajemen yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian, sehingga pihak manajemen akan dapat menentukan tarif minimum yang harus dibebankan kepada pasien atau sebagai alat pengendalian biaya, sehingga diharapkan Rumah Sakit "X" dapat berkembang atau minimal mempertahankan kelangsungan operasionalnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Tri Ariantatik
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di RS. X Tangerang bertujuan untuk menganalisa situasi internal dan eksternal, mengetahui strategi yang diperoleh berdasar pendekatan BSC dan mengetahui program kerja yang dapat dikembangkan sesuai dengan startegi terpilih tersebut. Jenis penelitian ini merupakan Action Research dengan analisa data kualitatif, melalui telaah dokumen, wawancara mendalam dan Concensus Decision Making Group (CDMG) terhadap manajemen RS. X Tangerang. Hasil positioning RS. X Tangerang berada di Kuadran II yaitu Internal Fix-It Quadran dan Sel V Hold and Maintain. Strategi alternatif yang menjadi prioritas yaitu pengembangan Product Development dengan contoh program Pengembangan Instalasi Rawat Khusus (UGD, VK, ICU, HCU, PERISTI-Perinatal Resiko Tinggi dan Kamar Operasi) dengan melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit lain sebagai mitra rujukan.

ABSTRACT
This study was conducted at Hospital X Tangerang aims to analyze the internal and external situation, knowing the strategy obtained based on the BSC approach and know the work program that can be developed in accordance with the chosen strategy. This type of research is Action Research with qualitative data analysis, through document analysis, in-depth interviews and Consensus Decision Making Group (CDMG) to the management of the Hospital X Tangerang. Results positioning X Tangerang Hospital is in Quadrant II, namely the Internal Fix-It Quadran and Cells V Hold and Maintain. The alternative strategy is a priority is the development of Product Development with examples of programs Development Special Care Installation (ER, VK, ICU, HCU, PERISTI-High Risk Perinatal and Operating Rooms) through cooperation with other hospitals as referral partners.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Rahmi Wisdiani
"ABSTRAK
Nama : Imas Rahmi WisdianiProgram Studi : Kajian Adminstrasi Rumah SakitJudul Tesis : Analisis Implikasi Sistem Pembayaran JKNterhadap Pendapatan Rumah Sakit di Dua RumahSakit Swasta Kelas C di Karawang Tahun 2017 Studi Kasus Herniotomi Tanpa Penyulit Besaran tarif yang diatur dalam INA-CBG mendorong rumah sakit untukmenciptakan berbagai macam upaya khususnya berupa usaha pengendalian biayaagar tercipta efisiensi yang baik dan mutu pelayanan kesehatan tetap berkualitas.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi system pembayaran JKNterhadap pendapatan rumah sakit di dua rumah sakit swasta kelas C berdasarkantarif BPJS dan tarif rumah sakit.Desain penelitian ini berupa studi kasus di dua rumah sakit swasta kelas C dengandesain potong lintang dan melihat tren yang terjadi pada periode tahun 2014 ndash; 2016.Pengumpulan data dilakukan dalam dua bagian, analisis kuantitatif bertujuan untukmenganalisis selisih pendapatan berdasarkan tarif BPJS dan tarif rumah sakit danmenganalisis komponen-komponen yang menentukan besaran tarif rumah sakit.Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan informasi kebijakan-kebijakan danupaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit dalam meresponselisih biaya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei ndash; Juni 2017 di RS A dan RS Bdengan karakteristik rumah sakit yang mirip dan bekerjasama dengan BPJS sejaktahun 2014.Terdapat selisih negatif antara pendapatan berdasarkan tarif umum denganpendapatan berdasarkan tarif BPJS pada periode tahun 2014 ndash; 2016 baik di RS Amaupun di RS B. Selisih negative di RS A sebesar 21,2 dari nilai pendapatanberdasarkan tarif umum, dan selisih negative di RS B sebesar 50,5 dari nilaipendapatan berdasarkan tarif umum. Besaran tarif dan metode pembayaran INACBGsmenyebabkan adanya upaya-upaya efisiensi dan kendali biaya rumah sakitbagi pasien BPJS berupa pembayaran jasa medis yang lebih rendah, penggunaanobat generik, pengendalian pemeriksaan penunjang, pengendalian biaya di ruangoperasi serta pengendalian jumlah hari rawat.Kata kunci : pembayaran JKN, pendapatan Rumas sakit, Rumah Sakit swasta,

ABSTRACT
Nama Imas Rahmi WisdianiProgram Studi Hospital AdministrationJudul Tesis Analysis on JKN Payment System and its relationto Hospital Income in two type C private hospitals inKarawang, 2017The implementation of payment system using INA CBGs bundling has leadhospital to improve efficiency to provide good quality of care. The purpose of thisstudy is to analyze implication of JKN payment system toward hospital revenue intwo type C private hospitals.This case study in two type C private hospitals was done using Cross Sectionaldesign. Data was retrospectively collected to capture trend for period 2014 2016,and analysed to compare hospital revenue using hospital charge vs BPJSpayment scheme as set up by BPJS. The study was conducted in May June 2017covering 548 cases with Herniotomy in the two private hospitals with similarcharacteristics and contracted as BPJS service provider since 2014.The study revealed that both hospitals tend to have lower revenue from BPJS usingbundling scheme as compared to hospital charge, for period 2014 2016. The resultshowed that in hospital A 21,2 loss and in hospital B was 50,5 loss, this maycaused by unefficient use of resources, or no proper monitoring system. The twohospitals have tried to improved efficiency, implement cost containment such asfee adjustment, use of generic drug, proper length of stay, cost containment inproviding medical exam and operation.Key words JKN payment, private hospital, revenue"
2017
T48259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi Pusporini
"Masalah-masalah baik intern maupun ekstern akan selalu menyertai perkembangan suatu organisasi. Organisasi dalam memecahkan masalahnya, harus melakukannya secara sistematis dan untuk itulah organisasi memerlukan adanya suatu sistem informasi khususnya Sistem Informasi Akuntansi . Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai SIA dan diharapkan agar pihak RS PGI CIKINI dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki SIA yang sudah ada serta dapat menunjang keberhasilan RS PGI CIKINI claim mencapai tujuannya. Penulisan Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (Penelitian kepustakaan adalah mencari informasi serta landasan teoritis mengenai Sistem Informasi Akuntansi dan peranannya dalam Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Swasta dengan cara membaca dan mamahami buku-buku literatur. Penelitian Lapangan adalah melakukan tehnik tanya jawab dengan orang-orang di bagian akuntansi RS PGI CIKINI . Kesimpulan setelah mengadakan peninjauan terhadap SIA dari Rumah Sakit Swasta yaitu RS PGI CIKINI adalah bahwa RS PGI CIKINI telah membuat suatu sistem Informasi yang baik tetapi pelaksanaan dari sistem tersebut seringkali tidak sesuai dengan perencanaan semula Untuk itu penulis telah memberikan beberapa perbaikan pada prosedur-prosedur atau siklus-siklus pada RS tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nadia
"ABSTRAK
Nama : Putri NadiaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Implementasi Pengelolaan Persediaan Obat Di InstalasiFarmasi Rumah Sakit Swasta XYZ Pada Era Jaminan Kesehatan NasionalPembimbing : Vetty Yulianty Permanasari, S.Si, M.P.HPelayanan Jaminan Kesehatan Nasional JKN di Rumah Sakit memerlukan obat-obatan yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup. RS XYZ telah menjadi provider program pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional sejak bulan Mei 2017 dan terjadi lonjakan pasien yang cukup signifikan. Rumah sakit perlu berbenah diri dalam melakukan perbaikan untuk pengelolaan persediaan obat di instalasi farmasi demi tercapainya efektifitas dan efisiensi persediaan obat di farmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pengelolaan persediaan obat instalasi farmasi Rumah Sakit XYZ dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional dalam rangka penyusunan Rencana Kebutuhan Obat Rumah Sakit XYZ. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional yang bersifat kualitatif dan kuantitaif dengan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan klasifikasi analisa ABC obat di instalasi farmasi. Penelitian in menunjukkan bahwa RS XYZ belum memiliki metode perencanaan dan pengadaan obat khususnya di era JKN. Perencanaan obat melihat trend pemakaian 1 minggu ke belakang untuk penggunaan 10 hari kedepan. Peneliti melakukan analisa ABC untuk melihat pengelolaan persediaan obat di RS XYZ. Analisa ABC yang dilakukan pada penggunaan obat di instalasi farmasi menunjukkan bahwa terdapat 1024 jenis obat yang digunakan dimana analisa ABC pemakaian kelompok C yang termasuk slow moving memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 70 . Hasil analisa ABC investasi kelompok A memiliki jumlah investasi paling besar yaitu 4.445.922.485. Hasil analisa ABC indeks kritis didapatkan hanya 55 obat indeks kritis yang masuk kedalam formularium. Terdapat 30 dokter yang belum patuh terhadap peresepan sesuai formularium. RS XYZ belum memiliki Rencana Kebutuhan Obat RKO dalam rangka memenuhi syarat untuk ikut dalam proses e-purchasing. RS XYZ belum memiliki sistem pengelolaan persediaan obat yang sesuai standar. RS XYZ diharapkan dapat membuat Rencana Kebutuhan Obat yang menerapkan prinsip efisiensi kendali mutu kendali biaya. RS XYZ diharapkan memiliki penghitungan jumlah obat yang harus di pesan, safety stock dan juga titik pemesanan kembali obat.Kata Kunci : Jaminan Kesehatan Nasional, Persediaan Obat, Analisa ABC, Formularium, Rencana Kebutuhan obat,
ABSTRACT
Name Putri NadiaStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Analysis Of Implementation Of Drug Supply Management In XYZ Hospital Pharmaceutical Installation In The National Health Insurance EraCounsellor Vetty Yulianty Permanasari, S.Si, M.P.HThe National Health Insurance Scheme JKN in hospitals requires safe, nutritious, quality and affordable medicines in adequate types and quantities. XYZ Hospital has been adopting the National Health Insurance scheme since May 2017 and as such, there is a significant surge of patients. Hospitals need to make room for improvements on the management of drug supplies in pharmaceutical installations in order to achieve high effectiveness and efficiency of pharmaceutical inventory utilization. The purpose of this research is to describe the implementation of pharmaceutical dr ug supply management of XYZ Hospital in the National Health Insurance era in preparation of XYZ Hospital Drug Requirement Plan. This study uses descriptive cross sectional method that is both qualitative and quantitative with in depth interviews, observations, document reviews and the ABC classification of the analysis of drugs in pharmaceutical installations. This research shows that XYZ Hospital does not have a definite method of planning and procurement of drug supply, especially in the era of JKN. Drug supply planning utilizes the trend in previous week rsquo s usage in order to forecast supply needs for the next 10 days. Researchers conducted an ABC analysis to review the management of drug supply at XYZ Hospital. ABC analysis performed on pharmaceutical use showed that there were 1024 types of drugs used in which ABC analysis on the utilization of category C drugs which includes slow moving drugs had the highest number at 70 . The result of the ABC analysis of group A reveals the highest amount of inventory value at 4,445,922,485. The result of the ABC critical index analysis reveals that only 55 of critical index drugs were entered into the formulary. There are 30 of doctors who do not faithfully prescribe according to the formulary. XYZ Hospital does not have a Drug Requirement Plan RKO in order to qualify to participate in the e purchasing process. XYZ Hospital does not have a standardized drug supply management system. XYZ Hospital is expected to create a Drug Requirement Plan that applies the principle of efficient cost control and quality control. RS XYZ is expected to be able to perform calculations on the amount of drugs that should be procured, safety stock and also the critical supply point at which the re ordering of drugs commence.Keywords National Health Insurance, Drug Inventory, ABC Analysis, Formulary, Drug Requirement Plan,"
2017
T49471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>