Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imiaty Angriawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiklund, Erik
New York: McGraw-Hill , 1987
658.848 WIK i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrianto
"ABSTRAK
industri kelapa sawit Indonesia pada saat ini perkembanganya cukup pesat. Hal ini
ditandai dengan adanya perusahaan?perusahaan yang melakukan pengembangaii dari
perluasan lahan perkebunan kelapa sawit maupun perusahaan-perusahuaan yang melakukan
investasi baru dalam industri minyak kelapa sawit di Indonesia.
Produk minyak kelapa sawit Indonesia sebagian dipasarkan di dalam negeri untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku industri minyak nabati seperti industri minyak goreng,
industri makanan dan industri kosmetik. Sebagian Iainnya dipasarkan/diekspor ke luar negeri
baik langsung ke negara konsumen/pembelj maupun pemasaran melalui pasar lelang di
Amsterdam. Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu primadona
penghasil devisa komoditi ekspor non migas. Peran dan kontribusi ekspor minyak kelapa
sawit Indonesia sebagai salah satu penghasil devisa dari tahun ke tahun terus meningkat.
Pemasaran minyak kelapa sawit Indonesia ke luar negeri selama ini masih mengandalkan
jalur pemasaran secara tradisional yang memang sudah sejak lama memiliki hubungan historis
perdagangan produk-produk industri perkebunan dengan Indonesia, misalnya dengan negara
negara Timur Tengah, Belanda maupun Pakistan. Terobosan terhadap pasar-pasar baru
minyak kelapa sawit yang cukup potensial misalnya negara-negara Amerika (Kanada.
Amerika Serikat), negara Amerika Latin maupun negara-negara Asia Iainnya seperti Cina
perlu dilakukan. Namun usaha terobosan pasar Iuar negeri ini perlu memperhatikan adanya
pesaing utama negara-negara eksportìr minyak kelapa sawit yang cukup kuat misainya
Malaysia yang selama ini merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit utama di pasar
dunia. Selain itu tumbuhnya negara negara produsen baru yang merupakan saingan potensial
sebagai negara produsen dan eksportir minyak kelapa sawit Indonesia misalnya negara Papua New Guinia maupun Ivory Coast perlu diperhatikan dan diperhitungkan.
Produsen minyak kelapa sawit Indonesia terdiri atas perusahaan badan usaha milik
negara (PT. Perkebunan Nusantara) dan beberapa perusahaan swasta di antaranuya PT. Astra
Agro Lestari tbk., PT. Perkebunun Nusantara dalam memasarkan minyak kelapa sawitnya ke
luar negeri maupun dalam negeri dilakukan rnelalui kantor pemasaran bersarna (KPB). PT.
Astra Agro Lestari dalam memasarkan produk minyak kelapa sawitnya dipasarkan langsung
di dalam negeri serta diekspor ke beberapa negara di luar negeri.
PT. Astra Agro Lestari sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit Indonesia
telah melakukan Iangkah antisipasi dalam rnenghadapi persaingan pasar global industri
minyak kelapa sawit yang semakin kuat. Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh PT.
Astra Agro Lestari bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing produk minyak
kelapa sawit di pasar internasional. Beberapa langkah yang telah dilakukan PT. Astra Agro
Lestari untuk menciptakan keunggulan daya saing minyak kelapa sawitnya di antaranya
dengan mengakomodir issu-issu persaingan pasar komoditi primer di pasar internasional
misalnya produk minyak kelapa sawit yang ramah terhadap Lingkungan ISO 14001 serta
produk minyak kelapa sawit yang memiliki kualitas prima yaitu memiliki kadar lemak jenuh
(fatic acit) yang rendah sehingga aman terhadap kesehatan konsumen. Hal ini tidak hanya
dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan terhadap produsen minyak kelapa sawit yang
ada di pasar dunia, namun juga dalam rangka menghadapi persaingan terhadap produk
subsitusi minyak nabati Iainnya seperti minyak kacang kedele dan negara Amerika Serikat
maupun minyak bunga matahari dari negara-negara Eropa.
Selain itu PT. Astra Agro Lestari juga melakukan peningkatan kemampuan kualitas
manajemen operasi perusahaan dalam industri minyak kelapa sawit maupun meningkatkan
sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan kualitas produk minyak kelapa sawit yang
dihasilkannya di antaranya dengan dukungan pusat sistim informasi untuk melakukan
monitoring operasi produksi pengolahan maupun pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang
tersebar di lokasi-tokasi perkebunan. Di samping itu PT. Astra Agro Lestari perlu
meningkatkan kemampuan dan Core Competence yang dimiliki oleh perusahaan dalam
industri minyak kelapa sawit terutama dengan melakukan diversifikasi produk turunan
minyak kelapa sawit dengan memanfaatkan kemajuan teknologi produksi yang terbaru.
Produsen minyak kelapa sawit Indonesia di dalam melakukan persaingan pemasaran
minyak kelapa sawit di pasar dunia perlu melakukan strategi-strategi dalam rangka
menghadapi produsen pesaing minyak kelapa sawit di pasar internasional baik yang telah ada
selama ini maupun produsen pesaing baru. Strategi-strategi dalam melakukan persaingan
pemasaran minyak kelapa sawit Indonesia di pasar internasional dilakukan dengan tujuan
meningkatkan keunggulan daya saing (Competitive Advantage) komoditi minyak kelapa
sawit Indonesia di pasar dunia balk dalam menghadapi produsen minyak kelapa sawit pesaing
maupun dalam menghadapì produk subsitusi minyak kelapa sawit di pasar dunia. Strategi
strategi yang dipilih tergantung karakteristik produk minyak kelapa sawit yang dipasarkan
maupun lerhadap selera konsumen minyak kelapa sawit di pasar dunia.
Dalam menerapkan strategi persaingan pemasaran produk minyak kelapa sawit
Indonesia di pasar dunia. produsen minyak kelapa sawit Indonesia perlu melakukan analisis
analisis eksternal maupun internal perusahaan baik meliputi analisis industri minyak kelapa
sawit itu sendiri, analisis persaingan pemasaran minyak kelapa sawit maupun analisis
terhadap kemampuan yang dimiliki perusahaan produsen minyak kelapa sawit Indonesia.
Beberapa cara analisa yang dapat dipakai di antaranya analisa industri dengan Five Forces
Analisis maupun analisa persaingan dengan SWOT analisis.
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh produsen minyak kelapa sawit
Indonesia dalam melakukan persaingan pemasaran minyak kelapa sawit di pasar dunia di
antaranya strategi aliansi, strategi cost leadership, strategi fokus, maupun strategi pasar global
dan multicountry di pasar internasional.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamper, Robert J.,
Lincolnwood, Illinois: NTC Bussiness Book, 1992
658.8 HAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Gracia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi terhadap pengaruh pemilihan selebriti mancanegara sebagai brand ambassador terhadap brand image di market lokal. Demi keamanan dalam persaingan sengit industri, pemasaran suatu brand harus memberikan dampak yang signifikan dan cukup menarik agar konsumen dapat membangun persepsi positif terhadap brand tersebut; salah satu caranya adalah dengan memilih brand ambassador yang mempunyai image yang selaras dengan brand tersebut. Untuk mengevaluasi keefektifan penggunaan selebriti mancanegara dibandingkan selebriti lokal dalam membangun persepsi positif konsumen terhadap brand di market lokal, penulis menggunakan studi kasus perbandingan antara Shopee yang memilih BLACKPINK sebagai regional brand ambassador dan Tokopedia yang memilih selebriti atau influencer lokal sebagai brand ambassador. Studi kualitatif ini
menggunakan metode wawancara individual dengan responden yang terbagi berdasarkan pengetahuan mengenai Tokopedia dan Shopee dan masa penggunaan kedua servis tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa efek selebriti mancanegara sebagai brand ambassador kurang signifikan dalam mengubah brand image dibandingkan brand ambassador lokal. Khususnya di Indonesia, brand ambassador lokal lebih diminati karena konsumen terasa lebih
terhubung dengan figur yang berlatar belakang sama.
ABSTRACT
This study aims to investigate the effect of selecting foreign celebrities as brand ambassadors towards the brand image in a local market. Indonesia is currently becoming saturated with a plethora of businesses, offering similar goods and services. Brands grow reliant on customers for their survival. Maintaining a positive brand image becomes a differentiating factor to establish presence in the minds of customers. Brands should aim to be consumer-centric which
essentially involves portraying a brand image through hiring suitable brand ambassadors whose image is in line with that of the brand. A unique case presents itself when brands start to hire foreign celebrities as brand ambassadors for a local market as shown by Shopee who hires BLACKPINK as their regional brand ambassador. This research will carry out a comparative
study between two study cases: Shopee with BLACKPINK, and Tokopedia with local celebrities or influencers as their brand ambassadors. The method for this qualitative study is a comparative study using individual interviews to gather insights from respondents which are categorized based on their prior knowledge of both Shopee and Tokopedia and the usage frequency of both services. Results revealed that foreign celebrity ambassadors are less effective in changing brand image in a local market compared to local brand ambassadors. In Indonesia, local brand ambassadors are preferred because customers can relate more to someone of the similar background."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Ayu Adriani
"ABSTRAK
Brand activation merupakan salah satu bentuk media promosi lini bawah yang banyak dilakukan oleh pemasar guna memberikan pengalaman langsung yang dapat dirasakan oleh konsumen. Beberapa kegiatan seperti event, sponsorship, dan direct selling gemar dilakukan dalam rangkaian kegiatan brand activation. Minuman energi dengan target consumer SES C dan D melakukan brand activation untuk meningkatkan brand awareness konsumen. Dalam tulisan ini akan dibahas efektivitas brand activation terhadap brand awareness konsumen dengan membandingkan dua brand minuman berenergi di Indonesia, Kuku Bima Ener-G dan M-150.

ABSTRACT
TBrand activation is a form of below the line promotion that many marketers use to provide an experience for consumer. There are many activities such as events, sponsorships, direct selling and many more. Energy drink with target consumer at SES C and D make brand activation to increase brand awareness of consumer. In this paper will be discussed about the effectivity of brand activation activity to increase brand awareness of consumer by comparing two brands of energy drink in Indonesia, Kuku Bima Ener G and M 150. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartoyo
"PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang industri dan distribusi semen. Pada tahun 1995 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk telah melakukan akuisisi terhadap PT. Semen Padang (Persero) menjadi salah satu anak perusahaan.
Dalam perkembangan selanjutnya karena Negara Republik Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan, maka Pemerintah Republik Indonesia sangat membutuhkan dana segar dan murah sehingga pada tahun 2001 Pemerintah Republik Indonesia berencana akan melakukan put option yaitu penjualan 51,09 % saham Pemerintah di PT.Semen Gresik (Persero) Tbk yang didalamnya termasuk saham PT. Semen Padang (Persero) kepada pihak Cemex. Hal ini mengundang protes keras dari masyarakat Sumatera Barat dan pihak manajemen PT. Semen Padang (Persero) karena dilaksanakan put option, maka pihak Pemerintah Republik Indonesia akan dirugikan. Oleh karenanya topik mengenai analisis evaluasi kebijakan tentang put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk inilah yang diangkat sebagai kajian dalam tesis ini.
Penelitian diawali dengan menganalisis besarnya nilai put option yang dijual oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada pihak Cemex senilai US$. 1,38 per lembar saham dan dibandingkan dengan kebutuhan investasi industri semen serta harga yang pantas menurut formula Black Scholes.
Dari analisis investasi industri semen ternyata apabila put option direalisir maka :
a. Pemerintah Republik Indonesia akan mengalami kerugian sebesar US$.780 juta
b. Pemerintah Republik Indonesia akan kehilangan kendali dalam menentukan harga pasar semen karena industri semen 93,03 % sahamnya dikuasai oleh pihak asing yang akan berdampak kenaikan harga semen sebesar 5,95 - 11,9 triliun rupiah setiap tahunnya
c. Akan terjadi transfer pricing
d. Harga put option (8,6 jute ton) ini tidak cukup untuk membangun 4 juta ton pabrik semen baru.
Sedangkan hasil perhitungan menurut formula Black Scholes temyata harga put option seharusnya senilai US$. 1,70175 per lembar saham sehingga apabila put option direalisir, maka Pemerintah akan mengalami kerugian sebesar US$. 121.288.678'﷓
Sedangkan segi positifnya bagi Pemerintah Republik Indonesia, apabila kebijakan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ini direalisir maka :
a. Pemerintah Republik Indonesia akan mendapatkan dana sebesar US$. 520,212,511- yang dapat digunakan untuk pengembangan pabrik semen di Indonesia.
b. Dengan masuknya pihak cemex di dalam manajemen PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, maka jaringan distribusi pemasaran semen akan bertambah dipasar internasional.
Jadi dari hasil analisis investasi industri semen dan perhitungan formula BlackScholesapabila put option PT. Semen Gresik (Persero )Tbk direalisir, maka secara financial pihak Pemerintah Republik Indonesia akan dirugikan. Sedangkan apabila Pemerintah Republik Indonesia tetap akan merealisasikan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ini, maka selayaknya harga jual minimal sebesar US$. 1,70175 perlembar saham dan kalau dapat mencapai harga sebesar US$. 2,905 perlembar saham sebab dengan niiai tersebut Pemerintah Republik Indonesia dapat membangun pabrik semen dengan kapasitas yang lama.
Dengan berbekal analisis inversi industri semen dan perhitungan formula BlackScholesini diharapkan put option PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dengan harga saham sebesar US$. 1,38/lembar saham dibatalkan saja karena merugikan pihak Pemerintah Republik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Asmila Denga
"Perkembangan pasar modal dari hari ke hari semakin menarik dan merupakan penelitian yang menantang. Interaksi pasar modal dengan pasar valas merupakan topik yang terus dikaji dan belum dapat disimpulkan (inconclusive). Krisis keuangan yang dimulai di Thailand pada Juli 1997 telah membawa dampak ke beberapa negara Asia, antara lain Indonesia, Thailand, Filipina, Singapura dan negara-negara lainnya. Krisis yang menimpa perekonomian Indonesia yang ditandai dengan terdepresiasinya mata uang domestik terhadap US Dollar yang diikuti dengan naiknya suku bunga dan inflasi secara tajam telah menimbulkan kepanikan luar biasa bagi investor di pasar saham yang ditunjukkan oleh turunnya harga saham secara drastis. Fenomena tersebut dapat dijadikan penelitian hubungan antara nilai tukar dan harga saham dengan pendekatan Error Correction Model yang mana dapat menjelaskan hubungan dinamis jangka pendek maupun jangka panjang.
Studi ini menguji dua permasalahan penelitian yang selanjutnya akan dijawab melalui pembuktian hipotesis. Pertama apakah perubahan nilai tukar mata uang domestik terhadap US Dollar memiliki efek yang terbalik ( negative effect) dengan indeks harga saham baik jangka pendek maupun jangka panjang di 4 negara di Asia yaitu Indonesia. Thailand, Filipina dan Singapura. Kedua apakah perubahan indeks harga saham akan membawa efek yang terbalik ( negative effect ) pada nilai kurs jangka pendek dan jangka panjang. Selanjutnya dari dua hipotesis tersebut dapat dijawab pula pertanyaan bahwa dari dua variabel tersebut mana yang leading terhadap lainnya.
Dalam menganalisis permasalahan tersebut digunakan analisis time series untuk mengetahui hubungan intertemporal antara indeks harga saham dan exchange rate. Error Correction Model (ECM ) dua variabel digunakan untuk melihat hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara dua pasar tersebut. Semua series data diuji stasionerity terlebih dahulu kemudian uji kointegrasi untuk melihat adanya keseimbangan jangka panjang. Apabila kedua variabel cointegrated maka dapat dibentuk persamaan keseimbangan ECM. Data Indeks harga saham dan Exchange rate seluruhnya didapatkan dari Reuters, dengan mengambil periode penelitian 1998 sampai dengan tahun 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan exchange rate 4 negara sampel penelitian memiliki efek jangka panjang yang tidak searah dengan indeks harga saham. Artinya depresiasi mata uang akan membawa efek pada penurunan indeks harga saham. Sedangkan untuk jangka pendek ada hubungan yang tidak searah juga bagi Thailand dan Singapura, sedangkan bagi Filipina hubungan searah (positif).
Bagi Indonesia ternyata uji F joint hipotesis menunjukkan tidak signifikan adanya pengaruh (causality) jangka pendek atas perubahan exchange rate terhadap indeks harga saham. Untuk jangka panjang perubahan indeks harga saham terhadap exchange rate 3 negara yaitu Indonesia. Thailand dan Singapura menunjukkan tidak signifikan, sedangkan Filipina menunjukkan pengaruh yang searah. Secara umum dapat disimpulkan bahwa exchange rate leading terhadap indeks harga saham. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan melihat dua faktor yang mungkin dapat dijadikan alasan mengapa untuk negara emerging market exchange rate leading. Pertama size pasar valas jauh lebih besar dibandingkan pasar saham (proksinya nilai perdagangan) dan yang kedua, penentuan pricing di pasar valas lebih bersifat Internasional, sedangkan pasar saham lebih bersifat domestik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalamentik, Rocky A.
"Pasca krisis ekonomi yang menerpa Indonesia pada tahun 1997, bank-bank umum komersial di Indonesia mulai memperlihatkan tanda-tanda kinerja yang membaik, salah satunya adalah tren rata-rata net income bank-bank umum komersial yang terus meningkat sejak tahun 2001 hingga 2005. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang sebenarnya menyebabkan peningkatan profitabilitas perbankan tersebut, karena ternyata ada dua sudut pandang teori yang bisa digunakan untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut, yaitu sudut pandang efisiensi (ES) dan sudut pandang market power (MP). Menurut Guerrero-Mora & Sepulveda-Villarreal (2006), baik paradigma efisiensi maupun paradigma market power, pada hakikatnya bermuara pada satu hal, yaitu market share. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji seberapa besar pengaruh market share terhadap profitabilitas perbankan dengan menggunakan variabel Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang Diberikan sebagai ukuran market share. Melalui pendekatan nonparametrik metode Somer?s d dan pendekatan parametrik metode regresi linear pada data panel, penelitian ini mencoba untuk mengkomparasikan kedua metode tersebut untuk menganalisa pengaruh Dana Pihak Ketiga maupun pemberian kredit terhadap profitabilitas perbankan Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahunan periode 2001 hingga 2005 dari 130 bank umum komersial di Indonesia. Hasil yang diperoleh adalah ternyata baik Dana Pihak Ketiga maupun Kredit yang Diberikan, dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap profitabilitas perbankan, namun pengaruhnya tersebut tidak terlalu signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>